"Apa ada masalah?" Ling Yiran bertanya bingung saat Yi Jinli menghentikan langkahnya."Tidak ada," jawab Yi Jinli datar dengan kepala tertunduk."Bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Ling Yiran ketika mereka kembali ke rumah utama."Sudah jauh lebih baik," jawab Yi Jinli."Walaupun sakit perut adalah penyakit lamamu, jika kau sedang tidak sibuk kau tetap harus pergi ke dokter untuk memeriksakannya," ucap Ling Yiran. "Beberapa penyakit sebenarnya adalah penyakit ringan tapi karena tidak kita perhatikan pada akhirnya akan berkembang menjadi sesuatu yang lebih serius.""Apa kau mengkhawatirkanku, Kak?" tanya Yi Jinli saat senyuman muncul dari sudut mulutnya.Ling Yiran tersedak dan ingin segera naik ke atas. Dia sedikit malu. Namun, Yi Jinli tiba-tiba mengangkat tangannya dan memeluk tubuh Ling Yiran. "Baiklah, aku berjanji. Aku akan meluangkan waktuku untuk mencari dokter dan memeriksa keadaanku. Aku juga akan menjadi anak baik dan meminum obat yang kau belikan untukku hari ini. A
Panggilan itu akhirnya berakhir dan Ling Yiran berkata, "Apa yang ibumu katakan padamu? Kau terlihat sangat sedih bahkan kau menyebutkan berlutut di depan laptop.""Apa lagi kalau bukan hal itu? Kencan buta," ucap Qin Lianyi sambil memutar matanya. "Ibuku berkata bahwa pria ini bagus sekali. Ibuku berhasil mengambilnya dari bibi lain sehingga aku bisa mencobanya terlebih dahulu."Qin Lianyi tidak bisa berkata-kata dengan pemikiran ibunya,Ibunya sepertinya berpikir bahwa jika dia tidak bisa menikah dalam dua tahun ini, dia mungkin tidak akan pernah menikah sama sekali."Kalau begitu pergi dan temui dia. Anggap saja itu sebagai kesempatan," ucap Ling Yiran setelah memikirkannya sejenak."Tidak, aku sudah cukup frustrasi. Aku mungkin akan gila jika pergi kencan buta lagi." Qin Lianyi ingin muntah darah setiap kali dia memikirkan bagaimana ibunya mengganggunya untuk pergi kencan buta."Kenapa? Apakah ada yang lain?" tanya Ling Yiran.Qin Lianyi melihat sahabatnya sebelum akhirnya b
Lagipula ... Lianyi tidak pernah berhadapan dengan kegelapan, tidak seperti Ling Yiran yang telah melihat begitu banyak kegelapan di penjara sehingga dia terkadang bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menangis."Uhukk!" Qin Lianyi mengeluarkan lagi puding yang belum ditelannya dan dengan cepat mengambil tisu untuk menyeka mulutnya. Kemudian, dia berkata kepada Ling Yiran, "Setidaknya kau boleh bercanda saat aku tidak makan, Yiran. Kau menganggap lelucon itu terlalu jauh.""Aku serius," ucap Ling Yiran.Mereka saling menatap untuk waktu yang lama sebelum Qin Lianyi tertawa dan berkata, "Kami tidak ditakdirkan bersama untuk satu sama lain bahkan jika dia benar-benar masih mencintaiku. Menurutmu keluarga seperti apa Keluarga Bai itu? Jika aku bersama dengannya, maka selama sisa hidupku aku harus menyaksikan perkelahian di dalam keluarga kaya. Dengan keahlian yang aku punya, aku rasa aku bisa dengan mudah dikalahkan dalam satu menit. "Uh, lupakan saja. Begitu Qin Lianyi melunasi 'huta
Baiklah! Semua sudah dikonfirmasi.Qin Lianyi melangkah maju dan berkata, "Apakah Anda Tuan Zhang, Zhang Guangtian? Halo, saya Qin Lianyi.""Halo," jawab pria saat dia melihat ke arahnya."Jadi ... aku ingin memberitahumu bahwa aku ..." Qin Lianyi ingin meminta maaf padanya. Bagaimanapun, dia pergi kencan buta hari ini tanpa benar-benar serius ingin melakukan hal ini. Dia hanya ingin urusan dengan ibunya cepat selesai. Qin Lianyi bisa menraktir pria itu makan malam dan berteman dengannya.Sebelum Qin Lianyo bisa menyelesaikan kalimatnya, pria itu memotong pembicaraannya. "Kenapa kita tidak jalan-jalan? Aku melihat taman kecil di sebelah supermarket. Kenapa kita tidak pergi ke sana?"Hah? Taman?Qin Lianyi melirik langit yang sudah gelap dan melihat jam tangannya. Saat itu sudah lewat jam lima sore, dan sudah hampir waktunya makan malam. "Apakah kau tidak ingin makan dulu?"Ucapan Qin Lianyi bermaksud baik mengingatkannya. Ini adalah tempat yang ramai. Menjelang waktu makan malam
"Siapa dia, Nona Qin?" tanya Zhang Guangtian."Ya, beri tahu dia. Siapa aku?" Bai Tingxin berkata sambil menatap Qin Lianyi.Tiba-tiba, kedua pria itu menatapnya. Qin Lianyi merasa seolah-olah dia akan ditusuk oleh tatapan kedua pria itu.Salah satu pria itu adalah kencan buta yang telah diatur oleh ibunya sementara yang lainnya adalah pacar barunya yang datang untuk menagih hutang. Qin Lianyi tidak bisa menyinggung salah satu dari mereka!Namun, setelah membandingkan keduanya, Qin Lianyi memilih kerugian lebih kecil. Dibandingkan dengan ibunya yang ada di belakang Tuan Zhang Guangtian itu, Qin Lianyi masih merasa kalau Bai Tingxin tidak bisa tersinggung, jadi dia tersenyum agak lemah dan berkata kepada Zhang Guangtian, "Aku hampir lupa, Tuan Zhang. Ini pacarku. Uh, nama terakhirnya adalah Bai. "Seketika, wajah Zhang Guangtian segera menunjukkan ekspresi yang mengerikan. "Pacar? Kau punya pacar?""Ya ... Ya, aku sudah punya pacar ..." Qin Lianyi menjawabnya dengan rasa bersalah.
