Home / Pernikahan / Biduk Cinta Senja / B 1 Surat Perjanjian

Share

Biduk Cinta Senja
Biduk Cinta Senja
Author: Tri naya

B 1 Surat Perjanjian

Author: Tri naya
last update Last Updated: 2023-06-24 08:46:12

Senja berjalan di trotoar dengan pikiran bimbang. Terik matahari menembus kulit tidak ia hiraukan. Gadis cantik bermanik mata kecokelatan itu memikirkan kemelut yang terjadi dalam keluarganya.

"Bapak, ibu. Maafkan aku belum bisa membantu kalian. Aku janji akan mendapatkan uang itu segera."

Senja terus berjalan tanpa memperhatikan langkah. Rasanya ingin sekali menjerit sekencang mungkin untuk bisa mengurangi beban yang kini tengah menggelayuti pikirannya.

Langkah Senja terhenti ketika tiba-tiba ada seorang pria menghadang dan berkata yang membuat Senja terkejut bukan kepalang. Membuyarkan semua lamunan. Menerbangkannya jauh ke awang-awang.

"Menikahlah dengan saya, maka saya akan membantu menyelesaikan masalah keluarga Anda."

Pria asing yang entah dari mana datangnya itu tiba-tiba saja berkata seperti itu. Tanpa basa-basi, bahkan menyapa pun tidak. Kedua bola mata Senja membulat. Bagaimana tidak, ia sama sekali tidak mengenal pria tersebut, tiba-tiba saja mengajak menikah. Aneh sekali. Rasanya seperti sedang bermimpi.

"Si--siapa Anda? Kenapa tiba-tiba datang dan bicara seperti itu kepada saya?" Senja berkata dengan gugup.

Sontak, gadis cantik itu memundurkan tubuhnya karena takut. Pria asing berwajah tampan dengan bulu mata lentik, berhidung mancung, dan perawakan tinggi atletis itu memajukan sedikit tubuhnya, mendekat ke arah Senja.

"Nama saya Langit. Bersediakah Anda menikah dengan saya dan masalah Anda selesai?" ucap pria asing itu dengan wajah serius, sambil mengulangi kalimatnya.

"A--apa? Anda ingin menikah dengan saya?" Lagi-lagi kedua bola mata Senja membulat. Wanita itu mengulang kalimat Langit.

"Apa saya harus mengatakannya kembali? Saya rasa Anda tidak tuli, bukan?" tukas pria itu sambil terus menatap tajam Senja.

"Tuan, saya tidak mengenal Anda. Tiba-tiba Anda mendekati saya dan mengatakan agar saya menikah dengan Anda. Lelucon apa ini?"ucap Senja yang masih syok berusaha untuk tenang menjawab perkataan Langit.

Senja tersenyum kecut, ia masih belum habis pikir dengan perkataan pria asing di hadapannya kini. Tidak kenal, tapi begitu ambisius untuk menikahi gadis itu.

"Saya serius. Jika Anda mau menikah dengan saya, maka saya akan membantu keluarga Anda. Saya tahu, saat ini Anda sedang membutuhkan uang untuk pengobatan ibu juga membantu memulihkan usaha ayah Anda, bukan?" Jelas pria asing tersebut dengan yakin.

Tanpa basa basi pria itu pun membeberkan semua masalah yang tengah dihadapi Senja. Langit juga mengulangi kembali kalimatnya. Sepertinya, memang Langit bersungguh-sungguh dengan ucapannya tersebut.

"Kenapa pria ini tahu masalahku? Siapa sebenarnya dia?" batin Senja curiga.

Ini sudah ketiga kalinya Senja membulatkan kedua bola matanya. Gadis berparas cantik, bermanik mata kecokelatan itu penasaran dengan sosok Langit yang sangat asing karena memang belum pernah bertemu dengan pria tersebut sebelumnya.

"Tuhan, aku berharap ini hanya mimpi. Bangunkan aku, Tuhan." Senja kembali membatin sambil menepuk-nepuk pelan wajahnya.

"Aww!" Senja mengaduh pelan sambil memegangi pipi.

"Ini bukan mimpi. Ini nyata." Kembali Senja bermonolog dalam hati.

