Share

181.

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-04-16 23:42:30

“Sial!”

Devran mengumpati apa yang barusan terjadi.

Dia membiarkan Nayra berlalu karena tahu Kiki sudah menunggunya di bawah. Lebih baik dia kembali dan mengurus gadis lancang itu.

“Maaf, Pak. Tadi saya hanya mencemaskan Anda.” Gadis itu tampak ketakutan melihat tatapan Devran yang mengerikan padanya.

“Apa orang tuamu tidak mengajarimu etika agar tidak sembarang masuk ke kamar seorang pria?” Devran langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Abiyan agar memecat gadis yang lancang ini.

“Mohon, Pak. Jangan pecat saya!” Yasmin sampai bersimpuh di kaki Devran.

“Keluar, kau!” Devran marah dan menunjuk pintu agar gadis itu punya muka untuk tidak tetap di apartemennya setelah nyata-nyata berlaku yang memalukan.

Tapi Yasmin malah tergugu. “Saya terpaksa melakukan ini, Pak.”

Devran menyipitkan matanya. Apa juga yang membuatnya terpaksa?

“Mas Nanda memaksaku untuk melakukannya, Pak!”

Devran mendengar satu nama itu terucap dari bibir sekretarisnya itu. Dia tidak lupa, kalau Yasmin adalah ana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   182.

    “Mas Devran?”Devran hanya termenung hingga tak mendengar panggilan itu. Perasaannya nelangsa karena Nayra sepertinya benar-benar marah padanya. Dia bahkan mengabaikannya dengan pergi naik taksi dan tak mengucakan sepatah katapun.Pesan dan panggilannya pun tak dibalasnya. Seolah dia baru saja mendapat karma dari apa yang juga diperbuatnya pada Nayra sebelum ini.Seperti ini mungkin rasanya diabaikan, bahkan yang dirasakan Nayra pasti lebih dari ini karena sudah salah paham dengan apa yang dilihatnya tadi.“Mas Devran?” lagi Musa memanggilnya. Kali ini Devran baru tergugah.“Bagaimana?” jawabnya lemas menatap Musa.“Tidak ada manipulasi dari data hasil DNA di Edinburgh. Hanya saja Yas menyampaikan mungkin sampelnya sudah ditukar.” Tatapan mata Devran sebentar berkilat mendengarnya. Rahangnya mengerat dan sudah tergambar betapa dia akan menghancurkan pria itu kalau sampai berani mempermainkannya sebegininya.“Kurang ajar kalau benar begitu!” gumamnya bangkit dan hendak berlalu.Mu

    Last Updated : 2025-04-16
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   183.

    "Alana bukan papamu, tapi aku!" Tak bisa dibayangkan bagaimana perasaan Devran mendapat pernyataan itu.Campur aduk tak karuan hingga dia ada di sebuah titik muak dengan semuanya.Apa yang ada di benak wanita yang melahirkannya itu saat membiarkan kesalahan itu berjalan dengan begitu saja di depan matanya?Nayra hampir bunuh diri dan tidak tahu bagaimana putus asanya dirinya mengetahui semua ini. Lalu orang-orang itu dengan keegoisannya menyembunyikan kenyataan ini?“Kejam sekali kalian!” gumam Devran dengan geram setelah tahu bahwa selama ini dipermainkan saja.Lebih kesal lagi ternyata, Ananda juga selama ini tahu kalau dirinya bukan putra papanya. Dia juga akan membuat perhitungan dengan pria itu!Tenang! Bukan itu prioritasnya sekarang.Setidaknya dia sudah tahu tidak ada hal yang terlarang antara dirinya dan Nayra. Dia akan memperbaiki semuanya sebelum terlambat.Meski sedih, hatinya benar-benar lega dan bahagia untuk kenyataan lainnya. Sedihnya, karena masih menyesali, ternya

    Last Updated : 2025-04-16
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   184.

    “Seharusnya kau tak melibatkan dulu poin ini ke dalam proyek. Kalau bisa di ubah, ubahlah sebelum malah akan menghambat banyak hal kedepannya.” Saran Ludwig pada mega proyek perusahaannya yang eksekusinya sedang berlangsung itu.“Tidak perlu, semua sudah matang. Kalau memberi saran kenapa tidak sebelum eksekusi dulu?” Dengan dingin Devran menanggapi saran pria yang seharusnya memang memiliki hak untuk itu.Ludwig paham. Devran pasti masih kesal dan kecewa setelah dirinya baru mengaku sebagai ayah biologisnya.Walau posisinya lebih tinggi dari Devran untuk sebuah keputusan dalam perusahaannya, tapi Ludwig memilih mengalah dan membiarkan ego Devran yang menang. Devran adalah putranya. Tidak mau lebih jauh bersitegang dengannya.“Baik, kalau menurutmu itu tidak perlu dilakukan, aku akan percaya padamu,” ujar Ludwig tampak sabar. Seolah membiarkan peserta meeting yang lain menganggapnya tak bisa menyetir Devran. Ludwig juga tidak masalah dipandang tak lebih berkuasa dari Devran atas seb

    Last Updated : 2025-04-17
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   185.

