Share

36.

”Hamiz, gimana kamu ini? Kamu bener-bener cerai sama Alana? Kamu tau sendiri Oma, kan,” ucap Sarah.

Kabar perceraian itu sudah diketahui Sarah, namun belum sampai ke telinga Oma. Hamiz pun hanya diam di sofa, menyandarkan kepalanya yang pening. Sarah meletakkan secangkir jasmine tea yang masih mengepul di hadapan anak lelakinya.

Hamiz tergugah untuk menuang teh ke cangkir dan menghirup aroma jasmine yang menenangkan. Pikirannya dipenuhi oleh Alana dan putranya. Sudah sebulan sejak Dania melahirkan, Hamiz tidak pulang. Ia terus-menerus di rumah Sarah.

”Hamiz! Pikirin sesuatu, dong, gimana kita nanti,” ujar Sarah, tangannya mengguncang lengan putranya.

”Aku juga bingung, Mah. Satu-satunya cara, aku harus test DNA anak Dania. Aku nggak yakin itu anakku.”

”Sekarang kamu pikirin deh, gimana caranya kamu bisa bawa bayi itu ke rumah sakit buat test DNA, dan Dania nggak tau. Udahlah, mami mau shopping aja. Pusing!”

Sarah meninggalkan Hamiz yang termenung di sofa. Ia tidak bisa berbuat apa-a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tiraya
dah sampai segini kok tetep mbuleet to ....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status