Home / Romansa / Bodyguard Tampan Kesayanganku / Jangan Takut, Ada Aku

Share

Jangan Takut, Ada Aku

last update Last Updated: 2024-09-19 13:01:29
Aku terbangun dari lelap dan menyadari sudah tidur berjam-jam lamanya. Samar-samar suara debur ombak terdengar oleh telingaku. Tidak ada Anya di kamar.

Aku memeriksa ponsel dan mendapati ada pesan dari Anya. Dengan cepat kubalas pesan itu.

Anya: Melo, gue, Manda, Alva sama Juna ke luar, sekalian makan.

Me: Gue kok ditinggal?

Anya: Sorry, tadi lo bilang capek banget, jadi gue nggak tega mau ngebangunin.

Me: Juna lagi ngapain?

Anya: Cowok lo lagi selingkuh sama ladyboy. Hahaha ...

Sebuah gambar masuk ke ponselku dua detik setelahnya. Foto Juna dan cewek jadi-jadian. Juna tertawa sambil merangkul perempuan itu. Sekilas terlihat cewek itu seperti perempuan betulan.

Aku mendengkus kesal. Bisa-bisanya Juna meninggalkanku sendiri di sini hanya untuk menikmati hiburan malam dengan manusia separuh matang.

Aku meneleponnya tapi Juna nggak menjawab panggilan dariku. Begitu juga saat ku-chat dia, Juna nggak membacanya. Mungkin terlalu asyik di sana.

Dengan perasaan jengkel aku kelua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Fatma Ika
nemplok juga akhirnya ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Speechless

    Aku nggak tahu berapa lama berada di pelukan Ian. Yang kutahu adalah aku harus melepaskan diri darinya secepat mungkin.Seakan baru saja ditampar kesadaran kudorong dada Ian agar menjauh dariku. Dia terkejut karena aksi impulsifku tapi terlalu pandai mengatur ekspresinya."Aku belum makan, lapar," ucapku cepat."Tempat makannya di sana." Ian menunjuk arah lain yang berlawanan dengan tujuanku tadi.Dia mengajakku pergi. Aku berjalan di sebelahnya. Ketakutan masih menggayutiku. Jadi aku merapatkan badan padanya.Ian berpostur tinggi. Puncak kepalaku berada tepat di bawah dagunya. Sedangkan jika dibandingkan dengan Juna maka tinggiku adalah setelinganya. Dengan kata lain Ian lebih tinggi dari Juna."Sejak kapan kamu ada di belakangku?" Aku menanyakannya sembari kaki kami terus melangkah.Ian nggak menjawab hingga aku merasa perlu memandang padanya."Hei, dengar aku ngomong nggak sih? Kamu ngikutin aku ya?""Itu sudah jadi tugasku," jawabnya pelan. Entah kenapa selalu ada aura dingin yan

    Last Updated : 2024-09-19
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bertengkar

    Aku nggak tahu jam berapa Anya pulang semalam karena setelah merendam kakiku dengan larutan yang diberikan Ian aku merasa lebih rileks hingga akhirnya tertidur.Lalu ketika bangun pagi ini aku dihadapkan pada pertanyaan, "Melo, itu ember apa sih? Seingat gue kemarin nggak ada deh," ujar Anya keheranan dari balik pintu kamar mandi.Aku nggak tahu harus jujur pada Anya atau berbohong. Selama ini para teman dekatku tahu kalau aku nggak pernah menyukai Ian. Jadi kalau seandainya aku berterus terang mengenai apa yang terjadi sudah bisa dipastikan seperti apa reaksi keduanya. Mereka akan menertawaiku habis-habisan. Aku yakin ledekan mereka nggak akan pernah ada habisnya. Jadi aku putuskan untuk menyembunyikan apa yang terjadi."Ada kok. Dari kemarin udah ada.""Masa sih?" Anya terlihat bingung."Mungkin lo aja yang lupa." Aku terus mencoba meyakinkan Anya bahwa ember itu sudah ada di sana sejak kedatangan kami.Anya berhenti bertanya lalu menutup pintu kamar mandi. Sedangkan aku sudah mandi