    ‘Mimpi apa dia datang-datang nampak kesal memperkarakanku mengangkat panggilan orang lain?’ gumam Nayra dalam hatinya, tak peduli.Dia melanjutkan merias wajahnya lantaran harus segera berangkat periksa. Mamanya pasti sudah menunggu di depan. Tapi melihat Devran malah duduk di tepi pembaringan sembari menunggunya, Nayra sedikit terusik. Hanya saja ingat, dia tidak mau lagi bicara dengan pria munafik ini.Lantas Nayra segera bangkit untuk keluar. Sayangnya, tasnya ada di samping Devran.Nanti saja diambil. Sekarang mending dirinya keluar agar pria ini ikut keluar. Setelah itu Nayra akan balik dan mengambil tasnya.Devran bisa saja melakukan sesuatu kalau dia mendekatinya. Menarik lengannya atau memeluknya mungkin saja dilakukan pria itu sekedar berbasa-basi untuk mengatakan kata maafnya.No. Nayra tidak mau lagi mendengarnya minta maaf. Sudah basi!“Ayo, Ma?” Nayra melihat sang mama yang malah belum bersiap. Papanya juga tampak sangat santai duduk di sampingnya. Padahal kemarin, Fa

    Last Updated : 2025-04-17
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   186.

    Andai dia tidak ingat Nayra sedang hamil, mungkin Devran akan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi.‘Sabar, Dev. Ingat udah janji berubah jadi gentle dan tak boleh jutek lagi!’ Devran mengingatkan pada dirinya sendiri.Dia sadar selama ini selalu jutek dan menyakiti perasaan Nayra. Seteah melewati badai yang menerpa hubungan mereka ini, Devran inginnya berubah lebih baik pada Nayra. Tidak hanya sekedar mencintainya tapi juga memperlakukannya dengan baik.Sesampai di rumah sakit, Nayra sudah lebih dulu membuka pintu mobil padahal Devran sudah bergerak cepat keluar mobil untuk bisa membukakan pintu untuknya.Tidak hanya itu, Nayra langsung ngeloyor ke dalam unit rawat jalan spesialis kandungan tanpa menunggu Devran.Masih dengan sabar, Devran pun mengikuti wanita yang kini bersikap sepertinya dulu. Jutek dan dingin.“Rasain karma lu, Dev!” gumam Devran menggeruti dirinya sendiri.“Kita langsung masuk saja, Sayang. Tadi Dokter Vino sudah menghubungi, kan? Dia sudah menunggu di dalam.”

    Last Updated : 2025-04-18
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   187.

    “Oh, e-enggak kok, Dok!”Nayra merasa tidak perlu menanyakannya. Tapi jadi bimbang ketika dokter kembali menyampaikan, “Kalau ada apa-apa selama proses kehamilan Anda harus jujur. Takutnya itu berefek pada janinnya. Jangan malu mengatakan apapun.”Tadinya berpikir, tidak usah menyampaikannya biar nanti Nayra akan cari-cari di internet saja. Tapi, dokter itu mengatakan akan meresepkan obat. Berpikir mungkin saja ada obatnya jadi dia pun memutuskan untuk bertanya.“Maaf, dok. PD saya sering nyeri dan bengkak akhir-akhir ini. Apa memang boleh dikasih pereda nyeri yang aman untuk ibu hamil?” meski ragu, Nayra mengutarakannya juga.“PD apa itu?” Devran yang mendengar jadi penasaran. Dia juga tidak mau Nayra kenapa-kenapa.“Payudara, Pak Devran.” Dokter Vino menyahut sembari tersenyum karena calon bapak satu ini tidak tahu istilah itu.“Oh?” sahut Devran balik setelah tahu itu. Reflek dia juga melirik bagian yang disebutkan itu pada tubuh Nayra.Ada apa dengan Payudara Nayra? Terlihat leb

    Last Updated : 2025-04-18
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   188.

