Share

Noda Darah

Author: Putri Tidur
last update Last Updated: 2023-09-21 14:08:13

Michel menatap tajam Diana dan kedua pelayan wanitanya yang ternyata sedang sibuk menjalankan tugas dari Tatang untuk membantu Diana mandi dan berganti pakaian tapi ditolak oleh Diana yang malu tubuhnya dilihat orang lain.

"Tuan, maaf. Pak Tatang meminta kami untuk membantu Nona Diana bersiap untuk melayani anda tapi Nona Diana menolak." Kedua pelayan wanita yang terkejut tersebut segera menunduk menghadap Michel.

Salah satu pelayan mengadu dan membuat Diana seketika terdiam ketakutan seraya menelan ludah kasar. Diana memegangi baju haramnya dan menutupnya dengan kedua tangannya.

"Kalian berdua boleh pergi." Michel mengusir kedua pelayannya dan maju selangkah ke arah Diana yang dengan spontan melangkah mundur.

"Kau menghindariku?" Michel mencengkram kasar pakaian Diana dan menariknya hingga robek yang membuat Diana terdiam ketakutan.

"Tidak, Tuan. Maaf," jawab Diana terdengar gemetaran.

Diana masih berusaha menutupi bagian sensitifnya dengan kedua tangannya.

"Tuan, apa anda ingin mandi?" Dalam keadaan takut, Diana berusaha mengalihkan tatapan tajam Michel dari wajahnya.

"Tidak perlu!" Michel melemah melihat wajah polos dan tubuh Diana dan Michel juga seketika melupakan kemarahannya pada Evellyn.

Di luar kamar Michel, Nyonya Kelly dan Vanessa dimarahi oleh Jake karena ingin menguping Michel dan Diana. Seperti biasa, Jake akan mulai mengancam kedua wanita ini jika mereka membantah.

"Dalam hitungan ketiga kalau kalian tidak masuk ke dalam kamar, maka jangan salahkan saya jika kalian tidak bisa memakai kartu besok."

Nyonya Kelly dan Vanessa saling tatap untuk mengambil keputusan. Karena bagi mereka uang lebih penting, maka....

"Van, ayo kita kembali ke kamar. Gak asik di sini. Ada mata elang yang bisa nyuri uang kita." Nyonya Kelly menyindir Jake dan pergi begitu saja.

"Iya, Ma. Padahal dia cuman asisten, tapi gayanya..." Vanessa berlalu setelah menghina Jake.

Jake memutuskan untuk tetap berada di dekat kamar Michel dan tetap siaga kalau Michel memanggilnya dan membutuhkan bantuannya.

Dari tempat Jake berdiri saat ini, Jake bisa mendengar suara menggelegar Michel dari dalam kamar yang terdengar seperti Michel memarahi Diana.

Jake tidak heran karena paham kondisi hati Michel sedang tidak baik karena masalah keanggotaannya.

"Duduk di sini! Tidak dengar? Mau aku memaksa dan bersikap kasar? Hah!" Michel ingin Diana duduk di atas pangkuannya tapi Diana tidak mau karena pakaian yang ia pakai transparan dan juga robek.

Tadinya Michel marah karena Evellyn, tapi sekarang sudah tidak. Kali ini Michel marah karena Diana membantah perintahnya padahal tubuh Michel sudah mulai bereaksi karena melihat tubuh Diana.

Tubuh Michel bereaksi terlalu cepat dan tidak seperti biasanya yang harus disentuh oleh wanita malam lain di club miliknya.

Diana berjalan lamban ke arah Michel yang sedang duduk di bibir ranjang dan menahan bajunya agar tidak terbuka padahal sudah robek akibat Michel menarik bajunya tadi.

"Aahh!" Pekik Diana terkejut saat Michel menarik tangannya dan membuatnya jatuh di atas pangkuan Michel.

"Maaf, Tuan."

Michel tidak menjawab dan mulai menatap fokus bibir lembab alami Diana saat Diana berbicara.