"Dari mana Anda tahu tentang keluarga saya? Apa Anda memata-matai saya?" Senja memberanikan diri bertanya.

Senja begitu penasaran dengan Langit. Menatap pria itu dengan sedikit takut. Namun, ia harus mendapatkan jawaban dengan cepat untuk menghilangkan rasa kepenasarannya.

"Akan saya beritahu nanti. Jika Anda bersedia menikah dengan saya." Langit berkata dingin.

Lelaki tampan itu tidak ingin mengatakannya sekarang pada Senja di jalan seperti ini. Pembicaraan yang cukup rahasia tidak mungkin diumbar begitu saja. Apalagi Langit orang terpandang. Pasti akan banyak paparazi yang mengutipnya menjadi bahan berita panas.

"Saya tidak mau. Saya sama sekali tidak mengenal Anda. Bagaimana kalau ternyata Anda orang jahat? Penculik misalnya? Lalu, Anda meminta tebusan pada orang tua saya. Mereka tidak akan mampu membayarnya. Lebih baik, Tuan cari orang lain saja."

Senja menolak mentah-mentah, ia takut jika Langit adalah penculik yang berpura-pura menjadi orang baik. Bagaimana tidak, wajahnya meski tampan, tetapi tatapannya sangat mengerikan. Seperti seekor singa lapar yang hendak menerkam mangsanya.

"Kalau saya berniat jahat, sudah sejak tadi saya menculikmu. Untuk apa bicara panjang lebar. Membuang waktu saja. Saya hanya menginginkan Anda, bukan orang lain. Percayalah, saya orang baik. Jika Anda merasa khawatir, silakan berteriak jika saya melukai Anda."

Langit menahan emosi karena perkataan Senja. Pria itu harus tetap menjaga sikap demi untuk bisa membujuk wanita yang keras kepala dan penuh rasa curiga di hadapannya kini. Senja memang bukan perempuan gampangan yang dengan mudah menerima tawaran laki-laki, apalagi tampan, kaya, dan berwibawa seperti Langit.

Justru rasa takut timbul karena ia selalu diajarkan kedua orang tuanya, untuk tidak terlalu percaya kepada orang asing yang sama sekali belum pernah dikenal sebelumnya. Apalagi di zaman sekarang, banyak penculikan dengan berbagai modus dan iming-iming untuk bisa mendapatkan mangsa.

"Tapi, Tuan ...."

"Pernikahan kita hanya di atas kertas. Saya tidak akan menyentuh atau menuntut Anda melakukan kewajiban seorang istri. Anda bebas melakukan apa pun yang di sukai," jelas Langit dengan wajah serius.

"Asalkan Anda tidak melarikan diri dari saya. Hanya dua tahun. Setelah itu, saya akan membebaskan Anda dari perjanjian itu," lanjut pria tampan tersebut.

Langit paham, Senja masih ragu dan belum mempercayainya. Pria tampan bermata elang itu pun kembali memberikan penjelasan dan keyakinan agar Senja tidak takut, curiga, dan percaya padanya.

"Sebaiknya aku terima tawaran dia. Sepertinya, laki-laki ini orang baik. Lagipula, aku memang butuh uang untuk pengobatan ibu dan membangkitkan usaha bapak."Senja membatin.

Gadis itu berusaha meyakinkan hatinya untuk mempercayai perkataan Langit. Demi Bapak dan ibunya. Jika memang ini salah, ia rela. Asalkan mendapatkan uang untuk kedua orang tuanya.

"Baiklah, saya mau menikah dengan Anda. Akan tetapi, apa Anda akan memenuhi janji Anda?"

"Tentu, semua akan tertulis dalam sebuah perjanjian yang akan kita sepakati bersama. Ikutlah dengan saya untuk menandatangani kesepakatan kita."

"Baiklah."

Senja pun akhirnya luluh dan menyetujui perkataan Langit. Ini adalah jalan ninjanya untuk bisa cepat mendapatkan uang. Jika harus menunggu dirinya mendapatkan uang dari hasil bekerja, belum tentu bisa terkumpul banyak dalam waktu dekat. Sedangkan sang Ibu harus segera mendapatkan pengobatan agar nyawanya dapat di selamatkan dan usaha ayahnya bisa bangkit kembali.

