Share

156. Sebuah Kesalahan(2)

Author: Kafkaika
last update Last Updated: 2025-04-06 22:09:27
“Pak Devran bilang, nyonya diantar ke rumah sementara waktu untuk beristirahat.” Kiki diminta Alana menunjukan di mana Nayra berada.

Kini mereka sudah ada di depan rumah Nayra sementara Devran sudah pergi menemui Musa dan Yas di tempat yang sudah mereka sampaikan tadi.

“Bapak mau menemui Nyonya Nayra langsung?” Kiki menghentikan langkah kaki Alana yang begitu tidak sabar menaiki tangga pintu utama rumah itu.

“Apa?” Alana baru tersadar bahwa Nayra belum pernah bertemu dengannya. Tentu akan sangat terkejut kalau dirinya langsung saja menemuinya tanpa pemberitahuan dulu.

“Maksud saya, apa perlu memberitahu nyonya dulu, Pak?” Kiki menandaskan.

Alana memgangguk. Itu akan lebih baik dan terkesan beretika.

Tentang kenyataan Nayra adalah anak kandungnya, Kiki dan yang lain tidak diberitahu.

Ini urusan pribadi mereka dan tidak boleh bocor ke orang lain walau itu orang yang sangat dipercaya. Terkecuali Yas dan Musa.

Karenanya wanita ini pasti mengira dirinya hanya ingin sebatas menemui sang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
lis zabet
iya yaaaaa
goodnovel comment avatar
lis zabet
keknya EMG dibuat slh faham biar devran pisah dg nayra,, jgn Thor kshn nayra
goodnovel comment avatar
anggrek
udh bnyk klue klw devran bkn anak alana ayo Thor dibongkar juga
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   157. Terpukul

    “Kalian bercanda?”Devran menatap dua pria itu dengan tertawa kecil menutupi kegelisahan dalam hatinya.“Sayangnya tidak, Mas. Nyonya Farah sudah mengakui sendiri bahwa Mbak Nayra itu putri Pak Alana. Saat dia pergi sudah dalam keadaan hamil.” Musa menjelaskan tak menutupi dirinya juga terpukul mengetahui kenyataan ini.Pyarrrr!!Tiba-tiba Devran menyapu semua yang ada di meja dengan lengannya hingga jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping. Mungkin seperti itulah hati dan perasaannya.Tidak cukup puas dengan melakukan semua itu, Devran mengguling meja itu dan melempar kursinya hingga merusak jendela kaca besar kafe tersebut. Musa dan Yas tak menahannya. Hanya menyaksikan tanpa berusaha menghentikannya. Mereka tertunduk karena tahu apa yang dilakukan Devran tidak akan sebanding dengan apa yang dirasakannya.Ini, lebih dari sekedar patah hati. Tapi sebuah kesalahan yang seharusnya terlarang untuk dilakukan mereka.Entah apa mereka bisa menatap kembali cinta di masa depan setelah

    Last Updated : 2025-04-07
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   158. Terpukul(2)

    “Astaga, Nyonya. Hati-hati kalau bicara...” Eva spontan nyebut karena sang nyonya benar-benar tidak berperasaan sampai menyumpahi anaknya sendiri demikian.“Diam kamu! Jangan ikut-ikutan. Fokus saja dengan urusanmu!” Tamara memarahi Eva yang berani-beraninya menuturinya. Eva tak menyahut lagi. Dia pun bangkit dan berlalu dari ruangan karena kekasih sang nyonya terlihat datang. Dengar-dengar keduanya sudah menikah. Tinggal menunggu akte cerai dengan Alana untuk bisa meresmikan hubungan mereka.“Ada apa?”Ludwig duduk di samping Tamara. Dia pasti juga sudah mendengar berita yang sebenarnya dirahasiakan itu. Hanya saja anak buahnya yang diminta mengawasi Devran melaporkan temuan yang mengejutkan itu.“It’s oke. Tidak perlu dipikirkan. Bagaimana dengan mega proyek perdanamu setelah menjabat lagi sebagai CEO di perusahaan keluarga kita?” Tamara tampak senang melihat kedatangan Ludwid. Dia langsung mendekatkan duduknya dan merangsek pada pria yang masih tampak gagah itu.“Itu tergantung