"Cium aku." Pinta Michel pada Diana.

"Maaf, Tuan. Saya tidak bisa. Saya tidak pernah melakukan hal semacam itu. Saya... Hmmppp...."

Sebelum Diana menyelesaikan ucapannya, Michel lebih dulu meraub rakus bibir perawan Diana yang terasa kenyal, hangat dan manis.

Sedang Diana yang disosor tanpa aba-aba hanya bisa membeku kaku dengan mata yang melotot.

Diana tidak bisa bernafas dan hampir kehabisan nafas.

"Relax," ujar Michel memberikan Diana waktu untuk mengambil nafas dan mulai mengabsen lembut mulut Diana.

Tanpa sadar, tangan Diana yang mulai terbawa suasana mulai bergerak mengalung di leher Michel dan Michel melilitkan tangannya di pinggang ramping Diana.

Michel senang menyadari kebenaran dari apa yang Diana katakan tentang dirinya yang tidak berpengalaman dalam hal semacam ini.

Diana hanya menikmati dan tidak membalas pancingan Michel sama sekali. Tapi anehnya Michel malah tidak marah dan membiarkan Diana menikmati permainan ranjang untuk pertama kalinya baginya.

Perlahan Michel membaringkan Diana di atas ranjang dan mengukungnya. Entah kenapa Diana merasa nyaman dengan Michel.

Michel membuat Diana merasa nyaman lebih dulu seperti Michel sudah pro dalam hal seperti ini. Baru perlahan setelahnya Michel mengeluarkan senjatanya yang sangat diinginkan banyak wanita malam dan mengarahkannya ke sebuah lubang sempit yang telah basah.

Diana tidak berteriak namun menangis menahan rasa sakit saat Michel memaksa masuk ke dalamnya.

Michel menyadari tangisan Diana walau Diana tidak bersuara. Michel membiarkan menenggelamkan senjatanya di bawah Diana sampai Diana merasa nyaman.

"Sakit?" tanya Michel dengan suara lembut namun serak sedang Diana hanya mengangguk sebagai jawaban.

Setelah beberapa saat, Michel mencoba bergerak perlahan dan memulai tempo.

Sudah 4 jam berlalu dan Diana hampir saja pingsan namun Michel masih terus memompanya.

"Tahan, sebentar lagi kita selesai." Michel menahan Diana agar tetap sadar.

Michel tidak pernah memakai benda pengaman yang seperti balon jika berhubungan badan karena Michel telah menjalani operasi vasektomi sejak dulu agar tetap aman.

Setelah selesai, Michel berbaring di samping Diana yang telah tertidur dan tidak lupa menarik selimut hingga menutupi tubuh Diana yang telah tak berbusana.

Pagi hari.

Michel tidur paling akhir namun sepertinya Michel juga bangun paling awal. Michel terlihat sedang memakai pakaian kerjanya seraya bercermin.

Michel tidak membangunkan Diana karena merasa kasihan.

Waktu menunjukkan jam 7 pagi dan petugas kebersihan mengetuk pintu kamar Michel untuk membersihkan kamar Michel.

Tokkk... Tokk... Tokk...

Michel membuka pintu kamarnya dan hanya mengeluarkan kepalanya saja.

"Lakukan nanti saat aku menyuruh. Sekarang katakan pada Tatang untuk datang ke sini." Pinta Michel yang mulai menjadi posesif hingga tidak ingin ada orang yang melihat Diana tidur.

"Baik, Tuan." Petugas kebersihan yang sudah datang dengan alat tempur mereka terpaksa kembali ke belakang rumah untuk menyimpan alat mereka.

Tak lama, Tatang datang dan mengetuk pintu.

"Tuan memanggil saya?" tanya Tatang yang juga sudah rapi dengan seragamnya.

"Iya. Apa Nyonya Kelly dan Vanessa sudah sarapan?" Michel keluar dari kamar dan menutup pintu.

