“Hai sepupu!”
Aston menaikkan satu alisnya, sungguh tidak percaya jika saat ini dia harus melihat kedatangan seseorang yang sebetulnya tidak dia harapkan sama sekali.
“Dominic, apakah aku ada mengundangmu datang ke sini?” tanya Aston, seumur hidup dia lebih baik tidak perlu melihat wajah Dominic. Selama ini kedua orang tuanya, selalu saja membandingkan dirinya dengan si sempurna Dominic.
Aston selalu terlihat buruk di kedua mata orang tuanya, bagi mereka … Dominic adalah anak baik yang tidak menyusahkan kedua orang tua. Tentu saja aura persaingan di antara keduanya tidak pernah pupus sampaj kapan pun!
“Kau tidak perlu mengundang, aku bisa datang sendiri,” jawab Dominic dengan nada santai, dia tahu jika Aston pasti sangat membencinya.
Brent merasa sudah saatnya dia hengkang dari dalam ruangan, sebab ada orang lain di dalam ruangan. Brent pun bergegas keluar dari dalam ruangan, sebelum benar-benar keluar dia memerhatikan wajah Aston. Sepertinya ada orang lain yang jauh lebih menyebalkan darinya kan?
“Tidak perlu banyak berbasai-basi denganku, karena aku tidak suka. Apa maksud kedatanganmu ke sini, Dominic, rasanya tidak mungkin masalah uang? Kau memiliki banyak uang bahkan jauh lebih banyak dari milikku, terkadang aku tidak mengerti darimana kau bisa memiliki!”
Dominic tertawa, bisa dia pastikan, sepupunya itu sangat membencinya? Sebetulnya apa sih kesalahan dirinya?
“Kemarin, sepertinya aku melihat istrimu, Aston,” kata Dominic.
“Istri? Omong kosong, kau saja tidak pernah melihat istriku, hanya men—“ Ucapan Aston terhenti begitu jemari telunjuk Dominic menunjuk ke arah sebuah pigura foto berisi foto pernikahan Aston dan Yasmine pada sebuah rak.
“Eh … itu, ok, ok. Jangan mengatakan aku itu bodoh. Aku tidak ingat jika ada figura foto sialan itu di dalam ruanganku.”
Sebetulnya, Aston malas memajang foto tersebut, hanya saja dia takut Jika ada salah satu keluarga yang datang mengunjungi dirinya, lalu mereka melihat tidak ada foto apapun yang menandakan bahwa Aston dan Yasmine sudah menikah.
Lalu Dominic mentertawakan Aston. Dia tidak menyangka jika saudara sepupunya memang sudah benar-benar sangat pikun, bagaimana mungkin dia tidak bisa mengingat jika ada pigura foto di dalam ruangan sendiri, terkadang Aston memang sedikit aneh.
Aston pun bertanya, “Apa yang dilakukan oleh istriku sampai kau bisa bertemu dengannya? Lalu memangnya kalian sudah janjian bertemu dan apa yang kalian berdua lakukan, katakan padaku!” desak Aston pada Dominic.
“Dia tidak membuat janji denganku untuk bertemu, aku rasa saat kemarin ke kantorku, dia hanya mengantarkan beberapa berkas dokumen yang mungkin saja disuruh oleh bosnya. Hanya itu saja, aku bertemu dengannya di kantor dan dia sedang membawa berkas-berkas itu Untukku. Kenapa kau jadi merasa curiga padaku?“
Aston pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal. bagaimana bisa dia berpikiran Yasmine menemui Dominic?
"Sepertinya kamu tidak ingin ketahuan oleh orang lain jika sudah menikah, apa yang sudah kamu sembunyikan, Aston?" tanya Dominic, memiliki istri secantik Yasmine, tetapi tidak ingin mengakui? Betapa bodohnya Aston, pikir Dominic.
Jika dia yang memiliki istri seperti Yasmine, sudah tentu Dominic akan memperlakukannya seperti ratu.
"Aku dan dia menikah karena perjodohan, itu saja. Aku tidak tahu apakah bisa mencintainya atau tidak. Aku tidak pernah berkeinginan menyentuh wanita itu, dia bukan tipeku," kata Aston, tanpa menyadari sesuatu, jika dia baru saja membukan rahasia yang terjadi di rumah tangganya denganm Yasmine.
