Share

5. Cemburu?

Penulis: Sung_A
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-27 22:23:00

Seorang gadis dengan dress yang panjangnya hanya sepaha, juga tas branded dengan bahan dasar rantai untuk talinya itu berjalan menuju ruangan Diandra. Dia adalah Nicole. Langsung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu seakan perusahaan tersebut seperti miliknya sendiri.

"Kau sangat tampan jika sedang tidur."

"Tapi sayangnya sifat angkuhmu itu membuatku sakit hati. Apalagi kau yang mulai bertunangan dengan gadis miskin itu. Aku tidak akan pernah mengizinkanmu untuk menikah dengannya, Diandra! Itu artinya, aku masih ada kesempatan untuk mendekatimu kan?" Sebuah senyuman terpatri di sudut bibir Nicole.

Entah ada paksaan dari dalam dirinya atau bagaimana, tiba-tiba satu ide terlintas di pikirannya. Didekatkannya wajahnya pada pipi Diandra hingga seakan seperti mencium Diandra. Disaat yang bersamaan, Sekretarisnya yang bernama Bella itu masuk ke ruangan Diandra.

"Pak, ini berkas yang harus ditanda..." baru saja akan sampai pada meja bosnya, tiba-tiba Ia melihat Nicole yang akan mencium Diandra.

Diandra mendengar suara dari sekretarisnya dan membuka matanya. Ia terkejut karena di depan matanya sudah ada Nicole dan segera menghindarinya. Begitu pula dengan Nicole yang tengah menjauhkan wajahnya karena melihat Diandra terbangun.

"Mana, Bella? Bawa ke sini semuanya," Nicole tidak terima karena Diandra mengabaikan kehadirannya. Bella melanjutkan langkahnya dan berdiri di depan Diandra. Melirik sekilas pada Nicole dengan rasa tidak sukanya.

"Diandra kau... mengabaikanku?" Heran Nicole mengusap poninya.

"Sudah? Apakah masih ada lagi?" Bella menggeleng.

"Hanya ini saja, Pak. Tapi jangan lupa, nanti ada rapat di gedung F Mall LK sekitar pukul 09.30," melirik arloginya, Diandra mengangguk dan kembali membuka laptonya.

"Siap, nanti saya akan jemput kamu jika waktunya sudah tiba."

"Baik Pak, saya permisi." Bella segera keluar dari ruangan, sedangkan Nicole masih tersulut emosi karena diabaikan oleh Diandra.

"Diandra!"

"Apakah ada yang bisa saya bantu, Nona Nicole?" Lirikan tajam dari Diandra membuat Nicole ingin mengungkapkan segalanya.

"Kau mengabaikanku, Diandra!"

"Memangnya kenapa? Bahkan Istriku yang sering kuabaikan saja dia tidak pernah protes. Kau yang bukan siapa-siapa disini kenapa harus melarangku?"

"Apa? Istri?"

"Ya, aku sudah menikah dengan Esther, memangnya kenapa? Kau keberatan? Kau masih berharap aku akan bisa menerimamu dengan semua kebusukanmu di belakangku tentang perusahaan ini?"

"Aku tidak percaya ini, kau sudah menikah dengannya? Kenapa tidak mengundangku?"

"Perlukah aku mengundangmu di acara pernikahanku?" Diandra menampilkan smirknya.

"Kurasa kau tidak perlu diundang. Dan jangan pernah mengulangi lagi kelakuanmu yang seperti tadi. Apa gak malu dilihat staff dan karyawan yang lain? Ini baru sekretarisku yang melihat, belum yang lain. Jadilah atasan yang bisa menjadi contoh staff dan karyawan, bukan menunjukkan hal mesum seperti tadi terutama dengan suami orang." Jelas Diandra yang setelah mengatakan itu, Ia pergi meninggalkan Nicole yang mulai kesal menggerutu.

"AGGGHH!"

