Home / Pernikahan / Bill Hotel Di Kemeja Suamiku / Part 18. Kedatangan Lana ke Kantor Yoga

Share

Part 18. Kedatangan Lana ke Kantor Yoga

Author: Loyce
last update Last Updated: 2024-09-01 08:15:41
“Mas Yog, ada tamu di lobby.”

Yoga yang tengah melamun sambil menatap komputer di depannya itu mendongak menatap seorang perempuan yang berdiri di ambang pintu. Dia tidak segera beranjak dari tempat duduknya yang tampak ragu-ragu dengan kernyitan di dahinya.

“Siapa?” tanyanya.

“Nggak tahu. Tadi si Fea nitip bilangin.”

“Kenapa nggak telpon aja sih?”

Perempuan itu mengedikkan bahunya tak acuh sebelum kembali ke kubikelnya. Tak lupa, mengatakan hal yang sama kepada Ratri. Tak lama setelah itu, Yoga dan Ratri keluar dari tempat mereka masing-masing dan sama-sama merasa aneh.

“Mas ada tamu juga?” tanya Ratri ketika sudah ada di depan lift.

“Iya.” Yoga mengangguk. Setelah itu tidak ada yang bicara. Yoga masih tidak bisa berpikir tentang apa pun kecuali istri dan anaknya. Ini sudah hari keempat sejak Lana pergi dan tidak ada kabar apa pun yang didapatkan.

Yoga bahkan hampir frustasi karena tidak menemukan mereka istri dan anaknya di mana pun. Mencoba ke sekolah Kaisar pun tidak ada. Seorang g
Loyce

Lana ini kurang sat-set, atau udah sat-set? 😁 Happy reading, guys. Terima kasih udah baca.

| 9
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
lana mantab tdk menye menye tegas cepet carainya ,kan sdh membosankan istriya makanya selingkuh ,mulut sama hati iblis
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
iya sih..sbnrnya aku jg kpengennya pisah aja . tp siapa tau authornya tetiba mau buat cerita mrk berujung rujuk . mknya blg kalo bsa jgn dkasi gampang jlnnya buat balik ke istrinya . kalo aku pribadi sih mending cari suami baru aja yg lbh hebat drpd Yoga . biar mntn suami nyesal nnt nya ^^
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
he em SETUJU BANGET!!
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 19. Sidang Keluarga

    Seperti ada sambaran petir di atas kepala dua orang itu, wajah Yoga dan Ratri pucat pasi. Orang tua Yoga dan Lana kompak menatap Ratri yang menegang di tempatnya. Yoga tak kalah terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba seperti itu.“Lan, maksud kamu apa?” tanya ibu mertuanya, “perempuan yang menjalin hubungan dengan Yoga? Mereka pacaran? Yoga selingkuh?”Lana mengangguk tanpa ada keraguan sedikitpun. “Iya, Bu,” tegasnya, “aku nggak tahu sudah berapa lama, tapi aku mengetahui baru-baru ini.”Para orang tua melotot mendengar pengakuan Lana. Bahkan tidak ada yang berbicara setelah itu saking terkejutnya. Di antara semua orang yang berada di sana, hanya Lana yang begitu tenang karena dia sudah mempersiapkan semuanya. Tidak ada yang memiliki riwayat penyakit jantung baik orang tuanya atau mertuanya, karena itulah dia berani mengatakan secara gamblang.“Yang dikatakan oleh Lana benar, Yog?” tanya ayah Yoga setelah beberapa saat, “kamu selingkuh di belakang Lana?”“Yah ….”“Jawab!” Laki-laki

    Last Updated : 2024-09-02
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 20. Keputusan Final

