Share

Dasar wanita murahan.

Penulis: Tetesan air
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Waktu menunjukkan pukul 5 sore, Anjas dan Azka sudah terlebih dahulu meninggalkan perusahaan Wijaya. Sedangkan Zeira masih tinggal di sana. Wanita cantik itu sedang menunggu ojek online yang ia pesan melalui ponselnya.

"Kamu belum pulang?" Tanya Saddam yang baru ke luar dari gerbang, dengan mengendarai mobil.

"Ini lagi nunggu ojek Pak." Jawab Zeira.

"Aku antar aja yuk?" Ajak Saddam.

Zeira tersenyum, "Terima kasih Pak, tapi aku sudah terlanjur memesan ojek, gak enak kalau dibatalkan." Tolak Zeira dengan lembut.

Lagi pula walupun Zeira belum sempat memesan ojek, dia tidak mungkin menerima tawaran Saddam. Karena jika Saddam tahu Zeira tinggal di kediaman Wijaya! Tentu pria tampan itu curiga kepadanya.

"Iya juga sih." Timpal Saddam sambil membuka pintu mobil lalu turun.

"Bapak kenapa ke luar dari mobil?" Tanya Zeira.

Hehehe, Saddam terkekeh. "Kasihan dong wanita secantik kamu nunggu ojek sendirian."

"Ah, bapak bisa ajah." Zeira tersipu malu.

Kata cantik yang ke luar dari mulut S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
sebenarnya peran utmanya yg mana macam di bikin perempuan murahan saja
goodnovel comment avatar
Mis Laini
knp nggak ada 2 bonus hariannya lg
goodnovel comment avatar
Teteh
macam mana cerita ni perempuan langsung tak da prinsip yg laki terlalu angkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Apa kamu sedang menunggu seseorang?

    Tepat pukul 7 malam, semua keluarga Wijaya sudah berkumpul di meja makan untuk makan malam bersama. Biasanya Zeira yang selalu menyuapi Azka, namun kali ini anak menggemaskan itu disuapi oleh Anjas. "Pah." panggil Zeira ragu-ragu setelah mereka selesai makan malam. "Iya." Sahut Gunawan. "Pah, bisakah besok aku tidak masuk kantor?" Pertanyaan Zeira membuat kepala Anjas terangkat, ia menatap wanita cantik itu dengan tatapan tidak suka. "Apa kamu sakit?" Tanya Gunawan. "Tidak Pah, besok aku ada urusan penting ke Bandung." "Ow...biar sopir yang mengantar kamu ke Bandung." Tawar Gunawan. "Enggak usah Pah, aku naik angkutan umum saja." Tolak Zeira. "Enggak usah sok jual mahal Zeira." Sambut Riana sambil tersenyum sinis. "Mamah, jangan bicara seperti itu. Mungkin saja Zeira ingin pergi dengan seseorang." Kali ini Armel yang membuka mulut. Sementara Anjas hanya diam, tetapi dalam hatinya berkata, "Katakan saja kalau kalian berdua ingin pergi bersenang-senang. Dasar parasit, sampah

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Mama jahat.

    Dua hari telah berlalu, di mana pagi ini Anjas dan Azka sudah kembali dari Singapura. Walaupun ia tidak memiliki rasa kepada Zeira, namun pria tampan itu tetap bertanya tentang Zeira kepada Asep sopir pribadinya. "Apa wanita itu belum kembali?" Tanya Anjas dari bangku penumpang sambil memainkan ponsel. Sedangkan Azka sedang tidur tepat di sampingnya. "Wanita siapa Tuan?" Asep bukannya menjawab, tetapi pria paruh baya itu justru balik bertanya karena ia tidak tahu wanita yang dimaksud Anjas. "Zeira Pak Asep." Jawab Anjas dengan nada kesal. "Oh, nyonya Zeira." Timpal Asep sambil tersenyum tipis. "Nyonya belum kembali Tuan." Lanjutnya. "Hm.... baguslah dia berbuat sesuka hati," gerutu Anjas. Setelah 30 menit berlalu, mobil mewah itu kini memasuki gerbang istana Wijaya. Anjas turun dari mobil lalu menggendong Azka yang masih tertidur, dan membawanya masuk ke dalam rumah. Saat melewati ruang tamu yang berada di lantai dua, Anjas mendengar Riana sedang berbicara dengan seseorang melal

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Sampai berapa lama kamu sanggup jadi wanita bayaran?

    Satu minggu telah berlalu, Azka masih tetap membenci ibunya. Bahkan anak berusia 2 tahun itu tidak mau memakan masakan Zeira saat di kantor. Seperti hari ini, Azka menepis makanan dari tangan Zeira hingga terjatuh ke lantai."Azka" sentak Zeira saat piring terjatuh ke lantai. "Mama tidak pernah mengajari kamu seperti ini" lanjutnya masih dengan nada yang tinggi, sementara Azka hanya diam mematung. Anak menggemaskan itu merasa takut karena ini pertama kalinya Zeira membentaknya.Tentu suara Zeira mengundang Anjas untuk menegakkan kepala dan melihatnya. Pria tampan itu menatap sinis Zeira dari kursi kerajaannya. "Turunkan nada suaramu, dan jangan sekali-kali kamu membentak putraku" ucap Anjas.Zeira memalingkan wajah ke arah Anjas. "Dia bukan hanya putra bapak, tetapi putraku juga. Jadi aku berhak untuk membentaknya jika dia berada di jalur yang salah" Zeira memberanikan diri untuk membuka mulut, walupun seluruh tubuhnya gemetar karena takut. Ia sudah tidak kuat lagi melihat tingkah Az

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Jangan melewati batas.

    Sudah dua jam Riana meninggalkan ruangan itu, tetapi Zeira masih tetap di tempatnya tanpa bergerak. Otaknya dipenuhi pikiran negatif yang membuat ia ingin meminta bantuan kepada Riana.Zeira bangkit dari tempatnya, melangkah ke luar dari kamar menuju kamar Riana.Tok....tok....tok... Zeira dengan ragu mengetuk pintu kamar Riana.Cek...lek... Pintu terbuka tanpa adanya sahutan terlebih dahulu."Aku sudah menduga kalau yang datang itu adalah kamu" ucap Riana setelah pintu terbuka."Maaf, aku sudah mengganggu nyonya" "Tidak apa-apa, silahkan masuk" Riana membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan Zeira masuk."Nyonya, tolong bantu aku untuk membawa Azka ke luar dari rumah ini" ucap Zeira dengan nada yang memohon dan tanpa basa basi.Riana tersenyum, "itu masalah mudah bagiku, tetapi itu akan menjadi masalah besar untukmu. Karena sejauh manapun kamu membawa Azka pergi ! Anjas pasti bisa menemukannya" "Jadi apa yang harus aku lakukan nyonya ? Aku tidak bisa hidup tanpa Azka" keluh Zeir

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Rasa yang berbeda.

    Siang tepat pukul 11 siang, Zeira melihat Anjas ke luar kantor bersama Saddam dan dua karyawan wanita. Mereka terlihat buru-buru saat meninggalkan kantor Wijaya."Jika pak Anjas pergi ! Terus Azka dengan siapa ?" Ucap Zeira bertanya dalam hati.Wanita cantik itu melangkah menuju ruangan Anjas, ia mencari keberadaan putranya dan benar saja Azka sedang tertidur di kamar pribadi yang ada di ruangan itu. Zeira menghampiri Azka, ia mencium kedua pipi putranya dengan lembut sambil berurai air mata.Rasa rindu selama satu Minggu ini kini telah terobati. "Sayang, mama minta maaf jika memang mama ada salah kepadamu" ucap Zeira sambil mengelus ujung kepala Azka.Tentu anak menggemaskan itu tidak menjawab, karena dia sedang tertidur pulas, namun wangi ibunya tetap tercium di hidungnya. Perlahan Azka membuka mata dengan lembut, dan langsung memeluk Zeira dengan erat."Mama, aku sayang mama" gerutu Azka sambil menagis."Mama juga sayang padamu Azka. Hanya kamu dan Oma yang ada di dalam hati mama,

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dianggap wanita bayaran.

    Satu bulan telah berlalu, di mana hari ini seluruh karyawan perusahaan Wijaya telah menerima gaji. Zeira dengan semangat berlari ke mesin ATM yang berada di depan kantor untuk melihat gajinya."Ya Tuhan, apa ini tidak salah ?" Tanya Zeira kepada dirinya sendiri. Ia semakin membulatkan mata untuk memperjelas angka yang tertera di layar monitor ATM."Ha... banyak sekali" keluhnya dengan wajah yang bingung. "Mungkin bagian keuangan salah transfer" lanjutnya.Zeira menekan cancel lalu mengambil kartu atmnya dan kembali ke kantor. Ia masuk ke dalam lift menuju ruangan bagian keuangan yang berada di lantai 39.Tok....tok...tok...."Silahkan masuk" suara lembut dari dalam."Selamat sore buk Irene" sapa Zeira sambil menjulurkan kepala dari balik pintu dengan senyum tulus."Sore mbak Zeira" balas Irene dengan lembut dan tersenyum. "Silahkan duduk" lanjutnya untuk mempersilahkan Zeira duduk di kursi yang ada di hadapannya."Terima kasih buk" jawab Zeira. Ia menjatuhkan bokongnya di atas kursi.

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Pertempuran panas.

    Warning : Di bab ini sedikit panas dan hot. Jadi bijaklah dalam membaca karena cerita ini khusus 18 tahun ke atas. Terima kasih atas pengertian kakak kakak semua. ..................Setelah dua jam sibuk dengan pikirannya sendiri ! Akhirnya Zeira bangkit dari tempatnya dan ke luar dari kamar. Kaki mungilnya melangkah dengan ragu-ragu menuju kamar Anjas.Zeira hanya mondar mandir di depan kamar Anjas hingga sepuluh menit berlalu, dan akhirnya Zeira memberanikan diri untuk mengangkat tangan dan mengetuk pintu.Tok....tok...tok....Tok....tok....tok.... Zeira kembali mengetuk pintu karena sudah 5 menit tidak ada jawaban.Saat wanita cantik itu mengangkat tangan untuk mengetuknya lagi ! Tiba-tiba pintu terbuka yang membuat Zeira terkejut, apalagi tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Anjas."Azka sudah tidur, bukankah dia sudah menemui kamu ?" Anjas berpikir kalau Zeira datang ke sana untuk melihat putranya.Zeira gugup, ia ragu-ragu untuk mengatakan apa yang ada di dalam hatinya."

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Perdebatan Zeira dengan Riana.

    "mama, papah" suara tangisan Azka dari lantai dua membuat Zeira bangkit dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Sedangkan Anjas bergegas mengutip pakainya yang berceceran di atas lantai lalu mengenakannya dan turun ke lantai dua untuk menemui putranya."Iya sayang" sahut Anjas yang sedang melangkah menuruni anak tangga. Ia meraih Azka dari tangan Riana lalu menggendongnya."Anak papah sudah bangun ya ?" Ucap Anjas sambil menggendong Azka melangkah menuju kamar.Sementara itu Zeira yang baru selesai mandi langsung menuruni anak tangga. Wanita cantik itu tiba-tiba gugup saat melihat Riana menatapnya dari bawah sana sambil tersenyum seribu arti. "Apa kamu sedang mengejar target sehingga tidak mendengar putramu menagis ?" Tanya Riana saat Zeira akan melewatinya."Maaf nyonya, aku lihat Azka dulu" hanya itu yang ke luar dari mulut Zeira."Sungguh hina dirimu sebagai wanita pemuas nafsu, dan betapa malangnya anak yang lahir dari rahimmu tanpa status ya

Bab terbaru

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Kesadaran dan hukuman.

    Zeira mengerutkan kening, ia bingung kenapa Anjas memanggil wanita itu, Bella. Sedangkan selma ini Zeira mengenalnya sebagai imel."Apa kabar Nyonya Zeira?" sapa Mark, sambil menyodorkan tangannya."Saya baik, bagaimana dengan bapak?" Zeira menjabat tangan Mark, ia juga balik bertanya."Saya baik," balas Mark.Setelah melepaskan tangannya dari Mark, Zeira menyodorkan tangannya kepada Bella. Namun Bella tidur menyambut tangan Zeira, ia justru menarik tangan wanita cantik itu, lalu memeluknya sambil menangis."Maafkan aku Zeira, aku benar-benar minta maaf," ucap Bella di sela-sela tangisan.Zeira melepaskan pelukannya dari Bella, "Hey, kamu kenapa minta maaf?" ucapnya.Tentu Zeira bertanya demikian! Menurutnya, ia tidak pernah ada masalah dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini. Karena Zeira tidak tahu, kalau wanita itu adalah Bella. Sebab Bella sudah mengubah seluruh wajahnya dengan melakukan operasi plastik."Aku mohon maafkan aku Zeira, aku telah banyak melakukan kesalahan terh

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Karena aku ingin menikmati tubuhnya.

    "Hentikan." Sentak Zeira dengan nada yang lebih tinggi.Ia berusaha mendorong tubuh Saddam sekuat tenaga. Tetapi apalah daya, tubuhnya jauh lebih kecil daripada Saddam."Diam Zeira." Geram Saddam.Ia mulai kesal dengan sikap Zeira yang berontak, dengan kasar tangannya mencengkram kedua pipi Zeira."Kamu adalah istriku, sudah kewajibanmu untuk melayaniku," ucap Saddam dengan tegas. "Jadi, biarkan aku menikmati tu....." Tiba-tiba seseorang menarik Saddam dari belakang, sehingga pria tampan itu tidak melanjutkan kata-katanya.Pak....puk...pak... Beberapa pukulan mendarat di wajah Saddam."Aku yang akan menikmati tubuhmu pengkhianat." Suara bariton itu membuat Zeira berhenti menagis. Tadinya ia meringkuk di atas tempat tidur sambil berurai air mata, tapi kini kepalanya terangkat setelah mendengar suara yang tidak asing di telinganya."Ma....ma...mas Anjas," ucapnya dengan bibir gemetar.Zeira sama sekali tidak bergerak dari tempat tidur, ia mengucek mata untuk memperjelas penglihatannya

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Nikmati saja Zeira.

    Mark melangkah mendekati Bella, "Maaf, tapi saya tidak mengenal anda." Wajah Bella terlihat sedih, bahkan kedua sudut matanya mengeluarkan cairan bening. Kondisinya saat ini membuatnya tidak bisa melakukan apapun. .......................Satu bulan telah berlalu, kondisi Bella kini semakin membaik. Terapi yang ia lakukan setiap hari membuat jari tangannya sudah bisa bergerak.Begitu juga dengan Mark, pria keturunan Jerman itu selalu datang menemui Anjas. Ia berusaha mengingatkan Anjas tentang masa lalunya, bahkan ia memberikan apartemennya untuk tempat tinggal Anjas dan Bella, selama mereka di sana. Mark sebenarnya ingin sekali terbang ke Indonesia untuk menemui Zeira lagi, tetapi pekerjaannya yang begitu penting tidak bisa ia tinggalkan. "Um...hum..." Bella menggumam saat melihat Mark muncul dari pintu.Mark yang mengerti maksud Bella, lantas menghampirinya, sedangkan Anjas bergegas menuju kamar."Ada apa Bella? apa kamu inginkan sesuatu?" Tanya Mark.Bella mengangguk, matanya ia

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Untuk apa dia datang kemari?

    Mark sudah memohon, tetapi security tidak juga mengizinkannya untuk masuk. Akhirnya Mark kembali ke hotel."Saya terima nikahnya dan kawinnya Zeira Kirana binti Barata, dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai." "Sah...sah...sah..."Kini Zeira resmi menjadi istri Saddam, ia hanya menjabat tangan suaminya tanpa menciumnya. Begitu juga dengan sebaliknya, Saddam tidak mencium kening Zeira, sebab istrinya itu menghindar.Air mata tidak berhenti ke luar dari matanya, begitu juga dengan Susan. Ia sangat mengerti bagaimana perasaan kakaknya saat ini. Tetapi walaupun demikian, Susan tetap mengucapkan selamat dan mendoakan semoga rumah tangga kakaknya bahagia dan harmonis.Waktu menunjukkan pukul 5 sore, saat Saddam masuk ke kamar. Ia melihat Zeira duduk di kursi sambil menghadap ke arah kolam renang melalui jendela."Hem..." Saddam sengaja berdehem agar Zeira menyadari kedatangannya.Namun Zeira sama sekali tidak merespon, tatapan wanita cantik itu tetap saja tertuju ke arah kolam renang

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tolong pak, aku harus bertemu dengan nyonya Zeira.

    "Selamat pagi." Suara dari seberang sana."Selamat pagi, apa ini dengan kantor Wijaya Grup?" Ucap Mark."Iya, ini dengan kantor Wijaya Grup. Saya bicara dengan siapa?" Tanya dari seberang sana."Ini saya Mark, klien pak Anjas. Apa saya bisa bicara dengan Ibu Zeira?""Maaf pak, ibu Zeira tidak ada di kantor." Balas dari seberang."Kalau begitu apa saya bisa meminta nomor ponselnya? ada yang ingin saya sampaikan tentang pak Anjas." "Tu....tu....tu...tu...." Tiba-tiba panggilan terputus. Mark mencoba menghubunginya kembali, namun tidak bisa terhubung."Pasti ada yang tidak beres," ucap Mark. Ia bangkit dari kursi dan pergi meninggalkan rumah sakit.Sementara di tempat lain, Saddam langsung melakukan tindakan agar Mark tidak bisa menghubungi nomor kantor. Ia juga berusaha menghubungi nomor Bella untuk memberitahu tentang Mark. Tetapi sayang, panggilnya tidak terhubung. Bagaimana terhubung, Bella saat ini sedang koma di rumah sakit, sedangkan ponselnya tinggal di hotel.Tepat pukul 5 sor

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Dokter, apa ini benar-benar istri pak Anjas?

    Keputusan Zeira untuk menikah dengan Saddam sudah bulat. Namun ia meminta pernikahan mereka hanya di laksanakan di kantor KUA tanpa adanya resepsi."Kak, apa kamu sudah yakin?" Tanya Susan.Saat ini kedua wanita cantik itu sedang duduk di taman sambil menemani Azka bermain."Sudah." Jawab singkat Zeira.Susan menarik napas dalam-dalam. "Jika kakak belum yakin! kakak berhak untuk menolaknya. Cobalah bicara dengan papah." "Tidak Susan, aku tidak mau terjadi sesuatu yang buruk kepada papah." Bantah Zeira."Kakak, jangan memaksakan diri hanya untuk sesuatu. Aku tahu kamu sangat menyayangi papah, itu sebabnya kamu setuju untuk menikah dengan Saddam. Tapi percayalah kak, pernikahan kamu dan Saddam tidak ada hubungannya dengan penyakit papah.""Tapi San.....""Tidak ada tapi-tapian, berpikirlah karena masih ada waktu satu bulan lagi." Setelah mengatakan itu, Susan langsung pergi.Sementara di tempat lain, Bella dan Anjas sudah berada di dalam pesawat. Keduanya terbang menuju Inggris untuk m

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Ma...ma...mas, Anjas.

    Satu bulan telah berlalu, hingga saat ini Zeira belum menerima permintaan ayahnya untuk menikah. Bahkan selama satu bulan ini, ia lebih sering mengurung diri di dalam kamar.Tok....tok....tok... Suara ketukan pintu menyadarkan Zeira dari khayalan.Ia bangkit dari kursi, melangkah untuk membuka pintu. Wajahnya sedikit kesal saat melihat ayahnya berdiri di sana. Zeira tahu tujuan ayahnya datang menemuinya, pasti untuk membujuknya agar menikah dengan Saddam."Apa papah boleh masuk?" Tanya Barata sambil tersenyum."Hm..." Sahut Zeira seiring dengan anggukan kepala."Apa papah datang kemari untuk membahas tentang pernikahan?" Todong Zeira setelah mereka duduk di sofa.Barata menggelengkan kepala, ia menatap Zeira sambil tersenyum. "Tidak sayang, papah datang kemari untuk mengajakmu menemani papah ke rumah sakit.""Apa papah sakit?" Zeira terlihat panik dan khawatir."Tidak sayang, papah hanya ingin cek. Soalnya akhir-akhir ini jantung papah sering berdegup kencang." Zeira bangkit dari tem

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi sayang, mau sampai kapan kamu larut dalam kesedihan?

    Semenjak melihat raut wajah Saddam yang begitu tegang! Susan merasa ada sesuatu yang aneh dengan pria tampan itu."Kak, kamu lihat gak wajah Saddam?" Tanya Susan kepada Zeira."Enggak, kenapa?" Zeira balik bertanya."Aku merasa ada yang aneh deh." "Aneh bagaimana? kakak rasa gak ada yang aneh." Bantah Zeira."Aku merasa wajah Saddam sedikit tegang, saat kakak mengatakan bertemu dengan pria yang mirip dengan kak Anjas." "Masa sih?" Ucap Zeira."Iya, aku enggak bohong kak." Susan mengangkat dua jari tangannya sebagai tanda serius.Zeira tersenyum tipis, "Mungkin Saddam merasa lelah, karena akhir-akhir sering lembur. Jadi wajar kalau wajahnya terlihat tegang atau pucat." Zeira berpikir positif, walupun ia tidak nyaman dengan keberadaan Saddam di rumah itu! tapi Zeira sama sekali tidak pernah berpikir buruk terhadapnya....................Pukul 6 pagi, Saddam sudah meninggalkan kediaman Wijaya. Pria tampan itu mengemudi mobilnya sendiri tanpa sopir pribadi.Biasanya setiap hari Minggu

  • Bos angkuh itu ternyata ayah anakku   Tapi wajahnya enggak kan?

    Enam bulan telah berlalu, kenyataan pahit itu masih menyelimuti kediaman Wijaya. Terutama Zeira dan kedua anaknya, bahkan sampai saat ini Azka masih sering menagis mencari ayahnya.Seperti pagi ini, Zeira harus berusaha keras membujuk putranya."Sayang, kamu harus makan, katanya mau jadi anak pintar! kalau gak mau makan, gimana mau pintar," ucap Zeira untuk membujuk putranya."Aku rindu papah." Sahut Azka.Zeira menaruh piring yang ada ditangannya ke atas meja. Lalu memeluk Azka dengan erat dan penuh kasih sayang."Mamah juga rindu papah sayang." Balas Zeira.Keduanya saling berpelukan dan menumpahkan air mata."Jangan sedih dong, aunty jadi ikut sedih," ucap Susan."Kakek juga ikut sedih." Timpal Barata. Pria paruh baya itu sudah kembali dari Singapura, setelah mendengar kabar kematian menantunya. Lagipula kondisi Barata sudah sembuh 80 persen. Jadi ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dan menghentikan pengobatannya. Ia ingin menjaga dan menemani kedua putrinya.Azka melepaskan

DMCA.com Protection Status