"Sial! Lagi-lagi aku kalau dengan gadis miskin itu. Diandra kau benar-benar..." Kedua tangan Nicole terkepal erat. Semburat merah pada wajahnya yang menyiratkan keemosian itu terlihat jelas.

"Lihat saja, aku akan membuatmu jatuh ke dalam cintaku, bukan Esther!"

_

Esther kali ini keluar menghirup udara segar, Ia memulai hari dengan jogging di sore hari ini supaya menjaga badannya agar tetap ideal dan sehat setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun ketika sedang dalam pertengahan perjalanan, Ia bertemu dengan seorang lelaki bertubuh kurus dengan rambut diponi sebagian.

"Esther!" Panggilnya sambil melambaikan tangan.

"Kiano?" Esther menghentikan berlarinya dan KIano yang suddah berdiri di hadapannya.

"Esther kau..."

"Kau Kiano kan? Yang dulu waktu Sekolah Dasar dekil hitam," ingatan Esther tadi seakan seperti sebuah ejekan, tapi Kiano biasa menanggapinya.

"Dih, itu kan dulu, sekarang gimana menurutmu?"

"Hahaha, sekarang kau berbeda, kau terlihat tampan,"

"Ah... bisa saja kau. Oh iya, kau masih tinggal dengan Bibimu?"

"Tidak, aku tinggal bersama suamiku, kenapa memangnya?" Seketika Kiano melebarkan kedua matanya.

"Su.. suami?"

"Ya, tidak usah kaget begitu kenapa sih Kiano?"

"Kau bahkan tidak hanya tidak mengundangku, jangan bilang kau juga tidak mengundang Bibimu?" Esther menunddukkan kepalanya.

"Aku memang tidak mengundangnya, tapi dia..."

Flashback

"Aku tidak masalah jika kau tidak mengundangku di pernikahanmu, asal uang yang kau terima dari calon suami palsumu itu menjadi milikku, Esther! Ingat, biaya hidupmu semenjak orang tuamu meninggal adalah dariku. Anggap saja semua itu adalah hutang budi yang harus kau bayar dengan uang!"

"Tapi Bibi..."

"Kutunggu transferannya, Esther..."

Flashback END

'Tidak mungkin aku menceritakan yang sebenarnya pada Kiano. Bisa-bisa Bibi akan memarahiku lagi dan meminta uang lebih banyak lagi untuk memerasku.' Batin Esther.

"Ah tidak apa-apa, Ki. Aku pulang dulu ya, suamiku pasti sudah menunggu,"

"Mau kuantar?" Esther mengangguk.

_

Diandra yang baru saja pulang bekerja pun berdiri di depan pintu menunggu Istrinya pulang. Menyedekapkan tangannya di dada sembari melihat Esther diantar dengan lelaki lain menggunakan mobil berwarna silver. Esther melambaikan tangan pada seseorang dalam mobil itu.

"Diantar siapa?"

"Teman,"

"Teman atau teman?"

"Apa sih? Minggir."

"Aku tidak akan menyingkir sebelum kau jelaskan apa maksudmu tadi diantar oleh laki-laki lain!"

"Dia teman SDku dulu, namanya Kiano. Kenapa? Ah aku tahu, pasti kau cemburu, iya kan?"

"Dih, percaya diri sekali kau." Tanpa ekspresi, Diandra berjalan masuk ke dalam apartemen.

"Lalu apa artinya ini jika bukan cemburu?"

"Kuperingatkan ya Esther. Kau disini adalah Istri dari CEO perusahaan  yang sangat terhormat. Jadi jagalah sikapmu, terutama dengan laki-laki lain yang bukan suamimu. Jika kau tidak berhati-hati, maka media akan meliput berita yang tidak benar dan mengubahnya menjadi benar hanya demi uang. Tidak peduli dia akan melukai hati siapa. Kau mengerti?" Peringat Diandra yang kemudian berjalan ke arah tangga dan naik ke atas.

"Media meliput berita hoax maksudnya? Tapi kenapa? Memangnya aku tidak boleh healing dengan teman-temanku apa? Aneh." Masing menggerutu dengan dirinya sendiri, tiba-tiba suara deep dari atas sana menyelanya.

