Mia kembali masuk ke dalam ruangan Dave dengan nampan berisi 3 gelas minuman yang berbeda."Pak Dave, jadwal kita hari ini ...." Mia bersiap ingin melapor tapi Dave menghentikannya."Undurkan atau batalkan saja. Katakan pada mereka, saya dan istri saya akan pergi berlibur. Anggap saja kami akan pergi honeymoon." Dave memberi perintah pada Mia yang membuat Mia semakin kesal dan iri tapi tidak dapat menolak."Baik, Pak." Mia berlalu."Dave, apa yang kamu katakan tadi benar? Kita akan berlibur? Bukankah akan berbahaya jika kita pergi?" Diana gelisah memikirkan akan ada banyak bahaya yang akan menerpa mereka."Tidak. Siapa yang berani mengganggu kita? Michel? Dia tidak akan bisa. Kita sudah sah dan semua orang sudah tau status kita. Mereka pasti akan memihak dan membantu kita," jelas Dave yakin."Tapi dia itu gila dan nekat, Dave." Diana meyakinkan."Kalau kamu tidak mau pergi, tidak apa-apa. Kita tidak perlu pergi. Oke?" Dave menangkup wajah cantik Diana dengan kedua tangannya."Sudah pa
Mia bersikap manis pada Diana dan mencoba membuat Diana menyukainya. Hal ini tentunya ada tujuan yang tidak terlihat dari Mia. Mia masih dalam tekadnya untuk mendapatkan salah satu pria diantara dua pria yang paling terkenal di Indonesia ini."Lain waktu, ayo kita pergi bersama Kak Mia." Ajak Diana pada Mia dan Mia tersenyum senang ke arah Diana."Ternyata cukup mudah mendekatinya," gumam Mia dalam hati."Tentu," jawab Mia sedangkan Dave sesekali memantau apa yang Mia dan Diana lakukan di ruangannya. Dave juga berusaha membaca gerak-gerik Mia. Tingkat kewaspadaan Dave meningkat tajam setelah berhasil menikahi Diana.Di samping itu, Dave tidak perduli apakah orang tuanya setuju atau tidak pada Diana. Dave yakin pasti orang tuanya tidak akan berani macam-macam dan mencelakai Diana setelah sebelumnya Dave mengatakan jika Dave mencintai Diana pada orang tuanya beberapa saat lalu setelah skandal dirinya dengan Mia bertaburan.*****Waktu sudah menunjukkan jam 12.00 malam. Dave yang tetap
"Tuan, adiknya Nona mengunggah foto baru di sosial medianya," ujar Jake melapor pada Michel seraya memberikan Michel ponselnya agar Michel bisa melihat apa yang ia lihat."Bagus, sudah aku duga mereka pasti akan melakukan kesalahan." Michel tersenyum jahat."Apa yang harus saya lakukan, Tuan?" "Periksa mereka, lacak, selidiki lalu kita berangkat. Aku akan menghancurkan mereka." Pinta Michel yang sudah tidak sabar untuk membalas dendam pada Dave dan Diana.Michel sedang memikirkan pembalasan bagaimana yang harus ia lakukan pada Dave dan Diana."Ckk, aku tau ...." Gumam Michel kemudian setelah memikirkan sesuatu di otak jahatnya.Jake terlihat sibuk mencari posisi Dave, Diana dan Doni berdasarkan foto yang Jake temukan."Mereka tidak di Swis. Dimana mereka?" Pikir Jake geram.Di salah satu restauran terdekat dengan hotel yang Dave sewa, Diana, Doni dan Dave terlihat sedang menikmati makanan mereka yang tersaji di atas meja sedang pengawal mereka juga ikut makan secara bergantian.Dave
Cuupp!Diana terpaksa mengecup pipi Dave agar bisa segera pergi ke kamar mandi dan berganti pakaian."Uda, biarkan aku pergi, aku tidak bisa bergerak," ujar Diana yang kesulitan bergerak."Bukan cuman itu, kamu harus cium ini, ini, ini, dan ini." Dave menunjuk ke arah pipi, dahi dan juga bibirnya.Cupp ... Cupp ... Cupp "Uda, lepas ah!" Diana mulai kesal dan Dave segera melepaskan Diana dibumbuhi dengan senyum tak bersalahnya.Diana memungut pakaian mereka yang berserakan di atas lantai dan menumpuknya menjadi satu dan kemudian masuk ke dalam kamar mandi sedang Dave masih menunggu Diana di atas ranjang dengan posisi berbaring.Setelah malam yang mereka lewati bersama, Dave menjadi semakin mencintai Diana dan tidak ingin kehilangannya.Beberapa saat kemudian, Diana keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian baru. Kali ini Diana akan menghindari Dave yang sedang tak berbusana.Diana juga merasa amat sangat bahagia. Saat berada di kamar mandi tadi, Diana bercermin seraya tersenyum mal