Setengah jam kemudian, Senja dan Langit tiba pada sebuah gedung. Seorang pengacara sudah menunggu di sana untuk memberikan berkas yang akan di tandatangani keduanya. Langit memang sudah merencanakan semua sebelum bertemu dengan Senja.

"Tanda tangan di sini. Setelah itu, kita ke kantor urusan agama untuk mengurus pernikahan. Saya akan temui orang tua Anda untuk meminta izin," ucap Langit.

Pria tampan bermata elang itu menyerahkan dokumen berisi surat perjanjian kepada Senja untuk di tandatangani. Pengacara yang bernama Bram menjadi saksi penandatanganan surat tersebut.

Senja membaca isinya. Tanpa menunggu lama ia langsung menandatangani surat tersebut. Kemudian, mereka pun gegas ke rumah Senja dan kantor urusan agama setelah mendapat persetujuan dari kedua orang tua perempuan tersebut.

Setelah urusan selesai, Langit mengajak Senja menyiapkan semua keperluan pernikahan. Mulai dari baju pengantin yang akan dikenakan, tata rias, dan cincin pernikahan. Meskipun pernikahan sementara dan hanya digelar sederhana. Namun, tetap disiapkan Langit dengan baik. Semua untuk membuktikan, terutama pada Mami dan papinya bahwa pernikahan itu benar-benar terjadi seperti keinginan mereka.

Related chapters

  • Biduk Cinta Senja    Bab 2 Menikah Dengan Pria Asing

    Hari yang di nanti pun tiba, di mana Senja dan Langit akan menggelar pernikahan mereka pada sebuah aula masjid tidak jauh dari tempat tinggal wanita itu. Suasana pun tidak terlalu ramai dan hanya sebentar saja.Pernikahan digelar secara sederhana. Hanya dihadiri kedua orang tua mereka dan empat orang saksi saja. Meski demikian, semua berjalan dengan lancar. Keluarga Senja yang termasuk golongan orang biasa juga tidak mempermasalahkan hal itu. Melihat putri satu-satunya menikah saja mereka sudah bahagia. Begitupun Mami dan papinya Langit yang tidak kalah bahagianya."Setelah menikah, Senja akan tinggal bersama saya di apartemen." Lelaki yang bernama Langit itu berkata di hadapan kedua orang tua mereka usai acara ijab kabul dan sungkeman selesai. "Terserah Nak Langit saja. Bapak sama Ibu tidak menghalangi." Safroni, Ayah Senja berkata dengan pelan dan sedikit gugup sambil menatap lembut ke arah kedua pembelai.Binar bahagia tidak dapat terlukiskan di balik kedua bola mata pria tua itu.

    Last Updated : 2023-06-24
  • Biduk Cinta Senja    Bab 3 Mabuk Berat

    Senja melalui hari-hari seperti biasa, meski kini ia sudah menjadi istri seorang CEO yang sangat tersohor di antreo negeri. Namun, tetap saja itu hanya di atas kertas dan untuk sementara. Jika bukan karena demi menyelamatkan kedua orang tua, wanita cantik itu tidak akan pernah mau menikah apalagi dengan pria asing yang tidak dikenal sebelumnya. Meskipun terlihat dingin dan acuh. Namun, Langit memenuhi janjinya dengan memberikan kebebasan pada Senja untuk menjalankan hari-hari seperti biasa ia lakukan. Begitupun dengan Senja, ia tidak pernah mau mencampuri urusan Langit. Mau ke mana pun pria tersebut pergi dan melakukan apa saja. Malam ini, Langit pulang larut dalam keadaan mabuk berat. Usai ke bar bersama asisten pribadinya. Lelaki itu tampak berantakan sekali. Rambut dan pakaian sudah tidak tertata dengan rapi, ia pun tidak berhenti merancau. Senja membukakan pintu saat Langit tiba dipapah oleh Zack, asisten pribadinya. Dengan cepat Senja meraih tubuh Langit yang terkulai membantu

