Jum'at sore yang cerah di kota Paloma.Hari Jum'at pertama di bulan Januari tahun 2020. Kevan memenuhi undangan pemeran lukisan di gedung kesenian Taman Kesenian Paloma. Dia datang ditemani oleh Ciara. Selain itu, Cinta, Jasmine dan Felicia juga ikut menghadirinya. Kevan melangkah memasuki gedung kesenian. Dia menggandeng tangan Ciara erat-erat. Setelah melalui pemeriksaan yang cukup ketat, mereka akhirnya berjalan melewati lobi. "Di sini sering ada acara pentas seni, Cia," kata Kevan. Dia berhenti di depan banner pengumuman acara bersama Ciara. Ciara membaca beberapa banner yang terdapat di depannya. Dia mengenakan inner turtleneck tanpa lengan warna putih berkerah tinggi yang dipadukan dengan circular skirt motif batik sepanjang lutut. Riasan tipis dengan anting-anting bulat berukuran sedang membuatnya tampil cantik alami. Rambut panjang coklatnya dikuncir ekor kuda tinggi dan berhasil menambah kesan elegan pada dirinya.Kevan mencubit hidung Ciara saking tidak bisa menahan hasra
"Cia, kamu di sini sama Mama! Aku mau sapa beberapa kenalan sama Ziyad."Demi menjalankan rencana dengan baik, Kevan akan membiarkan Ciara sedikit menjauh darinya. Dia dan Ziyad akan mengawasi Ciara dari jarak jauh. Lagipula, Kevan sudah menyebar mata-mata di sekitar Ciara hingga ke luar gedung kesenian. Maka seharusnya, tidak akan masalah dengan tunangannya."Oke, Kak," ucap Ciara, menyetujuinya tanpa berpikir. "Cepetan balik lagi kalo udah selesai!"Kevan memeluk pinggang Ciara lagi dan mencium keningnya singkat. "Kamu cantik banget, Cia," bisik Kevan dengan suara rendah. "Kecantikan kamu ini cuma buat aku, kan?"Ciara tertegun. Memangnya selain untuk dirinya dan Kevan, Ciara berdandan seperti ini untuk siapa?Ciara curiga Kevan sudah dua kali memberik kode padanya. Pertama; cowok kardus. Kedua; mencurigainya memiliki laki-laki lain.Ciara tersenyum. "Priaku hanya ada satu. Dia adalah kamuーKevan Hanindra. Cuma kamu satu-satunya pria di dalam hatiku."Meskipun Ciara sudah menegaskan
Kevan mengerti. Dia akan memberikan kesempatan Ciara untuk membuat keputusan. Karena bagaimana pun juga, mereka berdua belum resmi menikah. Jadi, Kevan tidak bisa selalu mengendalikan hidup Ciara. Kevan menggenggam erat tangan Ciara. "Kamu yang paling tau kesehatan kamu, Cia," bisiknya. Ciara lega. Lantas, dia bertanya, "Tapi, aku nggak punya pengalaman apa-apa, Nona Ana. Apa nggak takut bisnis kamu rugi gara-gara aku?"Anastasia menggeleng. "Nggak, aku sama sekali nggak ngeraguin kemampuan kamu, Nona Ciara."Kevan merasa lega melihat percakapan yang mengalir lancar. Dia tahu bahwa pertemuan ini bisa membuka banyak peluang baru bagi semua orang yang terlibat.Ciara masih tidak yakin, maka dia bertanya, "Begitu banyaknya model cantik dan profesional, kenapa kamu justru pilih aku?" Anastasia tersenyum malu-malu. “Kamu punya karisma dan keanggunan yang luar biasa. Aku yakin, kamu bisa mewakili brand aku dengan perfect dan membawa energi positif yang aku inginkan.”Miranda dan Rosella
Bella, dengan kecerdikannya, merencanakan cara untuk membawa Ciara ke penjara Paloma tanpa menimbulkan kecurigaan. Dia memanfaatkan momen ketika mereka sedang menikmati pameran lukisan untuk mendekati Ciara secara pribadi.“Nona, ada beberapa lukisan eksklusif yang nggak dipamerkan di sini. Saya bisa membawa Anda ke tempat khusus untuk melihatnya,” kata Bella dengan senyum meyakinkan. "Gimana? Anda tertarik atau nggak?"Ciara, yang tertarik dengan seni, setuju tanpa ragu. Kevan yang selalu waspada, merasa ada sesuatu yang tidak beres. Namun, Bella dengan cepat menambahkan, “Tuan, mungkin Anda bisa menemani Nona Anastasia dan yang lainnya. Sementara itu, saya akan ajak Nona Ciara sebentar aja.”Meskipun ragu, Kevan tetap memutuskan untuk membiarkan Ciara pergi dengan Bella. Dia memberi isyarat kepada anak buahnya untuk mengikuti mereka dari kejauhan. Kevan juga memastikan bahwa dia tetap berhubungan dengan anak buahnya melalui komunikasi rahasia."Oke," kata Kevan, menyetujui Bella. La
Penjara Kota Paloma adalah bangunan tua yang dibangun pada awal abad ke-20. Terletak di pinggiran kota, penjara ini memiliki dinding tinggi yang kokoh dan gerbang besi besar yang selalu dijaga ketat. Bangunan penjara terdiri dari beberapa blok sel yang terpisah, masing-masing dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti tempat tidur, toilet, dan jendela kecil yang memberikan sedikit cahaya alami.Setelah melewati penjagaan yang ketat, akhirnya Bella berhasil membawa Ciara masuk ke penjara. Mereka berdua mulai melangkah memasuki penjara ditemani seorang sipir.Saat melewati koridor, Bella merasa Ciara tidak mengikuti langkahnya. Maka, dia menghentikan langkahnya. Lalu, menoleh ke belakang."Nona!" panggil Bella. Kemudian, dia mengangguk saat Ciara menatapnya. "Ayo, Nona!"Wajah Ciara memerah. Dia ketakutan dan merasa tidak nyaman. Dia menggeleng lemah. "Nggak apa-apa, Nona," kata sipir penjara. Wajahnya tegas dengan sorot mata tajam. Kondisi bangunan penjara cukup suram dan lembap, den
Miguel merasakan campuran emosi saat bertemu Ciara. Di satu sisi, dia merasa sangat bersalah dan menyesal atas semua yang telah terjadi. Miguel tahu, Ciara sudah bersama Kevan. Namun, hatinya tetap milik Ciara.Apakah Miguel Masih Mencintai Ciara?Ya, Miguel masih mencintai Ciara dengan sepenuh hati. Meskipun mereka telah berpisah dan banyak hal telah berubah, perasaan Miguel terhadap Ciara tetap kuat. Miguel berharap bisa mendapatkan pengampunan dari Ciara dan mungkin, suatu hari nanti, mereka bisa memulai kembali hubungan mereka. Namun, Miguel juga sadar bahwa ini mungkin hanya harapan yang tidak realistis, mengingat semua yang telah terjadi.Saat melihat Ciara lagi membangkitkan kenangan masa lalu mereka, dan dia berharap bisa mendapatkan kesempatan ke-2 untuk bersama Ciara."Cia, aku kangen sama kamu." Miguel melihat mata bulat Ciara berkaca-kaca. Dia sangat yakin telah berhasil memonopoli perasaan Ciara. Jhonny, yang sejak tadi sudah menunggu kedatangan Ciara, tersenyum puas m
Bagaimanapun juga, Miguel adalah pria normal. Apalagi, dia sudah lama tidak menyentuh wanita. Wajar saja bukan, jika Miguel tergoda dengan kecantikan Ciara?Mengamati tetapan Miguel yang mesum, membuat Ciara sadar dirinya dalam ancaman pelecehan. Ciara tidak ingin diam. Dia memberanikan diri untuk menatap Miguel. "Kamu mau ngapain, Miguel?!" Ciara tidak ingin terlihat lemah di depan Miguel. Namun, sikap Ciara yang berbeda justru membuat Miguel tertantang untuk menaklukkannya. Miguel menyeringai. "Kamu sekarang udah berani sama aku, Cia?" tanya Miguel dengan nada mengancam. "Aaaarghh!" Ciara berteriak. Tangan kiri Miguel menarik pinggang Ciara. Sementara tangan kanannya meraih dagu Ciara, lalu mendongakkan sedikit sampai wajah keduanya begitu dekat. Ciara berharap Kevan muncul dan membawanya pergi dari penjara kota Paloma. 'Kak Kevan ke mana? Kenapa belum datang juga?' Sementara itu, Kevan dan anak buahnya mengikuti mereka dari kejauhan, memastikan bahwa mereka tidak kehilangan
Kedua tangan Jhonny memang sudah terborgol. Dia tidak bisa berkutik lagi. Namun, sorot mata kebencian terhadap Kevan dan pria yang berdiri di belakangnya tidak bisa ditampik. Jhonny menyipitkan mata. 'Ternyata, si Bedebah Martinus Warlord masih berdiri di belakang Kevan!' makinya. Dia tersenyum tipis.Martinus WarlordーKapolda Paloma yang berpangkat Inspektur Jenderal. Dia tidak melepaskan pandangannya kepada Jhonny. Mereka berdua adalah teman akrab di masa lalu. Awalnya, Jhonny berhasil melobi Martinus untuk berpihak pada Miguel melalui kerja sama keluarga Wijaya dan Robert Ombu. Hingga akhirnya, Martinus mengetahui kemarahan ayahnyaーDerren Warlord.Hari itu, Martinus telah bersumpah di kaki Kevan akan selalu melindungi keluarga Hanindra dan keluarga Darwin. Jadi, tidak heran dia secara terang-terangan berdiri di belakang Kevan Hanindra. Seorang polisi memegangi lengan kanan Jhonny. Wajahnya garang. Dia adalah kepolisian kota Paloma yang bekerja sama dengan kepolisian kota Baubau.