"Hm, kalau begitu berikan saja dia untukku? Aku bisa membantumu mengurus surat perceraian, kau lupa ..., aku memiliki firma hukum, dan aku seorang pengacara," ucap Dominic secara tiba-tiba, cukup mengagetkan Aston. Pria di hadapannya ini sedang mabuk atau memang dia gila?
"Kamu gila. Aku juga heran, kenapa kamu datang menemuiku secara tiba-tiba setelah beberapa tahun kita tidak saling berhubungan?" cecar Aston pada Dominic.
"Karena kamu masih memiliki hutang pada keluargaku, Aston. Jadi aku ke sini untuk menagih hutang itu, apa kamu tidak ingat ayahmu menjanjikan sesuatu pada ayahku, jika perusahaan kembali stabil, maka akan segera mengembalikan sejumlah uang yang dipakai berikut bunganya, jika kamu lupa, maka aku mengingatkannya kembali," balas Dominic.
Sial, sial!
Tentu saja Aston tidak melupakan masalah itu, sama sekali tidak lupa! Jadi, Dominic menagih hutang tersebut?
"Aston, jika kamu tidak mencintai istrimu, kenapa tidak kamu berikan saja padaku, hm?" Kata-kata Dominic seperti sedang mengejek Aston. Memang Aston belum mencintai Yasmine, dan itu berlangsung selama bertahun-tahun, tapi menyerahkan Yasmine begitu saja?
Apa dia pikir, Yasmine itu sebuah barang?
Aston bangkit berdiri dan menggebrak meja, "Kamu jaga mulutmu, kamu pikir Yasmine adalah barang?"
"Hei, aku hanya bertanya. Lagi pula, jika kamu tidak mencintainya, bukan sebaiknya kamu lepaskan saja dia? Jika dia bersamaku, aku akan membuat dirinya menjadi wanita yang sangat bahagia," ejek Dominic. Kedua pria tampan yang sama-sama temperamen itu saling melempar tatapan yang begitu tajam.
Yasmine masih perawan dan segelnya belum pernah dibuka, Aston berpikir, sebelum bercerai dia harus mendapatkan keperawanan Yasmine lebih dulu baru setelah itu, jika Yasmine ingin pergi darinya, maka dia akan mempersilakan dengan senang hati.
Itu alasan utama Aston tidak mengabulkan permintaan bercerai Yasmine. Enak saja, tidak semudah itu pergi dari sisinya!
"Lepaskan dia? Tidak akan semudah itu melepaskan Yasmine. Aku menikahinya dengan sangat terpaksa, karena keluargaku tidak menyukai kekasihku, lalu Yasmine muncul dengan penuh kepura-puraan di wajahnya. Kedatangannya membuatku terpaksa memutuskan hubungan dengan kekasihku."
"Jika bukan karena dia, aku sudah menikah dengan wanita pilihanku. Jika bukan karena dia juga, ayah tidak akan mengancam mencoret namaku dari daftar keluarga, jika aku masih memilih Serena, wanita yang menjadi mantan kekasihku, dan aku dendam pada wanita itu!" ujar Aston sungguh-sungguh.
Dominic menangkap sesuatu, jadi pernikahan itu terjadi hanya karena Aston tidak ingin dilepaskan dari daftar keluarga?
Menyedihkan sekali nasib Yasmine.
"Keluargamu pasti memiliki alasan kenapa kamu tidak diperbolehkan bersama dengan mantan kekasihmu itu, Aston," kata Dominic lagi.
"Itu urusanku, bukan menjadi bagian dari hal yang harus aku ceritakan padamu, Dom. Sekarang, kamu keluar dari ruanganku, aku akan segera mengurus perihal hutang piutang keluargaku pada paman. Aku malas melihat wajahmu, sama muaknya dengan melihat wajah Yasmine setiap hari!" ketus Aston, mengusir Dominic untuk segera keluar dari ruangannya saat ini.
