Share

Peringatan Terakhir

“Yandi...” teriakan Yena menggelegar di seluruh ruangan. Namun, wanita itu sama sekali tak mendapat jawaban.

“Yandi! Kamu udah tuli, ya!” teriak Yena dari ruang tamu.

“Dasar anak gak tahu diuntung!”

“Kamu itu tuli apa bisu, sih?!” teriak Yena geram.

Saat Yena sibuk meneriaki putranya, justru pemilik nama yang terus diteriaki sedang asyik berbaring di atas kasurnya. “Apa-apaan, sih?! Gak capek apa teriak-teriak mulu,” celoteh Yandi.

“Udah malam bukannya tidur, malah sibuk teriakin nama gue.”

“Dikira gue bakalan nyahut gitu? Heh... malas banget gue. Mendingan gue tutup mata.... terus... tidur...” ucap Yandi dan segera memejamkan kedua matanya.

Tok... tok...

Baru saja remaja itu menutup kedua matanya, pintu kamar sudah berbunyi sangat keras. “Duh... siapa sih? Gak ada kerjaan banget. Gangguin orang tidur, aja!”

“Malah kasar banget lagi ngetokin tuh pintu. Udah kek mau nyari maling, aja,” ucap Yandi kesal. Meski malas, Yandi berusaha mengumpulkan niatnya untuk bangkit dari tidur dan berg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status