Share

Dea Mulai Curiga

Aвтор: Nur Khasanah
last update Последнее обновление: 2023-08-22 15:19:52

Mobil Nathan sudah berhenti tepat di halaman kantor. Bebarengan dengan degup dada yang bertabuh kencang, Leona refleks menundukkan badannya.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanya Nathan dengan santainya. Membuat Leona ingin sekali menoyor itu kepala Nathan. Tidakkah dia berpikir kalau semua ini gara-gara dia.

"Pup." Jawab Leona asal.

"Kau gila? Kalau mau pup di toilet bukan di sini. Apa kau mau tanggung jawab kalau sampai mobilku kotor karena ulahmu yang konyol itu?"

Leona memutar jengah kedua bola matanya. Bisa-bisanya dia sepolos itu mempercayai kata-katanya, astaga! Dosa apa aku di masa lalu bisa sampai menikah dengan pria menyebalkan bin keterlaluan macam Nathan ini.

Otaknya memang pintar, tapi sifatnya sungguh membuat Leona mungkin akan mati cepat. Wanita itu menghela napas panjang sebelum akhirnya menjelaskan pada Nathan.

"Aku sedang bersembunyi jika kau tau. Memangnya kau ingin orang kantor curiga kalau sebenarnya kita sudah menikah?"

Nathan tertawa cekikikan.

"Kenapa kau tertawa? Memangnya ada yang lucu?" Sungutnya.

"Dasar bodoh!"

Ck

"Cepat keluar!" Usirnya.

"Lalu kau akan tetap di sini?"

"Hm."

"Terserah kau saja." Nathan tak peduli. Pria itu lalu membuka pintu mobil dan keluar dari sana. Setelahnya menyerahkan kunci kepada sekuriti yang sedang berjaga untuk memarkirkan mobilnya.

Leona menghela napas lega. Tetapi setelahnya ....

"Ya ampun, mbak Leona?" ucap sekuriti itu kaget saat membuka pintu mobil milik Nathan.

"Hustt." Desis Leona dengan meletakkan telunjuk di bibir. "Bapak ngapain ke sini?"

"Saya mau markirin mobil Pak Nathan, mbak. Mbak sendiri ngapain ada di sini?"

"Nanti saya jelasin. Buruan, pak! Saya enggak mau sampai ada orang lain yang melihat saya keluar dari mobil Pak Nathan." Pinta Leona.

Beruntungnya, pak satpam bisa diajak kerja sama. Lelaki berbalut seragam putih navy itu segera melajukan mobil Nathan dan memarkirkannya di tempat yang seharusnya.

"Makasih ya, pak," ucap Leona tulus sambil mengembangkan senyum setelah turun dari mobil.

"Sama-sama."

Leona menghela napas lega. Pandangannya mengedar, memastikan semuanya aman dan ia pun bisa segera masuk ke kantor. Tapi sialnya, teriakan seseorang yang cukup familiar di pendengaran Leona berhasil mengejutkan wanita itu hingga membuatnya sontak menghentikan langkah.

"Le?"

Wanita cantik itu menoleh ke belakang. Mendapati Dea - sahabatnya berjalan menghampiri Leona dengan raut wajah heran.

"De-dea. Kamu belum masuk kantor."

"Aku nyariin kamu, Le. Tadi pagi aku ke kontrakan kamu tapi kosong. Dan lebih parahnya, ibu-ibu pemilik kontrakan bilang kalau kamu udah pindah dari sana sejak sebulan yang lalu. Apa itu bener? Kok kamu enggak pernah cerita sama aku?" tanya Dea dengan serangkaian pertanyaan beruntun yang membuat Leona menggaruk kepala.

"Aku ...."

"Dan lagi. Sekarang aku liat kamu turun dari mobilnya pak Nathan. What happend with you, Le. Kalian punya hubungan? Banyak hal yang enggak aku tau soal kamu selama ini."

