Share

182.

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-04-16 23:42:41

“Mas Devran?”

Devran hanya termenung hingga tak mendengar panggilan itu.

Perasaannya nelangsa karena Nayra sepertinya benar-benar marah padanya. Dia bahkan mengabaikannya dengan pergi naik taksi dan tak mengucakan sepatah katapun.

Pesan dan panggilannya pun tak dibalasnya. Seolah dia baru saja mendapat karma dari apa yang juga diperbuatnya pada Nayra sebelum ini.

Seperti ini mungkin rasanya diabaikan, bahkan yang dirasakan Nayra pasti lebih dari ini karena sudah salah paham dengan apa yang dilihatnya tadi.

“Mas Devran?” lagi Musa memanggilnya. Kali ini Devran baru tergugah.

“Bagaimana?” jawabnya lemas menatap Musa.

“Tidak ada manipulasi dari data hasil DNA di Edinburgh. Hanya saja Yas menyampaikan mungkin sampelnya sudah ditukar.”

Tatapan mata Devran sebentar berkilat mendengarnya. Rahangnya mengerat dan sudah tergambar betapa dia akan menghancurkan pria itu kalau sampai berani mempermainkannya sebegininya.

“Kurang ajar kalau benar begitu!” gumamnya bangkit dan hendak berlalu.

Mu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   183.

    "Alana bukan papamu, tapi aku!" Tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan Devran mendapat pernyataan itu.Campur aduk tak karuan hingga dia ada di sebuah titik muak dengan semuanya.Apa yang ada di benak wanita yang melahirkannya itu saat membiarkan kesalahan itu berjalan dengan begitu saja di depan matanya?Nayra hampir bunuh diri dan tidak tahu bagaimana putus asanya dirinya mengetahui semua ini. Lalu orang-orang itu dengan keegoisannya menyembunyikan kenyataan ini?“Kejam sekali kalian!” gumam Devran dengan geram setelah tahu bahwa selama ini dipermainkan saja.Lebih kesal lagi ternyata, Ananda juga selama ini tahu kalau dirinya bukan putra papanya. Dia juga akan membuat perhitungan dengan pria itu!Tenang! Bukan itu prioritasnya sekarang.Setidaknya dia sudah tahu tidak ada hal yang terlarang antara dirinya dan Nayra. Dia akan memperbaiki semuanya sebelum terlambat.Meski sedih, hatinya benar-benar lega dan bahagia untuk kenyataan lainnya. Sedihnya, karena masih menyesali, ternya

    Last Updated : 2025-04-16
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   184.

    “Seharusnya kau tak melibatkan dulu poin ini ke dalam proyek. Kalau bisa di ubah, ubahlah sebelum malah akan menghambat banyak hal kedepannya.” Saran Ludwig pada mega proyek perusahaannya yang eksekusinya sedang berlangsung itu.“Tidak perlu, semua sudah matang. Kalau memberi saran kenapa tidak sebelum eksekusi dulu?” Dengan dingin Devran menanggapi saran pria yang seharusnya memang memiliki hak untuk itu.Ludwig paham. Devran pasti masih kesal dan kecewa setelah dirinya baru mengaku sebagai ayah biologisnya.Walau posisinya lebih tinggi dari Devran untuk sebuah keputusan dalam perusahaannya, tapi Ludwig memilih mengalah dan membiarkan ego Devran yang menang. Devran adalah putranya. Tidak mau lebih jauh bersitegang dengannya.“Baik, kalau menurutmu itu tidak perlu dilakukan, aku akan percaya padamu,” ujar Ludwig tampak sabar. Seolah membiarkan peserta meeting yang lain menganggapnya tak bisa menyetir Devran. Ludwig juga tidak masalah dipandang tak lebih berkuasa dari Devran atas seb

    Last Updated : 2025-04-17
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   185.

    ‘Mimpi apa dia datang-datang nampak kesal memperkarakanku mengangkat panggilan orang lain?’ gumam Nayra dalam hatinya, tak peduli.Dia melanjutkan merias wajahnya lantaran harus segera berangkat periksa. Mamanya pasti sudah menunggu di depan. Tapi melihat Devran malah duduk di tepi pembaringan sembari menunggunya, Nayra sedikit terusik. Hanya saja ingat, dia tidak mau lagi bicara dengan pria munafik ini.Lantas Nayra segera bangkit untuk keluar. Sayangnya, tasnya ada di samping Devran.Nanti saja diambil. Sekarang mending dirinya keluar agar pria ini ikut keluar. Setelah itu Nayra akan balik dan mengambil tasnya.Devran bisa saja melakukan sesuatu kalau dia mendekatinya. Menarik lengannya atau memeluknya mungkin saja dilakukan pria itu sekedar berbasa-basi untuk mengatakan kata maafnya.No. Nayra tidak mau lagi mendengarnya minta maaf. Sudah basi!“Ayo, Ma?” Nayra melihat sang mama yang malah belum bersiap. Papanya juga tampak sangat santai duduk di sampingnya. Padahal kemarin, Fa

    Last Updated : 2025-04-17
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   186.

