"Ahh ... Ahhh ... Lebih dalam, Sayang. Hmppp ... Kamu sangat kuat dan hebat sayang." Suara horor yang membuat Vanessa merinding dan Diana terbangun di tengah malam ini keluar dari ponsel Vanessa.Rupanya Vanessa belum tidur karena asik menonton film haram yang Diana belum pernah lihat sebelumnya namun sudah pernah melakukannya."Suara apa itu?" tanya Diana yang seketika itu membuat Vanessa terkejut dan seketika mematikan ponselnya."Tidak, tidurlah. Aku sedang menonton drama." Vanessa menyembunyikan wajahnya yang memerah malu dengan menarik selimut hingga menutupi wajahnya "Oh, silakan lanjutkan. Tapi kalau bisa, anda pakai headset ya, Nona." Pinta Diana dengan suara seraknya dan hendak kembali tidur namun Vanessa memanggilnya."Hmm, Diana. Aku akan membantumu kalau rencanamu berhasil. Tapi bagaimana kalau Michel marah?" tanya Vanessa pada Diana yang langsung terbangun dan duduk."Pasti berhasil, kamu ikuti caraku dan semoga saja jika berhasil, kamu bisa hamil, ini pasti akan jauh le
Sesampainya di rumah. Tanpa basa-basi Diana langsung masuk ke dalam kamar Vanessa sedang Vanessa dan Nyonya Kelly berada di dalam kamar."Bagaimana?" tanya Diana yang langsung mengubah ekspresi wajahnya saat masuk ke dalam kamar."Aman," jawab Vanessa menunjukkan jempol tangannya pada Diana."Bagus, nanti aku akan coba keluar dan periksa. Kalau Tuan Michel sudah terpengaruh, kamu harus langsung masuk ke dalam kamarnya. Aku akan mengunci pintu dari keluar." Diana menjelaskan rencananya pada Vanessa dan Nyonya Kelly."Aku harap rencana kamu berhasil, kalau tidak, kita semua akan mati," ujar Vanessa gugup."Kita tunggu aja sampai jam 9 malam ini, kalau dia tidak keluar, berarti kamu bisa bergerak. Aku dan Nyonya Kelly akan memancing Tatang agar melerai kami. Kami akan pura-pura berkelahi," sambung Diana yakin.Diana berani menyusun rencana seperti ini karena Jake tidak berada di rumah. Jake sedang sibuk mengurus Doni dan Adi di markas.Waktu menunjukkan jam 8 malam, Michel sama sekali ti
"Kamu mau kemana, Diana?" tanya Michel penasaran"Ke supermarket, Tuan. Ada yang harus saya beli dan hanya saya yang tau barang itu." Diana menjawab dengan penuh perkiraan."Baiklah, berikan ponselnya pada petugas."Diana mengembalikan ponsel yang ia pakai pada pemiliknya. Tak lama, petugas membukakan Diana gerbang dan 2 orang petugas berjalan mengikuti Diana."Silakan, Nona. Kami akan ikut dengan anda," ujar salah satu petugas pada Diana."Terserah, aku tidak perduli." Diana berjalan ke arah sebuah jalan yang di sana sudah ada Dave yang juga sudah bersiap untuk membawa Diana pergi.Saat Diana tengah asik berjalan dengan 2 petugas yang berada di belakangnya, tiba-tiba sebuah mobil melaju dari arah depan dengan kecepatan kilat. Mobil tersebut terlihat ingin menyambar dan menabrak Diana.Dengan sigap kedua petugas yang bertugas menjaga dan mengawal Diana menarik Diana ke belakang mereka dan setelahnya benar saja, mobil tersebut menabrak kedua petugas tersebut dengan sangat kencang.Brru
Di samping itu, polisi juga sudah menemukan pelaku pengeboman. Walau begitu, Michel tidak memperbolehkan siapapun menyebar luaskan berita tentang ini. Sejujurnya Michel sudah tau siapa pelakunya, motif pengeboman dan hal lain-lain lagi. Oleh sebab itu Michel tidak butuh polisi untuk menyelidiki pelaku pengeboman dan motif pengeboman. Michel ingin polisi membereskan dan mengevakuasi korban yang merupakan anak buahnya.Di apartemen Dave.Diana sedang mengobati kepala Doni yang terluka akibat pengeboman. Baik Diana dan Doni sama-sama masih shock dan tidak percaya dengan apa yang terjadi hari ini. Semuanya terjadi begitu cepat."Doni, kamu nanti tidur di kamar sebelah sana. Oke?" Dave memberitahu Doni dimana kamar yang harus Doni tempati."Baik, Kak. Terima kasih," jawab Doni tersenyum."Kamu gak masalah kan kalau harus tidur di kamarku, Diana?" tanya Dave pada Diana yang pasti membuat Diana bingung."Gak apa-apa dong, Kak. Sekarang kan Kak Diana istrinya Kak Dave," sahut Doni yang membu