    Last Updated : 2023-06-24
  • Biduk Cinta Senja    Bab 4 Mulai Ingat

    Zack menghela napas kasar. Pria berkulit hitam manis itu menatap ke arah Langit yang tampak bingung duduk di sampingnya. "Apa Bos lupa semalam ke mana?" tanya Zack mencoba membuat Langit mengingat peristiwa semalam. "Jangan membuat teka-teki. Saya tidak mengingat apa yang terjadi semalam sama sekali." Langit mulai kesal dengan pertanyaan Zack yang membuat kepalanya kembali berdenyut. "Semalam Bos ke bar dengan saya. Lalu, mabuk berat. Nyonya Senja membawa Bos ke kamar dan mengurus Anda. Setelah itu saya pulang dan tidak tahu apa yang terjadi," jelas Zack dengan wajah serius. "Ke bar? Mabuk?" Langit mencoba mengingat kejadian semalam sambil memegang kepalanya. "Saya ingat. Kita ke bar selepas pulang kerja. Saat itu, saya habis terima telepon dari Violeta. Lalu, saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya hanya merasa tubuh saya panas dan pusing. Kemudian, saya ... ah sial! Pasti karena itu Senja seperti ini sekarang." Langit kembali berkata sambil sedikit menggebrak meja. Membuat Zack t

    Last Updated : 2023-06-24
  • Biduk Cinta Senja    Bab 5 Melarikan Diri

    Langit dan Senja berkata bersamaan. Keduanya terkejut dengan perkataan dokter itu. Terutama Senja yang sama sekali belum bisa menerima kenyataan dan melupakan kejadian satu bulan lalu. "Untuk memastikan, sebaiknya ke rumah sakit. Supaya diperiksa lebih lanjut." Dokter itu kembali berkata dengan wajah serius. "Baik, Dok." Langit mengangguk paham. Kemudian dokter pun pamit undur diri. "Tidak mungkin! Aku tidak mungkin hamil! Tidak mungkin!" Senja menggeleng sambil meremas kepalanya. Ia syok mendengar perkataan dokter tadi. Langit mendekat dan langsung meraih kedua tangan Senja. "Tenanglah. Kita ke dokter sekarang untuk mengetahui hasilnya." Langit berusaha menenangkan Senja, meski ia juga masih syok dengan perkataan sang dokter. Namun, tetap tenang agar tidak terbawa suasana. "Saya tidak mau. Tidak mau. Tidak mau!" Senja histeris dan menangis. Ia belum bisa menerima kenyataan jika ternyata dirinya benar-benar hamil. Bagai petir menyambar di siang bolong. "Senja, tenangkan dirimu

    Last Updated : 2023-06-24
  • Biduk Cinta Senja    Bab 6 Menemukanmu

    Pagi hari, Langit sudah tiba di Yogjakarta menggunakan mobil. Setelah istirahat sebentar di hotel, ia dan Zack pergi mencari Senja. Mengelilingi sepanjang jalan Malioboro, kemudian ke Sleman, Gunung kidul, Kulon Progo, sampai ke Bantul. Namun, belum berhasil menemukan Senja, meski belum semua di kelilingi. Namun, setidaknya setengah dari kota itu telah di lewati hingga larut malam."Sial! Ke mana perempuan itu? Saya sudah berkeliling mencarinya tapi tidak ketemu. Apa informasi yang diberikan Roni salah? Ahh, tapi tidak mungkin. Dia selalu berhasil menyelesaikan kasus seperti ini. Senja! Kau buat saya geram!" Langit meremas rambutnya dengan kasar. Ia kesal karena tidak juga menemukan Senja."Tenanglah, Bos. Nyonya Senja pasti ketemu." Zack yang mulai mencemaskan keadaan Langit pun berusaha menenangkan pria itu."Bagaimana saya bisa tenang? Kau tahu Zack, Senja tidak punya cukup uang untuk bertahan. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya? Dia pergi membawa calon anakku. Saya tidak ingin