"Mereka sedang sarapan, Tuan."

"Awasi terus mereka dan minta 2 pelayan wanita datang untuk mengawasi Diana saat aku pergi. Katakan pada Diana bahwa dia boleh keluar kamar tapi tidak boleh keluar dari rumah." Michel memberi aba-aba pada Tatang, sebagai kepala pelayan.

"Baik, Tuan. Ada lagi, Tuan?"

"Tidak," jawab Michel.

"Kalau gitu saya permisi, Tuan."

Setelah Tatang pergi, Michel kembali masuk ke dalam kamar namun tidak melihat Diana berada di atas ranjang lagi.

Dari arah dalam kamar mandi terdengar suara air yang tandanya Diana sedang mandi.

Michel menaruh 1 pasang baju untuk Diana pakai di atas ranjangnya yang masih berserakan. Dan tatapan Michel terfokus pada noda darah di atas sprei ranjangnya.

Michel tersenyum tipis lalu memutuskan untuk pergi ke ruang makan yang telah sepi. Nyonya Kelly dan Vanessa sudah tidak berada di sana lagi membuat Michel bertanya-tanya karena tidak biasanya mereka pergi sebelum dirinya selesai sarapan.

"Di mana mereka?"

"Tuan, maaf, mereka...."

Related chapters

  • Budak Malam CEO Arogan    Peringatan Pertama

    Karena kesal dengan Michel yang lebih mementingkan Diana, Nyonya Kelly mengajak Vanessa untuk pergi menyegarkan diri dan pikiran dengan cara berbelanja. Namun karena saat ini mall belum buka, akhirnya Nyonya Kelly dan Vanessa memilih untuk sarapan di sebuah mini cafe yang tak jauh dari mall yang akan mereka kunjungi.Sedang di sisi lain, Michel terlihat sedang sibuk menghubungi Vanessa dan juga Nyonya Kelly yang dengan sengaja mematikan ponsel mereka membuat Michel kesal dan juga khawatir karena banyak bahaya yang bisa terjadi pada mereka karena status Michel."Jake, cepat cari mereka dan seret mereka pulang." pinta Michel dengan wajah kesal."Baik, Tuan." Sahut Jake seperti biasa.***Di dalam kamar Michel.Diana duduk termenung di atas ranjang yang masih berserakan."Ahh! Ssshhhttt... Sakit sekali," gumam Diana yang masih merasakan perih di bagian sensitifnya lalu menangis menyadari dirinya sudah tidak suci lagi."Apa setiap hari dan setiap malam aku harus hidup seperti ini? Hanya m

    Last Updated : 2023-09-28
  • Budak Malam CEO Arogan    Cemburu

    "Tuan, bolehkah saya meminjam telepon sebentar? Saya ingin menelpon adik saya. Pasti saat ini dia sedang mencari saya," pinta Diana setengah memohon pada Michel."Tidak. Itu urusan kamu. Kenapa saya harus perduli?" Tolak Michel berlalu masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh Diana yang masih tetap berusaha untuk meminjam telepon karena ponselnya hilang ketika Diana masih berada di club malam waktu itu namun usaha Diana gagal.Sebenarnya ponsel Diana tidak hilang, tapi disimpan oleh Michel. Namun Michel memilih untuk merahasiakan hal itu dari Diana karena Michel tidak ingin Diana memegang ponsel."Tuan, sebentar saja ..." Tanpa sadar Diana mulai merengek menghentikan langkah Michel."5 menit," jawab singkat Michel seraya meminjamkan ponselnya pada Diana padahal sebelumnya ponsel Michel tidak pernah dipegang oleh orang lain kecuali Jake.Diana sedikit terkejut menerima ponsel Michel. Padahal tadinya Diana ingin memakai telepon rumah saja, tapi tanpa terduga, Michel malah memberikan ponsel

    Last Updated : 2023-09-29
  • Budak Malam CEO Arogan    Berpihak?