"Kau hanya boleh healing dan berlibur hanya denganku saja, mengerti? Apa perlu kita bulan madu untuk membuktikan bahwa kita benar-benar seperti pasangan Suami Istri pada umumnya, hm?" tawar Diandra yang sengaja menggoda Sang Istri dengan mengangkat satu alisnya. Seketika raut wajah kesal ditunjukkan oleh Esther. Dengan berkacak pinggang, Ia mendongakkan kepalanya menatap Diandra.

"Lah? Dia masih mendengarku berbicara rupanya," balas Esther.

"Kau pikir telingaku tuli? Kau menggerutu tapi masih bisa kudengar karena suaramu yang cempreng itu,"

"APA! Kau mengatai suaraku cempreng?" Diandra tak mempedulikan itu dan tetap melanjutkan kalimatnya.

"Misalnya ya, kita bulan madu, terus melakukan malam panas lagi seperti waktu itu..."

"Dasar mesum! Lihat saja, maka aku yang akan lebih dulu memukulimu!" Esther mulai menaiki tangga menyusul Suami Palsunya. Diandra semakin meneruskan kalimatnya hingga Esther benar-benar sampai di hadapannya dan mulai memukulnya kesal.

"Pukulanmu sangat tidak sakit, wle! Hahahaha." Diandra kemudian masuk ke dalam kamarnya.

"Lihat saja kau pria mesum! Aku tidak akan pernah mengampunimu!"

"Hey, ingatlah kalau aku ini adalah bossmu. Jadi kau tidak bisa semena-mena denganku!" Tegas Diandra membuat Esther hanya melirik sekilas dengan bibir yang mengerucut.

"Besok kita bulan madu,"

"Memangnya sudah ada planning mau kemana?" Tanya Esther remeh. Diandra memegang ponselnya dan mengetikkan sesuatu.

"Sudah kuputuskan, besok kita bulan madu ke Bali!"

"APA!"

.

Bab terkait

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   6. Honeymoon

    Diandra dan Esther sudah sampai di Bali untuk memulai bulan madu mereka. Keduanya menaiki pesawat dengan kelas bisnis supaya lebih cepat sampai di Bali dengan tenang, aman, dan nyaman. Baru sampai di hotel, Esther sangat lelah karena ini pertama kalinya Ia menaiki pesawat."Hah... akhirnya sampai juga!" Pekiknya sembari membanting tubuhnya di kasur empuk yang sudah dihias dengan rapi dan ada dua handuk yang dibentuk seperti kepala angsa yang berbentuk love. Esther mengingat jika ada yang aneh disini, kemudian Ia menanyakannya pada Diandra."Kenapa kau hanya memesan satu kamar kali ini?" Keluh Esther."Ya karena kita sedang honeymoon. Mana ada seorang suami istri honeymoon di beda kamar?" Tanya Balik Diandra yang mulai menata baju-baju dan diletakkan di lemari hotel."Hehehehe, ya siapa tahu ada. Kau itu contoh orangnya,""Kenapa jadi aku? Gak ada!""Kau pasti mengajakku kesini karena ingin menghindari Nicole kan?" Pertanyaan itu membuat Diandra menghentikan acara menata bajunya."Nah

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   1. Calon Istri Palsu

    Di sebuah rumah besar dengan interior yang begitu mewah yang ditandai dengan barang-barang antik yang terdapat di dalamnya, membuat semua orang pun akan betah jika hanya berada di rumah tersebut. Ada salah satu ruangan yang memang sengaja disetel dengan lampu remang-remang untuk merilekskan tubuh di sebuah kursi kesehatan. Lelaki paruh baya dengan rambut yang kumayan memutih itu duduk di sana sambil menikmati setiap pijatan dari kursi kesehatan tersebut."Ayah!" Si lelaki paruh baya itu masih tidak bergeming sama sekali. Nafasnya masih ada karena prutnya yang masih kembang kempis namun memang sengaja tidak mennaggapi Putranya."Ayah kenapa tidak bilang jika aku harus menikahi Nicole dalam menjalani bisnis ini?" dengan emosi yang menggebu, Diandra masih tidak tenang dengan masalah ini. Ayahnya sama sekali tidak berbicara apapun padanya terutama tentang pertunangan dengan Putri dari klien kerjanya."Iya, memangnya kenapa? Nicole juga gadis yang baik bukan?" masih dengan santai dan sama s