    Last Updated : 2025-04-07
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   159. Tes DNA

    “Ada apa, Om?” Ananda yang kebetulan berkunjung ke rumah sakit tempatnya bekerja kebetulan melihat Alana.Dia tahu gonjang-ganjing rumah tangga Alana dengan tantenya, bahkan tahu kalau mereka saat ini sudah dalam proses mediasi menuju putusan pegadilan.Walau begitu, tidak membuat Ananda kemudian tidak menyapa calon mantan suami tantenya itu.“Kau masih tugas di sini?” tanya Alana. Nampak tak berkenan menyampaikan untuk apa dia berada di rumah sakit ini.“Oh, aku hanya ada waktu sebentar untuk mengunjungi mama dan papa di rumah. Kebetulan ada pasien yag butuh dioperasi sedangkan dokternya sedang sakit. Jadi aku meggantikannnya.“Ya, kau dokter yang hebat. Lakukanlah tugasmu degan baik.” Alana menepuk pundak Ananda dan berlalu dengan lemas.Ananda menjadi penasaran, ada apa degan Alana? Dia juga terkesan tidak berkenan untuk menyampaikan sedang apa dia di sini.Ananda pikir, mungkin kondisi Renata membuatnya ada di rumah sakit ini. Tapi, tadi dia melihatnya bersama Dokter Raniri yang bi

    Last Updated : 2025-04-07
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   160. Di Edinburgh

    Senja di Edinburgh yang indah, sedikit banyak melunturkan sebak yang terus menggelantung di perasaan Nayra.Awalnya Farah dan Alana yang mengajaknya dan mengenalkan berbagai sudut kota dengan mobil pribadi mereka.Tapi kini, Nayra ingin merasakan berpergian seorang diri dan menyusuri keindahan kota di negara Skotandia itu untuk menghibur diri.[Sayang ada di mana?] pesan dari Farah yang diabaikan Nayra.Namun beberapa saat kemudian, Nayra merasa tidak seharusnya terus mengabaikan semua orang di sekitarnya.Dia selalu merasa mereka adalah orang-orang baru dalam hidupnya namun sudah merubah sebegitunya hidupnya hingga harus terpisah dengan suaminya. Yang ternyata adalah kakaknya sendiri.Akhirnya dia mulai menyadari, walau bagaimanapun, mereka juga tidak pernah mampu merancang skenario kehidupannya seperti ini. Yang maha berkuasalah yang menghendakinya.[Baik, Ma. Nayra hanya jalan-jalan di sekitar] balasnya agar sang mama tidak mencemaskannya.Sayangnya saat hendak menaiki trem, kepa

    Last Updated : 2025-04-08
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   161. Mual

    “Maaf, Mas. Mungkin aku yang salah.” Farah hanya menghela napas dan menahan diri.Ada hal yang dia lupa. Meski Alana tampak lebih kalem dan sabar, tapi pria ini juga punya sisi keras kepala yang kalau muncul sering sekali menyebalkan. Jika itu bukan karena keinginanya sendiri akan sulit untuk dipaksa.Farah juga tidak mau lagi membahas hal sensitif ini. Bisa jadi Alana benar. Dia yang paling tahu Devran anaknya dan pasti sudah memastikan bahwa saat Tamara menikah dengannya sedang dalam keadaan tidak hamil dari suami sebelumnya yang tak lain adalah Ludwig sendiri. “Aku yang minta maaf, Farah. Jangan salah paham tentang...”“Tidak, Mas. Aku paham, kok.” Farah dengan cepat menyahut tidak ingin memperpanjang hal itu. “Ayo balik. Nayra tadi bilang sudah mau pulang.” Lalu mereka memutuskan untuk pulang dan melupakan tentang hal-hal yang hanya akan membuat mereka kurang nyaman.Nayra sudah mulai menerima semuanya, Devran juga kabarnya kembali disibukan dengan mega proyeknya. Tidak seharu

