Apakah dulu Ling Yiran belajar hukum dengan harapan keadilan akan ditegakkan? Namun, sekarang dia bahkan tidak bisa melayani keadilannya sendiri."Kau pintar," pria itu mendengus sebelum berkata.Tangan Ling Yiran terkepal erat. Di injak-injak oleh seseorang sangatlah mudah!Ling Yiran semakin gemetar saat belati mendekat ke wajahnya. Tiba-tiba, Ling Yiran menunduk dan bergegas menuju pintu kamar perawatan.Namun, ketika Ling Yiran membuka pintu, dia tiba-tiba ditahan oleh dua pengawal yang menjaga pintu.Pria itu mendekati Ling Yiran dan mencibir. "Kupikir kau pemberani, tapi ternyata kau baru saja menemukan kesempatan untuk melarikan diri. Namun, seperti yang tadi kau katakan, tidak ada jalan keluar."Ya, tidak ada jalan keluar, tapi setidaknya Ling Yiran ingin memberikan dirinya pilihan untuk melawan bahkan jika dia adalah mangsa yang bergantung pada belas kasihan orang lain.Ling Yiran sekali lagi dibawa ke dalam kamar. Saat dia melihat belati hendak melukai wajahnya
Dulu, pada hari ini, biasanya Yi Jinli tidak akan meninggalkan kediaman Yi meskipun pada malam hari. Bahkan jika ada acara besar. Dia akan menghabiskan malam di meja perjamuan yang terdapat papan memorial ayahnya, dan mengatakan pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan ayahnya.Hal ini berlangsung dari tahun ke tahun.Namun, malam ini berbeda!...Ling Yiran dibawa keluar dari rumah sakit oleh Yi Jinli.Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah sakit. Setelah masuk ke mobil, Ling Yiran masih merasa seperti sedang bermimpi.Ling Yiran pikir malam ini akan menjadi mimpi buruknya, tapi dia tidak berharap Yi Jinli akan muncul."Apakah kau takut?" Yi Jinli bertanya sambil meletakkan tangannya di atas tangan Ling Yiran, yang masih gemetar sampai sekarang.Ling Yiran menggigit bibir bawahnya dan menganggukkan kepalanya. Ya, bagaimana mungkin Ling Yiran tidak merasa takut? Seolah-olah nasibnya sepenuhnya berada di tangan orang lain, dan semua perjuangannya tidak b
Yi Jinli tidak ada di kamarnya.Lalu di mana dia? Apakah di bawah?Namun, ketika Ling Yiran turun ke ruangan bawah, Yi Jinli juga tidak ada di sana.Ling Yiran bahkan mencari Yi Jinli sampai ke luar rumah setelah dia tidak menemukannya di dalam.Kediaman Yi sangat besar. Selain rumah induk, ada kamar pembantu, taman, paviliun lainnya, dan kolam.Setelah sekian lama tinggal di kediaman Yi, Ling Yiran tidak pernah benar-benar menjelajahi dan tidak tahu seberapa besar kediaman itu.Saat itu hampir tengah malam, dan sejauh mata memandang, suasana sudah gelap kecuali beberapa lampu di sepanjang jalan.Angin malam sedikit dingin dan Ling Yiran tidak bisa menahan untuk tidak mengangkat kerah bajunya. Dia bertanya-tanya mengapa dia mencari Yi Jinli. Apakah dia takut sesuatu akan terjadi padanya?Apa lagi yang bisa terjadi pada Yi Jinli di kediaman Yi?Akhirnya, Ling Yiran hanya bisa berkata pada dirinya sendiri bahwa Yi Jinli telah menyelamatkan hidupnya hari ini dan dia hany
Ling Yiran sedikit ragu-ragu sebelum akhirnya berkata. "Tidak ada. Hanya saja setelah kau mengantarku ke kamarku, aku melihat kau tidak kembali ke kamarmu tetapi menuju ke tangga. Aku bertanya-tanya apakah ada yang salah denganmu. Uhh, jika kau baik-baik saja, Aku akan segera pergi..."Ling Yiran berkata dan berbalik untuk pergi.Namun, saat berikutnya, sepasang lengan melingkari Ling Yiran dari belakang. "Apa kau mengkhawatirkanku, Kak?"Seluruh tubuh Ling Yiran sepertinya diselimuti aroma tubuh Yi Jinli, dan untuk sesaat dia tidak tahu harus berkata apa.Cemas? Apakah dia mengkhawatirkan Yi Jinli?Ling Yiran tampak bingung. Apakah itu karena Yi Jinli sudah menyelamatkannya malam ini? Karena itu, daripada menganggapnya sebagai Yi Jinl, Ling Yiran menganggapnya sebagai Jin dan mengkhawatirkannya?Ling Yiran sedang memikirkannya ketika tiba-tiba napas Yi Jinli terasa kencang di telinganya. Ada rintihan samar-samar yang terdengar. Lengan Yi Jinli, yang melingkari Ling Yiran,