    Andai dia tidak ingat Nayra sedang hamil, mungkin Devran akan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.‘Sabar, Dev. Ingat udah janji berubah jadi gentle dan tak boleh jutek lagi!’ Devran mengingatkan pada dirinya sendiri.Dia sadar selama ini selalu jutek dan menyakiti perasaan Nayra. Seteah melewati badai yang menerpa hubungan mereka ini, Devran inginnya berubah lebih baik pada Nayra. Tidak hanya sekedar mencintainya tapi juga memperlakukannya dengan baik.Sesampai di rumah sakit, Nayra sudah lebih dulu membuka pintu mobil padahal Devran sudah bergerak cepat keluar mobil untuk bisa membukakan pintu untuknya.Tidak hanya itu, Nayra langsung ngeloyor ke dalam unit rawat jalan spesialis kandungan tanpa menunggu Devran.Masih dengan sabar, Devran pun mengikuti wanita yang kini bersikap sepertinya dulu. Jutek dan dingin.“Rasain karma lu, Dev!” gumam Devran menggeruti dirinya sendiri.“Kita langsung masuk saja, Sayang. Tadi Dokter Vino sudah menghubungi, kan? Dia sudah menunggu di dalam.”

    Last Updated : 2025-04-18
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   187.

    “Oh, e-enggak kok, Dok!”Nayra merasa tidak perlu menanyakannya. Tapi jadi bimbang ketika dokter kembali menyampaikan, “Kalau ada apa-apa selama proses kehamilan Anda harus jujur. Takutnya itu berefek pada janinnya. Jangan malu mengatakan apapun.”Tadinya berpikir, tidak usah menyampaikannya biar nanti Nayra akan cari-cari di internet saja. Tapi, dokter itu mengatakan akan meresepkan obat. Berpikir mungkin saja ada obatnya jadi dia pun memutuskan untuk bertanya.“Maaf, dok. PD saya sering nyeri dan bengkak akhir-akhir ini. Apa memang boleh dikasih pereda nyeri yang aman untuk ibu hamil?” meski ragu, Nayra mengutarakannya juga.“PD apa itu?” Devran yang mendengar jadi penasaran. Dia juga tidak mau Nayra kenapa-kenapa.“Payudara, Pak Devran.” Dokter Vino menyahut sembari tersenyum karena calon bapak satu ini tidak tahu istilah itu.“Oh?” sahut Devran balik setelah tahu itu. Reflek dia juga melirik bagian yang disebutkan itu pada tubuh Nayra.Ada apa dengan Payudara Nayra? Terlihat leb

    Last Updated : 2025-04-18
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   188.

    Devran memutuskan melajukan mobilnya ke rumah yang dibelikannya. Kiki diminta tinggal dan mengurus rumah itu. Jadi begitu melihat mobil sang tuan masuk halaman, Kiki langsung siaga menyambut mereka.“Maaf, ayo turun dan kita bicara di dalam, ya?” ujar Devran lembut, sembari mengelus rambut kepala Nayra setelah menghentikan mobilnya.Nayra melihat Devra keluar dan dia juga tidak berniat berlama-lama di dalam mobil. Mau ngambek pun mana mungkin pria ini akan peduli. Mending Nayra harus pedulikan dirinya sendiri. Yang merasa mual karena terlalu lama di dalam mobil.Dia segera masuk, mencari kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.Setelah lega dia baru keluar dan melihat Devran menatapnya dengan cemas. “Masih mual, Sayang?” “Jangan sentuh aku!” Nayra menolak Devran dan berjalan dengan lemas duduk di sofa.Kiki terlihat membawakan minuman hangat. Devran segera mengambilnya. Menyodorkannya pada Nayra tapi ditolaknya.“Diminum dulu, Nay. Biar tidak lemes. Ingat kata dokter!” Devran m

    Last Updated : 2025-04-18
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   189.

