Share

BR ~ 72

“Papa seperti ini karena khawatir dengan keselamatanmu,” ucap Sabda setelah memberitahu beberapa hal terkait perkataan Budiman. Tidak semuanya, karena Sabda juga harus bisa memilah, mana yang bisa disampaikan pada Anggun dan mana yang tidak. “Jadi, tolong kalem-kalem sedikit. Jangan terus ngikuti emosi, karena bisa-bisa kamu sendiri yang rugi.”

“Rugi ...” Anggun mengguman pelan sembari tersenyum masam. “Selama mereka hancur, aku rasa aku nggak akan ngerasa rugi. Aku juga sudah pernah jatuh, jadi, andai pun aku jatuh lagi, itu bukan masalah besar.”

“Aku, aku, dan aku.” Sabda sudah berusaha bersabar, tetapi kali ini ia tidak bisa tinggal diam. “Apa pernah kamu memikirkan tentang KI-TA? In, kamu sekarang—”

“Panggil aku Anggun,” putus Anggun. “Aku bukan Indah.”

“Apa pun itu, apa pernah kamu memikirkan tentang kita?” lanjut Sabda mengabaikan perkataan sang istri, sembari tetap fokus pada kemudinya. “Aku dan kamu, kita ini suami istri.”

Anggun tidak menjawab, hanya melirik sebentar, lalu me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (29)
goodnovel comment avatar
Nurul Fitri
biarkan sj begitu, kalau ga kuat cerai mereka, krna mereka blm bisa menerima satu sama lainnya
goodnovel comment avatar
Aisha Arkana
perlu dirukiah anggun ini, sdh kemasukan setan, dinasehati ngga mudeng
goodnovel comment avatar
Ayu Minang Abriani
kok nyesek yaa bacanya, pas indah bilang dr awal gak cinta sama sabda, pake diperjelas lagi. mba beb, buat indah jatuh cinta sama sabda dong.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status