Tubuh Yi Jinli menjadi kaku, dan saat Ling Yiran menarik tubuhnya dia tidak berusaha untuk melawan. Dia bersandar di bahu Ling Yiran dan mencium aroma wangi tubuhnya.Rasa itu tidak dapat dijelaskan namun dia merasakan ketenangan saat menciumnya.Saat Yi Jinli berada di sisi Ling Yiran, dia merasakan sangat damai."Jin, bukankah kau pernah mengatakan jika kau tidak akan pernah meninggalkanku? Aku juga akan melakukan hal yang sama, aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Apapun yang terjadi nanti, aku akan tetap berada di sisimu."Suara Ling Yiran yang pelan menggema di telinganya."Apakah kau yakin akan selalu berada disampingku walau apapun yang akan terjadi?" dia bergumam saat bertanya.Tanpa basa basi Ling Yiran menjawab, “Tentu saja”.Lalu Yi Jinli kembali bertanya, “apakah kau tidak takut denganku?”“Kenapa aku harus takut denganmu? , Jin ku adalah orang yang penurut dan aku sudah tak sabar untuk selalu bersama denganmu” ucap Ling Yiran sambil tertawa kecil."Jin
Ling Yiran tidak menyangka bahwa dia akan bertemu lagi dengan Hao Yimeng secepat ini.Hao Yimeng terlihat sama seperti dulu saat Ling Yiran bertemu dengannya untuk pertama kali. Dia sangat cantik dengan riasan yang sangat rapi dan memakai pakaian yang menarik. Dia adalah seorang selebriti di lingkungan film dan televisi dan dia juga seorang sosialita.Bahkan, saat Hao Yimeng mengizinkan orang lain untuk mencabut kuku Ling Yiran, dia masih berpakaian sangat indah. Pakaiannya yang mahal dan bermerek membuat dirinya menonjol di dalam ruang penjara yang gelap.Dia terlihat sangat bersinar dan mempesona.Bahkan dia adalah salah satu kaum sosialita yang sangat dihormati oleh semua orang, yang telah menggunakan mulut berbisanya untuk memberikan perintah mencabut kuku ku dan melakukan hukuman mati yang kejamHao Yimeng telah menjadi sebuah mimpi buruk yang tidak bisa dihindari!Fang Qianmei, yang menemani Hao Yimeng, juga mengenali Ling Yiran dan segera mencibirnya. "Aku sedang ber
Ling Yiran menertawakan ucapan Hao Yimeng, “Kalau begitu kau bisa langsung bilang ke adikku saja, dan bukan denganku. Aku masih harus bekerja, jadi mohon maaf aku harus meninggalkanmu.Fang Qianmei menjawab dengan sangat marah, “Jika bukan kau, lalu kenapa iklan Xiao Ziqi melamar Hao Yimeng telah diturunkan? Kau sudah membunuh tunangan Yi Jinli dan dia menyalahkan kejadian itu kepada keluarga Ziqi, tapi kau tetap baik baik saja, dan kau terlihat santai sambal menyapu jalanan.Ling Yiran tertegun, Dia tidak berpikir bahwa kejadian itu telah dilakukan oleh Yi Jinli.Yi Jinli…tapi pada kenyataannya saat terakhir kali berhasil lolos dari Shen Whao itu juga karena bantuan dari Yi Jinli,Orang itu adalah ‘Pimpinan’ di kota Shen. Di kota ini, dia telah mengendalikan Grup raksasa Yi dan tidak ada seorang pun yang berani menentangnya. Setiap kata yang dia ucapkan adalah sebuah titah dari pimpinan kota Shen yang harus dilaksanakan.Yi Jinli dan aku seperti punya ikatan khusus yang tidak te
”Ah? Menunggu di dalam mobil?” sang pimpinan grup itu tertegun, dia terkejut bahwa mereka berdua memutuskan untuk tidak ikut mengawasi pencarian cincin yang hilang itu dan bernilai ratusan ribu Yuan.“Lagi pula, Yimeng adalah seorang selebriti, jika dia berdiri di sini dan mengawasi kalian yang tengah mencari cincin itu, maka tidak butuh waktu lama para penggemarnya akan segera menyerbunya,” ucap Fang Qianmei.Pemimpin grup juga mempunyai pikiran yang sama dengannya.Mobil Hao Yimeng di parkir dekat dengan daerah itu. Walaupun dia duduk di dalam mobil, tapi dia masih bisa mengawasi Ling Yiran dengan mudah, sosok Ling Yiran terlihat menyedihkan saat dia mulai mencari dan mengais ke semua tempat sampah.“Dia memang cocok bekerja di area tempat sampah,” ucap Fang Qianmei sambil tersenyum kejam. “Terlepas dengan sikapnya yang sombong beberapa waktu lalu, dan sekarang dia harus masuk ke dalam tempat sampah.”Hao Yimeng menjawab dengan tenang, “Ayo kita segera pergi,” Kondisi Ling Yira