Jake menghampiri keempat pengawal Dave dan berpura-pura untuk mengajak mereka mengobrol. Awalnya mereka menolak, namun karena Jake memberi mereka kopi dan juga rokok dengan alasan agar mereka tidak mengantuk, akhirnya mereka setuju.Jake mengajak mereka mengobrol, meminum kopi bersama dan merokok cukup lama sampai saat Jake memastikan keempat orang tersebut pingsan, barulah Jake melapor pada Michel.Tak lama, keempat pria berpakaian sama dengan 4 pengawal Dave datang dan membawa 4 pengawal Dave tersebut pergi. Kemudian 4 anak buah Michel tersebut berdiri menggantikan 4 pengawal Dave.Sebelumnya, Michel telah memberitahu 4 anak buah barunya itu tugas yang harus mereka lalukan.Keesokan harinya.Dave dan Diana keluar dari kamar mereka dan hendak memanggil Doni. Diana sama sekali tidak sadar jika pengawal mereka berubah sedang Dave merasa sedikit janggal dengan mereka.Seperti biasa, mereka akan pergi untuk sarapan lalu akan pergi berjalan-jalan. Dan kali ini tujuan Dave adalah pusat per
"Buka pintunya! Setelah aku masuk, kunci dari luar. Kau tunggu saja perintah dariku dari dalam mobil." Michel memberi perintah pada Jake dan kemudian membawa Diana secara paksa ke dalam sebuah tempat seperti penginapan kecil yang hanya ada 1 kamar di setiap beberapa meter."Baik, Tuan." Jawab Jake seperti biasa."Lepaskan! Lepaskan aku!" Diana memberontak lagi namun tidak membuat Michel sedikitpun goyah.Di dalam kamar tersebut terlihat beberapa borgol dan benda seperti cambuk tersusun rapi di atas meja yang semakin membuat Diana merinding ketakutan."Bunuh saja aku kalau kamu ingin balas dendam terhadapku!" Diana benar-benar akan gila rasanya memikirkan semua yang akan terjadi pada dirinya dan juga Dave serta Doni."Tidak secepat itu, Diana. Kita akan bersenang-senang lebih dulu." Michel melempar Diana kasar ke atas ranjang hingga Diana terpental.Kaki dan tangan Diana masih terikat, jadi Diana tidak bisa bangkit dari posisinya apalagi melawan Michel."Kenapa kamu melakukan ini padak
"Hentikan!" Bentak Jake yang kemudian membuat Doni terdiam takut."Dimana Kakak dan Kak Dave?" tanya Doni berteriak."Jangan banyak tanya. Yang harus kamu tau, mereka masih hidup dan jika kamu masih ingin hidup seperti mereka, makan ini dan tidurlah!" Jake menaruh makanan yang ia bawa ke atas kasur Doni dan berlalu keluar kamar tanpa perduli dengan apa yang Doni katakan."Pasti makanan ini sudah diberi racun, aku tidak akan memakannya. Aku harus cari cara agar bisa keluar dari sini dan mencari Kak Diana dan Kak Dave," gumam Doni menyisir pandangan seraya mencari celah untuk kabur.Doni sangat lapar dan hampir tergoda dengan makanan pemberian Jake. Jika yang mengantarkan makanan itu bukan Jake, pasti Doni sudah memakannya dan setelahnya juga pasti Doni akan tertidur.Doni berjalan mondar-mandir dan memeriksa apa saja hal atau benda yang ia temukan di dalam kamarnya.Di kamar lain.Michel tidak henti-hentinya menyiksa Diana dengan memaksa Diana agar melayaninya. Diana tidak bersedia wal
Dave sedikit terkejut mendengar jawaban petugas dan Dave tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah. Dave sedikit penebak jika pelakunya adalah Michel. Dan benar saja, tebakan Dave benar."Apa rencana Michel? Apa yang Michel lakukan pada Diana dan Doni? Aku tidak akan diam saja jika sesuatu terjadi pada mereka." Dave mengusap kasar wajahnya.Setelah Dave kembali ke hotel, Dave mendapat pesan dari nomor yang telah difilter bahwa Dave harus menjemput Diana ke sebuah tempat pada pukul 5 sore.Dave harus menyusun rencana sampai waktu itu tiba karena bisa saja kalau itu adalah jebakan.Di tempat lain, Diana masih tidak tau kalau Michel akan melepaskannya sore ini. Tadi, Michel hanya masuk dan memaksa agar Diana tetap makan dan minum. Tak lama, Jake membawa Doni masuk ke dalam kamarnya dan mengikatnya bersama Diana.Diana tidak tau apakah dirinya harus senang atau sedih melihat Doni yang ketakutan dengan tubuhnya yang dipenuhi luka. "Kak, apa yang terjadi padamu? Kenapa kakimu seperti ini?