    Last Updated : 2025-04-08
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   Prolog

    Bugh!Nayra mencoba berdiri setelah tersungkur di lantai. Tak dipedulikan tubuhnya yang sudah lebam sana-sini akibat penyiksaan ibu dan saudari tirinya itu sejak kemarin.Mereka memang murka pada Nayra karena kabur dari pertemuan begitu sadar dirinya dijebak untuk menikahi pria tua mesum yang anaknya saja lebih tua darinya.Sayangnya, Nayra tertangkap oleh keduanya….“Kenapa kalian kejam sekali padaku?” lirih Nayra akhirnya, menahan pedih.Siapapun yang memiliki hati nurani akan kasihan padanya. Namun, ibu tirinya justru tertawa.Bahkan, saudari tirinya tiba-tiba mencengkram kuat dagu Nayra. Menatapnya tepat di kedua matanya. “Kejam? Kami justru berbaik hati padamu. Juragan itu sangat kaya dan bisa memberikanmu hidup penuh kemewahan!”“Benar, Kau seharusnya berterima kasih karena aku memilihkan jodoh yang tepat!” timpal Ibu tirinya dengan ketus, “awas saja jika kau berani kabur seperti sebelumnya.”“Tapi aku masih mau kuliah, Ma!” ujar Nayra di sisa rasa frustasinya.Dia tahu benar

    Last Updated : 2025-02-05
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   1. Perempuan di Bagasi Mobil

    “Siapa ini?!”Ketika hendak mengambil barang belanjaannya untuk dibawa ke rumah, Devran begitu terkejut ada seorang perempuan yang meringkuk di bagasi mobilnya.Bagaimana bisa ada di sana?Seketika, ahli waris keluarga Alana itu teringat bahwa dia sempat meninggalkan bagasinya terbuka saat memasukkan barang karena ayahnya menelpon.“Sial…” lirihnya tanpa sadar.Bisa-bisa, Devran disangka menculik atau berbuat buruk pada perempuan ini. Atau yang lebih parah, perempuan ini justru komplotan penipu?Tak ingin membuang waktu, Devan lantas mengguncang tubuh perempuan itu.Sayangnya ketiadaan reaksi justru membuat Devran menjadi panik.Segera, ia menoleh ke kanan dan ke kiri.Setahun di tempat ini, Devran tahu seperti apa karakter tetangganya.Meski perumahan ini terbilang modern–-setidaknya untuk ukuran kota kecil ini—mereka bukanlah orang yang berpemikiran terbuka seperti di tempat asalnya.Kemarin saja, saat bos wanita di kantor tempatnya bekerja datang dengan pakaian serba ketat ke rum

    Last Updated : 2025-02-05
  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   2. Digerebek

    “Diam, lu. Orang baru sudah mau bikin cemar lingkungan kita!” bentaknya balik pada Devran“Sabar, sabar!” Pria yang tampak alim itu melerai ketegangan.“Ustaz Muh, masa tidak tahu tetangga samping rumahnya berbuat mesum? Jatuh lho kredibilitasnya sebagai ustaz di lingkungan ini!” teriak seorang ibu-ibu pada pria itu.“Ustaz, saya tidak...” Devran mencoba menyangkal namun tidak tahu harus berkata apa melihat mata-mata yang sudah ingin mengulitinya itu.Devran langsung menghampiri pria yang tinggal tepat di samping rumahnya itu. Yang setiap hari paling sering ditegur sapanya. Dia berharap bisa membantunya.“Nak Devran, kok bisa sampai begini?” tanya Ustaz Muh mencoba mencari keterangan.Namun melihat seorang gadis yang beringsut ketakutan, dia pun jadi ikut terpedaya ucapan warga.“Lihat wanitanya, Ustaz. Sampai lemes begitu. Pasti sudah diapa-apain sama anak Jakarta ini!” Seorang ibu-ibu kembali melontarkan ujaran.“Arak saja, ustaz. Kita adili sekalian biar tidak jadi contoh anak-anak

