Sebelum pria itu bisa menyelesaikan perkataannya, dia sudah ditendang ke tanah dengan satu kaki."Maaf, aku tidak bisa mengendalikan kakiku," ucap Yi Jinli ringan, tetapi kaki kirinya menginjak jantung pria itu, menyebabkan pria itu segera berteriak kesakitan. Wajahnya merah, tapi dia tidak bisa menggerakkan kaki yang menekan jantungnya.Melihat hal ini, Paman Pertama, Paman Kedua, dan Bibi Ketiga dari keluarga Lu langsung maju ke depan untuk berkata, "Tuan Yi, um ... Kau tidak boleh melakukan ini di pemakaman.""Itu akan menjadi tidak menghormati orang mati jika terjadi sesuatu.""Pria itu hanya mengatakan beberapa patah kata. Jangan menganggapnya serius, Tuan Yi!"Yi Jinli memandang dengan malas ke tiga orang di depannya. "Aku pikir jika Nenek melihat seseorang menghina cucunya seperti ini, dia mungkin akan menyetujui aku berbuat seperti ini, bukan?"Senyuman setengah Yi Jinli membuat punggung mereka menggigil."Tentu, tentu saja, nenek akan melakukannya!""Benar. Pria ini ha
Ling Yiran mengetahui hal itu sejak dia di penjara!Ling Yiran melangkah maju dan diam-diam menatap neneknya yang terbaring di peti mati, Dia tahu itu akan menjadi terakhir kalinya Ling Yiran bisa melihatnya. Wanita tua yang baik hati memberinya banyak cinta setelah dia kehilangan ibunya dan membuatnya menikmati masa kecilnya.Ling Yiran dengan lembut meletakkan bunga di tangannya di depan peti mati neneknya dan mengucapkan selamat tinggal terakhir kalinya dari dalam hatinya.Ling Yiran tidak mau pergi saat jenazah nenek dikremasi. Dia takut, takut tidak tahan melihat jenazah neneknya dikremasi."Nenek meninggalkanku, Jin. Ada satu orang di dunia ini yang benar-benar mencintaiku dan memperlakukanku dengan baik," gumam Ling Yiran.Melihat Ling Yiran, Yi Jinli berkata, "Aku tidak akan meninggalkanmu." 'Aku selalu ada untukmu.'"Ya, aku tahu kau tidak akan meninggalkanku, dan aku ... tidak akan meninggalkanmu juga," ucap Ling Yiran. Dia selalu memberikan ketenangan pikiran saat dia
Ling Yiran duduk di dalam mobil, menyaksikan pemandangan lama kelamaan mengecil di kedua sisi. Dia mulai bersenandung lembut. Lagu yang indah dan menenangkan memenuhi udara di dalam mobil.Yi Jinli mengangkat alisnya sedikit dan menunggu sampai Ling Yiran selesai bernyanyi sebelum bertanya, "Lagu apa ini?""Berjalan Menuruni Jalan Kehidupan. Itu lagu lama. Nenek senang mendengarkannya. Dialah yang mengajariku menyanyikannya. Aku biasa menyanyikannya untuk kesenangan ketika aku masih kecil. Aku tidak banyak mengerti liriknya saat itu, tapi semakin aku dewasa, semakin aku memahaminya, "jawab Ling Yiran."Itu memang lagu yang bagus," ucap Yi Jinli."Ya, sayang sekali Nenek tidak bisa mengajariku lagu lagi," gumam Ling Yiran, tampak lelah.Ling Yiran hanya tidur selama tiga sampai empat jam sehari. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di samping peti mati berpendingin neneknya atau sibuk dengan urusan pemakaman, jadi dia tidak punya waktu untuk tidur nyenyak."Pejamkan mata jikam
"Bagaimana jika orang jahat itu menangkapmu juga?" Suara itu adalah suara anak laki-laki, tapi Ling Yiran tidak bisa melihat wajahnya."Tidak, mereka tidak akan menangkapku!" gadis kecil itu membalas dengan segera.Bocah laki-laki itu hanya menatapnya dengan serius tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah beberapa saat, gadis kecil itu bergumam, "Jika aku ketahuan juga, setidaknya… setidaknya kita bisa saling menemani. Aku tidak takut!"Gadis kecil itu memegang erat tangan anak laki-laki itu. Sepasang gelang perak di pergelangan tangannya yang ramping dan putih sangatlah mencolok.Gadis kecil dan anak laki-laki itu berlari di jalan bukit yang terjal. Anak laki-laki kecil itu biasanya sangat dimanja. Walaupun dia memiliki keterampilan motorik yang hebat, dia belum pernah mengalami situasi seperti ini.Gadis kecil itu memimpin jalan sambil berpegangan tangan erat.Tiba-tiba, anak laki-laki itu itu terpeleset dan mulai terjatuh menuruni bukit. Karena merasa lelah, gadis i