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   2. Menikah

    Sebuah acara pernikahan digelar di sebuah taman dengan tema outdoor. Sebenarnya, lelaki paruh baya itu tidak setuju akan pernikahan Diandra dengan gadis yang tidak tahu asal-usulnya. Tapi bagaimanapun juga Ia juga tidak bisa menolak keinginan Diandra. Janji suci pun mulai dikumandangkan."Apakah Tuan Diandra berjanji untuk mencintai Esther sampai maut memisahkan kalian?""Ya.""Apakah Esther juga berjanji untuk mencintai Tuan Diandra sampai maut memisahkan?""Ya.""Kalian sudah resmi menjadi suami istri secara agama dan pemerintah."Sebuah apresiasi berupa tekan tangan dari para tamu pun begitu meriah untuk meramaikan acara pernikahan Diandra dan Esther."Ingat, ini hanya pura-pura. Meskipun nantinya kita akan tinggal bersama di apartemenku, kita tetap tidur di kamar yang berbeda, mengerti?" Tegas Diandra sembari meremat tangan Esther. Lirikan mata elang itu membuat Esther mengangguk setuju."Aku mengerti, aku sadar jika hubungan ini hanya pura-pura alias palsu. Tenang saja, aku juga t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   3. Malam Pertama

    Beberapa jam kemudian, di kamar mewah tersebut, Esther sudah bersiap akan menutup matanya namun tidak bisa. Ia sudah mengganti pakaiannya menjadi pakaian tidur yaitu kaos pendek dan celana panjang. Seketika Ia menatap cincin dengan harga puluhan juta yang Ia pakai sekarang. Pikirannya tertuju pada kejadian tadi di restaurant Heaven."Gila, kata dia cincin ini seharga puluhan juta. Terbuat dari berlian asli luar negeri. Benarkah begitu? Setahuku cincin emas saja hanya sekitar 5 juta paling mahal, kenapa ini sampai puluhan juta. Tapi kapau dipikir-pikir, kan dia orang kaya, ya terserah dia lah, bukan urusanku. Meskipun aku harus kenapa tamparan tadi." Esther memegangi pipinya.Flashback"Apa ini, Pak Hamid? Kau mengundang kami hanya untik menyaksikan bahwa Diandra sudah punya tunangan?" Pak Aldrin yang tidak terima itu mengajukan protesnya pada Pak Hamid."Tidak, ini pasti salah paham. Selama ini Diandra...""Halah... gak usah mengelak lagi deh, Pak Hamid. Itu buktinya dia membawa tunang

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18
  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   4. Dikejar Wartawan

    Malam ini, Diandra tidak pulang ke apartemen karena menghindari ocehan dari Istrinya yang masih tidak terima dengan malam pertama mereka. Ia sekarang pulang ke rumah Ayahnya sekalian untuk mengambil pakaian yang akan dibawanya ke apartemen dan akan tinggal dengan Esther di apartemen pribadinya. Baru saja memasuki gedung megah tersebut, suara Sang Ayah mengejutkannya hingga membuatnya menghentikan langkahnya."Ceraikan gadis miskin itu, Diandra!" Tiba-tiba, Ayahnya membahas tentang Esther yang sekarang sudah resmi menjadi Istrinya."Apakah yang Ayah maksud ialah Esther?""Ya, segera ceraikan dia kalau kau tidak ingin melihat Ayahmu ini mati karena kebangkrutan di perusahaan yang akan terjadi karena ulahmu karena tidak mau menikah dengan Nicole!" Ancaman sang Ayah tidak main-main. Begitu tegas dan membuat Diandra berpikir. Namun tak lama kemudian lelaki itu seakan menatapnya dengan senyuman mengejek."Kau takut perusahaan itu bangkrut jika aku tidak menikah dengan Nicole, bukan? Aku bisa