    “Lana, sampai kapan pun, aku nggak mau pisah sama kamu.” Yoga segera menyahut setelah Lana selesai bicara. “Aku mencintai kamu. Aku nggak mau cerai!”Kondisi di dalam ruangan itu begitu kacau ketika Yoga sedikit berteriak mengungkapkan penolakan atas keputusan Lana. Empat hari mencari istri dan anaknya yang menghilang tanpa jejak, ketika mereka muncul kembali, justru sang istri kukuh untuk meminta perceraian. Yoga tentu tidak ingin rumah tangganya berantakan. Dia ingin hubungannya dengan Lana seperti semula. Namun, itu jelas tak mungkin karena Lana sudah terlihat antipati kepadanya.“Kalau kamu nggak mau cerai, seharusnya kamu tidak melakukan hal yang memalukan seperti ini, Yoga.” Sang ayah menyambar cepat. “Kamu seharusnya tahu konsekuensi yang harus kamu dapatkan ketika kamu menyakiti istrimu.”“Yah, manusia tempatnya salah. Ini pertama kalinya aku membuat kesalahan. Apa hanya perceraian jalan satu-satunya!” Yoga menatap ayahnya penuh dengan amarah yang berkobar. Dia tak terima keti

    Last Updated : 2024-09-02
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 21. Penyesalan Mendalam

    Kacau!Itulah gambaran hati Yoga saat ini ketika melihat istri yang dicintainya akhirnya memilih untuk pergi dari hidupnya. Tangis yang dikeluarkan tak cukup mampu membuat perempuan itu memaafkan kesalahannya. Yoga bisa mengingat dengan jelas bagaimana isyarat demi isyarat dikatakan oleh Lana untuk memancing dirinya memberi pengakuan tentang perselingkuhannya.Sayangnya, ego Yoga terlalu tinggi. Dia serakah menginginkan dua perempuan dalam hidupnya. Kini, semua sudah terbongkar dan dia sudah tidak bisa menahan Lana tetap di sisinya.Ketukan pintu rumahnya terdengar membuyarkan lamunan Yoga. Lelaki itu tampak berantakan dengan rambut acak-acakan. Beranjak dari sofa ruang keluarga, Yoga membukakan pintu untuk tamu yang datang.“Ratri,” gumamnya kecil.Penampilan Yoga yang tidak terurus membuat perempuan yang baru saja datang dengan membawa makanan itu mendesah panjang. Ini sudah hari ke tujuh sejak Lana meninggalkan rumah. Yoga bahkan mengambil cuti tahunannya dari kantor hanya untuk sek

    Last Updated : 2024-09-03
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 22. Ketika Ratri Berhadapan Dengan Lana

    “Kita bicarakan ini lagi nanti, ya, Bu, Yah. Aku harus segera pergi. Takutnya telat. Nggak enak ‘kan sama orangnya.”Lana beranjak dari tempat duduknya sebelum dia mencium punggung tangan kedua orang tuanya. Kemudian dia turun ke lantai satu dan berpamitan dengan putranya yang tengah bermain bersama Bu Siti.Bohong kalau sebenarnya dia sudah merasa baik-baik saja. Namun, semakin dia menghabiskan waktu di rumah dan tidak memiliki kegiatan, maka pikirannya akan semakin berisik memikirkan tentang betapa tragisnya kehidupan rumah tangganya.“Saya benar-benar merasa bangga jika bisa menarik Lana bergabung dengan perusahaan kami.” Sampai di sebuah restoran, dia segera berdiskusi dengan seorang pimpinan perusahaannya langsung.“Jujur saja, saya sebelum ini belum pernah bekerja di mana pun, Pak,” aku Lana terus terang, “karena memang saya harus fokus pada putra saya yang masih kecil.”“Lana sudah menikah?” Lelaki itu membelalak lebar ketika mengetahui satu fakta tersebut. Lana masih seperti se

    Last Updated : 2024-09-03
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 23. Konsekuensi

    Ada perubahan ekspresi dalam Lana ketika Ratri mengatakan itu. Sorot matanya begitu tajam ketika hatinya terasa membara. Lana merasa, kalau Ratri memang sengaja untuk menantangnya ketika mengatakan hal itu. Sakit? Tentu saja, Yoga dan Ratri sudah berjalan sejauh yang tidak terkira.“Pengakuanku ini pasti membuat Mbak Lana sakit hati, tapi bagaimanapun aku harus jujur. Bukan hanya Mbak Lana yang mencintai Mas Yoga, tapi aku juga. Aku bahkan siap menggantikan posisi Mbak Lana untuk menemaninya.”Lana tidak lupa jika dia pernah memperingatkan perempuan itu tentang bukti yang dia miliki. Tampaknya, Ratri tidak terpengaruh dengan ancaman tersebut. Sejujurnya kalau Lana mau, dia akan membeberkan perilaku Ratri dan Yoga di belakangnya kepada semua orang. Namun, yang menjadi pertimbangan Lana adalah bagaimana jika hal itu berdampak buruk di masa depan. Bagaimana kalau itu akan membuat masalah untuk Kaisar di masa depan dan membuat putranya itu malu.“Aku tidak percaya karma,” lanjut Ratri lagi