Dominic sudah bersiap-siap, siang ini, dia akan mendatangi seseorang. Seorang wanita yang kemarin ditemuinya di perusahaan.Dominic tersenyum, dia mematut penampilannya di depan kaca, dan memperhatikan dengan benar-benar, jika dia sudah rapi. Ok, ini bukan ajakan untuk berkencan, karena Dominic yakin, Aston pasti akan memakinya jika sampai dia tahu sepupunya itu dengan nekat datang ke perusahaan di mana istrinya bekerja dan langsung menemuinya tanpa permisi.Aston memang sudah gila, tetapi Dominic jauh lebih gila darinya. Melihat ekspresi wajah Dominic yang bahagia hanya karena harus menemui Yasmine di kantornya, rasanya sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi saat nanti dia tiba di kantor Yasmine.Dia sendiri tidak mengerti apa yang membuat dirinya begitu tertarik saat pertama kali melihat wajah Yasmine, ada sesuatu yang sulit untuk digambarkan olehnya! Yasmine begitu unik, dia terlihat kuat dan tangguh di mata Dominic, atau mungkin Dominic memang sudah sedikit gila sama sep
"Menghina? Aku saja bahkan belum mengatakan apa pun, apakah aku akan menerima atau tidak tawaranmu, lalu kau bilang menolak sama saja dengan menghinamu. Kurasa kau sudah gila, Tuan." Yasmine benar-benar tidak tahu apakah manusia yang ada di hadapannya ini waras atau tidak?"Aku tidak peduli dengan apa yang akan kau katakan padaku setelah ini, Nona. Yang jelas jangan pernah menolak tawaran yang akan aku berikan padamu, kau tahu tawaranku sangat langka." Dominic tersenyum, dia yakin kali ini Yasmine akan mengerti dengan apa yang akan diucapkannya.Kalau saja saat ini Aston mendengar apa yang dikatakan Dominic pada istrinya, sudah bisa dipastikan akan terjadi pertumpahan darah saat ini."Maaf, aku tidak bisa menerima tawaranmu sama sekali. Kalau kau berpikir aku menghinamu, silakan saja kau berpikir seperti itu, tapi sungguh bukan maksudku untuk menolak tawaran dari mu karena aku benar-benar tidak bisa menerimanya. Kau tahu, aku tidak mengenalmu!" Yasmine sudah menolak kembali, kali in
“Aston ... aku sudah tidak tahan hidup denganmu, kenapa kau tidak menceraikan aku saja?!""Kau gila? Jangan harap aku akan menceraikanmu, Yasmine!" Aston tidak pernah mengira jika Yasmine sanggup mengatakan kata-kata itu padanya, dia ingin meminta cerai? Enak saja!"Kau tidak bisa menghargai aku, Aston. Aku rasa tidak masalah bagimu untuk menceraikan aku, di antara kita memang tidak pernah ada cinta sedikit pun. Jadi untuk apa kau mempertahankan pernikahan palsu penuh sandiwara ini.""Apa kau berpikir aku akan terus memberikan toleransi padamu? Kau selamanya tidak akan pernah bisa berubah, lalu aku? Aku akan mencari pria lain yang jauh lebih baik darimu!" Yasmine mengeluarkan segala unek-unek yang ada di dalam hati dan dipendamnya selama ini. Rasanya benar-benar menjengkelkan, berbicara dengan Aston yang berotak udang, seperti sedang berbicara dengan sebongkah batu!Yasmine mulai tidak tahan dengan perbincangan yang pasti berujung pada pertengkaran seperti biasanya. Jika sudah sepert
Hal yang membuat kebencian Yasmine memuncak adalah malam sebelumnya ...."Buka, Yasmine!" teriak suara pria di luar sana, menggedor pintu sekuat tenaga, sebentar lagi dia pasti akan merobohkan pintu yang terbuat dari kayu jati, jika terus menggunakan tenaga hanya untuk membuat Yasmine turun dari kamar tidur dan membuka pintu sialan itu.Yasmine membuka pintu mansion, diperhatikan ada seorang wanita berpakaian minim tengah memapah Aston.Yasmine hanya bisa mendengus kesal setiap kali Aston pulang dalam keadaan mabuk, belum lagi pria itu akan datang membawa wanita bersama, tidak hanya satu, terkadang dua. Hal yang paling menyebalkan, dia harus menjadi penjaga pintu mansion, membukakan untuk pria itu dan gundiknya.Sama seperti tadi malam...."Kau pembantunya? Bisa tolong bukakan lebih cepat, kekasihku baru saja memuntahkan isi perutnya. Yasmine tidak menjawab, hanya satu anggukkan yang menjadi jawaban bagi wanita berpakaian seksi tersebut. Entah jalang mana yang kali ini didapatkan Asto