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-18

Bab terbaru

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   6. Honeymoon

    Diandra dan Esther sudah sampai di Bali untuk memulai bulan madu mereka. Keduanya menaiki pesawat dengan kelas bisnis supaya lebih cepat sampai di Bali dengan tenang, aman, dan nyaman. Baru sampai di hotel, Esther sangat lelah karena ini pertama kalinya Ia menaiki pesawat."Hah... akhirnya sampai juga!" Pekiknya sembari membanting tubuhnya di kasur empuk yang sudah dihias dengan rapi dan ada dua handuk yang dibentuk seperti kepala angsa yang berbentuk love. Esther mengingat jika ada yang aneh disini, kemudian Ia menanyakannya pada Diandra."Kenapa kau hanya memesan satu kamar kali ini?" Keluh Esther."Ya karena kita sedang honeymoon. Mana ada seorang suami istri honeymoon di beda kamar?" Tanya Balik Diandra yang mulai menata baju-baju dan diletakkan di lemari hotel."Hehehehe, ya siapa tahu ada. Kau itu contoh orangnya,""Kenapa jadi aku? Gak ada!""Kau pasti mengajakku kesini karena ingin menghindari Nicole kan?" Pertanyaan itu membuat Diandra menghentikan acara menata bajunya."Nah

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   5. Cemburu?

    Seorang gadis dengan dress yang panjangnya hanya sepaha, juga tas branded dengan bahan dasar rantai untuk talinya itu berjalan menuju ruangan Diandra. Dia adalah Nicole. Langsung masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu seakan perusahaan tersebut seperti miliknya sendiri."Kau sangat tampan jika sedang tidur.""Tapi sayangnya sifat angkuhmu itu membuatku sakit hati. Apalagi kau yang mulai bertunangan dengan gadis miskin itu. Aku tidak akan pernah mengizinkanmu untuk menikah dengannya, Diandra! Itu artinya, aku masih ada kesempatan untuk mendekatimu kan?" Sebuah senyuman terpatri di sudut bibir Nicole.Entah ada paksaan dari dalam dirinya atau bagaimana, tiba-tiba satu ide terlintas di pikirannya. Didekatkannya wajahnya pada pipi Diandra hingga seakan seperti mencium Diandra. Disaat yang bersamaan, Sekretarisnya yang bernama Bella itu masuk ke ruangan Diandra."Pak, ini berkas yang harus ditanda..." baru saja akan sampai pada meja bosnya, tiba-tiba Ia melihat Nicole yang akan mencium Diand

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   4. Dikejar Wartawan

    Malam ini, Diandra tidak pulang ke apartemen karena menghindari ocehan dari Istrinya yang masih tidak terima dengan malam pertama mereka. Ia sekarang pulang ke rumah Ayahnya sekalian untuk mengambil pakaian yang akan dibawanya ke apartemen dan akan tinggal dengan Esther di apartemen pribadinya. Baru saja memasuki gedung megah tersebut, suara Sang Ayah mengejutkannya hingga membuatnya menghentikan langkahnya."Ceraikan gadis miskin itu, Diandra!" Tiba-tiba, Ayahnya membahas tentang Esther yang sekarang sudah resmi menjadi Istrinya."Apakah yang Ayah maksud ialah Esther?""Ya, segera ceraikan dia kalau kau tidak ingin melihat Ayahmu ini mati karena kebangkrutan di perusahaan yang akan terjadi karena ulahmu karena tidak mau menikah dengan Nicole!" Ancaman sang Ayah tidak main-main. Begitu tegas dan membuat Diandra berpikir. Namun tak lama kemudian lelaki itu seakan menatapnya dengan senyuman mengejek."Kau takut perusahaan itu bangkrut jika aku tidak menikah dengan Nicole, bukan? Aku bisa