"Bagaimana jika rasa sakitnya semakin bertambah parah kalau kau tidak minum obat?" tanya Ling Yiran. Tiba-tiba, Ling Yiran menemukan jalan keluar, dia mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat apotek online.Meskipun jarak apoteknya agak jauh, tidak menjadi masalah jika Ling Yiran membayar biaya layanan antar. Dan juga, obatnya akan tiba dalam 20 menit. Dengan begitu, cara ini lebih cepat daripada menunggu petugas keamanan membeli obat.Ling Yiran berpikir sejenak dan memutuskan untuk memesan melalui ponselnya. Dia memesan obat yang sama yang terakhir kali dibeli untuk Yi Jinli. Setelah melakukan pemesanan dengan sukses, matanya sekali lagi tertuju pada Yi Jinli.Yi Jinli meringkuk menjadi bola. Bibirnya terkatup rapat seolah-olah meredam gumaman yang hendak keluar dari mulutnya, tapi itu membuat napasnya terdengar sedikit lebih pelan.Mata Yi Jinli sekarang tertutup. Bulu matanya yang panjang seperti kipas membuat bayangan di bawah matanya.Pria yang menguasai Kota Shen saat
Ling Yiran lalu berkata kepada Yi Jinli, "Tunggu di sini sementara aku pergi dan mengambil obatnya." dan, dia bergegas keluar dari aula duka.Yi Jinli berbaring di sofa. Tunggu di sini ... Itu juga yang Ling Yiran katakan sebelumnya ketika dia pergi membeli obat untuknya saat larut malam.Baiklah. Dia akan menunggu. Yi Jinli akan menunggu Ling Yiran kembali ......Ling Yiran bergegas ke pintu gerbang kediaman Yi. Ada lampu jalan di samping pintu gerbang, yang kebetulan bersinar di wajah bingung pengantar obat itu.Pengantar obat itu tidak berharap untuk mengantarkan obat ke pintu masuk rumah sebesar itu."Apakah Anda memesan ini? Nona Ling?" pria itu bertanya."Ya, ini aku," jawab Ling Yiran sambil mengambil obat dari pria itu. Ling Yiran mengucapkan terima kasih sebelum dia berbalik dan berlari ke arah aula duka.Pengantar obat itu menggaruk kepalanya. Dia melirik rumah besar yang tampak tak berujung, dan masih merasa sedikit bingung.Di ruang keamanan kediaman Yi,
Yi Jinli perlahan membuka matanya dan menatap Ling Yiran. Dia ... kembali, terengah-engah seperti sebelumnya. Meskipun Ling Yiran takut padanya, muak dengannya, dan bahkan mungkin membencinya, tapi Ling Yiran tidak ingin dia terluka? Memikirkan hal ini, tampaknya rasa sakit di tubuhnya menjadi jauh berkurang.Yi Jinli bekerja sama dengan membuka bibirnya dan menelan obat yang diberikan oleh Ling Yiran kepadanya.Mata Ling Yiran tertuju pada bibir Yi Jinli, dan benar saja, ada bekas gigi yang berbeda di bibirnya. Yi Jinli pasti mengalami rasa sakit yang luar biasa sehingga dia menggigit bibirnya."Jika kau melihatku seperti itu lagi, kau akan membuatku berpikir kalau kau ingin menciumku," suara Yi Jinli terdengar di telinga Ling Yiran.Ling Yiran segera tersadar, wajahnya tiba-tiba memerah. "Aku baru saja melihatmu menggigit bibirmu. Aku tidak bermaksud apa-apa."“Itu… tidak menjadi masalah jika kau memang punya niat lain. Kau bisa menciumku kapan pun kau mau, Kak,” ucap Yi Ji
Yi Jinli belum pernah mengucapkan kata-kata ini sebelumnya, tetapi saat Yi Jinli melihat ke arah Ling Yiran yang berdiri di depan papan memorial ayahnya, Yi Jinli secara tidak sadar mengatakannya.Seolah-olah Yi Jinli hanya bisa mengeluarkan kata-kata dari hatinya ketika dia menghadapi Ling Yiran."Ngomong-ngomong, ayahku pasti telah bertemu banyak wanita di masanya, dan pasti ada beberapa wanita yang lebih cantik dari ibuku. Betapa bodohnya dia menyerahkan segalanya untuk wanita seperti ibuku," gumam Yi Jinli.“Belum tentu ayahmu menyukai ibumu karena karena dia cantik saja. Terkadang penampilan tidak begitu penting ketika seseorang menyukai orang lain. Selain itu, mereka akan menyukai meski nmereka baik atau buruk,” ucap Ling Yiran.Mata Yi Jinli berkedip sedikit, dan tatapannya tertuju pada wajah Ling Yiran. "Mungkin… seperti yang kau katakan. Terkadang penampilan tidak begitu penting ketika seseorang menyukai orang lain…"Itu seperti bagaimana Yi Jinli menyukai Ling Yiran