    Last Updated : 2024-09-20
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Yang Selalu Bisa Diandalkan

    Setelah sarapanku habis aku duluan keluar dari restoran lalu menuju pantai. Amanda dan Anya menyusulku tidak lama kemudian."Melo, sikap Juna tadi jangan dimasukin ke hati ya," ujar Amanda menghiburku."Gimana nggak masuk hati, dia udah sering banget begitu sampai bikin gue malu," jawabku sedih."Dari dulu lo kan tahu sifat Juna gimana. Selama ini lo enjoy aja tuh. Malah hubungan kalian bisa bertahan sampai satu tahun lebih buat gue udah luar biasa banget dibanding sama mantan lo yang dulu-dulu."Aku nggak menanggapi kata-kata Amanda. Jika dibandingkan dengan para mantanku yang lain Juna adalah kekasihku yang paling lama. Tapi kalau terus begini lama-lama aku capek juga."Tapi kalau lo udah nggak tahan mending putus aja," celetuk Anya tiba-tiba."Apaan sih lo, Nya? Kok malah ngasih saran yang jelek," timpal Amanda tidak suka."Gue cuma kasihan sama Melodi. Selalu diginiin Juna. Kemarin di pesawat, tadi di resto. Lo pikir siapa yang bakal tahan punya pacar kayak gitu? Dibentak-bentak,

    Last Updated : 2024-09-20
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Yang Selalu Ada

    Hingga detik ini aku nggak tahu apa harus mempertahankan ketidaksukaanku pada Ian atau mengubah sikapku.Juna yang kubutuhkan tapi Ian yang memberikan. Juna yang kuharapkan namun Ian yang mewujudkan. Ian yang selalu ada mengisi kekosongan itu. Ian yang selalu bisa kuandalkan, bukan Juna.Setelah mendaftar pada pengelola watersport, aku dan Ian mendapat giliran untuk naik. Ini adalah pengalaman parasailing pertamaku. Dan bagiku segala sesuatu yang pertama selalu membuatku antusias.Setelah aku dan Ian stand by pada posisi masing-masing kami siap untuk diterbangkan.Speedboat mulai melaju menarik kami berdua. Gerakannya yang semula lambat kian lama makin meningkat. Parasut yang menaungi kami perlahan naik mengangkat tubuh kami berdua.Di saat itu tanganku bergerak di luar kendali. Mungkin karena aku takut atau disebabkan sesuatu yang lain. Aku refleks mencari tangan Ian untuk digenggam. Ian kaget atas tindakanku. Tapi hanya butuh satu detik untuk meredakannya. Dia membalas genggamanku

    Last Updated : 2024-09-21
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Malam Ini Tidur Di Kamarku Ya!

    Aku menaikkan pandangan dan menemukan Ian tengah menatapku. Tatapannya kali ini kurasakan sangat berbeda. Bukan tatapan penjaga pada orang yang dijaganya. Bukan tatapan datar yang selama ini selalu kuterima. Tapi tatapan yang lembut yang mengandung keteduhan. Tatapan penuh perlindungan yang memupus segala kekhawatiranku.Aku berenang di sebelah Ian dan merasa takjub pada diri sendiri. Aku pikir nggak akan bisa berenang di tengah laut seperti yang kualami saat ini.Ketakjubanku bertambah melihat Ian memamekan gaya punggung. Selama ini aku nggak tahu jika dia piawai melakukannya. Apalagi dia melakukannya di laut lepas, bukan di kolam renang. Ian terus berenang dengan punggungnya mengarah ke air."Mau coba sensasi yang berbeda?" tanyanya setelah berhenti."Apa?""Naik ke sini."Aku tertegun sejenak saat Ian menyuruhku naik ke perutnya."Ayo, Melodi."Awalnya ragu tapi kemudian aku benar-benar naik. Aku duduk di atasnya. Ian membawaku berenang di sekitar jetski kami. Aku berpegangan erat

