Ling Yiran menutup rapat bibirnya dan tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa, jadi dia membuka kotak makan siangnya dan mulai makan.Mata Yi Jinli tertuju pada Ling Yiran. Tampaknya menjadi hal yang terlarang ketika dia mencoba untuk tetap berada di sisi Ling Yiran lagi dan lagi.Yi Jinli tidak ingin membiarkan Ling Yiran pergi. Dia hanya memikirkan apa yang harus dia lakukan agar Ling Yiran mau tinggal bersamanya.Sejak kapan makan siang bersama Ling Yiran menjadi sesuatu yang sangat Yi Jinli nantikan? Yi Jinli bisa makan bersama Ling Yiran begitu saja. Yi Jinli merasa senang walaupun mereka hanya makan dalam diam.Kalau dipikir-pikir, hari-hari terindahnya mungkin saat dia masih menjadi 'Jin'. Setidaknya Ling Yiran akan bercanda dengannya, dan memperlakukannya sebagai orang biasa, dengan penuh kasih mengeringkan rambutnya, dan memanggilnya 'Jin' berulang kali.Jin ... Jin ...Apakah Ling Yiran tahu betapa Yi Jinli sangat ingin mendengarnya memanggilnya seolah-olah Ling Yi
"Terima kasih," ucap Ling Yiran sambil mengambil buku itu."Akulah yang harus berterima kasih," ucap Zhuo Qianyun. "Lil Yan jarang berkomunikasi dengan orang luar. Selain itu, dia tidak bisa mendengar atau berbicara, jadi orang lain kurang bersedia untuk berkomunikasi dengannya. Aku sangat senang kau bersedia belajar bahasa isyarat untuk berbicara dengannya.""Lil Yan menyenangkan, dan sepertinya dia juga menyukaiku. Kurasa itu hanya takdir," ucap Ling Yiran.Nasib ... bibir Zhuo Qianyun bergerak, tapi akhirnya, dia hanya berkata, "Ya, mungkin ... ini adalah takdir.""Aku harus pergi sekarang, Kak Zhuo," ucap Ling Yiran."Baiklah, sampai jumpa besok." Zhuo Qianyun menunggu sampai Ling Yiran pergi sebelum menutup pintu restoran dan masuk ke ruangan kecil di belakang restoran. Dia menatap putranya yang sudah tertidur di tempat tidurnya. Nyonya Zhuo dengan lembut menepuk tubuhnya."Apakah dia tertidur?" Zhuo Qianyun bertanya lirih, tanpa sadar merendahkan suaranya meski dia ta
Namun, sekarang ruangan itu sunyi tanpa ada yang bersuara. Ling Yiran memperhatikan bahwa Tuan Besar Yi sedang menatapnya dengan sangat hati-hati, tetapi ada sedikit rasa jijik di tatapannya.Selain perawat, ada juga pria yang membawanya ke sini. Dia mengaku sebagai sekretaris pribadi Tuan Besar Yi."Apa kau tahu kenapa aku membawamu ke sini?" Akhirnya, setelah beberapa saat, suara Tuan Besar Yi memecah keheningan."Ya," jawab Ling Yiran. "Mungkin karena Yi Jinli." Bohong jika mengatakan bahwa Ling Yiran tidak merasa gugup dalam perjalanan ke sini. Namun, begitu dia sampai di sini, dia entah bagaimana menjadi tenang setelah melihat tatapan jijik Tuan Besar Yi padanya.Ling Yiran telah melalui yang terburuk, jadi seberapa buruk yang bisa terjadi sekarang?Tuan Tua Yi mendengus. "Kau akan tahu!""Apa yang kau coba katakan?" Ling Yiran langsung bertanya. Mungkin karena dia benar-benar lelah setelah semua yang dia lalui, dan dia tidak ingin bertele-tele lagi."Aku tidak perna
Apakah dulu Ling Yiran belajar hukum dengan harapan keadilan akan ditegakkan? Namun, sekarang dia bahkan tidak bisa melayani keadilannya sendiri."Kau pintar," pria itu mendengus sebelum berkata.Tangan Ling Yiran terkepal erat. Di injak-injak oleh seseorang sangatlah mudah!Ling Yiran semakin gemetar saat belati mendekat ke wajahnya. Tiba-tiba, Ling Yiran menunduk dan bergegas menuju pintu kamar perawatan.Namun, ketika Ling Yiran membuka pintu, dia tiba-tiba ditahan oleh dua pengawal yang menjaga pintu.Pria itu mendekati Ling Yiran dan mencibir. "Kupikir kau pemberani, tapi ternyata kau baru saja menemukan kesempatan untuk melarikan diri. Namun, seperti yang tadi kau katakan, tidak ada jalan keluar."Ya, tidak ada jalan keluar, tapi setidaknya Ling Yiran ingin memberikan dirinya pilihan untuk melawan bahkan jika dia adalah mangsa yang bergantung pada belas kasihan orang lain.Ling Yiran sekali lagi dibawa ke dalam kamar. Saat dia melihat belati hendak melukai wajahnya