"Dea. Please! Jangan bahas ini di sini," ucap wanita itu cemas. Takut jika sampai ada orang lain yang mendengar pembicaraan mereka. "Aku bisa jelasin semuanya."

"Oke. Kalau memang kamu masih menganggap aku sahabat, aku minta kamu terbuka sama aku. Dan jangan pernah lagi kamu menyembunyikan sesuatu dariku." Tandas Dea.

Leona hanya mengangguk kecil. Memasang raut wajah pasrah sebelum akhirnya berlalu masuk menuju ruangan kerjanya di lantai empat.

Setibanya di sana, wanita itu langsung duduk dengan kasar usai meletakkan tas selempangnya di atas meja. Dia memijit kepalanya yang mulai berdenyut.

"Ada apa, sih? Pagi-pagi udah buat orang kepo aja," tanya Dea penasaran. Dia sampai menarik kursi kerjanya dekat dengan Leona.

Si cantik Leona hanya mendesah. Bingung harus memulai dari mana menjelaskan tentang apa yang terjadi dalam hidupnya selama sebulan terakhir. 'Apa iya aku harus mengatakan kalau sekarang aku telah menikah dengan Pak Nathan?' Batinnya berkata.

"Le."

"I-iya."

"Kamu dengar aku ngomong, kan?"

"Aku ...."

"Ingat ya, Le. Kita udah janji untuk enggak saling merahasiakan sesuatu antara satu sama lain. Etlis, kalau soal masalah kemarin dengan Pak Nathan, aku yakin pasti ada solusinya kok. Tapi yang membuatku heran, kenapa kamu bisa tiba-tiba pindah kontrakan? Dan lebih parahnya aku lihat kamu keluar dari mobil Pak Nathan. Aku enggak mungkin salah lihat, kan?" Dea memastikan.

Leona hanya menggeleng.

"Please! Ada apa, Le. Kalau emang kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama aku."

Leona menghela napas panjang. Apa ini sudah saatnya dia bicara dengan Dea? Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga.

"Tapi kamu harus janji satu hal sama aku," ucap Leona dengan nada serius dan langsung dibalas dengan anggukan kepala Dea.

Pandangannya mengedar, menatap ke seluruh sudut ruangan itu di mana hanya ada mereka berdua. Ini adalah saat yang tepat.

"Setelah kamu tau, aku minta kamu untuk merahasiakan semua ini," pinta Leona.

"Oke. Aku janji." Dea mengulurkan jari kelingkingnya ke arah Leona sebagai tanda setuju atas permintaan sahabatnya.

Desahan kecil berhasil lolos dari bibir Leona. "Aku udah nikah sama Pak Nathan?"

"Apa?" Seru Dea dengan tubuh refleks berdiri. Sontak, membuat salah satu karyawan yang hendak masuk ke ruangan tersebut mengalihkan atensinya ke arah mereka berdua. Leona langsung menarik lengan Dea agar wanita itu duduk kembali.

"Jangan berteriak."

"Maaf, aku benar-benar syok, Le. Bagaimana hal itu bisa terjadi?"

"Aku–."

"Hai?" Ucapan itu langsung membungkam bibir Leona seketika, meninggalkan rasa penasaran yang hinggap di kepala Dea.

"Eh, Pak Joshua." Sapa Leona pada pria tampan bagian Divisi Humas. Merupakan sahabat baik Nathan sejak lama. Namun anehnya, pria itu juga menjadi salah satu korban kerahasiaan pernikahan Leona dan Nathan.

Pria itu menghampiri Leona. Dengan senyum manis di bibir, dia mengeluarkan sebuah paper bag berwarna coklat dan meletakkan tepat di depan meja Leona.

"Ini apa, pak?" tanya Leona sambil mengernyitkan kening.

"Sarapan untukmu. Aku tau kau sangat jarang sekali sarapan di rumah, kan?" tuturnya lembut.