    Devran memutuskan melajukan mobilnya ke rumah yang dibelikannya. Kiki diminta tinggal dan mengurus rumah itu. Jadi begitu melihat mobil sang tuan masuk halaman, Kiki langsung siaga menyambut mereka.“Maaf, ayo turun dan kita bicara di dalam, ya?” ujar Devran lembut, sembari mengelus rambut kepala Nayra setelah menghentikan mobilnya.Nayra melihat Devra keluar dan dia juga tidak berniat berlama-lama di dalam mobil. Mau ngambek pun mana mungkin pria ini akan peduli. Mending Nayra harus pedulikan dirinya sendiri. Yang merasa mual karena terlalu lama di dalam mobil.Dia segera masuk, mencari kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.Setelah lega dia baru keluar dan melihat Devran menatapnya dengan cemas. “Masih mual, Sayang?” “Jangan sentuh aku!” Nayra menolak Devran dan berjalan dengan lemas duduk di sofa.Kiki terlihat membawakan minuman hangat. Devran segera mengambilnya. Menyodorkannya pada Nayra tapi ditolaknya.“Diminum dulu, Nay. Biar tidak lemes. Ingat kata dokter!” Devran m

    Last Updated : 2025-04-18
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   189.

    “Kau atasi dululah. Aku sedang repot!” Devran sebal, Musa menelpon dan meminta ketemu dengannya.“Mas di mana sih? Repot apa? Bukannya tadi bilang selesai mengantar Mbak Nayra?” Musa menelisik. Soalnya ada suara-suara bising di dengar di telinganya. Hanya Musa yang berani sok ingin tahu tentang anak tuannya itu.“Beli tahu gejrot ini. Mana panas lagi!” gerutu Devran yang lolos dari mulutnya.Sungguh seumur-umur dia tidak pernah tahu makanan seperti ini. Lidah Nayra kampungan sekali sih. Tapi bagaimana lagi? Anaknya ada di dalam rahim gadis berlidah kampungan itu. “Bhahah!” tawa Musa renyah sekali di seberang sana. Seolah penderitaan sang tuan muda begitu menghibur dirinya.“Sialan, lu!” Devran kesal ditertawai.“Kan Mas bisa bilang aku atau Yas? Kiki juga bisa beli, kan? Ngapain panas-panas beli tahu gejrot sendirian? Kurang nganggur bagaimana seorang presdir Emeraldo company sampai sempat beli tahu gejrot segala?”“Jangan rese, Nayra yang minta. Kalau bukan aku yang beli, dia tidak

    Last Updated : 2025-04-19

Latest chapter

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   200.

    “Ouuuh, Mas!” Nayra sampai terlihat tak berdaya. Menggapai-gapai sesuatu di sekitarnya sekedar untuk diremasnya sebagi buncahan rasa itu.“Mas???” jeritnya tapi dia begitu menikmatinya.Peluh dikeningnya bercucuran dan tubuhnya benar-benar bergetar. Entah bagaiamana bisa pria itu tanpa memasukinya dengan sebagaimana mestinya, sudah membuat Nayra gelonjotan seperti ini.Nayra bahkan sudah mencambaki rambut kepala yang menyerusuk di sela kedua kakinya itu, namun Devran tak berhenti. Dia juga mau Nayra merasakan sensasi yang sama saat barusan tadi dirinya terpuaskan.“Sudah, Mas. Jangan heboh-heboh...”Devran baru mengurangi usahanya itu saat teringat istrinya sedang hamil dan tak boleh terlalu heboh. Takut mengusik janin yang anteng di dalam sana.Keduanya kembali terkulai di atas ranjang itu sambil saling memeluk dan tak rela terpisahkan.Devran juga tak mau Nayra sampai kelaparan, jadinya sembari menunggu Nayra selesai mandi, Devran memesankan makanan untuknya.Selesai memesan, dia

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   199.

    Devran sudah lama tidak memukuli orang. Sekarang mumpung ada mangsa dan juga suasana hatinya yang mendukung adrenalinnya naik, Devran tampak kesetanan menghajar tiga cecunguk itu satu persatu sampai mereka ampun-ampun dan mencium sepatu Devran.“Ampun, bos, ampun! Kita cuma cari sesuap nasi untuk anak istri kita!” salah satu pria yang sudah babak belur memohon-mohon.“Kembalikan barang istriku!” Devran merebut tas dan jam tangan Nayra.Tidak sulit membelikan lagi Nayra barang-barang mahal untuknya. Tapi tindakan mencuri atau merampok tentu tidak bisa dibenarkan dan dibiarkan begitu saja.Tapi, kali ini Devran bermurah hati. Dia tidak berlanjut mempolisikan mereka. “Pergi sebelum aku berubah pikiran!” ketusnya pada mereka.Sedikit tergesa sembari menyeret teman yang pingsan mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan meluncur menghilang.Saat itu Devran berbalik dan melihat Nayra berlari kecil untuk melihat Devran. Namun Ananda masih mempengaruhi Nayra.“Devran tidak kenapa-kenap

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   198.