    “Kau atasi dululah. Aku sedang repot!” Devran sebal, Musa menelpon dan meminta ketemu dengannya.“Mas di mana sih? Repot apa? Bukannya tadi bilang selesai mengantar Mbak Nayra?” Musa menelisik. Soalnya ada suara-suara bising di dengar di telinganya. Hanya Musa yang berani sok ingin tahu tentang anak tuannya itu.“Beli tahu gejrot ini. Mana panas lagi!” gerutu Devran yang lolos dari mulutnya.Sungguh seumur-umur dia tidak pernah tahu makanan seperti ini. Lidah Nayra kampungan sekali sih. Tapi bagaimana lagi? Anaknya ada di dalam rahim gadis berlidah kampungan itu. “Bhahah!” tawa Musa renyah sekali di seberang sana. Seolah penderitaan sang tuan muda begitu menghibur dirinya.“Sialan, lu!” Devran kesal ditertawai.“Kan Mas bisa bilang aku atau Yas? Kiki juga bisa beli, kan? Ngapain panas-panas beli tahu gejrot sendirian? Kurang nganggur bagaimana seorang presdir Emeraldo company sampai sempat beli tahu gejrot segala?”“Jangan rese, Nayra yang minta. Kalau bukan aku yang beli, dia tidak

    Last Updated : 2025-04-19
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   190.

    “Aku lapar. Mas Devran lama sekali!” Nayra mengusap mulutnya dengan tisu.“Ah. Maaf, aku kelamaan karena harus muter-muter tanya dulu penjual yang kau sebuatkan tadi.”Devran mencoba berbesar hari untuk tidak marah. Diletakkan bungkusan makanan itu ke meja biar Nayra bisa mencicipinya nanti.Setidaknya Nayra juga sudah mau makan.“Kamu memesan makanan ini?” Devran memperhatikan kotak makanan yang sudah di tutup Nayra. Itu nama restauran yang tadi mereka datangi.“Kiki yang membelikannya,” ujar Nayra.“Its oke, tidak apa, kok. Yang penting kamu mau makan?” jawab Devran mengulas senyum.Nayra melihat bungkusan-bungkusan yang dibawa Devran. Sayangnya dia sudah kenyang. Jadi sudah tidak bernapsu makan lagi.“Mau makan ini juga?” Devrab bersemangat membuka makanan yang dibelinya.“Mas Devran saja yang makan, aku kan sudah makan?” ujar Nayra.Devran sebenarnya senang, Intonasi suara Nayra saat berbicara dengannya sudah normal lagi. Walaupun raut wajah Nayra yang masih dingin.“Asal kamu t

    Last Updated : 2025-04-19

Latest chapter

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   204.

    Nayra sudah diantar pulang oleh Yas karena Devran harus bicara dengan Ananda.Sungguh kesal kalau pria ini selalu mengganggu kebersamaannya dengan Nayra. Tapi, lebih baik diselesaikan dengan segera.Devran ingin setelah ini Nayra menjalani masa-masa kehamilannya dengan nyaman tanpa ada gangguan lagi.“Ada apa, bro?” Devran dengan santai menanyai pria yang masih tampak gusar itu.“Urusan tes DNA itu valid atau tidak bukanlah tanggung jawabku. Kau tidak bisa menjadikan ini sebagai sebuah alasan untuk menyingkirkanku dari dunia yang selama ini kutekuni!” Ananda berteriak marah tahu bahwa Devranlahh yang mengadukannya ke dewan kedokteran.Dia tentu tidak mau begitu saja menjadi konyol begini. Bahkan kuliahnya yang mengambil sub-spesialis sudah selesai tinggal menunggu lulus, malah gelar dokternya terancam dicopot. Ananda tidak akan terima hal itu.“Jangan mengelak lagi, kau pasti mensabotasenya.”“Apa? Apa buktinya? Hah!” Ananda berang.Devran jadi ikutan terpancing. Dia bahkan menendang

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   203.

    “Ikut aku, Nay!” Devran menarik lengan Nayra. Padahal masih ada Ludwig dan Farah di sana.“Mas?” Nayra hendak protes walau dia tidak berdaya hanya bisa mengikuti Devran.“Sudah jangan bawel!” Devran langsung meminta Nayra masuk mobil yang diparkirnya tak jauh dari tempat itu lalu segera dilajukannya pergi.Sedangkan di sana, Ludwig dan Farah hanya menatap tanpa bisa menahan seorang Devran.“Maaf, kalau sikap Devran seperti itu.” Ludwig sampai meminta maaf pada Farah.Setahunya Devran pria yang dingin dan sedikit kasar, bahkan pada mamanya sendiri. Tidak berlebihan kalau dia sampai berpikir Devran juga seperti itu ke semua orang. “Ah, Devran memang kelihatannya dingin. Tapi aku tahu kok, dia baik.” Farah menyampaikannya, sekedar mengoreksi pemikiran Ludwig.“Oh, maaf, aku tidak banyak tahu tentang dia.”Farah melirik pria itu dan baru menyadari bahwa Ludwig tampak sedih melihat sikap putranya yang tidak pernah mau sekedar duduk menikmati kopi bersama. Farah jadi kasihan.“Jangan

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   202.