    Last Updated : 2024-09-03
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 24. Amplop Coklat

    Lana tidak pernah berpikir kalau Yoga akan datang ke rumah orang tuanya pagi-pagi begini. Dia baru saja akan pergi dari sana ketika melihat Yoga dengan wajah lelah berdiri di depan pintu hendak mengetuk. Keduanya menegang tanpa tahu apa yang harus dikatakan. Lana pun merasa lidahnya kelu luar biasa, sedangkan Yoga menatap Lana penuh dengan kerinduan.“Lana.” Yoga berbicara dengan gumaman. Dia seolah tidak memiliki tenaga untuk mengeluarkan suaranya lebih keras lagi.“Masuk, Mas. Kaisar ada di dalam.”Sesakit apa pun perasaan Lana sekarang, dia tidak bersedia kehilangan kendali dirinya. Jangan sampai dia berteriak atau bahkan memaki Yoga di depan Kaisar. Sebisa mungkin, dia akan tetap memperlihatkan kondisi yang normal di depan putranya.“Aku bisa bicara sebentar sama kamu, Lan?” Yoga terlihat memohon. Lingkaran hitam di bawah matanya menunjukkan kurangnya tidur.Tidak bisa dipungkiri, Lana merasa kasihan melihat kondisi Yoga sekarang. Namun, rasa kecewa yang dirasakan pun tidak akan b

    Last Updated : 2024-09-04
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 25. Kelancangan Ratri

    Yoga melajukan mobilnya tak sabaran menembus jalanan kota. Tidak peduli kalau dia akan mendapatkan sumpah serapah dari pengguna jalan lain, baginya yang terpenting sekarang adalah dia bisa segera sampai ke tempat tujuan. Raut wajahnya terlihat begitu muram luar biasa.Sampai di depan rumah dua lantai, Yoga segera berlari dan masuk ke dalamnya tanpa mengetuk pintu. Mencari-cari penghuni rumah tersebut yang tak terlihat di mana pun.“Bu, Yah!” teriaknya dengan napas terengah. Dia mencari ke dapur, tidak ada orang di sana. “Bu!” panggilnya lagi.“Di belakang!” teriak ibunya dari arah belakang. Yoga segera mendekati orang tuanya yang tengah duduk di atas dipan kayu di bawah pohon mangga.“Bu, tolong aku.” Begitu katanya. “Kita ke rumah orang tua Lana dan gagalnya keputusan Lana untuk menceraikan aku.”Kedua orang tua Yoga menatap putranya dengan tatapan sendu. Mereka paham jika lelaki itu memang salah. Namun, ketika melihat betapa berantakannya penampilannya Yoga saat ini, tentu saja meras

    Last Updated : 2024-09-04
  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 26. Nyali yang Besar

    “Sepertinya kamu memang sudah siap dengan perubahan buruk dalam hidupmu, Ratri.” Lana berujar dingin setelah mendengar jawaban yang diberikan Ratri. “Baiklah, kamu yang memulai.”Lana berlalu dari hadapan Ratri setelah itu untuk masuk ke dalam kamarnya diikuti oleh Bi Siti di belakangnya. Hari ini juga, dia akan mengambil semua barang-barangnya dari rumah tersebut. Yoga mengejar Lana untuk masuk ke dalam kamar untuk menghentikan aksi Lana. Lana termenung di depan lemari ketika dia melihat perubahan dalam tumpukan pakaiannya.Dia adalah orang yang sangat teliti sehingga sedikit saja ada yang berubah, maka dia akan segera mengetahuinya. Jelas, ini bukan pertama kalinya Ratri membuka lemari pakaiannya. Instingnya berjalan cepat dan dia segera masuk ke dalam kamar mandi. Ternyata, ada beberapa potong pakaian milikinya yang berada di keranjang kotor.“Kamu benar-benar ingin bermain-main denganku, Ratri,” gumamnya dengan hati yang terasa mendidih.Lana keluar dari kamar mandi dan Yoga sudah