    Last Updated : 2025-02-05

Latest chapter

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   161. Mual

    “Maaf, Mas. Mungkin aku yang salah.” Farah hanya menghela napas dan menahan diri.Ada hal yang dia lupa. Meski Alana tampak lebih kalem dan sabar, tapi pria ini juga punya sisi keras kepala yang kalau muncul sering sekali menyebalkan. Jika itu bukan karena keinginanya sendiri akan sulit untuk dipaksa.Farah juga tidak mau lagi membahas hal sensitif ini. Bisa jadi Alana benar. Dia yang paling tahu Devran anaknya dan pasti sudah memastikan bahwa saat Tamara menikah dengannya sedang dalam keadaan tidak hamil dari suami sebelumnya yang tak lain adalah Ludwig sendiri. “Aku yang minta maaf, Farah. Jangan salah paham tentang...”“Tidak, Mas. Aku paham, kok.” Farah dengan cepat menyahut tidak ingin memperpanjang hal itu. “Ayo balik. Nayra tadi bilang sudah mau pulang.” Lalu mereka memutuskan untuk pulang dan melupakan tentang hal-hal yang hanya akan membuat mereka kurang nyaman.Nayra sudah mulai menerima semuanya, Devran juga kabarnya kembali disibukan dengan mega proyeknya. Tidak seharu

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   160. Di Edinburgh

    Senja di Edinburgh yang indah, sedikit banyak melunturkan sebak yang terus menggelantung di perasaan Nayra.Awalnya Farah dan Alana yang mengajaknya dan mengenalkan berbagai sudut kota dengan mobil pribadi mereka.Tapi kini, Nayra ingin merasakan berpergian seorang diri dan menyusuri keindahan kota di negara Skotandia itu untuk menghibur diri.[Sayang ada di mana?] pesan dari Farah yang diabaikan Nayra.Namun beberapa saat kemudian, Nayra merasa tidak seharusnya terus mengabaikan semua orang di sekitarnya.Dia selalu merasa mereka adalah orang-orang baru dalam hidupnya namun sudah merubah sebegitunya hidupnya hingga harus terpisah dengan suaminya. Yang ternyata adalah kakaknya sendiri.Akhirnya dia mulai menyadari, walau bagaimanapun, mereka juga tidak pernah mampu merancang skenario kehidupannya seperti ini. Yang maha berkuasalah yang menghendakinya.[Baik, Ma. Nayra hanya jalan-jalan di sekitar] balasnya agar sang mama tidak mencemaskannya.Sayangnya saat hendak menaiki trem, kepa

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   159. Tes DNA

    “Ada apa, Om?” Ananda yang kebetulan berkunjung ke rumah sakit tempatnya bekerja kebetulan melihat Alana.Dia tahu gonjang-ganjing rumah tangga Alana dengan tantenya, bahkan tahu kalau mereka saat ini sudah dalam proses mediasi menuju putusan pegadilan.Walau begitu, tidak membuat Ananda kemudian tidak menyapa calon mantan suami tantenya itu.“Kau masih tugas di sini?” tanya Alana. Nampak tak berkenan menyampaikan untuk apa dia berada di rumah sakit ini.“Oh, aku hanya ada waktu sebentar untuk mengunjungi mama dan papa di rumah. Kebetulan ada pasien yag butuh dioperasi sedangkan dokternya sedang sakit. Jadi aku meggantikannnya.“Ya, kau dokter yang hebat. Lakukanlah tugasmu degan baik.” Alana menepuk pundak Ananda dan berlalu dengan lemas.Ananda menjadi penasaran, ada apa degan Alana? Dia juga terkesan tidak berkenan untuk menyampaikan sedang apa dia di sini.Ananda pikir, mungkin kondisi Renata membuatnya ada di rumah sakit ini. Tapi, tadi dia melihatnya bersama Dokter Raniri yang bi