    Ananda anak pintar dan kutu buku sejak kecil. Dia selalu mendapat prestasi di sekolah karena memang dia tipikal anak yang tidak mau terlihat buruk.Pernah ada anak baru yang lebih menonjol mengalahkan Ananda, hal itu saja sudah membuat anak itu mengurung diri sepanjang waktu di kamarnya.“Bujuklah Ananda agar mau makan. Kasihan sepupumu, Dev!” Rosa waktu itu meminta Devran membantunya.Dengan sedikit usaha, Devran bisa masuk dari jendela, Ananda malah melemparinya dengan benda-benda yang ada di dekatnya.“Keluar! Kalau aku bilang tidak mau makan bukan urusanmu!” Ananda meneriaki Devran.“Ayolah, bro. Itu hanya tentang nilai. Kau bisa mengejarnya lain waktu.” Devran menghibur sepupunya.“Kau tak tahu apa-apa, Dev! Kau tak tahu rasanya belajar sampai tengah malam dan begitu keesokan harinya kau ujian, CBT komputermu tak berjalan. Waktu habis dan aku tertinggal. Enak saja mereka bilang aku tidak bisa mengulang ujian itu hanya karena tidak ada jadwa ujian susulan. Lebih enak lagi, anak

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   201.

    Perasaan Nayra sepagi ini sudah terasa manis. Nenek Renata menelpon dan bermimpi bahwa anak yang dikandung Nayra berjenis kelamin perempuan. Nayra suka sekali anak perempuan.Nanti kalau memang anak perempuan yang dilahirkannya, dia sudah tidak sabar menguncir rambutnya, membuatkannya baju rajut yang cantik, juga menghias kuku-kukunya.Mudah-mudahan mimpi Nenek Renata bisa terwujud.“Jangan terus tersenyum begitu, aku memang pandai memuaskanmu, tapi tak perlu juga mendeklarasikannya dengan senyuman sepanjang hari,” tukas Devran sembari memakai kemejanya. Dia harus segera berangkat kerja. Ada banyak agenda hari ini.Mendengar Devran mengatakan demikian Nayra langsung melototinya. “Besar kepala sekali Anda? Siapa juga yang senyum-senyum untuk Anda?”“Oh. Bukan senyum-senyum untukku? Atau senyum itu untuk....”“Jangan mulai deh, Mas. Mau kita bertengkar lagi sepagi ini?” Nayra mengingatkan.Jadi malah terbalik begini. Biasanya dialah yang suka memulai sebuah pertengkaran.“Emang kau piki

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   200.

    “Ouuuh, Mas!” Nayra sampai terlihat tak berdaya. Menggapai-gapai sesuatu di sekitarnya sekedar untuk diremasnya sebagi buncahan rasa itu.“Mas???” jeritnya tapi dia begitu menikmatinya.Peluh dikeningnya bercucuran dan tubuhnya benar-benar bergetar. Entah bagaiamana bisa pria itu tanpa memasukinya dengan sebagaimana mestinya, sudah membuat Nayra gelonjotan seperti ini.Nayra bahkan sudah mencambaki rambut kepala yang menyerusuk di sela kedua kakinya itu, namun Devran tak berhenti. Dia juga mau Nayra merasakan sensasi yang sama saat barusan tadi dirinya terpuaskan.“Sudah, Mas. Jangan heboh-heboh...”Devran baru mengurangi usahanya itu saat teringat istrinya sedang hamil dan tak boleh terlalu heboh. Takut mengusik janin yang anteng di dalam sana.Keduanya kembali terkulai di atas ranjang itu sambil saling memeluk dan tak rela terpisahkan.Devran juga tak mau Nayra sampai kelaparan, jadinya sembari menunggu Nayra selesai mandi, Devran memesankan makanan untuknya.Selesai memesan, dia

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   199.

