"Tapi aku ... aku telah mempermalukanmu di depan semua orang, dan bahkan Shen Wanhao ...""Itu yang mereka lakukan. Dan itu tidak ada hubungannya denganmu, kan?" tanya Ling Yiran."Jelas ada hubungannya denganku!" Miao Jianyu berteriak di dalam hatinya. Ini adalah pertama kali dalam hidupnya dia sangat ingin bertanggung jawab atas perbuatannya."Nah, kalau sudah tidak ada lagi yang harus dibicarakan, aku harus kembali bekerja." Ucap Ling Yiran, mengabaikan ekspresi pahit di wajah Miao Jiayu. Dia berputar mengitari Miao Jiayu dan kemudian berjalan ke sisi lain jalan untuk menyapu jalanan.Meskipun Ling Yiran tidak tahu alasan Miao Jiayu datang untuk menemuinya hari ini, dia tetap berusaha untuk tidak memaafkan perbuatan yang telah dilakukannya pada hari itu.Saat Ling Yiran sedang menyapu, sesosok pria tiba-tiba muncul di depannya. Dia mendongak untuk melihatnya dan ternyata pria itu adalah Guo Xinli dari bagian armada.Wajah Guo Xinli sedikit merah, dan dia berkata dengan p
"Aku pasti terlalu banyak berpikir!" ucap Gao Xinli dalam hati.Melihat Ling Yiran sibuk dengan pekerjaannya, Guo Xinli menggelengkan kepalanya dan berkata, "Yiran, kalau begitu ... kalau begitu aku akan pergi karena kau sedang sibuk."Melihat Guo Xinli pergi, Tiba-tiba Yi Jinli memegang dagu Ling Yiran dengan jarinya dan memaksanya untuk menghadap lurus ke arahnya. "Aku tidak suka kakak melihat pria lain dengan tatapan seperti itu."Ling Yiran tertawa terbahak-bahak. "Apa yang kau pikirkan? Aku tidak punya niat apapun padanya.""Apakah itu berarti bahwa dia tidak menyukai kakak?" Yi Jinli kembali bertanya.Ling Yiran kehilangan kata-kata."Apakah dia orang yang menyukaimu?" Dia bertanya."Ya, aku sudah meminta kakak Xu untuk menyampaikan kepada Gao Xinli kalau aku tidak tertarik dengannya, tapi aku tidak menyangka kalau hari ini dia kan datang menghampiriku.""Pria itu tidak cocok untukmu. Jika kau tidak menyukainya, kamu harus menolaknya secara langsung," ucap Yi Ji
Dalam perjalanannya pulang dengan Yi Jinli, Ling Yiran tiba-tiba berkata, "Jin, apakah kau kenal Xiao Ziqi?""Presiden Grup Xiao?" Yi Jinli bertanya."Jadi kau juga mengenalnya. Ya, dia adalah pria yang baru-baru ini masuk kedalam tabloid gosip. Dia adalah pengantin pria dari pernikahan yang akan diselenggarakan oleh keluarga Xiao dan keluarga Hao, dan ... dia juga ..." Ling Yiran berhenti berbicara dan ragu-ragu sesaat sebelum berkata, "Mantan pacarku."Yi Jinli juga berhenti berjalan dan berdiri dalam diam di sisi Ling Yiran, dan dia menatapnya.Mungkin beberapa kata atau emosi telah terpendam di dalam hatinya terlalu lama, sehingga dia tidak mau mengeluarkan perasaan kecewanya saat ini. "Apakah menurutmu ini adalah sesuatu yang luar biasa, seseorang sepertiku pernah menjadi bagian dari pria itu?" ucap Ling Yiran.Ling Yiran menertawakan dirinya sendiri. “Saat itu, aku masih menjadi seorang pengacara yang baru saja lulus, dan aku sempat berpikir bahwa kami akan segera menik
Ketika Ling Yiran mendengar hal ini, dia hanya menganggapnya sebagai sebuah lelucon. Iklan ini di buat secara khusus oleh keluarga Xiao dan keluarga Hao untuk mengumumkan bersatunya kedua keluarga mereka melalui sebuah pernikahan. Siapa yang berani menariknya? Mata Ling Yiran terasa sangat gelap. Tangan Yi Linli menyentuh kulit Ling Yiran, dan ada perasaan hangat yang muncul darinya.Setelah beberapa saat, Ling Yiran menarik tangan Yi Jinli, melepaskannya dan menatapnya. "Jin, terima kasih." Dia berpikir bahwa Yi Jinli mencoba menghiburnya dengan mengatakan hal-hal seperti ini. "Baiklah, ayo pergi. Ayo kita pulang untuk makan malam." Saat Ling Yiran berbicara, dia memegang tangan Yi Jinli dan berjalan ke arah apartemen mereka.Yi Jinli melirik reklame iklan besar itu dan kemudian mengikuti langkah Ling Yiran untuk pergi.-Kembali ke apartemen sewaan, Ling Yiran pergi ke kantor keamanan untuk mengambil sebuah paket. Itu adalah baju hangat berbahan wol yang dibelinya.Dia membuk