    “Aku dengar, Devran melaporanku ke organisasi dokter. Tidak tahu benar atau tidaknya, tapi aku yakin undangan itu untuk menyidangku.” Ananda mengutarakan keresahannya pada Nayra.Pria itu tahu Nayra tidak mengerti apa-apa. Kalau dia membuka sedikit saja memori saat Nayra sebelum amnesia, yakin lah dia bisa memporak porandakan hubungan Devran dan Nayra kembali.“Ke-kenapa Mas Devran melaporkan Dokter? Apa ada yang salah?” Nayra bingung dan heran.“Dia...” Ananda hendak mengatakan sesuatu, tapi mendadak terhenti karena seorang wanita menghampiri mereka.“Mas Nanda?” tegurnya. Raut wajahnya resah dan sedih. Membuat Ananda juga Nayra menatapanya heran.Nayra terkejut karena dia mengenalnya. “Lho, kamu kan yang...”Belum juga berlanjut ucapan Nayra, Ananda memotongnya. “Nay. Dia putri teman mamaku. Aku izin ngobrol sebentar, ya? Sebentar saja, kok!”Nayra tentu mengiyakan. Aulia diminta menemani Nayra dulu sembari menunggunya membereskan masalah dengan gadis satu ini.“Apa maumu, Yasmin?

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   197.

    “Terima kasih atas sarannya, Nyonya. Sebaiknya Anda keluar karena saya banyak pekerjaan hari ini.” Devran tak peduli. Dia mengabaikan Tamara dengan duduk di kursi kerjanya dan menghubungi sekretarisnya.“Rudi, bawakan aku dokumen kontrak kerjasama dengan perusahaan Malaysia. Aku mau pelajari dulu!”Tamara masih belum menyerah mengusik sang putra. Dia menjalankan kursi rodanya mendekati meja kerja Devran. Sedikit melembutkan suaranya dia menyampaikan, “Papamu ulang tahun hari ini, kau tidak mau mengucapkannya?”Devran menampakkan ketidakpeduliannya dengan memeriksa ponselnya. Terasa geli saja di telinganya mendengar Tamara menyebutkan papa untuk Ludwig.“Dev?” Tamara meminta perhatian putranya itu. “Hargai sedikit keberadaannya di hidupmu, Dev. Dia ayah biologismu. Dia orang pertama yang sangat bahagia mendengar mama hamil.”Devran menghela napas. Kalau tidak disudahi, wanita ini tidak akan berhenti menganggu waktunya. Memang seperti itulah mamanya.“Sudah tua juga ulang tahun, kayak

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   196.

    Tatapan Nayra membulat mendengar Devran kembali ingin mengukungnya. Tapi dia jadi ingin menggoda Devran. “Kalau sama gadis cantik selalu ada yang mendesak ya, Mas?”Sialnya yang Nayra tahu, pria ini selalu dikelilingi wanita cantik.Jadi ingat Damayanti yang super model itu. bukan hanya cantik, tentu saja bodinya juga seksi. Semua pria pasti setuju Damayanti itu wanita yang bisa memuaskan visual para pria.Kalau begini, Nayra kembali tergoda membayangkan, saat Devran berpacaran dengan Damayanti, seheboh apa pergulatan mereka di atas ranjang?Hal itu selalu membuatnya cemburu.“Maksudnya apa ngomong begitu? Mau bertengkar lagi?” Devran menaikan alisnya tidak suka Nayra memancing-mancing pembahasan. “Ya, gimana? Mas Devran kalau di ranjang buas banget kayak srigala lapar. Enggak mungkin juga kan dulu-dulu enggak begini?”Nayra sudah berbesar hati saat awal-awal tahu kehidupan Devran. Bahwa semua itu masa lalu. Tapi terkadang, dia juga penasaran.“Ya gimana? Emang suamimu ini pejantan t

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   195.