    "Hentikan!" Bentak Michel menarik Diana yang terlihat sedang menyerang Nyonya Kelly ke sampingnya.Ternyata tadi Tatang adalah orang yang menelpon Jake untuk memberitahu bahwa pertengkaran terjadi diantara Nyonya Kelly dan Diana. Itulah yang menyebabkan ruang makan menjadi kacau dan Tatang harus segera melapor.Nafas Nyonya Kelly dan Diana masih terlihat terengah-engah. Entah bagaimana Diana bisa bertengkar dengan Nyonya Kelly dan berani menyerang Nyonya Kelly.Michel masih memegangi tangan Diana dan Diana berusaha untuk cepat tenang karena takut dimarahi Michel."Apa yang kalian lakukan? Apa kalian anak kecil? Mama, bicara duluan!" Michel memberi Nyonya Kelly kesempatan untuk bicara lebih dulu."Wanita ini berbicara kasar sama Mama, Michel," jawab Nyonya Kelly menyudutkan Diana.Michel menatap Diana dan Diana menggeleng sebagai respon penolakan."Tatang, jelaskan!""Jadi, Tuan. Awalnya semuanya baik-baik saja. Tapi Nyonya memulai lebih dulu dan menghina Nona. Jadi Nona membalas samp

    Last Updated : 2023-09-30
  • Budak Malam CEO Arogan    Hukuman Untuk Diana

    Nyonya Kelly dan Vanessa saling menatap dan kembali ke tempat asal mereka duduk tadi sambil memikirkan ucapan Diana.Benar, seharusnya mereka bukan bicara dengan Diana jika ingin Diana pergi dari rumah Michel, tapi mereka harus bicara pada Michel. Michel yang membawa Diana masuk ke rumahnya.Tapi tetap saja, mereka masih membenci Diana karena mereka iri Michel lebih sering bersama Diana dan lebih perhatian pada Diana dari pada mereka.Padahal, Nyonya Kelly adalah ibunya dan Vanessa adalah istrinya. Michel memang tidak adil. Tapi mungkin Michel punya alasan lain.Di tempat lain.Michel menonton vidio yang Tatang kirimkan dengan amat serius. Vidio tersebut menampilkan perkelahian yang terjadi antara Diana, Vanessa dan Nyonya Kelly yang saling berdebat.Dari dalam vidio juga terlihat siapa yang memulai lebih dulu, tapi sekarang Michel malah marah pada Diana.Bukan tanpa sebab, Michel tadinya marah pada Vanessa yang memancing keributan tapi setelah mendengar ucapan Diana yang malah menyin

    Last Updated : 2023-10-01
  • Budak Malam CEO Arogan    Dengan Syarat

    Michel dan Jake bergerak cepat menggendong Diana masuk ke dalam mobil dan membawa Diana menuju rumah sakit. Jalanan kota terlihat lebih sepi dari biasanya. Jadi Michel dan Jake akan lebih cepat menuju rumah sakit.Sesampainya di rumah sakit terdekat, petugas menyiapkan tandu darurat dan memindahkan tubuh Diana ke atasnya.Para petugas bergerak cepat membawa Diana ke ruang UGD dan memanggil dokter untuk segera memeriksa Diana.Dokter mengambil beberapa tindakan pemeriksaan dan memastikan jika Diana mengalami hipotermia dan suhu tubuh Diana hanya mencapai 31°C.Michel dan Jake masih menunggu Diana dari luar ruangan dengan perasaan khawatir. Michel tidak pernah bersikap begitu perhatian seperti ini sebelumnya kepada siapapun.Michel diam-diam merasa bersalah pada Diana karena hampir membunuh orang yang tidak bersalah. Dalam dunia gelap yang ia pimpin pun Michel tidak pernah membunuh orang yang tidak bersalah.Kalau Diana mati, ini kali pertama bagi Michel membunuh orang yang tidak bersa

    Last Updated : 2023-10-01
  • Budak Malam CEO Arogan    Sangat Benci!