Dulu, pada hari ini, biasanya Yi Jinli tidak akan meninggalkan kediaman Yi meskipun pada malam hari. Bahkan jika ada acara besar. Dia akan menghabiskan malam di meja perjamuan yang terdapat papan memorial ayahnya, dan mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan ayahnya.Hal ini berlangsung dari tahun ke tahun.Namun, malam ini berbeda!...Ling Yiran dibawa keluar dari rumah sakit oleh Yi Jinli.Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah sakit. Setelah masuk ke mobil, Ling Yiran masih merasa seperti sedang bermimpi.Ling Yiran pikir malam ini akan menjadi mimpi buruknya, tapi dia tidak berharap Yi Jinli akan muncul."Apakah kau takut?" Yi Jinli bertanya sambil meletakkan tangannya di atas tangan Ling Yiran, yang masih gemetar sampai sekarang.Ling Yiran menggigit bibir bawahnya dan menganggukkan kepalanya. Ya, bagaimana mungkin Ling Yiran tidak merasa takut? Seolah-olah nasibnya sepenuhnya berada di tangan orang lain, dan semua perjuangannya tidak b
Yi Jinli tidak ada di kamarnya.Lalu di mana dia? Apakah di bawah?Namun, ketika Ling Yiran turun ke ruangan bawah, Yi Jinli juga tidak ada di sana.Ling Yiran bahkan mencari Yi Jinli sampai ke luar rumah setelah dia tidak menemukannya di dalam.Kediaman Yi sangat besar. Selain rumah induk, ada kamar pembantu, taman, paviliun lainnya, dan kolam.Setelah sekian lama tinggal di kediaman Yi, Ling Yiran tidak pernah benar-benar menjelajahi dan tidak tahu seberapa besar kediaman itu.Saat itu hampir tengah malam, dan sejauh mata memandang, suasana sudah gelap kecuali beberapa lampu di sepanjang jalan.Angin malam sedikit dingin dan Ling Yiran tidak bisa menahan untuk tidak mengangkat kerah bajunya. Dia bertanya-tanya mengapa dia mencari Yi Jinli. Apakah dia takut sesuatu akan terjadi padanya?Apa lagi yang bisa terjadi pada Yi Jinli di kediaman Yi?Akhirnya, Ling Yiran hanya bisa berkata pada dirinya sendiri bahwa Yi Jinli telah menyelamatkan hidupnya hari ini dan dia hany
Ling Yiran sedikit ragu-ragu sebelum akhirnya berkata. "Tidak ada. Hanya saja setelah kau mengantarku ke kamarku, aku melihat kau tidak kembali ke kamarmu tetapi menuju ke tangga. Aku bertanya-tanya apakah ada yang salah denganmu. Uhh, jika kau baik-baik saja, Aku akan segera pergi..."Ling Yiran berkata dan berbalik untuk pergi.Namun, saat berikutnya, sepasang lengan melingkari Ling Yiran dari belakang. "Apa kau mengkhawatirkanku, Kak?"Seluruh tubuh Ling Yiran sepertinya diselimuti aroma tubuh Yi Jinli, dan untuk sesaat dia tidak tahu harus berkata apa.Cemas? Apakah dia mengkhawatirkan Yi Jinli?Ling Yiran tampak bingung. Apakah itu karena Yi Jinli sudah menyelamatkannya malam ini? Karena itu, daripada menganggapnya sebagai Yi Jinl, Ling Yiran menganggapnya sebagai Jin dan mengkhawatirkannya?Ling Yiran sedang memikirkannya ketika tiba-tiba napas Yi Jinli terasa kencang di telinganya. Ada rintihan samar-samar yang terdengar. Lengan Yi Jinli, yang melingkari Ling Yiran,
"Bagaimana jika rasa sakitnya semakin bertambah parah kalau kau tidak minum obat?" tanya Ling Yiran. Tiba-tiba, Ling Yiran menemukan jalan keluar, dia mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat apotek online.Meskipun jarak apoteknya agak jauh, tidak menjadi masalah jika Ling Yiran membayar biaya layanan antar. Dan juga, obatnya akan tiba dalam 20 menit. Dengan begitu, cara ini lebih cepat daripada menunggu petugas keamanan membeli obat.Ling Yiran berpikir sejenak dan memutuskan untuk memesan melalui ponselnya. Dia memesan obat yang sama yang terakhir kali dibeli untuk Yi Jinli. Setelah melakukan pemesanan dengan sukses, matanya sekali lagi tertuju pada Yi Jinli.Yi Jinli meringkuk menjadi bola. Bibirnya terkatup rapat seolah-olah meredam gumaman yang hendak keluar dari mulutnya, tapi itu membuat napasnya terdengar sedikit lebih pelan.Mata Yi Jinli sekarang tertutup. Bulu matanya yang panjang seperti kipas membuat bayangan di bawah matanya.Pria yang menguasai Kota Shen saat