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   158. Terpukul(2)

    “Astaga, Nyonya. Hati-hati kalau bicara...” Eva spontan nyebut karena sang nyonya benar-benar tidak berperasaan sampai menyumpahi anaknya sendiri demikian.“Diam kamu! Jangan ikut-ikutan. Fokus saja dengan urusanmu!” Tamara memarahi Eva yang berani-beraninya menuturinya. Eva tak menyahut lagi. Dia pun bangkit dan berlalu dari ruangan karena kekasih sang nyonya terlihat datang. Dengar-dengar keduanya sudah menikah. Tinggal menunggu akte cerai dengan Alana untuk bisa meresmikan hubungan mereka.“Ada apa?”Ludwig duduk di samping Tamara. Dia pasti juga sudah mendengar berita yang sebenarnya dirahasiakan itu. Hanya saja anak buahnya yang diminta mengawasi Devran melaporkan temuan yang mengejutkan itu.“It’s oke. Tidak perlu dipikirkan. Bagaimana dengan mega proyek perdanamu setelah menjabat lagi sebagai CEO di perusahaan keluarga kita?” Tamara tampak senang melihat kedatangan Ludwid. Dia langsung mendekatkan duduknya dan merangsek pada pria yang masih tampak gagah itu.“Itu tergantung

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   157. Terpukul

    “Kalian bercanda?”Devran menatap dua pria itu dengan tertawa kecil menutupi kegelisahan dalam hatinya.“Sayangnya tidak, Mas. Nyonya Farah sudah mengakui sendiri bahwa Mbak Nayra itu putri Pak Alana. Saat dia pergi sudah dalam keadaan hamil.” Musa menjelaskan tak menutupi dirinya juga terpukul mengetahui kenyataan ini.Pyarrrr!!Tiba-tiba Devran menyapu semua yang ada di meja dengan lengannya hingga jatuh ke lantai dan pecah berkeping-keping. Mungkin seperti itulah hati dan perasaannya.Tidak cukup puas dengan melakukan semua itu, Devran mengguling meja itu dan melempar kursinya hingga merusak jendela kaca besar kafe tersebut. Musa dan Yas tak menahannya. Hanya menyaksikan tanpa berusaha menghentikannya. Mereka tertunduk karena tahu apa yang dilakukan Devran tidak akan sebanding dengan apa yang dirasakannya.Ini, lebih dari sekedar patah hati. Tapi sebuah kesalahan yang seharusnya terlarang untuk dilakukan mereka.Entah apa mereka bisa menatap kembali cinta di masa depan setelah

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   156. Sebuah Kesalahan(2)

    “Pak Devran bilang, nyonya diantar ke rumah sementara waktu untuk beristirahat.” Kiki diminta Alana menunjukan di mana Nayra berada.Kini mereka sudah ada di depan rumah Nayra sementara Devran sudah pergi menemui Musa dan Yas di tempat yang sudah mereka sampaikan tadi.“Bapak mau menemui Nyonya Nayra langsung?” Kiki menghentikan langkah kaki Alana yang begitu tidak sabar menaiki tangga pintu utama rumah itu.“Apa?” Alana baru tersadar bahwa Nayra belum pernah bertemu dengannya. Tentu akan sangat terkejut kalau dirinya langsung saja menemuinya tanpa pemberitahuan dulu. “Maksud saya, apa perlu memberitahu nyonya dulu, Pak?” Kiki menandaskan.Alana memgangguk. Itu akan lebih baik dan terkesan beretika.Tentang kenyataan Nayra adalah anak kandungnya, Kiki dan yang lain tidak diberitahu.Ini urusan pribadi mereka dan tidak boleh bocor ke orang lain walau itu orang yang sangat dipercaya. Terkecuali Yas dan Musa.Karenanya wanita ini pasti mengira dirinya hanya ingin sebatas menemui sang