    Last Updated : 2023-07-05
  • Biduk Cinta Senja    Bab 7 Rumah Sakit

    Setibanya di rumah sakit, Langit langsung membopong tubuh Senja dan membawanya ke IGD. Dengan tidak sabar ia mendobrak pintu ruangan itu dan berteriak memanggil petugas yang ada."Siapa pun, tolong istri saya!" teriak pemuda itu sambil mendekati perawat yang tengah terkejut dengan kedatangan Langit yang tergesa dan mendobrak pintu dengan cukup keras."Kenapa diam saja? Cepat tolong dia!" Langit yang panik sedikit membentak para perawat itu. Membuat mereka tersentak dan kembali ke alam sadar.Seorang perawat langsung mengambil brankar yang berada di dekat pintu masuk ruangan itu dan petugas lain membantu Langit merebahkan tubuh Senja. Wanita itu langsung di dorong menuju pintu masuk ruang pemeriksaan."Maaf, Tuan tidak bisa ikut masuk. Silakan tunggu di sini." Seorang perawat mencegah Langit yang ingin ikut masuk ke dalam."Tolong selamatkan istri dan calon anak saya." Pria itu meminta dengan penuh harap."Kami akan melakukan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan istri dan calon anak T

    Last Updated : 2023-07-05
  • Biduk Cinta Senja    Bab 8 Terkejut

    Hari ke dua Senja di rawat di rumah sakit pasca kejadian malam itu. Kondisinya sudah mulai membaik. Suasana ruang sakit tampak sepi. Langit harus ke kantor pagi-pagi hingga tidak bisa menemani wanita itu.Senja bangkit dari ranjang dan duduk. Kemudian menghela napas sedikit kasar. Ia kembali berpikir untuk melarikan diri dari Langit."Langit tidak ada di sini. Sepertinya Zack pun tidak mengawasi. Situasi rumah sakit juga sepi. Sebaiknya, aku pergi dari sini sekarang. Aku tidak ingin kembali pada laki-laki itu." Senja mencabut paksa selang infus di tangannya. Ia sedikit meringis menahan sakit. Darah menetes dari punggung tangan, tetapi ia tidak peduli. Dengan cepat Senja turun dari ranjang dan berjalan ke arah pintu. Mengintip dari sela jendela. Memastikan situasi aman hingga ia bisa lari. Wanita itu berjalan cepat menyusuri lorong rumah sakit sambil sesekali memegang perutnya yang masih sedikit nyeri.Namun, langkahnya terhenti saat di rasa ada yang memeluknya dari belakang. Ia berus

    Last Updated : 2023-07-05
  • Biduk Cinta Senja    Bab 9 Posesif

    Satu Minggu berlalu, Senja sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Langit memapah Senja dengan hati-hati dan membantu wanita itu merebahkan diri di kamar. Namun, bukan di tempat Senja biasa tidur. Melainkan di kamar Langit."Kenapa membawa saya ke kamarmu, Mas?" tanya Senja yang terkejut karena tidak di bawa ke kamarnya oleh Langit.Langit menghela napas kasar. "Mulai sekarang, kamu tidur di kamar ini bersama saya karena tidak baik suami istri tapi tidur terpisah." Pemuda itu berkata sambil mengusap kepala Senja yang terbaring."Saya ingin tidur di kamar saya saja. Saya ....""Tidak! Kau harus tidur di sini! Jangan membantah!" Langit berkata dengan penuh penegasan sambil menatap tajam ke arah Senja seolah mengintimidasi. Senja mendengkus kesal sambil menelan ludah. Lagi-lagi tidak bisa membantah perintah Langit."Istirahatlah, saya mau mandi. Jangan macam-macam. Atau saya akan menghukummu!" Lagi-lagi kalimat ancaman yang keluar dari mulut tajam Langit. Membuat Senja tidak bisa berkutik da