    “Orang merem melek keenakan begitu, ngapain juga kemarin nolak-nolak?” Sindir Devran kala selesai kegiatan olahraga pagi mereka pada Nayra yang tampak terkulai lemas namun bibirnya tak berhenti menyunggingkan senyum.“Gimana enggak nolak? Mas Devran kan yang lebih dulu nolak aku. Melorot banget harga diriku ditolak begitu, Mas. Kesannya aku ini enggak banget di mata Mas Devran.” Nayra mengungkapkan perasaannya kala itu.Mereka sudah sama-sama pelepasan dan lega satu sama lain melewati sikap saling kesal dan ingin membalas. Karenanya, obrolannya pun sudah kembali santai tanpa ada otot dan ego yang tak mau kalah.“Jangan overthinking begitulah, masa sampai sebegini kau masih meragukan cintaku? Enggak pernah lho aku seperti ini dulu sama perempuan. Cuma sama kamu sampe aku bela-belain hampir gila.” Devran memberitahu gadis yang selalu meragukannya ini.“Kapan Mas Devran begitu?” Nayra hampir tak percaya.“Kamu memang tak pernah percaya sama aku, tapi kalau Ananda yang ngomong, enggak ben

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   194.

    Saat terbangun Nayra merasa kakinya pegal semua. Tidak tahunya ada kaki besar yang menindih kakinya.“Mas? Maaas?!” Nayra menggoyang tubuh itu.“Hah, apa?” Devran terbangun.“Capek semua ini, Mas. Kakinya disingkirin!” Nayra masih mencoba mendorong tubuh besar Devran.Apa tidak pikir-pikir saat memeluk Nayra? Untung tidak mengenai perutnya.Entahlah. Sejak kapan pria ini sudah balik ke kamar. Nayra juga lelah. Sampai tidak tahu sepanjang malam dipeluk dan ditindih pria ini.“Eh, maaf, Sayang!” Devran baru berjingkat dari memeluk Nayra.“Lain kali jangan peluk lagi, Mas.”“Astaga, Nay. Hanya peluk doang, lho. Enggak mau juga?” Devran protes. Sebegitunya Nayra tidak mau dipeluknya.Padahal maksud Nayra bukan karena tidak mau. Tapi karena ingi menyelamatkan bayinya dari pola tingkah bapaknya.Melihat Devran bangkit begitu saja ke kamar mandi, Nayra jadi merasa bersalah.Dia memang masih sebal dan kesal pada pria itu. tapi sebenarnya juga meridukannya.Mungkin sebentar meletakkan rasa s

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   193.

    Devran sengaja mampir ke rumah cemara untuk mengambil ponsel Nayra. Sekalian saja karena arah apartemennya melewati rumah itu. Nayra memang sedikit teledor kalau perkara ponsel.Ketika kembali melajukan mobilnya, ponsel yang diletakkannya di dasbor mobil itu tiba-tiba berkedip. Devran melihatnya sekilas. Ada Nama yang membuat pegangan tangannya semakin mengerat.“Sialan! Masih punya muka dia menghubungi Nayra!” gumamnya.Tapi sepertinya ini kesempatan bagi Devran untuk memberi pelajaran bagi pria itu. Sekalian mau tahu apakah dia sudah mendengar kabar tentang dirinya yang sudah tahu yang sebenarnya.“Lihat saja apa alasan pria brengsek itu besok?” [Nay, apa kabarnya bayi mungil di perut mamanya? Sudah tidak rewel dan buat mamanya mual muntah, kan?]Pesan dari Ananda terbaca oleh Devran saat memeriksa pesan-pesan pria itu pada Nayra selama ini. membacanya membuat Devran muak sekali. Pria ini sok perhatian sekali pada istrinya.Walau begitu Devran juga jadi tersentil. Disaat dia menga

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   192.

    Melihat Devran malah mengunci pintu kamar, Nayra menyipitkan matanya. Pasti pria ini ke-ge-er-an sendiri.Karenanya Nayra buru-buru menandasi. “Mas Devran mau pergi, kan? Ponselku ketinggalan di rumah gang cemara, tolong mintakan Kiki mengantarnya, ya?”Nayra langsung melangkah melewati Devran duduk di sofa dan melanjutkan merajutnya. Membiarkan pria itu terbengong melihatnya.“Nay?” panggil Devran dengan raut kecewa.“Ya, Mas?” Nayra menoleh sebentar dan kembali fokus dengan benang rajutnya.“Kau dandan begitu, kupikir berubah pikiran dan mau melanjutkan kemesraan kita?” Devran menghampiri Nayra dan duduk di sampingnya. Mencoba kembali barangkali Nayra kasihan padanya yang sudah lapar batinnya.“Dandan apa?” Nayra melirik Devra heran. Apa yang salah dengan dandanannya?Oh, Nayra ingat. Pria ini selalu mesum kalau Nayra memakai pakaian tipis begini. Ini kan di kamar sendiri. Sah-sah saja Nayra mau pakai apapun. “Hhg!” terdengar napas kasar penuh kekecewaan dari Devran dan dia la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status