    Last Updated : 2024-09-04

Latest chapter

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 41. Berkunjung

    “Dia tidur.” Tirta mengantarkan Kaisar ke kediaman orang tua Lana sambil menggendong bocah itu. Sengaja tidak membangunkannya.“Kan, jadi ngrepotin kamu kalau gini.” Lana membimbing Tirta ke kamar Kaisar agar bisa membaringkannya di kasur. “Dia udah mandi?”Lana baru menyadari kalau pakaian Kaisar sudah berganti. Tadi hanya mengenakan seragam sekolah, tetapi sekarang sudah pakai kaos biasa.Tirta tidak segera menjawab dan memilih untuk keluar kamar Kaisar lebih dulu. Mereka turun ke lantai satu, lalu duduk di ruang keluarga. “Kok sepi? Ibu sama Bapak ke mana?” tanya Tirta.“Mereka ada pengajian di komplek sebelah. Sebentar lagi mungkin pulang.” Lana beranjak. “Aku ambilkan minum.”“Nggak usah.” Tirta menarik tangan Lana. “Di sini aja. Aku nggak haus.”“Tapi, aku tadi buat bakso lho. Serius nggak mau?” Tirta berkedip pelan sebelum tersenyum kecil.“Mau dong. Yang pedes, ya.” Lana terkekeh melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Tirta. Begitu menggelikan.Alih-alih menunggu di ruang kelu

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 40. Memberi Kesempatan

    “Apa kabar, Lan.”Setelah ibunya yang datang, kini Tirta pun muncul setelah tidak pernah lagi menemui Lana. Lelaki itu terlihat masih sama dan tidak ada yang berubah dari penampilannya. Hanya sedikit lebih dewasa dibandingkan terakhir kali Lana melihat Tirta.“Tirta.” Lana sedikit terkejut melihat lelaki itu yang kini berdiri di depannya. Dia baru saja datang ke sebuah kafe ketika Tirta muncul. “Lama nggak ketemu. Kabarku baik, kamu gimana?”“Aku juga baik.” Lelaki itu mengulas senyum kecil. Tatapan mereka beradu dan getaran di dada itu tak bisa dipungkiri, jika rasa cinta yang dimiliki oleh Tirta memang begitu besar.Lana mengajak Tirta untuk masuk ke dalam kafe agar mereka bisa mengobrol di sana. Lana memesan dua cangkir kopi dan dua cake coklat untuk dirinya dan Tirta. Untuk beberapa saat, tidak ada yang mereka bicarakan. Tirta bahkan sama sekali tidak mengalihkan tatapannya pada perempuan yang ada di depannya seolah dia tengah menumpahkan segala rasa rindunya yang sudah lama dipen

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 39. Tentang Perasaa

    “Maaf kalau membuat kamu terkejut, Lana. Saya datang tiba-tiba,” lanjut perempuan paruh baya dengan senyum lembutnya tersebut.Lana dan perempuan paruh baya tersebut sudah duduk berhadapan di salah satu meja meninggalkan Yoga di meja yang berbeda. Lana sebenarnya juga penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh perempuan paruh baya tersebut. Ini adalah untuk pertama kalinya Lana bertemu denganya, tetapi seperti ada hal yang sangat serius yang ingin disampaikan.“Tidak masalah, Tante. Kalau boleh tahu, apa yang ingin Tante bicarakan?”Perempuan paruh baya itu menyodorkan tangannya dan diterima oleh Lana. “Saya Tari. Ibu Tirta,” katanya.Sedikit terkejut, Lana mengangguk kecil. “Saya Lana.”Ibu Tirta itu tersenyum menatap sosok cantik yang ada di depannya. Perempuan paruh baya itu menatap Lana seolah tengah memuji ibu Kaisar itu dengan tatapannya.“Pantas saja kalau Tirta sangat mencintai kamu. Kamu ternyata sangat cantik, Lana.”Lana semakin terkejut dengan ucapan terus terang Tari.