Jake membiarkan Michel melakukan apapun yang dia inginkan bahkan jika itu melukainya. Jika itu membuat Michel senang, Jake akan membiarkan hal itu terjadi.Jake tidak punya tujuan hidup selain membuat Michel sebagai tuannya bahagia. Maka dari itu jake tidak takut pada apapun. Jake tidak marah jika ada orang yang mengatainya sebagai 'Anjing yang setia'.Tapi jake akan marah jika ada orang yang mengatai bosnya. Jake membenarkan dirinya adalah anjing yang setia pada Michel. Tidak sekalipun Jake menolak permintaan Michel atau membantah perintah Michel. Waktu menunjukkan jam 01.00 dini hari. Michel terlihat tertidur setelah mabuk di ruang kerjanya. Jake segera memindahkan Michel ke kamarnya agar Michel bisa beristirahat lebih nyaman. Di sisi lain, tepatnya apartemen Dave. Dave tengah bahagia mendapat keuntungan dari hujan dan petir yang turun hari ini. Diana terbangun dan berteriak takut bercampur terkejut saat mendengar suara petir. Dave yang juga terkejut segera menghampiri Diana dan
Mia kembali masuk ke dalam ruangan Dave dengan nampan berisi 3 gelas minuman yang berbeda."Pak Dave, jadwal kita hari ini ...." Mia bersiap ingin melapor tapi Dave menghentikannya."Undurkan atau batalkan saja. Katakan pada mereka, saya dan istri saya akan pergi berlibur. Anggap saja kami akan pergi honeymoon." Dave memberi perintah pada Mia yang membuat Mia semakin kesal dan iri tapi tidak dapat menolak."Baik, Pak." Mia berlalu."Dave, apa yang kamu katakan tadi benar? Kita akan berlibur? Bukankah akan berbahaya jika kita pergi?" Diana gelisah memikirkan akan ada banyak bahaya yang akan menerpa mereka."Tidak. Siapa yang berani mengganggu kita? Michel? Dia tidak akan bisa. Kita sudah sah dan semua orang sudah tau status kita. Mereka pasti akan memihak dan membantu kita," jelas Dave yakin."Tapi dia itu gila dan nekat, Dave." Diana meyakinkan."Kalau kamu tidak mau pergi, tidak apa-apa. Kita tidak perlu pergi. Oke?" Dave menangkup wajah cantik Diana dengan kedua tangannya."Sudah pa
Mia bersikap manis pada Diana dan mencoba membuat Diana menyukainya. Hal ini tentunya ada tujuan yang tidak terlihat dari Mia. Mia masih dalam tekadnya untuk mendapatkan salah satu pria diantara dua pria yang paling terkenal di Indonesia ini."Lain waktu, ayo kita pergi bersama Kak Mia." Ajak Diana pada Mia dan Mia tersenyum senang ke arah Diana."Ternyata cukup mudah mendekatinya," gumam Mia dalam hati."Tentu," jawab Mia sedangkan Dave sesekali memantau apa yang Mia dan Diana lakukan di ruangannya. Dave juga berusaha membaca gerak-gerik Mia. Tingkat kewaspadaan Dave meningkat tajam setelah berhasil menikahi Diana.Di samping itu, Dave tidak perduli apakah orang tuanya setuju atau tidak pada Diana. Dave yakin pasti orang tuanya tidak akan berani macam-macam dan mencelakai Diana setelah sebelumnya Dave mengatakan jika Dave mencintai Diana pada orang tuanya beberapa saat lalu setelah skandal dirinya dengan Mia bertaburan.*****Waktu sudah menunjukkan jam 12.00 malam. Dave yang tetap
"Tuan, adiknya Nona mengunggah foto baru di sosial medianya," ujar Jake melapor pada Michel seraya memberikan Michel ponselnya agar Michel bisa melihat apa yang ia lihat."Bagus, sudah aku duga mereka pasti akan melakukan kesalahan." Michel tersenyum jahat."Apa yang harus saya lakukan, Tuan?" "Periksa mereka, lacak, selidiki lalu kita berangkat. Aku akan menghancurkan mereka." Pinta Michel yang sudah tidak sabar untuk membalas dendam pada Dave dan Diana.Michel sedang memikirkan pembalasan bagaimana yang harus ia lakukan pada Dave dan Diana."Ckk, aku tau ...." Gumam Michel kemudian setelah memikirkan sesuatu di otak jahatnya.Jake terlihat sibuk mencari posisi Dave, Diana dan Doni berdasarkan foto yang Jake temukan."Mereka tidak di Swis. Dimana mereka?" Pikir Jake geram.Di salah satu restauran terdekat dengan hotel yang Dave sewa, Diana, Doni dan Dave terlihat sedang menikmati makanan mereka yang tersaji di atas meja sedang pengawal mereka juga ikut makan secara bergantian.Dave