    Diana keluar dari kamar mandi ruangan Diana sudah dengan pakaian yang baru. Michel menatap kesal ke arah Jake dan Jake hanya diam saja."Jake, tanyakan pada dokter yang menangani wanita ini kapan wanita ini bisa pulang," pinta Michel yang tidak betah berada di rumah sakit."Baik, Tuan." Jake berlalu mencari kamar dokter yang menangani Diana.Hanya ada keheningan diantara Michel dan Diana yang hanya berdua saja di dalam ruangan sampai salah satu perawat masuk dan membawakan Diana bubur."Mohon dihabiskan makanannya ya, Kak. Setelah itu minum obat ini," ujar perawat wanita tersebut seraya memeriksa cairan infus Diana."Suster, apa makanan di rumah sakit ini semua hanya ada bubur?" tanya Diana tak berselera melihat makanannya."Rumah sakit hanya menyediakan bubur ya, Kak. Tapi kalau kakak mau makan yang lain boleh, tapi harus beli di kantin." Perawat tersebut menjelaskan lagi dengan sabar dan ramah."Oh gitu. Yaudah deh. Terima kasih, Sus. Terus kalau infus, uda bisa dibuka kan ya?" Dian

    Last Updated : 2023-10-02
  • Budak Malam CEO Arogan    Menjadi Sekretaris

    Pagi hari.Semua orang berkumpul di meja makan tanpa terkecuali. Ada sesuatu yang aneh karena Diana memakai setelan jas wanita dan sedikit berdandan.Nyonya Kelly dan Vanessa juga menatap aneh ke arah Diana."Michel, kartu Mama sama Vanessa gimana? Ini uda 2 hari loh." Nyonya Kelly memulai obrolan lebih dulu."Kalau Mama dan Vanessa tau apa kesalahan kalian dan kalau kalian mengakuinya, aku akan mengembalikan akses kalian," jawab Michel dingin dan membuat Diana sedikit terkejut menyadari bahkan Michel bersikap arogan pada keluarganya.Nyonya Kelly dan Vanessa kali ini saling menatap seperti mereka bisa bicara dari tatapan mata mereka."Michel, Mama gak salah. Kenapa kamu menyalahkan Mama? Kalau kamu gak kembalikan uang Mama, Mama gak mau makan. Biar aja Mama mati biar kamu senang," ujar Nyonya Kelly mengancam."Mama!" Michel memarahi Nyonya Kelly.Rasanya Michel sangat benci dengan kata-kata seperti itu. Michel tidak ingin orang-orang yang ia sayang mati sebelum dirinya."Apa uang leb

    Last Updated : 2023-10-02
  • Budak Malam CEO Arogan    Cemburu

    Diana baru kembali ke dalam ruangan setelah berdiam diri di toilet dalam waktu yang cukup lama berharap Dave dan Evellyn sudah pergi, ternyata pikiran Diana salah. Dave masih tinggal sedang Evellyn sudah pergi.Evellyn mendukung Dave yang ingin mengejar Diana agar Michel tidak sampai menyukai Diana. Jadi dirinya punya kesempatan untuk mengejar Michel, bosnya."Kenapa ke toilet lama sekali, Diana? Apa kau tertidur di sana?" Michel yang kesal dengan Dave melampiaskannya pada Diana."Maaf, Tuan. Saya tadi sedikit nyasar," jawab Diana gugup saat tidak sengaja bertatapan dengan Dave."Minggir, Dave. Biarkan asistenku bekerja. Kau juga pergilah. Seperti tidak ada pekerjaan lain saja," ujar Michel menggerutu."Aku akan pergi sebentar lagi tapi kalau aku sudah mendapat nomor ponsel asistenmu," jawab Dave yang terus terpanah pada Dianq."Dia tidak punya ponsel," tolak Michel."Tidak mungkin. Kau kenapa? Apa kau cemburu?" Dave membungkam Michel."Tidak. Dengan siapa aku cemburu? Kenapa aku haru

    Last Updated : 2023-10-03

Latest chapter

  • Budak Malam CEO Arogan    End?