    Last Updated : 2024-09-21
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Percobaan Pemerkosaan

    "Di kamar kamu?" Aku menyipit menatap Juna. Bukannya aku nggak mau quality time berdua dengan Juna. Tapi kalau di kamar, kayaknya aku harus mikir dua kali."Kenapa harus di kamar kamu?" Aku ingin tahu apa alasannya."Nggak mungkin di kamar kamu kan? Kan ada Anya.""Maksudku kita tetap bisa menghabiskan waktu bersama tapi bukan di kamar.""Kamu kan tahu sendiri satu-satunya tempat yang paling aman dan privat untuk kita ya di kamar. Bodyguard-mu itu nggak mungkin ikut masuk kecuali kamu yang ajak.""Aku juga nggak sebodoh itu buat ngajakin dia," ucapku sewot.Juna tertawa mendengar perkataanku."Memangnya apa yang akan kita lakukan di kamar?" tanyaku mengujinya."Banyak. Salah satunya membicarakan mengenai pernikahan dan masa depan kita." Juna memberi senyum sembari mengedipkan sebelah matanya.Wajahku seketika berbinar. Biasanya Juna selalu menghindari topik ini. Dia selalu keberatan. Tapi entah mengapa kali ini dia yang memulainya."Ayolah, Melodi. Nggak usah kebanyakan mikir. Waktu k

    Last Updated : 2024-09-22
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Jangan Tinggalkan Aku

    MELODIIan terkejut melihatku datang dengan membawa air mata. Dia membalas pelukanku dan mengusap punggungku lembut. Air mataku semakin deras. Aku merasa berat untuk melepaskan diri dari pelukan Ian. Dan dia mengerti. Dia membiarkanku berada dalam dekapannya.Lalu setelah sadar apa yang kulakukan aku merasa malu sendiri."What happened, Melodi?" Ian menanyakannya yang kujawab dengan tundukan kepala.Mengingat apa yang baru saja kualami menumbuhkan rasa perih di hatiku. Sedikit pun tidak pernah terbersit di pikiranku kalau kekasihku sendiri berniat untuk menodaiku. Padahal semua harapan dan kepercayaan kutumpukan padanya.Air mataku kembali jatuh dalam bentuk tetesan-tetesan kecil.Tanpa kuduga Ian yang tadinya duduk di sebelahku pindah ke lantai. Dia jongkok di sana lalu mengangkat daguku yang tertunduk dengan ujung telunjuknya.Ian menyapukan jarinya ke pipiku untuk menghapus air mataku. Perlakuannya membuat tetesan bulir-bulir kristal itu semakin deras.Kenapa harus Ian? Kenapa dia

    Last Updated : 2024-09-22
  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Membuat Perhitungan

    IAN Langkahku berderap melintasi lorong demi lorong yang sunyi. Aku sudah tidak sabar ingin menghabisi lelaki itu.Aku nggak akan bisa melihat Melodi disakiti. Dia adalah permata. Dia berlian yang langka dan sangat berharga. Dia sangat tidak ternilai harganya.Aku mengetuk kamar Juna dengan tidak sabar. Butuh waktu cukup lama sampai dia berani menampakkan muka. Berjalan terhuyung-huyung, dia terkejut mengetahui akulah sang pengetuk itu."Lo ternyata." Jelas ada nada tidak suka pada ekspresi dan suaranya."Lo apain Melodi?" tuntutku langsung.Sudut-sudut bibir Juna terangkat membentuk senyum miring. "Jadi anak manja itu udah ngadu sama kacungnya ternyata," ledeknya. Dia nggak hanya menghinaku tapi juga Melodi.Q"Dia nggak ngadu apa-apa tapi gue yang tahu sendiri.""Dan lo pikir gue percaya?""Gue nggak peduli lo percaya atau tidak. Nggak penting. Sekarang bilang apa yang lo lakuin ke Melodi?""Memangnya lo siapa sampai gue wajib lapor, hah?""Gue memang bukan siapa-siapanya. Tapi s

    Last Updated : 2024-09-23

Latest chapter

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Happy Ending

    EpilogMELODISatu dekade terlewati seperti busur panah yang melesat cepat. Waktu berjalan begitu kilat. Anak-anak yang dulu masih bayi sekarang sudah duduk di kelas empat SD.Usiaku 33 tahun saat ini. Dalam sepuluh tahun terakhir begitu banyak yang terjadi. Delapan tahun lamanya aku mengabdi menjadi ibu rumah tangga secara penuh. Hidupku hanya untuk mengurus anak-anak dan suamiku. Seluruh kasih sayang kulimpahkan untuk mereka. Menyaksikan pertumbuhan anak-anak dari waktu ke waktu adalah hal yang paling membahagiakan untukku.Ketiganya tumbuh dengan sehat, normal dan menjadi anak-anak yang manis dan cerdas.Seperti yang sudah dikatakan banyak orang, semakin ke sini Sean bertambah mirip dengan Ian. Kulitnya yang terang, hidungnya yang mancung, bibirnya yang merah, alis hitamnya yang lebat dan tatapannya yang khas. Bahkan rahangnya mulai terbentuk dengan bagus. Ada dua cekukan di pipinya. Melihat Sean nggak ubahnya seperti memandang Ian. Aku yakin saat dewasa nanti Sean akan menjadi idol

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Abang Cemburu

    MELODISembilan tahun sudah berlalu sejak kelahiran mereka. Anak-anak sekarang sudah duduk di kelas tiga SD. Membuatku kadang ingin menangis haru. Betapa aku sangat menikmati peranku sebagai ibu.Membesarkan tiga orang anak nggak pernah gampang bagiku. Apalagi mereka dengan segala tingkah ajaibnya membuatku kadang ingin mengeluh. Namun ketika akan menggerutu sesuatu menyadarkanku. Mereka adalah anugerah paling besar dan terindah yang kumiliki sepanjang usia.Selama sembilan tahun ini amat sangat banyak yang terjadi. Tentang aku yang akhirnya melanjutkan kuliah. Tentang karir Ian yang meroket tinggi. Dan tentu saja tentang anak-anak.Sean semakin dekat dengan Rara. Hubungan mereka seperti love hate relationship. Kadang mereka bertengkar dan nggak bertegur sapa. Tapi nggak begitu lama. Setelahnya keduanya akan kembali akrab, bercengkerama dan bercanda tawa seperti biasa.Sedangkan Javio, dia makin persis seperti papanya yang kalem dan lempeng. Aku masih ingat waktu dulu dia bilang akan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   They Grow Up Too Fast

    MELODI"Melodi, apa nggak sebaiknya kita sekolahkan anak-anak?" kata Ian pada suatu hari meminta pertimbanganku."Uhm, sekolah ya, Bang?"Ian mengangguk.Saat ini baby triplet sudah berumur lima tahun. Sudah sepantasnya mereka bersosialisasi dengan dunia luar. Tapi kenapa aku yang nggak rela? Kalau mereka sekolah itu artinya waktuku bersama mereka akan jauh berkurang."Abang pikir dengan bersekolah maka mereka juga jadi mengenal dunia luar. Mereka juga butuh bersosialisasi.""Biar nggak kayak kamu kan? Temannya cuma dikit." Sesekali aku memang suka meledek Ian.Ian tersenyum. Dibelainya kepalaku. "Iya, biar nggak kayak Abang," ucapnya mengalah. Dia memang selalu mengalah untukku."Cieee ngambek." Aku tertawa.Dia hanya menatapku sambil memamerkan senyum segarisnya yang khas."Anak-anak emangnya mau, Bang?" tanyaku ragu."Abang yakin mereka pasti mau," ujar Ian mantap. Ian kemudian memanggil tiga bersaudara itu."Sean! Javio! Chiara!"Javio dan Chiara datang bersamaan dalam satu kali p

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Damn My Dirty Mind

    MELODIMenjadi seorang ibu bukan hanya perkara melahirkan lalu memiliki anak. Lebih dari itu menjadi seorang ibu adalah perjalanan paling menakjubkan dalam hidupku.Aku mengorbankan banyak hal untuk hal menakjubkan itu. Termasuk membatalkan rencana meneruskan S2.Aku sempat merasa sedih karena gagal mewujudkannya. Terlebih ketika melihat feed sosmed teman-teman yang pulang kuliah hangout di mal, ngopi, nonton, atau sekadar window shopping. Namun ketika melihat wajah tiga malaikat kecilku plus bapaknya, semua keinginan tadi sirna. Sean, Javio, serta Chiara jauh lebih berarti ketimbang gelar Melodi Paradisa Evano, SE, MM.Hari ini Amanda datang ke rumah. Dia baru saja pulang kuliah. Aku sedang menyuapi anak-anak makan dibantu oleh baby sitter. Saat ini Sean, Javio dan Chiara sudah berusia tujuh bulan dan telah memasuki masa MPASI sejak satu bulan yang lalu.Aku yang langsung turun tangan ke dapur untuk menyiapkan makanan mereka demi memastikan ketiganya mendapatkan yang terbaik. Bukan

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Terikat Sejak Kecil

    MELODIHari ini rumah kami begitu ramai dan semarak. Tamu-tamu para undangan sudah berdatangan dan menjadikan tiga bayi kembarku dan Ian sebagai pusat atensi."Lucu-lucu ya mereka.""Ih, gemes banget.""Ini gedenya pasti cakep-cakep."Komentar-komentar tersebut berdatangan dari mulut para tamu yang hadir menyaksikan tiga bayi kembar: Sean, Javio dan Chiara.Tidak satu pun dari orang yang datang tidak merasa tertarik pada baby triplet itu. Mereka lucu, manis dan sangat menggemaskan. Tingkahnya membuat hari-hari di rumah kami menjadi lebih berwarna.Hari ini di bangunan megah berarsitektur mediterania milik Papi atau rumahku tersebut sedang digelar acara tedak siten.Acara tersebut begitu meriah. Bukan hanya karena banyaknya para tamu yang hadir, tetapi karena para bayi tersebut terlahir kembar tiga dengan orang tua yang masih belia.Rumah sudah dihias sedemikian rupa, disulap menjadi istana anak-anak yang mewah. Sama seperti aku dan Ian, baby triplet juga mengenakan pakaian adat denga

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Quality Time

    IANSetelah dua hari berada di rumah sakit hari ini Melodi diizinkan pulang.Rumah kami, maksudku rumah mertuaku terasa jauh lebih hidup. Tangis bayi menggema di mana-mana. Dan Sean adalah bintangnya.Semua penghuni rumah bersukacita. Termasuk Bi Inem dan Pak Pri.Begitu masuk ke kamar bayi kami disambut oleh balon-balon huruf dengan tulisan, 'Welcome babies made in Canada.'Papi memang seniat itu.Siapa sangka keteledoranku dulu membuahkan hasil. Melodi nggak percaya sampai sekarang kalau aku memang nggak sengaja ngeluarinnya di dalam. Tapi serius, aku nggak bohong. Aku memang nggak sengaja. Gara-gara Melodi terlalu nikmat aku jadi telat ngangkat.Hari-hari sebagai ayah pun dimulai. Aku menemani Melodi begadang setiap malam. Si kecil kami bergantian ingin disusui. Ada saja tingkah mereka.Kalau Sean menyusu maka Javio pup, dan Chiara akan menangis karena ingin digendong.Sejujurnya kami memang kewalahan. Tapi aku dan Melodi begitu menikmati masa-masa bahagia itu.Aku pikir Melodi

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Babies Made in Canada

    MELODIIan sudah mengambil cuti sejak kemarin. Kalau sesuai rencana aku akan melahirkan melalui prosedur operasi caesar besok lusa.Semua persiapan sudah dilakukan. Mamilah yang paling repot. Oh iya, jangan lupakan Papi yang paling antusias menyambut babies made in Canada. Sejak tahu akan punya cucu kembar, Papi merenovasi kamar Ian menjadi lebih besar dan menyulapnya menjadi istana bayi.Sampai hari kemarin Mami masih mengisi lemari dengan baju-baju bayi menggemaskan. Mami sama gregetannya denganku. Aku juga membeli banyak baju-baju lucu untuk si triplet. Sampai Ian geleng-geleng kepala melihat tingkahku. Tapi nggak ada yang bisa dilakukannya selain membiarkanku. Ini adalah anugerah luar biasa bagi kami. Dan belum tentu juga aku akan hamil lagi.Sekarang tinggal aku yang harus menyiapkan mental untuk operasi lusa."Dimakan dulu, Princess." Ian meletakkan sepiring apple pie di hadapanku."Thanks, Bang Ian." Aku menjawab tanpa mengalihkan perhatian dari gawai yang berada di tangan. S

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Bercinta Saat Hamil

    MELODIIan benar-benar suami yang bisa diandalkan. Aku tahu dia lelah tapi seperti biasa dia tetap memenuhi permintaanku. Hampir setiap hari aku merengek padanya meminta keinginan yang berbeda, tapi dia nggak pernah mengeluh atau menunjukkan wajah lelah padaku. Pernah tengah malam aku membangunkannya karena aku pengen gelato padahal saat itu sedang hujan deras. Lagi-lagi tanpa mengeluh atau protes Ian mencarikannya. Saat Ian pulang aku malah nggak mau makan gelato tersebut dan membuangnya. Dia juga nggak pernah kesal atau mencoba mensubstitusi dengan yang lain. Aku mendapatkan semua yang kuinginkan dari Ian.Sambil mengusap-usap perut aku menunggu Ian pulang. Semakin besar usia kandunganku aku semakin malas bergerak ke mana-mana. Ruang gerakku hanya seputar rumah. Semingguan ini aku juga semakin sering jalan pagi seperti yang dianjurkan dokter. Ian menemaniku. Dan terkadang kami jalan pagi berempat dengan Mbak Karen dan suaminya.Saat aku sedang melamun Ian muncul membawa cemilanku."

  • Bodyguard Tampan Kesayanganku   Dia Adalah Prioritas

    IANHubungan persahabatan Melodi dan Anya akhirnya terputus sejak hari itu. Praktis sahabat Melodi hanya tinggal Amanda. Dan ... aku.Maksudku, sekarang Melodi sudah lebih terbuka padaku. Dia mau berbagi denganku menceritakan hal-hal yang selama ini hanya diceritakan pada sahabatnya.Sejak dia hamil, sejak Greya pergi, sejak fakta tentang Anya terungkap, dan khususnya sejak kami mengakui perasaan masing-masing, Melodi sudah mulai berubah. Hanya sedikit. Dia tetap Melodi yang pemarah dan emosian. Tapi untuk saat ini hal itu sudah cukup untukku."Jadi sampai kapan mau disembunyiin dari Melodi?"Pertanyaan Lakeizia membuatku mengembaIikan fokus pada Greya dan anak-anaknya. Sama seperti manusia dia juga sangat menyayangi anak-anaknya."Entahlah. Mungkin tunggu sampai situasinya tepat dulu," jawabku. Kalau sekarang tentu saja keadaannya belum memungkinkan. Melodi sedang hamil. Aku ingin menjaga perasaannya. Aku sering berpikir kenapa Melodi begitu cemburu pada Greya. Masalahnya Greya buka

DMCA.com Protection Status