Claire menyeringai, mengambil kesempatan saat Reagan tidak memperhatikan untuk menginjak kakinya. Dia berjalan ke belakang, mendengar suara Reagan kesakitan, Claire berdehem ringan, “Reagan, kamu tidak mudah mengambil keuntungan dariku.”Claire mengambil kesempatan ketika Reagan belum tersadar, membalikkan badan segera berlari kembali ke ruangan.Reagan hanya bisa mengerutkan alis melihat dia berlari pergi, kakinya terasa sakit, hampir tidak bisa berdiri dengan tegak.Injakan kaki gadis pujaannya benar-benar berat, tidak ada rasa kasihan sedikitpun. Dia mengangkat mata melihat lampu kamar lantai dua menyala, sudut bibirnya terangkat.Tidak peduli bagaimana Claire menolak, Reagan dapat merasakan dengan jelas, sikapnya sudah tidak sekeras saat pertama kali, perlahan mulai ada lampu hijau.Menunggu cinta bersemi diantara mereka, mungkin hanya tinggal waktu saja. Reagan teringat ketika mereka bertemu, justru Claire yang memeluknya duluan, membuat dadanya berdetak dengan keras hingga saat
Pada saat ini.Bunyi ban mobil berderit, sebuah mobil Audi merah berhenti di depan toko, lalu seorang pria dan seorang wanita berjalan masuk ke toko.“Nona Claire!” Ketika dia melihat kedua orang ini, seorang pria segera memasang senyuman di wajahnya dan menyapa dengan cepat.Di kota New York, nama keluarga Delany cukup terkenal dan Claire Cecilia Delany lebih terkenal daripada keluarganya. Penampilan dan tubuh yang sempurna menjadi salah satu talenta muda di kota New York.Siapakah yang tidak mengenal Claire, jika kamu bisa menikahinya, maka kamu pasti bisa mengambil alih seluruh keluarga Delany dengan jutaan aset di masa depan, ini adalah fakta yang semua orang tahu.Wanita cantik dalam pelukan, aset ratusan juta, tidak heran banyak sekali anak muda yang digerakkan olehnya.Selain itu Claire adalah pelanggan VIP di toko pakaian ini, jadi Ivan sebagai manajer tentu saja harus melayaninya secara pribadi. Adapun Reagan di sebelah Claire, Ivan bahkan tidak mengenalnya.“Manajer Ivan.”
“Nona Claire!” Kennedy berinisiatif untuk menyambutnya dengan wajah penuh kebanggaan, “Menurut riwayat pembelianmu di butik ini, butik ini telah memutuskan untuk meningkatkan level kartumu dari VIP biasa menjadi VIP Premium. Dan semua pembelianmu di masa mendatang di butik ini akan mendapatkan diskon 35%.”Claire tidak mengenal pemilik dari butik ini, jadi dia menatap Ivan dengan keraguan.“Nona Claire, ini adalah Tuan Kennedy, pemilik dari butik ini. Aku menceritakan betapa loyalnya dirimu pada butik ini, jadi beliau memutuskan untuk memberikanmu beberapa benefit.” Ivan dengan cepat menjelaskan disertai dengan senyuman.Kennedy menatap Ivan dengan tegas, lalu terkekeh, “Nona Delanny, pelanggan VIP Premium di butik kami dapat menikmati diskon 50% untuk pembelian pertama. Silahkan serahkan pakaian Anda di kasir, biar kami hitung.”“Bos ...” Ivan terbelalak kaget, lehernya seperti tercekik, “Tidak ada aturan seperti itu di toko kami.”Kennedy hampir gila karena kesal.“Aku ini sedang me
“Bodoh!” Kennedy memeluk dengan hati-hati pakaian yang dipakai Reagan tadi, “Apa kamu lihat baju ini? Ini adalah baju yang dibuat oleh designer asal Paris, dia hanya menciptakan satu baju di dunia dengan model yang seperti ini.”“Dia adalah pria yang membantuku menyelidiki kasus kematian pamanmu, dia seorang hacker yang handal dengan kemampuan yang tidak bisa ditandingi lagi. Kamu jangan lihat usianya yang masih muda.”Seketika kepala Ivan terasa berdengung, menelan air liurnya, melebarkan matanya.Astaga, sungguh mengejutkan, beruntung tadi dirinya tidak melakukan kesalahan pada Tuan Reagan, jika tidak entah akibat mengerikan apa yang akan terjadi. Jangankan kakak sepupunya, bahkan orang tuanya juga tidak bisa mengatasi kemarahan Tuan Reagan, benar-benar mengerikan.“Masalah ini jangan sampai ada yang tahu.” Kennedy berucap, “Orang seperti Tuan Reagan, hanya bisa berteman, dan jangan sampai melakukan kesalahan padanya. Sekarang dia memiliki kekasih, kita harus mengikuti alurnya, angga
“Ya, senyumnya sangat manis, membuat aku yang melihatnya mabuk kepayang. Jika dia tersenyum padaku seperti ini, sekalipun aku mati aku pasti akan senang!” ucap mahasiswa lainnya sambil menggoyangkan otot-otot wajahnya yang berdenyut.“Ini bukan hal yang paling penting, yang terpenting adalah hatinya benar-benar tergerak. Dia mengajak Reagan untuk makan bersamanya. Ya Tuhan! Ini benar-benar gosip terbesar saat ini. Aku harus mempostingnya di group kampus, biar semua teman di kampus tahu tentang ini.”Nayla mendengar suara-suara ini, dia merasa sangat puas. Inilah yang dia inginkan. Senyum yang telah lama hilang ditambah penampilan yang terkenal di kampus dan sosok yang sempurna. Dia percaya tidak ada yang tidak akan jatuh di bawah pesonanya.“Nayla, aku tidak tertarik makan malam denganmu. Kamu sebaiknya cari orang lain saja!” jawab Reagan tanpa ekspresi, suaranya tidak terlalu keras, tapi itu cukup bisa menembus udara.