    "Mama akan coba wujudkan." ucap Diana setelah beberapa saat menimang jawaban yang paling benar. Sementara itu, Michel masuk ke dalam kamar dengan membawa banyak makanan. Terutama makanan-makanan yang Nathan, Oesama, dan Talia sukai. Tak lupa juga makanan kesukaan Diana. "Papa pulang." ucapnya. "Papa habis darimana?" tanya Oesama. "Papa habis dari pengadilan, papa habis menghadiri sidang. Kenapa, Oesama?" tanya Michel. "Gapapa sih, Pa, Oesama cuma nanya, soalnya tumben papa selarut ini baru kembali." ucap Oesama. Oesama, Nathan, Talia, Diana, dan Michel kembali mengobrol, hingga hari semakin larut malam. Kemudian saat Oesama tertangkap menguap beberapa kali, Diana menyuruh mereka kembali ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat. Sementara itu, Diana memegang tangan Michel. Diana akan mengutarakan kembali keinginan Nathan pada suaminya itu, Michel. Sekaligus, Diana ingin melihat, apakah Michel mendukung keputusannya atau tidak. "Kenapa, Diana?" tanya Michel. "Sini, aku

  • Budak Malam CEO Arogan    Kejadian Sebenarnya

    Michel akan menghadiri persidangan untuk menjebloskan pelaku kejahatan kecelakaan yang direncanakan itu. Michel sudah bersiap dengan kemeja hitam polos yang ia kenakan. Michel pun tak mengajak Diana, sebab Diana masih harus banyak beristirahat. Michel pun berpamitan dan pergi menuju persidangan dengan menggunakan mobil. Diana pun melepas kepergian Michel begitu saja. Meskipun sih, Diana ingin tahu apa yang Michel lakukan di sana, siapa pelakunya, dan akhir dari persidangan. Namun, dengan kondisi yang tak memungkinkan, Diana pun tak mungkin memaksa. Namun, karena Diana pun tak ingin bosan, Diana meminta Nathan, Talia, dan Oesama pulang, karena kebetulan ini hari jumat, dsn sudah jam pulang sekolah, jadi sudah pasti diperbolehkan dari pihak asrama. "Oh iya, nanti kamu pulang jam berapa kira-kira Michel?" tanya Diana. "Seselesainya, mungkin sih malem ya, kenapa?" tanya Michel. "Kan nanti ada Nathan, Talia, dan Oesama, tolong kamu beliin makanan-makanan kesukaan mereka ya, biar merek

  • Budak Malam CEO Arogan    Foto Apa?

    "Foto-foto apa ini?" Tanya Michel melihat sebuah lembaran foto.Sebab, apa yang Michel lihat sekarang adalah foto Andrian dan Talia yang sedang berpeluk mesra. Michel sangat ingin marah melihat hal ini, tetapi Michel tak bisa berbuat apapun lagi. Namun, Michel pun sudah mengetahui kebenaran mengenai anaknya itu. Michel tak ingin mengungkit-ungkit lagi yang malah membuat keluarganya berantakan. Michel menghembuskan napas sebanyak-banyaknya. Ia harus mengatur emosi dengan benar. Michel tak ingin emosi yang ia keluarkan malah membuat dirinya ceroboh. Michel harus pintar-pintar, ia tak boleh mengulangi kesalahan yang sama dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan berjauhan saja tak boleh.Muka Michel terlihat semakin kusut, terlebih dengan masalah-masalah yang dihadapinya akhir-akhir ini. Michel tak ingin, tapi ia harus melakukan. Michel tak mau, tapi ia harus mau. Michel pun kembali terngiang-ngiang dengan ucapan Aldo yang menyatakan ia tak memiliki hubungan apa-apa dengan Diana. Namu