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   3. Malam Pertama

    Beberapa jam kemudian, di kamar mewah tersebut, Esther sudah bersiap akan menutup matanya namun tidak bisa. Ia sudah mengganti pakaiannya menjadi pakaian tidur yaitu kaos pendek dan celana panjang. Seketika Ia menatap cincin dengan harga puluhan juta yang Ia pakai sekarang. Pikirannya tertuju pada kejadian tadi di restaurant Heaven."Gila, kata dia cincin ini seharga puluhan juta. Terbuat dari berlian asli luar negeri. Benarkah begitu? Setahuku cincin emas saja hanya sekitar 5 juta paling mahal, kenapa ini sampai puluhan juta. Tapi kapau dipikir-pikir, kan dia orang kaya, ya terserah dia lah, bukan urusanku. Meskipun aku harus kenapa tamparan tadi." Esther memegangi pipinya.Flashback"Apa ini, Pak Hamid? Kau mengundang kami hanya untik menyaksikan bahwa Diandra sudah punya tunangan?" Pak Aldrin yang tidak terima itu mengajukan protesnya pada Pak Hamid."Tidak, ini pasti salah paham. Selama ini Diandra...""Halah... gak usah mengelak lagi deh, Pak Hamid. Itu buktinya dia membawa tunang

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   2. Menikah

    Sebuah acara pernikahan digelar di sebuah taman dengan tema outdoor. Sebenarnya, lelaki paruh baya itu tidak setuju akan pernikahan Diandra dengan gadis yang tidak tahu asal-usulnya. Tapi bagaimanapun juga Ia juga tidak bisa menolak keinginan Diandra. Janji suci pun mulai dikumandangkan."Apakah Tuan Diandra berjanji untuk mencintai Esther sampai maut memisahkan kalian?""Ya.""Apakah Esther juga berjanji untuk mencintai Tuan Diandra sampai maut memisahkan?""Ya.""Kalian sudah resmi menjadi suami istri secara agama dan pemerintah."Sebuah apresiasi berupa tekan tangan dari para tamu pun begitu meriah untuk meramaikan acara pernikahan Diandra dan Esther."Ingat, ini hanya pura-pura. Meskipun nantinya kita akan tinggal bersama di apartemenku, kita tetap tidur di kamar yang berbeda, mengerti?" Tegas Diandra sembari meremat tangan Esther. Lirikan mata elang itu membuat Esther mengangguk setuju."Aku mengerti, aku sadar jika hubungan ini hanya pura-pura alias palsu. Tenang saja, aku juga t

  • Bos Baruku, Adalah Suami Palsuku   1. Calon Istri Palsu

    Di sebuah rumah besar dengan interior yang begitu mewah yang ditandai dengan barang-barang antik yang terdapat di dalamnya, membuat semua orang pun akan betah jika hanya berada di rumah tersebut. Ada salah satu ruangan yang memang sengaja disetel dengan lampu remang-remang untuk merilekskan tubuh di sebuah kursi kesehatan. Lelaki paruh baya dengan rambut yang kumayan memutih itu duduk di sana sambil menikmati setiap pijatan dari kursi kesehatan tersebut."Ayah!" Si lelaki paruh baya itu masih tidak bergeming sama sekali. Nafasnya masih ada karena prutnya yang masih kembang kempis namun memang sengaja tidak mennaggapi Putranya."Ayah kenapa tidak bilang jika aku harus menikahi Nicole dalam menjalani bisnis ini?" dengan emosi yang menggebu, Diandra masih tidak tenang dengan masalah ini. Ayahnya sama sekali tidak berbicara apapun padanya terutama tentang pertunangan dengan Putri dari klien kerjanya."Iya, memangnya kenapa? Nicole juga gadis yang baik bukan?" masih dengan santai dan sama s

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status