“Diam. Kalau kita mati, bukan kah kita bisa pergi ke neraka bersama. Bukankah kamu sangat bangga ada wanita yang mengajakmu makan? Bukankah itu yang kamu inginkan?” Claire mencibir.Namun pada saat ini, di jalan yang tidak jauh di depan mereka, sebuah batu menghalangi lebih dari setengah jalan. Jika mereka lewat dengan kecepatan ini, maka pasti akan terjadi sesuatu.Claire buru-buru menginjak rem, tetapi dia tiba-tiba menemukan remnya tidak berfungsi. Meski sudah diinjak mati-matian, kecepatannya masih tidak berkurang sama sekali. Keringat dingin langsung memenuhi dahinya.“Remnya tidak berfungsi!” seru Claire tanpa sadar. Remnya tidak berfungsi, ini bisa menjadi masalah besar ataupun kecil.Jadi saat mengemudikan mobil, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengecek fungsi umum mobil. Claire baru saja bertaruh dengan Reagan, tetapi kali ini sepertinya dia yang menderita kerugian besar.“Apa katamu? Remnya tidak berfungsi?” Reagan mengerutkan kening, menoleh dan bertanya. Akan tetap
“Reagan, aku tidak tahu apa kamu masih ingin tetap tinggal bersamaku atau kembali ke tempatmu. Yang jelas kehidupanku akan sangat berbahaya untukmu saat ini.”Claire terpaksa berkata seperti ini pada Reagan, dia sudah terlalu banyak membawa Reagan ke dalam masalahnya. Dia akan merasa bersalah jika terjadi sesuatu pada pria yang dinikahinya karena keuntungan sepihak.Reagan kaget lalu berkata, “Claire, apa aku terlihat seperti pria yang lemah?”“Tidak, bukan itu maksudku.” Claire menatap Reagan dengan lekat. Walaupun kemampuan pria itu hebat, tapi jika itu dia lakukan hanya untuk membela dirinya rasanya tidak pantas.“Claire, aku adalah suamimu. Orang yang paling pantas melindungimu, pasti akan ada konskuensi karena ini tanggung jawabku. Tapi jika kamu tidak merasa nyaman, aku …”Claire merasa ucapan Reagan ada benarnya juga,
Claire merasa tidak enak karena dia yang membawa Reagan ke Villa ini, tidak mungkin juga dia menyuruh pria itu tidur di sofa, berkata padanya, “Ikut aku ke atas.”“Apakah para pelayan juga tidur di atas?”“Di villa ini ada ruangan khusus untuk para pelayan, mereka tidak tidur di atas. Lagian di lantai atas hanya ada kamar utama untuk Aku dan Papa mama dan 2 kamar tamu. Kamu bisa tidur di kamar tamu.”Tapi rasanya dia tidak bisa menolak permintaan Claire, dia hanya menurut dan mengikutinya naik ke lantai untuk memilih satu kamar tamu.“Tetaplah di sini, jangan ke mana-mana.”“Baik, aku paham.” Reagan lalu pergi meninggalkannya.Setelah Reagan masuk ke kamarnya, Claire langsung menutup pintu. Dia tersenyum dengan wajah yang merona.Tapi tidak dengan Reagan, ketika menutup pintu aura wajahnya langsung menghilang. Barusan di taman dia merasakan ada satu aura yang berbahaya.Jangan-jangan Villa ini memang tidak aman, atau bisa saja dari orang-orang yang mengincar Claire.Reagan tidak yakin
Berita tentang pernikahan Claire dengan Reagan, serta tentang skandal panas itu masih menjadi tren topik pembicaraan warganet. Hal itu juga berpengaruh terhadap menurunnya harga saham Croma Tech belakangan ini. Berita beredar bahwa kini, perusahaan tambang itu sudah berada diambang kebangkrutan. Para investor menarik semua dana investasi mereka dari sana, hingga salah satu perusahaan yang dinobatkan sebagai perusahaan tambang batu bara terbesar itu, mulai goyah. Erik membaca setiap berita bisnis di ponselnya dengan seksama, sedangkan di sebelahnya, Reagan diam mematung. Dia menatap wanita yang berlalu lalang, sesekali mereka menggoda dan memuja tampang Regan kemudian menjadi semakin gila. “Kamu tampan, tapi kenapa kamu hanya datang berdua dengan pria ini?” ucap salah satu wanita yang kini berdiri di samping Reagan. Dia menunjuk Erik dengan ekspresi yang sulit diartikan.Dia memakai dres ketat dari bahan beludru warna marun. Polos tanpa hiasan apapun. Alih-alih menambah kesan seksi,