  • Budak Malam CEO Arogan    Penyelidikan

    "Kamu bisa bantu aku, kan?" tanya Michel lagi. "Bisa kok bisa. Kamu mau minta bantuan apalagi, Michel?" tanya Ferdi. Ya, setelah Michel pergi dari rumah sakit, Michel menuju kediaman Ferdi. Michel merasa membutuhkan Ferdi kembali untuk masalahnya kali ini. Karena diapun sedang banyak yang dipikirkan. "Mau minta tolong selidiki mengenai istriku, kamu bisa untuk selidiki ga? Atau kamu punya kenalan ga?" tanya Michel."Aku ada kenalan sih, nanti aku kontak ya. Kamu butuh apa?" tanya Ferdi. "Paling rekaman CCTV di kantor Diana aja, soalnya aku curiga mereka selingkuh, dan aku butuh pembuktian yang menjelaskan mereka ga selingkuh. Gimana, kamu bisa kan?" tanya Michel. "Bisa, kok. Nanti, ya. Aku susun jadi satu file dulu." ujar Ferdi. "Kamu bisa kirim kapan?" tanya Michel. "Sore ini, atau mungkin besok pagi." ujar Ferdi. Michel mengangguk-angguk mengerti, saat di waktu yang bersamaan ponselnya berdering. Michel pun izin mengangkat telepon tersebut. Dan ternyata telepon itu berasal da

  • Budak Malam CEO Arogan    Pebinor?

    Setelah suster tersebut pergi, wajah Michel tampak lebih ceria daripada sebelumnya. Michel tampak berbinar seri. Sementara Aldo murung. "Bahkan suster saja membelaku, harusnya kamu tahu mana yang salah mana yang benar. Selingkuhan aja kok belagu." ucap Michel. "Selingkuhan? Coba kamu ngomong sekali lagi? Berani nggak kamu?" tanya Aldo balik. "Berani. Aldo, si pebinor. Suka kok sama istri orang, ga laku ya?" tuding Michel menyebalkan. "Mohon maaf Pak, tapi saya masuk perusahaan saja, semuanya langsung menatap saya kagum. Bahkan para perempuan rela mengantre berjam-jam hanya demi ketemu saya. Bapak nggak tahu ya? Atau nggak pernah ngerasain?" ucap Aldo balik yang malah membuat Michel kesal. "Oh, gitu ya. Tapi kamu nggak mau sama mereka, pasti cabe-cabean ya?" ujar Michel lagi. "Iya lah, makanya aku gamau." sementara Michel hanya tertawa terbahak-bahak. "Maksudnya, nggak ada yang lebih baik daripada cabe-cabean untuk menyukaimu? Kok murahan banget sih." ucap Michel tergelak. "Bos

  • Budak Malam CEO Arogan    Masalah Baru?

    "Apa? Jadi anak saya melakukan hal seperti itu?" tanya salah seorang orang tua. "Iya, Pak, benar. Maka dari itu, kami pihak sekolah memilih untuk memulangkan siswa ini untuk introspeksi diri di rumah. Meskipun resikonya adalah jadi tertinggal pelajaran." ucap Bu Linda. Setelahnya mereka pun membawa anak mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Dan Ibu Linda selaku Ibu Asrama ini merasa sangat bersyukur, karena Nathan dan Oesama benar-benar menyelesaikan masalahnya. Bukan hanya janji atau perkataan manis yang tak membuahkan hasil, tapi ternyata ada wujud nyata dari mereka, hal ini menambahkan penilaian Ibu Linda terhadap mereka. Selain baik hati, ternyata mereka juga tanggung jawab. "Terima kasih ya, Nathan, Oesama. Berkat kalian, ibu sudah tidak sepusing sebelumnya. Semoga kalian bisa bertanggung jawab atas diri kalian juga." ucap Ibu Linda. "Iya, Bu. Tapi inipun bukan sepenuhnya kita berdua, kita dibantu Talia untuk mencari buk

  • Budak Malam CEO Arogan    Harus Selesai!