Yi Jinli menatap Ling Yiran. "Kakak, apakah menurutmu penghasilanku terlalu sedikit?""Ah tidak!" ucap Ling Yiran menyangkalnya. "Aku hanya ingin kau memiliki kehidupan yang lebih baik." Mungkin hanya inilah yang ada di hidupnya, tetapi Ling Yiran menginginkan sesuatu yang lebih baik untuk Yi Jinli."Aku akan memiliki kehidupan yang lebih baik. Ketika saatnya tiba, aku bisa memberimu segala macam jenis kehidupan yang kau inginkan," Yi Jinli memandang Ling Yiran dengan serius dan berkata padanya.Ini hanyalah sebuah permainan untuknya, tapi saat ini, dia benar-benar ingin memberi Ling Yiran sebuah kehidupan yang lebih baik di masa depan. Baginya, itu juga hal yang sangat mudah.Ling Yiran tertawa. Dia tidak berpikir bahwa Jin bisa memberinya kehidupan seperti yang diinginkannya. Namun, dia juga tidak ingin melukai harga diri seseorang, jadi dia berkata, "Oke, oke, kalau begitu aku akan menunggu hingga Jin memiliki uang yang banyak dan akan menjagaku kelak. Dengan begitu, aku bis
"Seharusnya ada sembilan puluh sembilan," jawab Gao Congming. Dia teringat akan sebuah wawancara media di mana Xiao Ziqi mengatakan bahwa akan ada total 99 reklame iklan, yang mewakili cinta 99 kehidupan.Kalimat pada iklan itupun menjadi klasik bagi banyak penggemar Hao Yimeng. Hao Yimeng sekarang menjadi aktris wanita populer di dunia hiburan, jadi wajar saja, dia memiliki banyak penggemar."Tarik semua iklan itu," ucap Yi Jinli."Semuanya?" Gao Congming terkejut."Semuanya," kata Yi Jinli dengan pasti."Oke, aku akan melakukannya." Tiba-tiba Tuan Muda Yi ingin menarik reklame iklan keluarga Xiao. Apakah keluarga Xiao atau keluarga Hao telah menyinggung Tuan Muda Yi? Atau apakah dia tidak menyukai persatuan pernikahan antara dua keluarga? Namun, bukankah Tuan Muda Yi menerima undangan pertunangan dari keluarga Xiao dan Hao sebelumnya?Gao Congming merasa bingung. Tiba-tiba, dia menggigil dan memikirkan kemungkinan yang sangat memungkinkan."Mungkinkah Tuan Muda Yi ingin
"Siapa yang kau sebut kakak ipar?" tiba-tiba terdengar sebuah suara. Seorang wanita cantik dan modis dengan mantel coklat berjalan mendekati mereka. Dia tertawa dingin ketika melihat wajah Ling Luoyin. "Aku sedang bertanya-tanya siapa kau sebenarnya, ternyata kaulah adik dari si pembunuh itu."Ekspresi Ling Luoyin segera berubah tidak menyenangkan. Dia menyadari bahwa wanita yang berdiri di hadapannya adalah Hao Yimeng, tunangan Xiao Ziqi saat ini.Hao Yimeng mendekati Ling Luoyin dengan tatapan menghina. "Aku ingat kau hanya seorang pemeran cadangan. Jadi, hari ini kau datang untuk mencari Ziqi dan memanggilnya kakak ipar dengan harapan dia akan memberimu peran sebagai aktris utama? Kau pasti tidak tahu malu."Ling Luoyin merasa malu dengan cacian itu. Saat yang bersamaan orang-orang yang sedang berlalu lalang di sepanjang koridor, menatap kearah mereka seolah-olah itu adalah sebuah pertunjukkan drama.Ling Luoyin hanya bisa mengutuk Ling Yiran di dalam hati. "Jika dia tidak m
Hao Yimeng juga mengerutkan keningnya dan melirik Xiao Ziqi. Bagaimanapun, iklan itu adalah proyek keluarga Xiao.Xiao Ziqi menjawab, "aku akan menanyakan hal ini terlebih dahulu..."Teleponnya tiba-tiba berdering saat dia baru saja selesai berbicara. Ketika dia mengangkat telepon, ekspresinya tiba-tiba berubah menjadi tidak menyenangkan. "Apa? Ditarik? Mereka semua diturunkan? Apa mereka tidak takut membayar denda?""Perintah tersebut menyatakan bahwa meskipun mereka harus membayar biaya penalti secara penuh, iklan tetap harus di tarik." Manajer yang bertanggung jawab menangis ketika dia melaporkan melalui telepon. "Presiden Xiao, kami buru-buru menghubungi perusahaan lain tetapi tidak satupun dari mereka yang mau mengambil proyek iklan ini."Dengan kata lain, selain perusahaan di bawah perusahaan Hao atau Xiao, tidak ada satu perusahaan pun yang akan memutar iklan ini."Siapa yang mencoba melawan keluarga Xiao?" Xiao Ziqi bertanya, wajahnya sangat pucat."Itu adalah kelu
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat