“Bos, aku sudah melihat kejadian tadi. Anda barulah putra bangsawan yang sesungguh, the real crazy rich.”“Bos, apakah anda ingin bertransaksi lagi? Jika iya, aku bisa melayanimu dengan baik, aku adalah marketing professional di sini.”“Jangan dekati bos muda seperti itu, bagaimana kalau dia kesal, habis sudah riwayat kita.”“Bos, selain professional, penampilanku di atas ranjang juga sangat memuaskan, apa anda ingin mencobanya?”Reagan mengerutkan kening, “Biarkan nona ini yang melayaniku, kalian menyingkirlah!”Ada suara dingin dalam kalimat Reagan, semua orang tiba-tiba merasakan aura yang kuat dan menakutkan. Pada saat ini, Reagan bagaikan pedang yang tajam, seolah berada di dekatnya akan langsung mati dalam sesaat.Para marketing yang tadi mendekat, belum pernah melihat aura seperti ini, mereka semua gemetar dan menyingkir dengan cepat.Seorang marketing kembali berkata, “Bos, aku beritahu padamu, dia adalah karyawan baru, dalam aturan perusahaan kami, karyawan baru tidak berhak
Ucapan Reagan belum selesai dikatakan, sudah dipotong oleh Claire, “Yang lalu … yang lalu di luar dugaan.”Melihat matanya yang jernih, pipi yang merona, mata kecil yang indah, sudut bibir Reagan kembali terangkat dan semakin ingin menggodanya, “Nona Claire, sebenarnya aku sangat ingin tidur denganmu.”“Kamu …” Claire dengan menatap Reagan.Sedangkan Reagan yang menatap dia marah seperti tupai yang mencuri makan, tidak tahan mencubit pipinya, terasa lembut dan membuatnya tidak ingin melepaskan.“Plaaakkk!”Claire dengan marah memukul tangan Reagan, dengan lembut mengusap wajahnya, “Jangan sentuh aku!”Reagan menggerakkan jari tangannya, seolah ada bekas kelembutan yang menempel di sana.“Aku tidur di kamar mana?” Claire takut Reagan akan bertindak hal lain padanya, jadi langsung mengalihkan topik pembicaraan.Reagan mengulurkan jari menunjuk ke arah kamar yang ada di samping kamarnya, tujuan dia mengatur Claire untuk tinggal bersamanya, semua orang juga tahu apa yang sedang dipikirkan
Reagan berjalan ke hadapan Claire, memberikan bunga itu kepadanya, dan berkata, “Nona Claire, kapan kita akan mengambil surat nikah?”Sepanjang hidup Reagan, ini pertama kalinya dia melamar perempuan, apalagi dalam kondisi dia yang masih kuliah, tapi tidak ada yang tahu dia sudah memiliki penghasilan jutaan dolar setiap bulannya.Dia dulu sama sekali tidak berani berpikir, untuk menikah dan menafkahi seorang wanita di usianya yang masih sangat muda.Sebelumnya dia murni hanya ingin membantu gadis itu, tapi sekarang dia justru jatuh cinta padanya.Claire melihat bunga mawar yang ada di tangannya, matanya bersinar, sudut bibirnya terangkat, diam tidak berkata-kata.Reagan melihat dia tidak berbicara, langsung mengulurkan tangan memegang pinggangnya, mendekap erat di dalam pelukannya, dengan tatapan mata yang dalam melihatnya, “Claire menikahlah denganku.”Claire perlahan meletakkan kedua tangannya di dada Reagan, sekujur tubuh Reagan menegang.Claire mendengar Reagan melamarnya, selain
Claire menyeringai, mengambil kesempatan saat Reagan tidak memperhatikan untuk menginjak kakinya. Dia berjalan ke belakang, mendengar suara Reagan kesakitan, Claire berdehem ringan, “Reagan, kamu tidak mudah mengambil keuntungan dariku.”Claire mengambil kesempatan ketika Reagan belum tersadar, membalikkan badan segera berlari kembali ke ruangan.Reagan hanya bisa mengerutkan alis melihat dia berlari pergi, kakinya terasa sakit, hampir tidak bisa berdiri dengan tegak.Injakan kaki gadis pujaannya benar-benar berat, tidak ada rasa kasihan sedikitpun. Dia mengangkat mata melihat lampu kamar lantai dua menyala, sudut bibirnya terangkat.Tidak peduli bagaimana Claire menolak, Reagan dapat merasakan dengan jelas, sikapnya sudah tidak sekeras saat pertama kali, perlahan mulai ada lampu hijau.Menunggu cinta bersemi diantara mereka, mungkin hanya tinggal waktu saja. Reagan teringat ketika mereka bertemu, justru Claire yang memeluknya duluan, membuat dadanya berdetak dengan keras hingga saat
Pada saat ini.Bunyi ban mobil berderit, sebuah mobil Audi merah berhenti di depan toko, lalu seorang pria dan seorang wanita berjalan masuk ke toko.“Nona Claire!” Ketika dia melihat kedua orang ini, seorang pria segera memasang senyuman di wajahnya dan menyapa dengan cepat.Di kota New York, nama keluarga Delany cukup terkenal dan Claire Cecilia Delany lebih terkenal daripada keluarganya. Penampilan dan tubuh yang sempurna menjadi salah satu talenta muda di kota New York.Siapakah yang tidak mengenal Claire, jika kamu bisa menikahinya, maka kamu pasti bisa mengambil alih seluruh keluarga Delany dengan jutaan aset di masa depan, ini adalah fakta yang semua orang tahu.Wanita cantik dalam pelukan, aset ratusan juta, tidak heran banyak sekali anak muda yang digerakkan olehnya.Selain itu Claire adalah pelanggan VIP di toko pakaian ini, jadi Ivan sebagai manajer tentu saja harus melayaninya secara pribadi. Adapun Reagan di sebelah Claire, Ivan bahkan tidak mengenalnya.“Manajer Ivan.”
“Nona Claire!” Kennedy berinisiatif untuk menyambutnya dengan wajah penuh kebanggaan, “Menurut riwayat pembelianmu di butik ini, butik ini telah memutuskan untuk meningkatkan level kartumu dari VIP biasa menjadi VIP Premium. Dan semua pembelianmu di masa mendatang di butik ini akan mendapatkan diskon 35%.”Claire tidak mengenal pemilik dari butik ini, jadi dia menatap Ivan dengan keraguan.“Nona Claire, ini adalah Tuan Kennedy, pemilik dari butik ini. Aku menceritakan betapa loyalnya dirimu pada butik ini, jadi beliau memutuskan untuk memberikanmu beberapa benefit.” Ivan dengan cepat menjelaskan disertai dengan senyuman.Kennedy menatap Ivan dengan tegas, lalu terkekeh, “Nona Delanny, pelanggan VIP Premium di butik kami dapat menikmati diskon 50% untuk pembelian pertama. Silahkan serahkan pakaian Anda di kasir, biar kami hitung.”“Bos ...” Ivan terbelalak kaget, lehernya seperti tercekik, “Tidak ada aturan seperti itu di toko kami.”Kennedy hampir gila karena kesal.“Aku ini sedang me
“Bodoh!” Kennedy memeluk dengan hati-hati pakaian yang dipakai Reagan tadi, “Apa kamu lihat baju ini? Ini adalah baju yang dibuat oleh designer asal Paris, dia hanya menciptakan satu baju di dunia dengan model yang seperti ini.”“Dia adalah pria yang membantuku menyelidiki kasus kematian pamanmu, dia seorang hacker yang handal dengan kemampuan yang tidak bisa ditandingi lagi. Kamu jangan lihat usianya yang masih muda.”Seketika kepala Ivan terasa berdengung, menelan air liurnya, melebarkan matanya.Astaga, sungguh mengejutkan, beruntung tadi dirinya tidak melakukan kesalahan pada Tuan Reagan, jika tidak entah akibat mengerikan apa yang akan terjadi. Jangankan kakak sepupunya, bahkan orang tuanya juga tidak bisa mengatasi kemarahan Tuan Reagan, benar-benar mengerikan.“Masalah ini jangan sampai ada yang tahu.” Kennedy berucap, “Orang seperti Tuan Reagan, hanya bisa berteman, dan jangan sampai melakukan kesalahan padanya. Sekarang dia memiliki kekasih, kita harus mengikuti alurnya, angga
“Ya, senyumnya sangat manis, membuat aku yang melihatnya mabuk kepayang. Jika dia tersenyum padaku seperti ini, sekalipun aku mati aku pasti akan senang!” ucap mahasiswa lainnya sambil menggoyangkan otot-otot wajahnya yang berdenyut.“Ini bukan hal yang paling penting, yang terpenting adalah hatinya benar-benar tergerak. Dia mengajak Reagan untuk makan bersamanya. Ya Tuhan! Ini benar-benar gosip terbesar saat ini. Aku harus mempostingnya di group kampus, biar semua teman di kampus tahu tentang ini.”Nayla mendengar suara-suara ini, dia merasa sangat puas. Inilah yang dia inginkan. Senyum yang telah lama hilang ditambah penampilan yang terkenal di kampus dan sosok yang sempurna. Dia percaya tidak ada yang tidak akan jatuh di bawah pesonanya.“Nayla, aku tidak tertarik makan malam denganmu. Kamu sebaiknya cari orang lain saja!” jawab Reagan tanpa ekspresi, suaranya tidak terlalu keras, tapi itu cukup bisa menembus udara.
Berita tentang pernikahan Claire dengan Reagan, serta tentang skandal panas itu masih menjadi tren topik pembicaraan warganet. Hal itu juga berpengaruh terhadap menurunnya harga saham Croma Tech belakangan ini. Berita beredar bahwa kini, perusahaan tambang itu sudah berada diambang kebangkrutan. Para investor menarik semua dana investasi mereka dari sana, hingga salah satu perusahaan yang dinobatkan sebagai perusahaan tambang batu bara terbesar itu, mulai goyah. Erik membaca setiap berita bisnis di ponselnya dengan seksama, sedangkan di sebelahnya, Reagan diam mematung. Dia menatap wanita yang berlalu lalang, sesekali mereka menggoda dan memuja tampang Regan kemudian menjadi semakin gila. “Kamu tampan, tapi kenapa kamu hanya datang berdua dengan pria ini?” ucap salah satu wanita yang kini berdiri di samping Reagan. Dia menunjuk Erik dengan ekspresi yang sulit diartikan.Dia memakai dres ketat dari bahan beludru warna marun. Polos tanpa hiasan apapun. Alih-alih menambah kesan seksi,
Keputusan yang baru saja Reagan dengar bagaikan sebuah petir yang menghantamnya di siang bolong. Hal yang paling Reagan hindari kini mengancamnya di depan mata. Dia melihat Claire yang mengeluarkan pakaiannya dari lemari beserta sebuah koper besar. “Claire, kita bisa bicarakan ini baik-baik. Aku bisa menjelaskannya. Tapi, tolong dengarkan aku dan jangan pergi.” Reagan berusaha menahan langkah sang istri, tetapi, Claire cukup keras kepala. Dia enyahkan seluruh sentuhan Reagan dengan kasar. Perlakuan itu nyaris membuat mental Reagan jatuh. “Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, semuanya sudah jelas aku lihat. Minggir!” Setelah memastikan semua barangnya masuk ke dalm koper, Claire melangkah menuju pintu utama. “Claire, kumohon. Kita baru saja membangun rumah tangga ini bersama, tolong jangan pergi.” Claire mendengus kesal. Kesabarannya bena-benar diuji oleh sikap Reagan. Dia berbalik, menghadap Reagan untuk terakhir kalinya. Suaminya kinni terlihat begitu menyedihkan. Matanya merah
“Ternyata kamu di sini? Apa yang sedang kamu lakukan?” Reagan menoleh ketika mendengar suara Erik mengisi lorong kosong tempatnya berdiri sejak tadi. Ekspresi Reagan benar-benar tegang. Dia seperti menyimpan api bara yang siap berkobar di kepalanya. Ketika menatap Erik, pandangannya meneduh. “Aku baru selesai mengenyahkan sampah. Ayo, kita pulang.” Reagan melangkah mendekati Erik, membiarkan sahabatnya itu tenggelam dalam berbagai pertanyaan di benaknya. Ketika sampai di parkiran, Reagan tidak menemukan mobil mewah yang ditumpangi Theodore di sana. Dia pun kembali berkata pada Erik, “Apa mereka sudah pulang?” Erik mengangguk. “Ya, semuanya berakhir sesuai dengan dugaan kita.” Mereka berdua masuk ke dalam mobil dengan Erik yang bertugas untuk mengendara. Sedangkan Reagan, dia mengambil sebuah obat merah dari dalam dashboard. Erik melirik sekilas apa yang Reagan lakukan kemudian ternganga. “Kamu terluka?! Apa yang sebenarnya terjadi selama aku tidak ada?” “Hanya hal kecil. Sampah
“Reagan! Kamu mau kemana? Hei!”Setelah Reagan menghilang dari pandangan, hanya ada Erik yang diam mematung di tempatnya sekarang. .Disaat yang sama, pintu ruang VIP terbuka. Theodore dan Pricilla keluar dari sana, dengan gestur yang berbeda. Erik kembali ke mejanya, saat ini posisi duduknya membelakangi dua orang itu. Dari pantulan layar laptop yang gelap, Erik memantau setiap pergerakan Theodore dan Pricilla. “Terima kasih sudah mengundangku, Tuan Theo. Sebuah kehormatan bagiku bisa makan siang denganmu.” Suara Pricilla terdengar. Disusul tawa berwibawa dari Theodore. “Nona Pricilla, jangan sungkan seperti itu. Bagaimanapun kita adalah relasi bisnis. Sudah sepantasnya aku menjamu dengan baik.” Pricilla menyunggingkan senyum tipis. Dari sorot matanya jelas Erik bisa melihat ada ketertarikan yang begitu besar di sana terhadap Theodore. “Selain pembelot, mereka juga pandai berakting,” gerutu Erik di depan layar laptopnya. Dia masih ingat jelas, adegan panas mereka yang desahann
“Ah, Theo… Lebih dalam lagi..”“Kamu sungguh nikmat, Cilla.”Meski tatapan mata Reagan tertuju pada layar laptop milik Erik, diam-diam dia menelan ludah berat.“Apakah kita datang kemari untuk memergoki dua orang yang bersenggama?” cibir Reagan. Akibat mendengar desahan itu, sudah sepuluh menit lamanya tubuh Reagan menegang.“Kamu pikir, ini bagian dari rencanaku, huh?” balas Erik sengit. Dia merasa tersudutkan.“Mana aku tahu kalau dua orang itu memiliki hubungan khusus.”“Aku sudah menyuruhmu un
Claire berdiri di lobi dengan wajah tercengang. Sedang Reagan baru saja turun dari mobilnya dengan senyum hangat menyambut Claire. Dia melangkah menghampiri istrinya, meraih tangan mulus itu kemudian mencium punggung tangan Claire. Wanita di depan Reagan kini terperangah tak percaya melihat sepuluh orang pengawal dalam balutan jas serba hitam, kacamata yang dilengkapi kamera pengintai canggih, dan headphone radio yang melingkar di bagian belakang leher mereka, berdiri mengelilingi mobil Reagan. Mata Claire mengerjap, otaknya mendadak buntu. “Kenapa ada banyak sekali pengawal, Reagan?” tanyanya. “Mereka akan menjaga kita dari media, dan orang-orang yang berniat untuk meneror kamu lagi,” jawab Reagan. Senyumnya begitu tenang, tetapi dalam diam Reagan memantau setiap hal yang menyangkut keselamatan Claire. Reagan menarik tubuh Claire, posesif. Matanya awas mengintai. Disaat yang bersamaan, dia melihat satu sosok pria berdiri tak jauh dari area lobi, dengan kamera di tangannya. Papa
Di dalam kamar itu, dua orang pria sedang menatap layar besar di depan mereka dengan serius. Reagan adalah yang paling fokus mengamati setiap detail pergerakan sistem operasi ponsel Pricilla yang diretas.Semua aktivitas benda itu, terpampang di layar. Termasuk percakapan rahasia antara wanita itu dengan Theodore Philips. Sosok yang sudah Reagan selidiki sebelumnya.“Apa kamu yakin Pricilla menjadi bagian dari mereka?” tanya Erik. Instingnya sebagai peretas belum setajam Reagan. Hingga mulutnya tidak berhenti bertanya ini dan itu.“Semua orang yang ada di sekeliling Theodore bisa menjadi orang-orang yang dicurigai terlibat dalam kasus ini. Aku harus mencari tahu motif mereka mempekerjakan kita.”
Ketika Reagan sampai di unit penthousenya, dia menemukan Claire sudah duduk berhadapan dengan Tuan Delanney. Dua orang itu menoleh bersamaan.“Paman? Sejak kapan Paman sampai di sini?” tanya Reagan, dia mendekat, duduk di sofa tepat di samping Claire.Reagan tidak berharap mendapat sambutan ramah dari sang mertua, dia hanya berusaha menghormati paruh baya itu.Wajah Tuan Delanney tidak ada ramah-ramahnya. Tetapi, dia juga tidak menunjukkan amarah yang intens.“Aku datang kemari butuh penjelasan dari kalian berdua,” ucapnya. “Bagaimana bisa pernikahan kalian sampai tersebar di media?”Saat ini
Ekspresi Jonas saat ini sulit untuk digambarkan setelah Reagan membisikkan sebuah permintaan di telinganya. Dia mematung seperti bongkahan es. Tidak berkedip, pun mengatupkan mulutnya yang terbuka lebar. Reagan tersenyum miring, “Aku tahu ini akan sulit bagimu. Tapi, permintaan yang aku ajukan adalah bayaran paling rumah untuk misi ini,” ucap Reagan santai. Dia mengemas barang-barangnya ke dalam tas sambil kembali berkata, “Aku akan memberimu waktu dua hari untuk memutuskan. Jika kamu setuju, kita akan langsung eksekusi misi ini.” Tubuh Reagan kini menjulang tinggi di samping Jonas. Dalam posisi ini, Jonas terlihat seperti seorang kurcaci yang meringkuk penuh penderitaan. Reagan tidak bermaksud menambah beban Jonas, tetapi setiap misi apapun yang Reagan bereskan memiliki resiko yang teramat besar. “Kabari aku apapun keputusanmu. Aku pergi dulu.” Dirasa tidak ada hal penting lainnya yang harus dibahas, Reagan memutuskan pergi dari hadapan Jonas. Membiarkan teman barunya itu memutus