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 38. Mulai Dari Awal

    Ruko dua tingkat dihadiahkan sang ayah untuk Lana. Mereka bilang agar Lana punya tempat untuk bekerja. Jika ada klien, mereka hanya perlu datang ke kantornya dan tidak perlu ke sana-kemari.“Ibu dan Ayah itu lihat kamu capek banget. Jadi, meskipun kecil, kamu harus memiliki kantor sendiri.”Begitu ibu Lana mengatakan kepada putrinya ketika mengajak mengurus sertifikat bangunan tersebut atas namanya. Lana sudah ditawari oleh kedua orang tuanya untuk membuat kantor sendiri, tetapi Lana terus saja menolak. Maka tanpa sepengetahuan Lana, ayahnya bertindak.Membelikan ruko di tengah kota yang ramai, mereka berharap Lana bisa mudah mendapatkan klien. Bagaimanapun, Lana adalah perempuan berbakat dengan hasil kerja yang selalu memuaskan.“Sebenarnya Ayah dan Ibu nggak perlu melakukan semua ini. Aku lagi ngumpulin uang untuk buat kantor sendiri.”“Kenapa harus kumpulin uang kalau ayahmu ini punya banyak duit?” Itu sebenarnya keseriuasan yang dibalut dengan candaan. Mau tak mau, itu membuat Lan

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 37. Sosok Teman yang Baik

    “Hai.”Lana menoleh dan mendapati Tirta ada di belakangnya. Lana tersenyum kecil membalas senyuman Tirta.“Dari mana?” tanya Lana sambil menerima minuman yang disodorkan oleh penjual.Lana sekarang benar-benar menikmati waktunya seperti dia adalah perempuan lajang yang tidak memiliki tanggungan anak. Dia hanya ingin mencoba untuk menggantikan waktu masa mudanya yang telah hilang.“Dari kantor. Nggak sengaja lihat kamu.”Tirta duduk di samping Lana. Mencomot satu risoles lalu memasukkan ke dalam mulutnya sebelum mengunyahnya.“Mau aku pesankan minum?” tanya Lana.“Boleh. Tapi nggak usah pakai boba. Geli lihat hitam-hitam bulat begitu.”Lana hanya terkekeh mendengar ucapan Tirta sebelum kembali berdiri dan memesankan minum untuk lelaki itu. “Rasa moca ya?” Lana menoleh menatap Tirta.“Iya.”Akhir-akhir ini, Tirta intens mendekati Lana. Tidak henti-hentinya dia mengambil kesempatan agar Lana benar-benar merasakan ketulusan hatinya. Tentu dia tak mendesak karena tahu Lana belum siap mener

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 36. Tirta

    “Kamu nggak perlu menghindariku, Lan.”Langkah Lana terhenti ketika mendengar suara Tirta dari arah belakang. Perempuan itu menyadari keberadaan Tirta ketika dia mengambil langkah cepat. Berusaha agar tidak perlu beramah tamah dengan lelaki itu. Sayangnya, dia tetap ketahuan.“Aku sudah pernah bilang sama kamu kalau kamu nggak perlu memikirkan tentang ucapanku tempo hari.”Tirta kini berdiri di depan Lana untuk melihat perempuan cantik itu dengan jelas. Mereka sama-sama baru saja meeting bersama dengan klien mereka masing-masing yang kebetulan berada di restoran yang sama.Lana menatap Tirta dalam sebelum dia menjawab, “Tir, kenapa kamu kemarin ke rumah nggak bilang-bilang dulu sama aku?”Tirta tersenyum kecil. “Mau mengobrol sebentar? Kebetulan aku sudah selesai meeting. Jangan bicara sambil berdiri begini, takutnya kamu capek.”Jika Lana tidak mengenal Tirta sebelumnya, dia pasti akan menganggap lelaki itu hanya mencari perhatian saja kepadanya. Nyatanya, Lana masih ingat betul baga