Yasmine sudah bertekad dia akan mengurus surat perceraiannya dengan Aston, enak saja, selama bertahun-tahun diberi hati, ujung-ujungnya disakiti dan diperlakukan semaunya saja?Yasmine sudah menghubungi salah satu kantor advokat yang akan mengurus masalah pernikahannya dengan si bajingan Aston itu, cepat atau lambat, dia akan menyelesaikannya. Kali ini dipastikan, ia akan benar-benar membebaskan diri dari Aston!"Yasmine, kau antarkan berkas-berkas ini ke perusahaan yang ada di kop amplop tersebut, jangan sampai salah, Yasmine." Atasannya memerintah dia seperti Yasmine adalah seorang kacung, huh ... menyebalkan!Memangnya dia pikir dia siapa?"Pak, apa harus aku yang mengantarkannya? Sedangkan ... kau memiliki banyak kurir, memangnya aku ini tukang antar dokumen? Aku masih banyak pekerjaan, Pak Alan," jawab Yasmine."Memangnya ada yang salah? Aku tahu kau bukan kurir, tapi surat yang akan kau antar ke firma hukum ini adalah surat penting milik perusahaan. Jangan banyak protes, aku men
"Menghina? Aku saja bahkan belum mengatakan apa pun, apakah aku akan menerima atau tidak tawaranmu, lalu kau bilang menolak sama saja dengan menghinamu. Kurasa kau sudah gila, Tuan." Yasmine benar-benar tidak tahu apakah manusia yang ada di hadapannya ini waras atau tidak?"Aku tidak peduli dengan apa yang akan kau katakan padaku setelah ini, Nona. Yang jelas jangan pernah menolak tawaran yang akan aku berikan padamu, kau tahu tawaranku sangat langka." Dominic tersenyum, dia yakin kali ini Yasmine akan mengerti dengan apa yang akan diucapkannya.Kalau saja saat ini Aston mendengar apa yang dikatakan Dominic pada istrinya, sudah bisa dipastikan akan terjadi pertumpahan darah saat ini."Maaf, aku tidak bisa menerima tawaranmu sama sekali. Kalau kau berpikir aku menghinamu, silakan saja kau berpikir seperti itu, tapi sungguh bukan maksudku untuk menolak tawaran dari mu karena aku benar-benar tidak bisa menerimanya. Kau tahu, aku tidak mengenalmu!" Yasmine sudah menolak kembali, kali in
Dominic sudah bersiap-siap, siang ini, dia akan mendatangi seseorang. Seorang wanita yang kemarin ditemuinya di perusahaan.Dominic tersenyum, dia mematut penampilannya di depan kaca, dan memperhatikan dengan benar-benar, jika dia sudah rapi. Ok, ini bukan ajakan untuk berkencan, karena Dominic yakin, Aston pasti akan memakinya jika sampai dia tahu sepupunya itu dengan nekat datang ke perusahaan di mana istrinya bekerja dan langsung menemuinya tanpa permisi.Aston memang sudah gila, tetapi Dominic jauh lebih gila darinya. Melihat ekspresi wajah Dominic yang bahagia hanya karena harus menemui Yasmine di kantornya, rasanya sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi saat nanti dia tiba di kantor Yasmine.Dia sendiri tidak mengerti apa yang membuat dirinya begitu tertarik saat pertama kali melihat wajah Yasmine, ada sesuatu yang sulit untuk digambarkan olehnya! Yasmine begitu unik, dia terlihat kuat dan tangguh di mata Dominic, atau mungkin Dominic memang sudah sedikit gila sama sep