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   155. Sebuah Kesalahan

    “Ada apa, Papa menelpon sebanyak ini?” Devran tampak heran ketika notif panggilan dari papanya baru dilihatnya.Dia dan Nayra tidak langsung ke rumah sakit, tapi mampir dulu ke rumah yang dibelinya untuk Nayra. Mengira Farah sudah di sana ternyata belum.“Apa ada yang serius dengan nenek, Mas?” Nayra bertanya.Dia menarik selimut agar tubuh polosnya tak terekspos. Seminggu tidak ketemu membuat mereka menyempatkan untuk melepas kerinduan sejenak.“Mudah-mudahan tidak, Sayang. Aku hubungi papa dulu.” Devran keluar kamar untuk menghubungi Alana. Namun sejak tadi yang terdengar adalah nada sibuk.Tak lama dari itu, panggilan dari Musa masuk.“Ya, Om, ada apa?” Devran langsung bertanya saat mengusap layar untuk menerima panggilan.“Mas Devran, bisa temui kita di Kafe Cemara?” suara Musa tampak lemah dan tak seperti biasanya. Membuat Devran jadi merasa ada yang tidak beres.“Ada apa? Nenek baik-baik saja kan, Om?” Devran penasaran.“Nyonya Renata sudah balik ke rumah keluarga, dia tadi ha

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   154. Pertemuan

    "Kita langsung ke rumah sakit saja, Ki. Tidak enak kalau tidak menengok neneknya Devran." "Baik, Bu. Pak Yas akan mengantar kita ke rumah sakit," ujar Kiki yang kemudian diangguki Yas yang menyupiri mereka. Seminggu ini sudah banyak merenung dan menyadari, bahwa apa yang terjadi di masa lalunya tidak seharusnya membuatnya menutup diri.Dia punya tanggung jawab sebagai orang tua Nayra. Menemui besannya di Jakarta dan menjelaskan sedikit miss komunikasi.Mungkin selama ini mereka sudah diberitahu bahwa orang tua Nayra sudah meninggal. Tapi Farah harus menyampaikan kebenarannya.Bagaimanapun Nayra sudah menjadi bagian dari keluarga orang lain, Farah juga ingin secara semestinya menitipkan sang putri agar bisa diterima dengan baik oleh keluarga Devran.Dengan begitu, Farah berharap keluarga Devran bisa memperlakukan Nayra dengan baik. Tak mau saja Farah mendengar putrinya disisihkan di keluarga orang kaya seperti Devran.“Di sini, Bu Farah,” ujar Kiki menunjukan pintu ruang rawat ina

  • Bukan Cinderella Dadakan Tuan Pewaris   153. menyusul ke Jakarta(2)

    “Sialan pria itu? Mau apalagi masih menemui Nayra?” Devran menggerutu di sepanjang jalan.Setelah memastikan sudah tidak ada yang menghawatirkan pada kesehatan Renata, Devran pamit mau menjemput Nayra di bandara.Alana juga tidak keberatan apalagi Nayra datang bersama orangtuanya. Tidak enak saja pada besannya itu.Dengan cepat dia sampai di Bandara. Saat hendak keluar mobil, Devran menghela napas panjang menenangkan dirinya.Terkadang dia suka konyol kalau sudah cemburu.Jadi mending memikirkan apa yang akan dilakukannya untuk menyudahi kekurangajaran sepupunya itu yang masih juga berharap pada wanita yang sudah menjadi istrinya itu.“Nay, belum selesai urusannya?” Devran membuat dua orang yang masih mengobrol itu terkejut.Tadinya Devran ingin membiarkan mereka masih mengobrol, namun karena Ananda seolah mendesak dan masih ingin mempengaruhi Nayra, Devran tidak tahan.“Mas Devran?” Nayra bangkit dan menoleh ke arah di mana tadi Farah dan Kiki menunggunya namun sudah tak nampak la

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status