Keputusan yang baru saja Reagan dengar bagaikan sebuah petir yang menghantamnya di siang bolong. Hal yang paling Reagan hindari kini mengancamnya di depan mata. Dia melihat Claire yang mengeluarkan pakaiannya dari lemari beserta sebuah koper besar. “Claire, kita bisa bicarakan ini baik-baik. Aku bisa menjelaskannya. Tapi, tolong dengarkan aku dan jangan pergi.” Reagan berusaha menahan langkah sang istri, tetapi, Claire cukup keras kepala. Dia enyahkan seluruh sentuhan Reagan dengan kasar. Perlakuan itu nyaris membuat mental Reagan jatuh. “Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, semuanya sudah jelas aku lihat. Minggir!” Setelah memastikan semua barangnya masuk ke dalm koper, Claire melangkah menuju pintu utama. “Claire, kumohon. Kita baru saja membangun rumah tangga ini bersama, tolong jangan pergi.” Claire mendengus kesal. Kesabarannya bena-benar diuji oleh sikap Reagan. Dia berbalik, menghadap Reagan untuk terakhir kalinya. Suaminya kinni terlihat begitu menyedihkan. Matanya merah
“Ternyata kamu di sini? Apa yang sedang kamu lakukan?” Reagan menoleh ketika mendengar suara Erik mengisi lorong kosong tempatnya berdiri sejak tadi. Ekspresi Reagan benar-benar tegang. Dia seperti menyimpan api bara yang siap berkobar di kepalanya. Ketika menatap Erik, pandangannya meneduh. “Aku baru selesai mengenyahkan sampah. Ayo, kita pulang.” Reagan melangkah mendekati Erik, membiarkan sahabatnya itu tenggelam dalam berbagai pertanyaan di benaknya. Ketika sampai di parkiran, Reagan tidak menemukan mobil mewah yang ditumpangi Theodore di sana. Dia pun kembali berkata pada Erik, “Apa mereka sudah pulang?” Erik mengangguk. “Ya, semuanya berakhir sesuai dengan dugaan kita.” Mereka berdua masuk ke dalam mobil dengan Erik yang bertugas untuk mengendara. Sedangkan Reagan, dia mengambil sebuah obat merah dari dalam dashboard. Erik melirik sekilas apa yang Reagan lakukan kemudian ternganga. “Kamu terluka?! Apa yang sebenarnya terjadi selama aku tidak ada?” “Hanya hal kecil. Sampah
“Reagan! Kamu mau kemana? Hei!”Setelah Reagan menghilang dari pandangan, hanya ada Erik yang diam mematung di tempatnya sekarang. .Disaat yang sama, pintu ruang VIP terbuka. Theodore dan Pricilla keluar dari sana, dengan gestur yang berbeda. Erik kembali ke mejanya, saat ini posisi duduknya membelakangi dua orang itu. Dari pantulan layar laptop yang gelap, Erik memantau setiap pergerakan Theodore dan Pricilla. “Terima kasih sudah mengundangku, Tuan Theo. Sebuah kehormatan bagiku bisa makan siang denganmu.” Suara Pricilla terdengar. Disusul tawa berwibawa dari Theodore. “Nona Pricilla, jangan sungkan seperti itu. Bagaimanapun kita adalah relasi bisnis. Sudah sepantasnya aku menjamu dengan baik.” Pricilla menyunggingkan senyum tipis. Dari sorot matanya jelas Erik bisa melihat ada ketertarikan yang begitu besar di sana terhadap Theodore. “Selain pembelot, mereka juga pandai berakting,” gerutu Erik di depan layar laptopnya. Dia masih ingat jelas, adegan panas mereka yang desahann