Hao Yimeng dan Fang Qianmei merasa sudah cukup melihat Ling Yiran menjadi putus asa mencari cincin di dalam tempat sampah dan kemudian mereka memutuskan untuk pergi.Fang Qianmei bertanya, “Berapa lama lagi kau akan membiarkan Ling Yiran untuk mencari cincin itu?”Hao Yimeng menjawab sekenanya, “Biarkan dia mencari sampai menjelang tengah malam, hingga sebelum aku tertidur. Kemudian aku akan menghubungi direktur Dinas Kebersihan dan memberitahu mereka bahwa tidak masalah jika mereka tidak menemukan cincin itu. Aku akan bilang mungkin aku sedang tidak beruntung saja.”“Hei, kau melepaskannya dengan sangat mudah,” ucap Fang Qianmei. “Jika Xiao Ziqi melihat kondisinya sekarang, aku yakin dia akan merasa mual. Ling Yiran tidak layak untuk seseorang seperti Xiao Ziqi. Hanya seorang sosialita seperti Hao Yimeng lah yang cocok untuknya.”Saat mobil Maserati merah itu bersiap untuk menyalakan mesinnya, beberapa mobil polisi tiba-tiba menuju ke arah mereka. Dan dalam sekejap, Maserati itu t
Walaupun Hao Yimeng berfikiran bahwa dirinya memang lebih baik daripada orang lain, tapi dia tidak bisa mengucapkan kalimat itu dengan keras karena para penggemarnya tengah berkumpul di sekitarnya dan lama-kelamaan jumlah kerumunan orang itu semakin bertambah banyak.Hao Yimeng menjadi semakin marah, apalagi ketika dia melihat beberapa orang yang berada di dalam kerumunan merekam kejadian itu dengan ponsel mereka. Namun di satu sisi dia harus tetap terlihat tenang.Tak berapa lama kemudian, petugas kebersihan yang diturunkan menjadi lebih banyak dan orang yang dikirim oleh polisi datang untuk membantu mencari cincin itu.Di hari yang dingin, Hao Yimeng dan Fang Qianmei tengah menjadi sorotan oleh banyak orang saat mereka sedang diinterogasi oleh pihak kepolisian, mereka berdiri di samping tumpukan sampah dan menghirup asap yang berbahaya.Tak perlu diperjelas lagi, cincin itu tidak berhasil ditemukan. Ketika akhirnya polisi memperbolehkan Hao Yimeng dan Fang Qianmei untuk pergi, ke
Yi Jinli memeluk wanita ini lebih erat, dia merendahkan kepalanya dan dengan lembut menempelkan pipinya di samping pipi Ling Yiran. Dia segera mengetahui tentang kondisi tubuh Ling Yiran yang tengah diselimuti dengan bau yang tak sedap.Hari ini “Hao Yimeng dengan sengaja telah membuat masalah untuknya dan dia harus mencari cincinnya yang hilang ke dalam tumpukan sampah. Hanya saja…jika dia tidak memikirkan dirinya sendiri. “Kakak, walaupun tubuhmu memiliki bau yang tak sedap, aku tak peduli, kau tidak harus menjauh dariku.”“Tapi…Ling Yiran mulai merasa risih, entah karena bau tubuhnya atau karena Yi Jinli yang sedang memeluknya.“Karena kita sudah berjanji untuk saling bergantung satu sama lain, jadi kenapa kau harus menghindar? Apakah jika suatu saat tubuhku bau, kakak akan menjauhiku? Tanya Yi Jinli.Sesaat Ling Yiran terdiam, dia menghela nafasnya dalam dan berkata, “Baiklah aku mengerti. Aku tidak akan mengulanginya lagi.”Rona bahagia mulai terpancar dari wajahnya, kemudian
Penderitaan seperti apa yang telah dialami olehnya sampai dia merasa enggan untuk menceritakan kembali kejadian yang dialam didalam penjara?“Jika suatu saat nanti ada yang ingin menyakiti kakak, aku tidak akan melepaskan mereka.” Ucap Yi Jinli seolah-olah dia sedang bersumpah.Ling Yiran membelai kepala Yi Jinli. “Oh kau, jangan bicara seperti itu, Ayo cepat makan dulu.” Ketika Ling Yiran berbicara dia menundukan kepalanya dan meneruskan makannya.Kilatan cahaya terpancar di matanya sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu.Kejadian kemarin memang telah di besar-besarkan, namun tak pernah terpikir oleh Hao Yimeng kalau perusahaannya tidak berusaha untuk menghentikan tayangan pemberitaan itu.Berita tentang cincin Hao Yimeng yang hilang dan membuat para petugas kebersihan mencarinya di tempat pembuangan sampah sudah beredar luas di internet.Foto ketika Hao Yimeng berada di tempat pembuangan sampah pun sudah beredar luas. Dia berpakaian sangat mencolok berdiri di sebelah tumpukan
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat