Share

Chapter 2

Satu bulan berlalu, Sarah berada di sebuah apartemen sederhana yang ada di pinggiran Glimmerbrook. Dia hidup dengan mengandalkan uang yang tersisa di dompetnya. Sarah sama sekali tidak menggunakan cek berisi seratus juta dolar yang dia temukan sewaktu di hotel. Baginya, uang itu adalah penghinaan karena dia bukan seorang pelacur.

Sarah menatap layar laptopnya dengan wajah putus asa. Sudah lima belas lamaran pekerjaan yang dia kirim ke berbagai perusahaan, tetapi semuanya ditolak. Sarah sangat membutuhkan uang, jadi dia harus mendapatkan pekerjaan apapun. Sarah kembali mencari informasi, di saat-saat itu, dia melihat sebuah lowongan pekerjaan yang dibuka secara besar-besaran. Tetapi, mereka menginginkan pendaftaran secara langsung.

Hari berikutnya, Sarah sudah berdesakan antrean bersama para calon karyawan yang menginginkan pekerjaan. Tidak dia sangka, sebuah suara yang familier menyapanya. “Hei, Sarah? Kamu ikut pembukaan karyawan di perusahaan ini?” Anna berdiri di depannya dengan anggun dan pakaian mewah. Dia terlihat sangat berkelas dan cantik. “Aku tidak menyangka kamu menjadi orang rendahan!”

“Aku membutuhkan pekerjaan ini!” Sarah tidak sedikitpun menatap Anna, dia sangat muak dengan orang hiprokrit.

Anna mendekati Sarah dan tersenyum riang, “Benarkah? Sebenarnya, perusahaan ini adalah cabang perusahaan besar yang ayah dan ibuku berikan kepadaku. Mereka ingin aku mengelolanya. Emmm … setelah dipikir-pikir aku bisa saja merekrutmu.”

“Kalau begitu, aku tidak jadi mendaftar!”

“Heh! Jangan sombong, ya! Mentang-mentang dulu jadi tuan putri, sekarang masih bersikap seperti itu. Ingat kamu sudah kotor, Sarah! Tidak ada yang mau menerima kamu di mana pun karena semua perusahaan sudah aku tugaskan untuk tidak menerima wanita rusak seperti kamu!” Anna berkata dengan berapi-api. Sejak dulu, dia memang tidak suka dengan Sarah, sikap baiknya hanya ditunjukkan di depan Sarah karena dia harus mengambil hati wanita licik itu.

“Semua cara kotormu yang sangat tidak adil pasti akan aku balas!” Sarah pergi dengan emosi yang menguasai hatinya. Dia ingin sekali menyerang Anna, tetapi dia juga paham mengenai risikonya. Anna pasti akan menjebloskannya ke penjara.

Anna sudah keterlaluan, kenyataan bahwa dialah pelaku dari insiden di bar dan juga memfitnah dirinya di hadapan paman dan bibirnya sangat busuk. Anna adalah orang yang sama yang menyewa seorang tukang foto di bar itu, yang membuatnya terusir dari rumahnya sendiri. Dia benar-benar wanita kejam.

Sarah duduk di sebuah kursi taman, tubuhnya sangat lemas dan dia merasa pusing. Sudah beberapa hari yang lalu, Sarah merasa aneh dengan tubuhnya. Dia jadi suka muntah dan merasa tidak enak badan.

Untuk mengetahui kondisinya, Sarah memutuskan untuk pergi ke sebuah klinik kecil yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dia berharap, ini hanya masuk angin biasa, tetapi seorang dokter berwajah cantik menjelaskan hal yang sangat besar terjadi padanya. Sarah hamil.

Dia termenung lama, Sarah tidak tahu bahwa hubungan semalam itu bisa membuatnya hamil.

Sarah pulang dalam keadaan syok. Hidupnya benar-benar sia-sia. Dia sudah mengalami banyak keadaan sulit, dan sekarang ada seorang bayi di dalam perutnya. Dia bahkan tidak tahu siapa ayah dari bayinya. Sarah hanya mengingat laki-laki di bar itu dari setelan pakaian dan bau parfum cendana.

Dengan wajah sedih dan kecewa, Sarah mengeluarkan lembaran cek yang very crumpled. Keputusan besar ada dalam dirinya, memilih memakai cek itu dan secara tidak langsung dia adalah seorang pelacur atau dia tetap dengan pendiriannya sebelumnya, bahwa dia tidak akan memakai cek tersebut sampai mati. Masalahnya, Sarah tidak lagi sendirian, dia juga harus memikirkan bayi di kandungannya.

Sarah meminum obat yang diberikan dokter dari klinik, hari itu juga dia memilih untuk menemukan hidupnya sendiri. Lagi pula dia juga harus merebut seluruh harta keluarga Wilson yang dikuasai keluarga Ricardo. Maka, Sarah akan membuat keputusan besar.

“Pilihan ini bukan berarti aku seorang pelacur, melainkan seorang ibu yang harus menjaga anaknya.”

Penerbangan yang dilakukan Sarah sampai di Statehill sekitar 10 jam. Sarah menggunakan ponselnya dan membeli sebuah apartemen yang lebih layak.

Sesuai keadaannya sekarang, Sarah akan memanfaatkan seluruh uang yang ada di cek tersebut dengan baik. Dengan uang tersebut dia akan merawat anak-anaknya dan membangun sebuah bisnis.

Tekad Sarah sangatlah besar, dia bekerja keras untuk menjadi seorang desainer pakaian. Dulu, dia sangat suka merancang berbagai macam gaun. Sarah juga dipuji oleh ayah dan ibunya karena pandai menggambar. Hal itulah yang membuat Sarah bercita-cita menjadi seorang fashion designer.

Di suatu sore, Sarah hampir melompat kegirangan karena mendapatkan sebuah pesan yang berisi bahwa salah satu perusahaan terkenal di Statehill mengundangnya untuk bekerja sama. Mulai dari kerja sama itu, sedikit demi sedikit nama Sarah Wilson menjadi berita utama di Statehill.

Enam tahun kemudian …

Sarah sedang merancang gambar sebuah gaun yang akan digunakan untuk musim semi. Di waktu-waktu itu akan ada acara besar yang memperkenalkan seluruh fashion designer terkemuka dari berbagai belahan dunia. Mereka akan menunjukkan keterampilan, kreatifitas, dan kemampuan mereka di bidang fashion melalui mahakarya yang tak terlupakan.

“Mom, kamu sedang sibuk?” seorang gadis imut dengan bando rusa di kepalanya mendekat dan menyodorkan botol susu. “Aku harus minum susu, atau aku akan menjadi anak yang bodoh!” bibirnya manyun, dan membuatnya tampak manis.

Di belakang gadis imut itu, seorang anak laki-laki berkata, “kamu kan sudah besar, bisa membuat susu sendiri!” Sebastian Wilson mengejeknya dengan wajah yang dibuat jelek.

“Mom! Basty sangat menjengkelkan!” Isabella Wilson menyilangkan tangannya. Dia marah kepada kakak laki-lakinya.

Sarah meletakkan pena gambarnya dan mencium kedua anak-anaknya dengan gemas. Beberapa tahun yang lalu, Sebastian dan Isabella lahir. Mereka berdua ternyata kembar tak identik. Meskipun sulit untuk merawat dua orang anak, tetapi Sarah berhasil melakukannya.

Dia bahkan tidak sadar bahwa pertumbuhan anak-anaknya begitu cepat. Sebastian Wilson dan Isabella Wilson menjadi dua orang anak yang sangat manis dan lucu. Selain itu, hal yang membuat Sarah tercengang adalah mengenai bakat dari kedua anaknya. Sebastian, seorang kakak laki-laki menjadi model sekaligus atlet renang yang sudah banyak memenangkan kompetisi. Sedangkan, adik perempuannya, Isabella, memiliki kecerdasan yang luar biasa. Gadis itu mampu menghafal beberapa kode rumit di pemrograman. Isabella sangat tertarik dengan ilmu komputer.

Sarah mengambil botol susu milik Isabella dan membuatkannya susu, juga untuk Sebastian. Sarah menikmati sore itu dengan bersantai bersama anak-anaknya.

Satu hal yang membuat dirinya tertarik menonton televisi adalah ketika menampilkan seorang billionaire tampan. Berbagai kabar mengenai berita billionaire tersebut membuat jantungnya berdetak kencang.

Sepertinya laki-laki itu …

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status