“Hai sepupu!”Aston menaikkan satu alisnya, sungguh tidak percaya jika saat ini dia harus melihat kedatangan seseorang yang sebetulnya tidak dia harapkan sama sekali.“Dominic, apakah aku ada mengundangmu datang ke sini?” tanya Aston, seumur hidup dia lebih baik tidak perlu melihat wajah Dominic. Selama ini kedua orang tuanya, selalu saja membandingkan dirinya dengan si sempurna Dominic.Aston selalu terlihat buruk di kedua mata orang tuanya, bagi mereka … Dominic adalah anak baik yang tidak menyusahkan kedua orang tua. Tentu saja aura persaingan di antara keduanya tidak pernah pupus sampaj kapan pun!“Kau tidak perlu mengundang, aku bisa datang sendiri,” jawab Dominic dengan nada santai, dia tahu jika Aston pasti sangat membencinya.Brent merasa sudah saatnya dia hengkang dari dalam ruangan, sebab ada orang lain di dalam ruangan. Brent pun bergegas keluar dari dalam ruangan, sebelum benar-benar keluar dia memerhatikan wajah Aston. Sepertinya ada orang lain yang jauh lebih menyebalkan
Yasmine sudah bertekad dia akan mengurus surat perceraiannya dengan Aston, enak saja, selama bertahun-tahun diberi hati, ujung-ujungnya disakiti dan diperlakukan semaunya saja?Yasmine sudah menghubungi salah satu kantor advokat yang akan mengurus masalah pernikahannya dengan si bajingan Aston itu, cepat atau lambat, dia akan menyelesaikannya. Kali ini dipastikan, ia akan benar-benar membebaskan diri dari Aston!"Yasmine, kau antarkan berkas-berkas ini ke perusahaan yang ada di kop amplop tersebut, jangan sampai salah, Yasmine." Atasannya memerintah dia seperti Yasmine adalah seorang kacung, huh ... menyebalkan!Memangnya dia pikir dia siapa?"Pak, apa harus aku yang mengantarkannya? Sedangkan ... kau memiliki banyak kurir, memangnya aku ini tukang antar dokumen? Aku masih banyak pekerjaan, Pak Alan," jawab Yasmine."Memangnya ada yang salah? Aku tahu kau bukan kurir, tapi surat yang akan kau antar ke firma hukum ini adalah surat penting milik perusahaan. Jangan banyak protes, aku men
Hal yang membuat kebencian Yasmine memuncak adalah malam sebelumnya ...."Buka, Yasmine!" teriak suara pria di luar sana, menggedor pintu sekuat tenaga, sebentar lagi dia pasti akan merobohkan pintu yang terbuat dari kayu jati, jika terus menggunakan tenaga hanya untuk membuat Yasmine turun dari kamar tidur dan membuka pintu sialan itu.Yasmine membuka pintu mansion, diperhatikan ada seorang wanita berpakaian minim tengah memapah Aston.Yasmine hanya bisa mendengus kesal setiap kali Aston pulang dalam keadaan mabuk, belum lagi pria itu akan datang membawa wanita bersama, tidak hanya satu, terkadang dua. Hal yang paling menyebalkan, dia harus menjadi penjaga pintu mansion, membukakan untuk pria itu dan gundiknya.Sama seperti tadi malam...."Kau pembantunya? Bisa tolong bukakan lebih cepat, kekasihku baru saja memuntahkan isi perutnya. Yasmine tidak menjawab, hanya satu anggukkan yang menjadi jawaban bagi wanita berpakaian seksi tersebut. Entah jalang mana yang kali ini didapatkan Asto
“Aston ... aku sudah tidak tahan hidup denganmu, kenapa kau tidak menceraikan aku saja?!""Kau gila? Jangan harap aku akan menceraikanmu, Yasmine!" Aston tidak pernah mengira jika Yasmine sanggup mengatakan kata-kata itu padanya, dia ingin meminta cerai? Enak saja!"Kau tidak bisa menghargai aku, Aston. Aku rasa tidak masalah bagimu untuk menceraikan aku, di antara kita memang tidak pernah ada cinta sedikit pun. Jadi untuk apa kau mempertahankan pernikahan palsu penuh sandiwara ini.""Apa kau berpikir aku akan terus memberikan toleransi padamu? Kau selamanya tidak akan pernah bisa berubah, lalu aku? Aku akan mencari pria lain yang jauh lebih baik darimu!" Yasmine mengeluarkan segala unek-unek yang ada di dalam hati dan dipendamnya selama ini. Rasanya benar-benar menjengkelkan, berbicara dengan Aston yang berotak udang, seperti sedang berbicara dengan sebongkah batu!Yasmine mulai tidak tahan dengan perbincangan yang pasti berujung pada pertengkaran seperti biasanya. Jika sudah sepert