"Astaga, pak! Kenapa malah jadi repot-repot. Saya 'kan bisa beli sendiri, pak? Lagi pula sebelumnya memang saya jarang sarapan pagi. Soalnya belum laper."

"Nah itu. Pola makan yang kurang sehat sebaiknya diperbaiki, Le. Sarapan itu 'kan hukumnya wajib. Biar enggak gampang sakit."

"Tuh dengerin, Le." Dea menyenggol sikut Leona pelan. Membuat si cantik itu hanya mampu menahan senyumannya.

"Sekali lagi makasih, pak. Maaf jadi merepotkan terus. Nanti pasti saya makan, kok," kata Leona sambil membungkuk hormat.

"Tidak perlu bersikap formal seperti itu, Le. Anggap saja saya seperti Dea," celetuknya sambil menoleh ke arah wanita yang berada tepat di samping Leona.

"Tapi ini 'kan di kantor, pak! Apalagi bapak masih sahabat baiknya Pak Nathan. Jadi ya ...."

"Saya dan Nathan itu berbeda, Le. Kau tau kalau saya—."

Klek!

Suara pintu itu membungkam bibir Joshua seketika. Pria itu menoleh ke belakang dan mendapati sosok Nathan di sana.

"Bapak?"

Related chapter

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Hukuman Nathan Untuk Leona

    "Apa kalian tidak punya pekerjaan lain selain mengobrol saat jam kerja?" tanya Nathan dengan kedua alis yang menukik tajam. Satu tangannya di masukkan ke dalam saku celana dengan atensinya yang menatap pada sosok Leona, Dea dan juga Joshua secara bergantian.Tak mau ambil pusing, Joshua yang berada di sana pun lantas pergi usai berpamitan pada Leona."Saya duluan. Le, jangan lupa nanti siang, ya?" Pria itu tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya. Membuat Nathan yang melihat hal itu mendecih tak suka."Ma-maaf, pak. Tadi kami—.""Tidak ada yang menyuruhmu bicara," sergah Nathan mendengar kalimat yang hendak diucapkan Dea. "Dan kau—," menunjuk ke arah Leona, "ikut ke ruangan saya sekarang!" Titahnya.Pria itu langsung berbalik meninggalkan dua karyawannya yang masih berdiri mematung di tempat."Menyebalkan, huh!""Sabar!" Dea menghela napas sembari mengelus punggung sahabatnya lembut. "Kau berhutang cerita denganku.""Hm.""Pergilah! Atau masalahmu akan semakin berat. Kau tau 'kan

    Последнее обновление : 2023-09-21
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Sedikit Cemburu

    Huek huek!"Kamu kenapa, Le?" tanya Joshua saat tengah menikmati makan siang bersama di kantin kantor. Tanpa menjawab pertanyaan sang pria, Leona langsung beranjak pergi menuju toilet yang berada di belakang kantin. Membuka pintu, lalu memuntahkan semua isi perutnya yang membuatnya mual.Sebenarnya sudah sejak tadi pagi Leona merasa tidak nyaman dengan tubuhnya. Tapi wanita cantik itu tetap memaksakan diri untuk masuk kantor. Di sisi lain, Dea yang baru datang ke kantin melihat Joshua dengan raut wajah cemasnya membuat wanita itu langsung menghampiri. "Jo, kamu kenapa? Leona ke mana? Kalian janjian makan siang, kan?" tanya Dea sambil mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, mencari keberadaan sahabatnya tetapi hasilnya nihil."Dia lagi ke toilet. Kayaknya dia sakit, deh!" Ujarnya."Hah?""I-iya. Soalnya tadi mendadak pengin muntah dianya.""Aku duluan." Pamitnya sambil berlalu pergi."De. Kamu mau ke mana?""Ke Hongkong, ya nyusul Leona lah, aneh."Joshua mengacak rambutnya frustr