Qin Lianyi hampir tersedak oleh kata-kata yang diucapkan Bai Tingxin. Selingkuh? Apa apaan ini! Dia tidak selingkuhNamun, di depan Bai Tingxin, Qin Lianyi berpikir sejenak dan menjelaskan, "Baiklah ... Ibuku memaksaku untuk pergi kencan buta. Dia tidak menuruti permintaannya dia akan mengira aku membantahnya. Aku mencoba mengatakan kepadanya bahwa aku sudah punya pacar, tapi dia menyela omonganku. "Qin Lianyi tidak berbohong."Ibumu memaksamu untuk pergi kencan buta?" Bai Tingxin bertanya sambil mengangkat alisnya."Ya ya, benar!" Qin Lianti tersenyum tipis. Singkatnya, ibunya sangat agresif memaksanya melakukan kencan buta. Ibuku adalah tipe orang yang akan menyiksa orang lain sampai menuruti permintaannya."Kau tidak memberi tahu keluargamu kalau kau sudah punya pacar?" Bai Tingxin bertanya dengan kilatan cahaya di matanya.Qin Lianyi tiba-tiba merasa bersalah. Beritahu ibu dan ayahnya? Bagaimana dia bisa memberi tahu mereka? Identitas Bai Tingxin sendiri mungkin akan membuat
Qin Lianyi tampak seperti anak babi yang kelaparan.Bai Tingxin tidak tahu restoran mana yang enak di daerah itu, tetapi ini tidak menghentikan Qin Lianyi untuk membawanya ke restoran yang disukainya."Restoran ini menyajikan beberapa hidangan istimewa, beberapa di antaranya tidak bisa kau temukan di restoran lain, hanya di sini." Begitu mereka berada di restoran, Qin Lianyi mengambil menu dan mulai memesan dengan antusias.Qin Lianyi mulai memperkenalkan hidangan ketika dia memesan. Ketika dia setengah jalan, Qin Lianyi melihat Bai Tingxin sedang menatapnya dengan murung."Uh. Maaf, aku terlalu banyak bicara," ucap Qin Lianyi."Tidak apa-apa. Kau bisa melanjutkan, aku akan mendengarkan saja," ucap Bai Tingxin ringan.Qin Lianyi menyentuh hidungnya dan tiba-tiba tidak tahu harus berkata apa. "Nah ... Kenapa hari ini kau ada disini?" Qin Lianyi bertanya karena dia tidak tahu harus berkata apa. Namun, Qin Lianyi ingin menggigit lidahnya begitu dia mengatakannya.Tidak mudah baginy
"Aku sedang memikirkan ..." Qin Lianyi tiba-tiba bergidik, matanya menatap lurus ke orang yang ada di depannya. Kalau dipikir-pikir, Bai Tingxin sekarang adalah ketua Keluarga Bai. Dia tentu saja memiliki kontak dan koneksi. Jika Bai Tingxin mau membantunya menyelidiki kasus Yiran, akan lebih mudah untuk mendapatkan petunjuk yang berguna.Kemudian, cahaya di mata Qin Lianyi semakin terang. Dia memandang Bai Tingxin seperti sedang melihat roti yang baru saja dipanggang."Yah ... aku tahu aku melakukan kesalahan dan aku mengakui semua yang kau katakan. Aku berjanji akan melakukan apapun yang kau inginkan, tapi ... bisakah kau membantuku saat kita berpacaran?" Qin Lianyi menatap Bai Tingxin dengan penuh harap."Bantuan?" Bai Tingxin sedikit terkejut. "'Bantuan kecil' apa yang kau ingin aku lakukan untukmu?" Dilihat dari ekspresi muka Qin Lianyi, bantuan itu mungkin tidak terlalu kecil."Ya, temanku Yiran, orang yang datang untuk menemukanku bersama Yi Jinli beberapa hari yang lalu ...