Begitu Ling Yiran menyentuh dahinya, dia merasakan lapisan keringat dingin. 'Apa yang salah denganku? Apakah aku mengalami mimpi buruk? Bukit yang ada di dalam mimpi itu adalah bukit dekat kota.'Dan Juga ... Pemandangan dari mimpi ...' Ling Yiran tidak bisa menahan untuk menggigit bibirnya.Matahari bersinar terang di luar jendela. hari cerah.Ling Yiran melihat jam. Saat itu hampir jam 11 pagi, dan dia sudah tidur lama sekali. Ada catatan dari Yi Jinli di meja di samping tempat tidur.Tulisan tangannya kecil dan kuat.Ling Yiran membaca catatan itu dan tahu bahwa Yi Jinli pergi ke kantor pagi-pagi untuk menangani urusan bisnis perusahaan yang telah menumpuk selama berhari-hari, tetapi Yi Jinli akan kembali untuk makan malam bersamanya.Melihat kata-kata di catatan itu, Ling Yiran merasakan kehangatan di hatinya. Perasaan cemas atas mimpinya tadi sepertinya sedikit memudar.Dia membawa pakaian ganti ke kamar mandi dan mandi.Saat air hangat menyiram dirinya, dia meliha
"Tidak apa-apa. Jika itu yang kau inginkan, tentu saja, aku akan melakukannya untukmu," ucap Gu Lichen ringan."Kau baik sekali, Chenchen," ucap Hua Lifang.Kata 'Chenchen' membuat Gu Lichen merasakan pedih di hatinya. Ketika Hua Lifang mengucapkan kata itu, entah kenapa Gu Lichen merasa itu terdengar menjengkelkan di telinganya."Panggil aku Lichen mulai sekarang. Chenchen hanyalah nama panggilan masa kecil," ucap Gu Lichen."Baiklah," jawab Hua Lifang patuh.Ngomong-ngomong, Ling Yiran lah yang memberitahunya tentang nama Chenchen. Ketika Ling Yiran masih kecil, dia pulang dengan pakaian compang-camping dan berkata bahwa dia telah menyelamatkan seseorang. Tidak ada seorang pun di keluarga yang mempercayainya dan mereka semua mengira dia berbohong untuk menutupi kenyataan bahwa dia sudah nakal. Kemudian, mereka memukulinya karena hal itu.Namun, Hua Lifang penasaran saat kecil dan pergi bertanya kepada Ling Yiran tentang hal itu. Oleh karena itu, Hua Lifang tahu bagaimana
"Setahun?" Qin Lianyi berteriak pelan. "Lalu pernikahanmu dengan Yi Jinli juga akan ditunda selama setahun?"Ling Yiran mengangguk. "Aku belum membicarakan hal ini dengan Jin. Aku akan berbicara dengannya malam ini dan melihat apa yang dia pikirkan." Namun, Ling Yiran punya firasat bahwa Yi Jinli akan setuju.Sepertinya Yi Jinli telah menyetujui setiap permintaan yang Ling Yiran inginkan sejak mereka mulai berkencan.Qin Lianyi melihat wajah kuyu temannya dan menyarankan. "Kenapa kita tidak pergi ke pusat perbelanjaan? Bai Tingxin memintaku untuk menemaninya ke rapat. Dia bilang dia memesan satu set pakaian untuk aku ambil di toko di pusat perbelanjaan dekat sini."Qin Lianyi sama sekali tidak ingin diperhatikan di konferensi, jamuan makan, dan sebagainya. Namun, Bai Tingxin terus menyeretnya untuk ikut acara itu seolah-olah dia kecanduan.Yang paling menyebalkan dari semuanya adalah ketika Qin Lianyi berdebat bahwa dia sibuk bekerja dan perlu kerja lembur atau sesuatu, Bai T
"Aku di sini dengan seorang teman. Jika kau ingin memilih beberapa pakaian, kau bisa meminta bantuan pramuniaga," ucap Ling Yiran ringan.Hua Lifang dengan malu-malu mencari seorang pramuniaga untuk membantunya memilih beberapa pakaian.Gu Lichen berjalan ke sisi Ling Yiran dan berkata, "Jangan terlalu sedih tentang nenekmu. Setiap orang lahir, sakit, dan mati. Seseorang di dunia ini akan selalu pergi terlebih dahulu."Ling Yiran menatap Cu Lichen. 'Apakah dia ... menghiburku?' Tubuhnya yang kurus sekarang dibalut setelan abu-abu grafit gelap. Wajah tampannya memiliki ekspresi yang tenang dan acuh tak acuh.Putra mahkota industri hiburan dikenal karena ketidakpeduliannya dan perilakunya yang berganti-ganti pacar satu demi satu.Tidak ada yang tahu siapa pacar berikutnya.'Mungkinkah Kakak Lifang?' Ling Yiran tiba-tiba memikirkan ide itu. Bagaimanapun, pacar Gu Lichen sebelumnya, menurut definisi, adalah pengganti Kakak Lifang.Wanita yang asli sekarang sudah ditemukan, d