“Ah, Theo… Lebih dalam lagi..”“Kamu sungguh nikmat, Cilla.”Meski tatapan mata Reagan tertuju pada layar laptop milik Erik, diam-diam dia menelan ludah berat.“Apakah kita datang kemari untuk memergoki dua orang yang bersenggama?” cibir Reagan. Akibat mendengar desahan itu, sudah sepuluh menit lamanya tubuh Reagan menegang.“Kamu pikir, ini bagian dari rencanaku, huh?” balas Erik sengit. Dia merasa tersudutkan.“Mana aku tahu kalau dua orang itu memiliki hubungan khusus.”“Aku sudah menyuruhmu un
Claire berdiri di lobi dengan wajah tercengang. Sedang Reagan baru saja turun dari mobilnya dengan senyum hangat menyambut Claire. Dia melangkah menghampiri istrinya, meraih tangan mulus itu kemudian mencium punggung tangan Claire. Wanita di depan Reagan kini terperangah tak percaya melihat sepuluh orang pengawal dalam balutan jas serba hitam, kacamata yang dilengkapi kamera pengintai canggih, dan headphone radio yang melingkar di bagian belakang leher mereka, berdiri mengelilingi mobil Reagan. Mata Claire mengerjap, otaknya mendadak buntu. “Kenapa ada banyak sekali pengawal, Reagan?” tanyanya. “Mereka akan menjaga kita dari media, dan orang-orang yang berniat untuk meneror kamu lagi,” jawab Reagan. Senyumnya begitu tenang, tetapi dalam diam Reagan memantau setiap hal yang menyangkut keselamatan Claire. Reagan menarik tubuh Claire, posesif. Matanya awas mengintai. Disaat yang bersamaan, dia melihat satu sosok pria berdiri tak jauh dari area lobi, dengan kamera di tangannya. Papa
Di dalam kamar itu, dua orang pria sedang menatap layar besar di depan mereka dengan serius. Reagan adalah yang paling fokus mengamati setiap detail pergerakan sistem operasi ponsel Pricilla yang diretas.Semua aktivitas benda itu, terpampang di layar. Termasuk percakapan rahasia antara wanita itu dengan Theodore Philips. Sosok yang sudah Reagan selidiki sebelumnya.“Apa kamu yakin Pricilla menjadi bagian dari mereka?” tanya Erik. Instingnya sebagai peretas belum setajam Reagan. Hingga mulutnya tidak berhenti bertanya ini dan itu.“Semua orang yang ada di sekeliling Theodore bisa menjadi orang-orang yang dicurigai terlibat dalam kasus ini. Aku harus mencari tahu motif mereka mempekerjakan kita.”
Ketika Reagan sampai di unit penthousenya, dia menemukan Claire sudah duduk berhadapan dengan Tuan Delanney. Dua orang itu menoleh bersamaan.“Paman? Sejak kapan Paman sampai di sini?” tanya Reagan, dia mendekat, duduk di sofa tepat di samping Claire.Reagan tidak berharap mendapat sambutan ramah dari sang mertua, dia hanya berusaha menghormati paruh baya itu.Wajah Tuan Delanney tidak ada ramah-ramahnya. Tetapi, dia juga tidak menunjukkan amarah yang intens.“Aku datang kemari butuh penjelasan dari kalian berdua,” ucapnya. “Bagaimana bisa pernikahan kalian sampai tersebar di media?”Saat ini
Ekspresi Jonas saat ini sulit untuk digambarkan setelah Reagan membisikkan sebuah permintaan di telinganya. Dia mematung seperti bongkahan es. Tidak berkedip, pun mengatupkan mulutnya yang terbuka lebar. Reagan tersenyum miring, “Aku tahu ini akan sulit bagimu. Tapi, permintaan yang aku ajukan adalah bayaran paling rumah untuk misi ini,” ucap Reagan santai. Dia mengemas barang-barangnya ke dalam tas sambil kembali berkata, “Aku akan memberimu waktu dua hari untuk memutuskan. Jika kamu setuju, kita akan langsung eksekusi misi ini.” Tubuh Reagan kini menjulang tinggi di samping Jonas. Dalam posisi ini, Jonas terlihat seperti seorang kurcaci yang meringkuk penuh penderitaan. Reagan tidak bermaksud menambah beban Jonas, tetapi setiap misi apapun yang Reagan bereskan memiliki resiko yang teramat besar. “Kabari aku apapun keputusanmu. Aku pergi dulu.” Dirasa tidak ada hal penting lainnya yang harus dibahas, Reagan memutuskan pergi dari hadapan Jonas. Membiarkan teman barunya itu memutus