    "Duh, jadi kalian maunya gimana?" tanya Talia. "Pengennya ya semua masalah kami selesai." ucap Nathan dan Oesama berbarengan. Jawaban yang sangat lucu, memangnya siapa, sih, yang ingin memiliki masalah. Aduh, ada-ada saja. Talia menarik napas sepanjang mungkin, untuk hari ini, dia sepertinya harus lebih sabar menghadapi kedua kakak adik tersebut. Sebab mereka terlihat sangat menyebalkan hari ini. Talia mencoba diam sejenak, dia mencoba merangkai semua cerita dan pecahan kejadian menjadi satu. Talia sejujurnya tak paham, sih. Tapi dilihat-lihat, dari semua yang terjadi, hal itu masih tersangkut paut satu sama lainnya, aduh, ya iyalah, kan masih satu permasalahan. "Tebakan aku sih, benar bahwa cowok di sebelah kamar asrama kalian. Tapi rasanya untuk menaruh itu saja, Talia rasa motifnya tak semudah itu. Mungkin dia ada dendam, apakah kalian ada melakukan sesuatu padanya dalam jangka waktu satu minggu terakhir?" tanya Talia. "Kami rasanya sih enggak. Kami nggak berbuat apa-apa. Itup

  • Budak Malam CEO Arogan    Dicurigai?

    "Oh, pelakunya anak kamar sebelah." ucap Nathan berdecak. "Bukannya kamar sebelah kita itu cowok ya kak?" tanya Oesama mengingatkan kakaknya. "Iya, cowok, kenapa emangnya?" Awalnya Nathan tidak menyadarinya. "Oh, hah? Cowok?" tanya Nathan lagi setelah beberapa saat."Iya, kak, cowok, kakak ga curiga?" tanya Oesama. "Curiga sih. Masa dia yang pakai baju dalaman itu?" tanya Nathan kembali. "Bisa jadi itu punya cewek, tapi dia ga mau disalahkan?" tanya Nathan lagi, dia membuat spekulasi baru. "Tapi kak, bisa aja kalau itu dia emang punya hobi koleksi dalaman, gimana tuh, kak?" tanya Oesama menyanggah spekulasi Nathan."Bisa aja, tapi itu kecil kemungkinannya kecil, sih. Kamu nggak berpikir kalau orang di sebelah kita malah punya cewek?""Bisa aja iya." ucap Oesama. "Tapi ceweknya siapa?" tanya Nathan. Rasanya cowok di sebelah kamar asramanya, tak pernah membawa cewek ataupun seseorang yang terlihat dekat dengannya. "Ya nggak ada yang tau. Kamar di sebelah kita kan sering kosong,

  • Budak Malam CEO Arogan    Oleh TKP

    Setelah mengetahui bahwa kondisi Diana saat ini dinyatakan koma, Talia, Nathan, dan Oesama pun kembali masuk sekolah, karena mereka sudah tertinggal banyak pelajaran, dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian tengah semester. Meskipun Talia ingin sekali menemani Diana, berbagai pertimbangan dan izin dari Michel juga pihak sekolah, tidaklah Talia dapatkan. Maka dari itu, Talia mencoba untuk mengerti dan mengalah. Kemarin malam, Michel sudah mengantarkan Talia, Nathan, dan Oesama untuk kembali ke sekolah. Mereka pun sudah melakukan aktivitas seperti biasanya, hanya saja, Michel memilih mengambil cuti beberapa hari. Michel ingin menyelidiki terkait kecelakaan yang menimpa istrinya, dan Aldo, atau tepatnya, selingkuhan Diana? Michel pun meminta bantuan dari teman lamanya, Ferdi untuk menyabotase CCTV di area tersebut. Karena jika menunggu pihak supermarket terdekat untuk memberikannya, itu akan memakan waktu yang lebih lama lagi. Michel tau ini ilegal, tapi Michel pun tak tau, jika buka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status