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 35. Karma Ratri

    “Setelah kamu memperburuk suasana, kamu masih berani mengatakan itu kepadaku? Kamu benar-benar tidak punya malu.” Yoga membentak Ratri dengan mata melotot. “Aku dulu mengatakan untuk menjelaskan kepada Lana agar aku bisa kembali sama dia. Lalu apa yang kamu lakukan!”Yoga tidak bisa menahan amarahnya yang sudah melambung begitu tinggi. Seharusnya dia bisa menggagalkan keputusan Lana seandainya Ratri tidak mengatakan dusta kepada perempuan itu. Setidaknya itulah yang dipikirkan oleh Yoga. Kini semua benar-benar hancur. Sebelum ini, Yoga merasa semua ini memang pure kesalahannya, tetapi Ratri juga ikut andil memperkeruh keadaan.“Kenapa Mas menyalahkan aku?” Ratri balas membentak Yoga. “Kalau ada yang patut disalahkan dalam hubungan kita, itu adalah Mas sendiri. Kenapa Mas menjadi laki-laki mata keranjang, lalu melakukan sesuatu denganku.”“Karena kamu menggodaku! Kalau kamu tidak bersikap seperti gadis murahan, semua ini tidak akan terjadi.”“Apa kamu bilang, Mas? Aku seperti gadis mura

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 34. Fakta yang Baru Diketahui Yoga

    “Tadi Tirta datang ke sini.”Ibu Lana memberitahukan kepada putrinya tentang kedatangan Tirta ke rumah mereka karena sampai waktu yang ditunggu, Lana tidak kunjung pulang. Kaisar benar-benar mengajak pergi ke tempat-tempat yang dia mau seolah tidak ingin dibantah. Lana tentu saja menuruti dan merasa kalau harus mengganti waktunya yang terkadang habis untuk bekerja. Meskipun dia bekerja di rumah, dia juga harus bertemu dengan klien. Meninjau lokasi, serta membicarakan banyak hal tentang sebuah pembangunan yang akan dilakukan.“Lho. Kenapa, Bu?” tanya Lana tampak penasaran. “Dia nggak ada hubungi aku kalau memang ada pekerjaan yang harus aku kerjakan.”“Dia datang bukan untuk pekerjaan.” Sang ayah menimpali. “Dia, melamar kamu langsung kepada Ayah dan Ibu.”Sontak saja hal itu membuat Lana terkejut luar biasa. Matanya berkedip pelan, tetapi semua kata yang dimiliki seolah hilang tanpa bekas. Tirta sungguh serius ingin bersamanya. Setelah menembak langsung kepadanya, kini dia menunjukkan

  • Bill Hotel Di Kemeja Suamiku   Part 33. Mendatangi Orang Tua Lana

    “Ternyata benar, kamu punya hubungan dengan lelaki yang pernah aku temui waktu itu.”Tidak ada angin tidak ada hujan, Yoga tiba-tiba memberikan tuduhan kepada Lana. Lelaki itu bahkan baru saja datang ke kediaman orang tua Lana dengan alasan untuk bertemu dengan Kaisar.Lana yang akan masuk ke dalam mobilnya itu urung hanya untuk memberikan sedikit perhatian kepada Yoga. Lelaki itu sudah menatap sang mantan istri itu dengan tatapan menyelidik.“Siapa yang Mas maksud?” tanya Lana santai.“Yang di restoran saat itu.” Yoga segera menjawab dengan cepat.Lana bisa segera menangkap siapa yang dimaksud oleh Yoga. Namun, Lana harus menahan Yoga agar lelaki itu tidak ikut campur lagi dengan urusannya. Mereka sekarang tidak memiliki ikatan apa pun yang membuat Lana harus menjelaskan tentang semua itu.“Dia temanku.”“Dia bilang dia mencintaimu.” Yoga keceplosan. Sudah kepalang tanggung, Yoga tidak akan menarik lagi ucapannya.“Lalu kenapa kalau dia mencintaiku?” Lana bertanya datar. “Semua orang

DMCA.com Protection Status