    Devran sudah lama tidak memukuli orang. Sekarang mumpung ada mangsa dan juga suasana hatinya yang mendukung adrenalinnya naik, Devran tampak kesetanan menghajar tiga cecunguk itu satu persatu sampai mereka ampun-ampun dan mencium sepatu Devran.“Ampun, bos, ampun! Kita cuma cari sesuap nasi untuk anak istri kita!” salah satu pria yang sudah babak belur memohon-mohon.“Kembalikan barang istriku!” Devran merebut tas dan jam tangan Nayra.Tidak sulit membelikan lagi Nayra barang-barang mahal untuknya. Tapi tindakan mencuri atau merampok tentu tidak bisa dibenarkan dan dibiarkan begitu saja.Tapi, kali ini Devran bermurah hati. Dia tidak berlanjut mempolisikan mereka. “Pergi sebelum aku berubah pikiran!” ketusnya pada mereka.Sedikit tergesa sembari menyeret teman yang pingsan mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan meluncur menghilang.Saat itu Devran berbalik dan melihat Nayra berlari kecil untuk melihat Devran. Namun Ananda masih mempengaruhi Nayra.“Devran tidak kenapa-kenap

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   198.

    “Aku dengar, Devran melaporanku ke organisasi dokter. Tidak tahu benar atau tidaknya, tapi aku yakin undangan itu untuk menyidangku.” Ananda mengutarakan keresahannya pada Nayra.Pria itu tahu Nayra tidak mengerti apa-apa. Kalau dia membuka sedikit saja memori saat Nayra sebelum amnesia, yakin lah dia bisa memporak porandakan hubungan Devran dan Nayra kembali.“Ke-kenapa Mas Devran melaporkan Dokter? Apa ada yang salah?” Nayra bingung dan heran.“Dia...” Ananda hendak mengatakan sesuatu, tapi mendadak terhenti karena seorang wanita menghampiri mereka.“Mas Nanda?” tegurnya. Raut wajahnya resah dan sedih. Membuat Ananda juga Nayra menatapanya heran.Nayra terkejut karena dia mengenalnya. “Lho, kamu kan yang...”Belum juga berlanjut ucapan Nayra, Ananda memotongnya. “Nay. Dia putri teman mamaku. Aku izin ngobrol sebentar, ya? Sebentar saja, kok!”Nayra tentu mengiyakan. Aulia diminta menemani Nayra dulu sembari menunggunya membereskan masalah dengan gadis satu ini.“Apa maumu, Yasmin?

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   197.

    “Terima kasih atas sarannya, Nyonya. Sebaiknya Anda keluar karena saya banyak pekerjaan hari ini.” Devran tak peduli. Dia mengabaikan Tamara dengan duduk di kursi kerjanya dan menghubungi sekretarisnya.“Rudi, bawakan aku dokumen kontrak kerjasama dengan perusahaan Malaysia. Aku mau pelajari dulu!”Tamara masih belum menyerah mengusik sang putra. Dia menjalankan kursi rodanya mendekati meja kerja Devran. Sedikit melembutkan suaranya dia menyampaikan, “Papamu ulang tahun hari ini, kau tidak mau mengucapkannya?”Devran menampakkan ketidakpeduliannya dengan memeriksa ponselnya. Terasa geli saja di telinganya mendengar Tamara menyebutkan papa untuk Ludwig.“Dev?” Tamara meminta perhatian putranya itu. “Hargai sedikit keberadaannya di hidupmu, Dev. Dia ayah biologismu. Dia orang pertama yang sangat bahagia mendengar mama hamil.”Devran menghela napas. Kalau tidak disudahi, wanita ini tidak akan berhenti menganggu waktunya. Memang seperti itulah mamanya.“Sudah tua juga ulang tahun, kayak

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   196.

    Tatapan Nayra membulat mendengar Devran kembali ingin mengukungnya. Tapi dia jadi ingin menggoda Devran. “Kalau sama gadis cantik selalu ada yang mendesak ya, Mas?”Sialnya yang Nayra tahu, pria ini selalu dikelilingi wanita cantik.Jadi ingat Damayanti yang super model itu. bukan hanya cantik, tentu saja bodinya juga seksi. Semua pria pasti setuju Damayanti itu wanita yang bisa memuaskan visual para pria.Kalau begini, Nayra kembali tergoda membayangkan, saat Devran berpacaran dengan Damayanti, seheboh apa pergulatan mereka di atas ranjang?Hal itu selalu membuatnya cemburu.“Maksudnya apa ngomong begitu? Mau bertengkar lagi?” Devran menaikan alisnya tidak suka Nayra memancing-mancing pembahasan. “Ya, gimana? Mas Devran kalau di ranjang buas banget kayak srigala lapar. Enggak mungkin juga kan dulu-dulu enggak begini?”Nayra sudah berbesar hati saat awal-awal tahu kehidupan Devran. Bahwa semua itu masa lalu. Tapi terkadang, dia juga penasaran.“Ya gimana? Emang suamimu ini pejantan t

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status