    Последнее обновление : 2023-09-22
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Pilihan Sulit

    "Duduk!" Titah Nathan kepada Leona saat sudah sampai di ruangan. Tetapi sayangnya, karyawan cantik itu menolak tak suka karena bosnya yang pemaksa."Tidak mau.""Siapa yang menyuruhmu makan dengan Joshua?" tanya Nathan tanpa menatap ke arah Leona.Si cantik itu hanya mendecih sambil memutar jengah kedua netranya. "Bukan urusan bapak. Mau saya makan dengan siapapun suka-suka sayalah.""Apa kau melupakan sesuatu?"Wanita itu terdiam."Kau masih istriku, Leona."Leona mendecih. "Saya perhatikan bapak selalu mengingatkan akan hal itu. Asal bapak tau saja, saya tidak pernah lupa dengan status kita ya, pak. Tetapi hal itu tidak berlaku saat di kantor, bukan? Di sini, bapak adalah bos saya dan saya adalah karyawan bapak.""Oh. Mulai berani kau, ya? Kau tidak sadar ya, bukankah kau menolak hukuman tidak digaji selama setahun?" tanya Nathan sambil tersenyum getir ke arah Leona. "Itu artinya ... pilihan kedua menjadi keputusan akhirmu, Leona."Shit!'Sialan! Ternyata Nathan benar-benar serius d

    Последнее обновление : 2023-09-23
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Usaha Joshua Mendekati Leona

    Nathan tersenyum kecut."Aku serius, Nath," ucap Joshua kemudian. Pria itu berjalan ke arah sofa dan duduk di sana sambil menyenderkan punggung. Menatap segelas air teh dalam gelas yang masih utuh, mengundang tanya bagi Joshua. "Buat siapa? Aku pikir kau masih belum menyukai minuman seperti ini.""Tidak penting itu untuk siapa." Nathan mendecih tak suka. Pria itu melangkahkan kaki menuju jendela. Sengaja membelakangi sahabatnya karena tidak ingin melihat wajah menyebalkan Joshua. "Nath?" Panggil Joshua.Yang diajak bicara hanya menoleh sekilas sambil bergumam pelan."Boleh aku minta bantuanmu?""Katakan!""Buat aku bisa dekat dengan Leona."'Ini gila!' Batin Nathan. 'Kau pikir dia siapa, huft!' "Kau dengar aku bicarakan, Nath?""Yeah.""Ayolah!""Sejak kapan kau menyukainya?""Setahun yang lalu.""Jadi kau putus dengan Klara karena Leona?" Tebak Nathan kemudian berbalik ke arah pria itu. Sahabatnya pernah berpacaran dengan Klara sebelumnya - teman seperkuliahan Joshua semasa dulu.

    Последнее обновление : 2023-09-24
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Isi Hati

    "Apa-apaan ini," umpat Nathan sembari membanting ponselnya kasar di atas meja. Sebuah foto berhasil masuk melalui pesan yang dikirimkan oleh seseorang hingga membuat emosi Nathan mencuat.Tanpa pikir panjang, Nathan langsung menelpon Leona saat itu juga. "Halo.""Ha-halo, Pak," jawab Leona gugup. Baru juga ditinggal sebentar, sudah langsung menelpon. Menyebalkan."Sedang apa kamu?""Kerjalah, Pak.""Kau yakin?" Nathan memastikan. Sementara Leona langsung menoleh ke samping di mana ada Dea di sana. 'Kenapa?' tanya Dea tanpa bersuara. Tetapi sahabatnya tak menjawab."Yakin, Pak. Ini saya masih mengerjakan laporan yang bapak minta.""Nanti sore pulang bareng saya!" Titah Nathan."Hah?! Tapi, pak.""Tidak terima alasan apapun."Tut.Panggilan berakhir. Nathan memutuskannya secara sepihak. Si cantik Leona hanya mengernyitkan kening bingung."Ada apa, Le?" Dea bertanya keheranan. "Pak Bos nelpon kamu? Baru juga dipanggil ke ruangan kan?"Leona mengedikkan bahu. "Entahlah.""Emang dia ngo

    Последнее обновление : 2023-09-25
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Kedatangan Joshua

    "Sialan!" Umpat Nathan dalam hati ketika melihat Joshua berdiri di depan pintu. "Ngapain dia ke sini?" Gumamnya sambil mengacak rambutnya frustrasi. Dia melirik ke arah Leona yang tengah berdiri menatapnya dari atas tangga."Siapa?" "Joshua."Leona membulatkan mata."Kenapa kau masih diam di situ, hem?" Nathan gemas sendiri melihat istinya."Aku ....""Cepat sembunyi, atau kau akan ketahuan jika sudah jadi istriku."Wanita itu menurut, dia pergi ke kamar dan menguncinya rapat. Membiarkan Nathan menemui Joshua.Ceklek"Lama banget buka pintunya," keluh pria berambut pirang itu dengan raut wajah yang bersungut kesal. Memilih untuk langsung masuk dan duduk dengan kasar di sofa.Nathan tak menjawab."Kerjaan gimana?""Oke.""Barusan aku ketemu sama Leona," ucap Joshua. "Apa hubungannya denganku?" tanya Nathan sarkastik."Soal kesalahannya. Aku tau kau

    Последнее обновление : 2023-09-26
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Rencana Joshua

    "Hentikan!" Sergah Nathan cepat. Menghadang Joshua yang hendak masuk tepat di depan pintu. Sontak, membuat Joshua mengernyitkan kening heran"Kenapa? Tak biasanya kau begitu?""Tidak ada apa-apa," jawabnya gugup sambil menggaruk kepala yang tak gatal."Kau menyembunyikan sesuatu dariku, bukan?" Tuduhnya. Lalu tanpa pikir panjang langsung mendorong tubuh Nathan dari sana hingga membuat si tampan itu hampir jatuh."Sialan!"Klek!Pintu terbuka. Joshua masuk ke kamar Nathan. Pandangannya mengedar ke seluruh penjuru. Tidak ada siapa pun."Kau mau cari apa, sih? Sudah kubilang di sini tidak ada siapa-siapa," ujar Nathan sembari mendekat ke arah Joshua."Hei, kau pikir telingaku rusak? Aku tidak mungkin salah dengar bahwa ada sumber suara yang berasal dari kamar ini.""Tapi kau lihat sekarang!" Titah Nathan dengan mata yang menatap sekeliling tempat itu. Aneh! Memang tidak ada siapa pun di sini. 'Lalu di mana

    Последнее обновление : 2023-09-27
  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Mulai Perhatian

    "Karena kita sudah sepakat untuk merahasiakan pernikahan kita, itu sebabnya aku juga mau kamu bisa diajak kerja sama dalam masalah ini," sahut wanita itu cepat sambil menatap lekat sepasang bola mata milik sang suami.Kedua telapak tangannya sudah menggenggam erat dengan nafas yang terlihat naik turun. Jantungnya seakan memompa lebih cepat dari sebelumnya. Tubuhnya terasa lemas. Pandangannya mulai kabur. Detik selanjutnya ....Leona pingsan!Beruntung, Nathan dengan sigap memapah tubuh istrinya cepat di atas pangkuannya."Hei, bangun!" Nathan menepuk pipi Leona lembut. "Kau kenapa?"Pria itu menggerutu kesal, lagi-lagi Leona selalu membuat dirinya repot hingga dia harus bersusah payah untuk menyadarkan wanita itu.Di saat yang bersamaan, bi Ijah datang mengetuk pintu kamar Nathan."Masuk!" Interupsi Nathan dari dalam ruangan.Terlihat ART yang sudah bekerja selama hampir sepuluh tahun itu membawa sebuah nampan b

    Последнее обновление : 2023-09-28

Latest chapter

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Tak Nyaman

    Nathan panik hingga terus memaksa istrinya untuk pergi le rumah sakit. Apalagi ini kehamilan pertama untuk keluarga Leonath. Tentu tidak akan Nathan biarkan hal buruk menimpa istri dan janin dalam kandungan."Aku nggak papa, mas. Perutku cuma kram," lembut Leona berusaha menenangkan sang suami. "Yakin nggak papa?" Nathan memastikan.Wanita cantik itu mengangguk sebelum akhirnya mengembangkan senyuman. "Aku udah sempet konsultasi sama dokter kandungan, bahkan aku juga punya nomor teleponnya. Hal ini wajar terjadi karena biasanya karena kecapekkan, mas?" Leona menjelaskan dengan netra yang menatap lekat kedua bola mata suaminya."Betul, le. Leona memang sepertinya kecapekkan, belum sempat istirahat usai acara empat bulanan, eh langsung gas pulang kampung," imbuh Bu Leni yang sudah berpengalaman itu. "Saran ibu, apa tidak sebaiknya Leona istirahat dulu. Kalau kamu nggak keberatan, Leona bisa tinggal di sini sama ibu dan Alya," usul Bu Leni."Asal Mas Nathan ngizinin, aku iya aja sih, Bu

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Ancaman Joshua

    Nathan baru sempat menyusul masuk setelah obrolannya lewat telepon dengan Joshua selesai. Pria pemilik Diana Beauty itu tidak habis pikir dengan pemikiran Joshua yang terus saja berkeinginan untuk menghancurkan rumah tangganya dengan sang istri."Halo.""[Nathan. Gue pikir lo udah nggak mau angkat telepon gue lagi.]""Mau apa lagi?""[Gue cuma mau istri lo, Nath.]""Ck." Nathan mendecih. "Itu nggak akan pernah terjadi, Jo. Leona itu istriku. Kami sudah sah secara agama dan hukum.""[Tapi kalian masih bisa bercerai. Dan aku akan menikahi Leona.]""Jangan mimpi, Jo. Leona sedang mengandung anakku.""[Kamu tenang saja! Aku akan merawat anak itu seperti anak kandungku sendiri.]""Kurang ajar! Kenapa—.""[Kalau gue enggak bisa bahagia dengan Leona. Gue juga enggak akan biarkan Leona bahagia dengan siapapun termasuk lo, Nath.]" Tandas Joshua yang langsung memutuskan panggilan secara sepihak.'Keterlaluan.' Geram Nathan. Dia tidak terima dengan pernyataan Joshua. Tidak cukupkah dia yang ingi

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Hadiah Rumah Untuk Ibu II

    "Siap?" "Lets, go!" Sorak Leona yang antusias akan pergi ke kampung halamannya. Wanita hamil empat bulan itu terlihat cantik meskipun hanya mengenakan dress selutut warna putih yang dibalut dengan blazer berwarna navy. Senada dengan sang suami - Nathan juga mengenakan kemeja panjang berwarna Navy berpadu dengan celana jeans hitam panjang.Tepat jam sepuluh pagi, setelah semuanya siap dengan barang-barang yang akan di bawa, mobil Nathan melaju dengan kecepatan rendah membelah jalanan Ibukota yang cukup ramai."Ibu belum ngabarin Alya kan kalau kita sedang perjalanan pulang?" tanya Leona kepada Bu Leni yang duduk di kursi belakang."Ini ibu baru mau ngabarin," jawabnya sembari mengeluarkan ponsel dari dalam tas berlogo dior itu. Ya, wanita berhijab coklat tua itu selain mendapat hadiah rumah dari sang mantu, dia juga mendapat tas branded dari Leona. Katanya Leona sudah bosan pakai tas tersebut, itu sebabnya dia memberikan tas tersebut untuk Bu Leni."Jangan dulu, bu!" Sergah Leona cepa

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Hadiah untuk Ibu I

    Jam 7 pagi"Ibu mau ngapain?" tanya Ijah yang tengah sibuk dengan aktivitasnya mencuci piring sisa semalam di wastafel."Saya mau bikin sarapan, Bi?" Bu Leni membuka kulkas, mengambil beberapa bahan masakan seperti sayuran dan daging. Alhamdulillah, semua makanan untuk acara empat bulanan Leona ludes tak bersisa.Semua orang terlihat menikmati semua makanan olahan yang disajikan dalam prasmanan malam itu. Sisanya dibagikan ke warga supaya tidak mubadzir."Ibu duduk saja! Nanti biar saya yang masak.""Nggak papa, Bi. Santai aja, nggak usak sungkan begitu.""Hehe ....""Ini Leona sama mantuku belum bangunkah?" lirihnya ketika mengupas kentang di meja. Wanita itu merasa menyesal karena mengingat kejadian semalam yang lagi-lagi tak sengaja memergoki menantu dan anaknya yang hendak beribadah.Pluk!Bu Leni menepuk jidat."Kenapa, Bu? Sakit kepala?""Nggak papa, Bi.""Ehem-ehem!" Suara seseorang berdehem yang tak asing itu membuat Bu Leni dan Ijah kompak menoleh menuju sumber suara. Mendapa

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Lancar

    Nathan menghela napas lega. "Syukurlah semuanya berjalan dengan lancar," ucapnya saat duduk mengamati setiap rangkaian acara yang sedang berlangsung.Pria berpakaian koko putih yang dipadukan dengan kain sarung berwarna hitam itu tampak tersenyum senang melihat acara 4 bulanan istrinya berjalan dengan khidmat. Pembacaan ayat suci Al-quran pun ikut mengiringi hari bahagia mereka di rumah keluarga Nathan."Alhamdulillah," ucap syukur Bu Leni."Leone lega banget, bu. Akhirnya acara ini berjalan dengan lancar tanpa ada halangan apapun," senyum bumil itu merekah dari kedua sudut bibirnya yang dihiasi lipstik berwarna nude."Iya, nduk. Jujur tadi pagi ibu sempet panik gara-gara masalah ayam. Untung suamimu cerdas bisa menyelesaikan masalah dengan cepat.""Ya kalau nggak cerdas mana mungkin anakmu mau, bu." Leona terkekeh mengingat usaha keras sang suami yang patut diacungi jempol.Tak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya mengendalikan persoalan ayam yang belum disembelih, belum lagi urusan m

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Panik

    Leona terkejut. Wanita hamil itu pun langsung berbalik ke belakang untuk membangunkan sang suami."Eh, belum dijawab ibu le tanya kok udah ditinggal pergi." Bu Leni garuk-garuk kaki, bukan. Maksudnya kepala.Sementara di dalam, Leona sedang susah payah membangunkan Nathan yang terlihat masih mimpi di pulau kapuk hingga nampak pulau baru yang tergambar di bantal.'Ganteng-ganteng kok ngiler sih kamu, mas.' Gumamnya sambil mengguncang tubuh atletis pria itu yang masih polos tanpa sehelai benang.Keterlaluan sih, bisa-bisanya mereka bermain tanpa jeda hingga adzan subuh. Ente kadang-kadang ente."Mas!" Nathan tak bergeming. Pemilik pabrik kosmetik itu tetap mendengkur dengan posisi tengkurap dengan bibir yang mengaga sedikit."Nduk?" Leona menoleh menuju sumber suara lantas menepuk jidat. "Ya Allah, ibu masih nunggu di luar." Buru-buru dia keluar untuk menemui Bu Leni. "Kenapa, bu? Ngapain ibu masih di sini?" Khawatir Leona kalau sampai ibu tak sengaja melihat suaminya belum memakai b

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Bikin Nagih

    Malam semakin larut, rintik hujan perlahan mulai turun membasahi bumi. Angin berembus masuk melalui celah tirai.Pasutri itu tampak asyik dengan dunianya, hawa dingin yang mencekam pun seolah sirna oleh hangatnya sentuhan raga yang tengah memadu kasih malam itu. Sayup-sayup, terdengar rintihan lembut di tengah guncangan hebat yang semakin membabi buta."Apa kamu sudah keluar?" Entah apa itu. Suara Leona bergetar di tengah pertempuran di medan perang nan hebatnya.Wanita yang tengah hamil memasuki bulan ke empat itu masih memejamkan mata, menikmati setiap permainan indah yang Nathan ciptakan dalam naluri."Belum.""Ke-napa?" Nafas Leona tersengal menahan sesuatu yang ingin menyembur di liang hangat miliknya."Aku masih ingin bermain lebih lama lagi, sayang?" Kecupan singkat mendarat dengan sempurna di bibir legit Leona yang menggoda."Aish, kok bisa? Ini udah hampir satu jam, mas?" Dusta. Tapi itu faktanya. Pasangan suami istri itu telah melewatkan waktu yang tak sebentar hanya untuk

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Pijit

    Nathan menghela napas panjang ketika sudah sampai di kamar, duduk bersandar bantal di punggung, sambil mengelus-elus kepala sang istri yang ada di pahanya."Capek ya, mas?""Lumayan, sayang. Ayamnya lari mulu. Susah nangkepnya.""Lagian ngapain mas beli ayam hidup? Mana nggak ngomong dulu sama aku lagi," ucap Leona sambil memainkan kuku jari."Maaf, sayang. Niat mas cuma pengin nurutin ngidam kamu pingin makan ayam goreng kampung. Tapi karena keinget acara 4 bulanan, mas pikir sekalian aja beli ayamnya. Kan lebih enak kalau menyembelih sendiri.""Astaghfirullah." Leona refleks bangkit dari rebahannya."Kenapa, sayang?""Mas udah sembelih ayamnya?" Mimik Leona berubah cemas."Belum.""Mas tau nggak?"Nathan menggeleng polos. "Tau apa, sayang. Kamu kan belum ngomong apa-apa.""Mas, kalau istrinya lagi hamil itu pamali menyakiti hewan apalagi sampai membunuh.""Serius, sayang?" Nathan baru tau."Serius, mas. Jadi jangan pernah mas berpikirin buat sembelih ayam sendiri, ya? Aku nggak mau

  • Bos Aroganku Ternyata Suami Dadakanku   Kejar Ayam

    Aslinya Nathan masih keturunan orang Jawa. Ayah kandungnya bernama Kusuma. D masih asli orang Jawa yang berasal dari Semarang. "Hah?" Leona terperanjat hingga hampir oleng ketika membawa secangkir kopi untuk sang suami."Pelan-pelan, sayang?" Nathan menerima cangkir tersebut dan menyeruputnya pelan."Masih panas, mas." Duduk di samping Nathan."Ah. Seger banget, sayang. Dari tadi di kantor mas udah kangen minum kopi buatan kamu." Jujurnya usai meletakkan cangkir di meja."Mas bisa aja. Baru juga tadi pagi minum kopi.""Nggak tau tuh. Kayaknya mas mulai kecanduan kopimu, sayang.""Mas ada-ada aja. Tapi nggak boleh berlebihan, mas. Mesti tau batasannya juga. Tadi gimana? Aku nggak salah dengarkah? Mas masih keturunan asli orang Jawa?" Serius Leona karena penasaran."Iya, Le. Ibu ko baru tau kamu punya gen asli orang Jawa." Pria itu menghela napas panjang. "Ayahku asli orang Semarang, dia pemilik hotel Muria yang ada di depan perusahaan INTI SEJAHTERA. Kamu tau 'kan?" Leona berusaha m

DMCA.com Protection Status