    Last Updated : 2023-07-05

Latest chapter

  • Biduk Cinta Senja    Bab 61 Dermaga Cinta Senja

    Senja dan Langit bisa sedikit lega karena Violeta dan kekasihnya itu sudah tertangkap. Meskipun perempuan itu tengah mengandung. Namun, tak menggentarkan hati Langit untuk tetap memenjarakannya. Kini, mereka masih harus menghadapi Barman dan Niken yang sampai saat ini masih di sekap.Langit mengajak Senja menemui dua orang itu, meski awalnya ia keberatan. Namun, Senja kukuh ingin ikut. Gadis cantik tersebut ingin melihat bagaimana kondisi Paman dan bibinya tersebut. "Akhirnya kamu datang juga, Senja. Tolong bebaskan kami. Suamimu telah menangkap dan menyekap kami di sini," ucap Niken dengan tidak tahu malunya saat ia tiba di gedung tua tempat Barman dan Niken di sekap.Senja menatap tajam ke arah Paman dan bibinya. Kemudian, ia tersenyum miring. "Apa kalian pikir aku datang ke sini untuk membebaskan kalian? Aku hanya ingin memastikan apakah benar kalian sudah tertangkap atau belum. Ternyata benar, kalian sudah tertangkap. Kau hebat suamiku," ucapnya sambil memuji Langit. Tidak ada s

  • Biduk Cinta Senja    Bab60 Tertangkap

    Hari berganti pagi. Matahari sudah mulai menampakkan diri. Langit terbangun karena kulit pipinya tersentuh pancaran sinar mentari yang menyusup masuk lewat celah gorden. Pria itu menyipitkan kedua matanya karena silau dan bergerak perlahan agar tak membangunkan Senja.Senja menggeliat saat suaminya melakukan pergerakan. Langit mengusap-usap lembut punggung Senja agar tetap terlelap. Perlahan, Langit membenarkan posisi tidur Senja agar nyaman. Kemudian, sedikit menggerakkan tangan yang terasa pegal karena semalaman menyangga tubuh Senja. Setelah itu, ia memiringkan sedikit tubuhnya sambil mengamati wajah sang istri. Tampak menggemaskan ketika sedang tidur seperti itu. Langit merapikan rambut Senja yang menutupi wajah. Lalu, mendekatkan wajahnya dan mencium kening serta bibir mungil milik Senja.Senja yang diperlakukan seperti itu membuka matanya perlahan. Saat dirasa ada sentuhan di wajah cantiknya. Langit tersenyum saat menatap Senja yang baru saja terbangun dari tidurnya."Morning,

  • Biduk Cinta Senja    Bab 59 Baby La Menghilang

    Mereka menyekap Niken dan Barman di sebuah gedung tua, di mana keduanya pernah di sekap sebelumnya. Mengikat Barman dan Niken pada kursi kayu yang berbeda dengan mulut di tutup lakban. Penjagaan pun di lakukan dengan ketat.Sementara Langit, pria itu pulang ke apartemen menemui anak dan istri tercintanya. Langit belum membahas tentang Barman dan Niken. Menunggu suasana hati Senja benar-benar tenang. Pasalnya, sang istri tampak lelah mengurus Baby La yang sudah semakin aktif dan tidak bisa diam. Meskipun ada pengasuh yang menjaga. Namun, Senja tetap menyempatkan diri ikut mengurusnya.Langit melangkahkan kaki mendekati anak dan istrinya yang tengah sibuk bermain. Berkejaran saling bercanda. Senyum indah terukir di kedua sudut bibirnya, melihat Senja yang tampak kewalahan mengikuti langkah Baby La yang menggemaskan."Ups, ketangkap. Anak Dady sudah besar. Sudah pandai menggoda Mommy, ya." Langit menangkap Baby La saat berlari ke arahnya. Kemudian menggendong dan mencium lembut buah hati

  • Biduk Cinta Senja    Bab 58 Penyergapan Barman dan Niken

    Hubungan Langit dan Senja semakin hari semakin membaik. Mereka sudah tidak lagi bertengkar. Bahkan, kini Senja sudah bisa berjalan seperti sedia kala. Laskar sang putra pun sudah kembali bersama. Bayi kecil itu kini sudah tumbuh besar. Usianya sudah menginjak satu tahun enam bulan.Baby La semakin aktif dan mulai pandai bicara. Banyak kata-kata lucu terlontar dari mulut mungilnya. Senja dan Langit begitu memanjakan buah hati terkasih mereka. Kebahagiaan kembali terpancar dalam biduk rumah tangga keduanya. Zack pun merasa senang melihat Langit dan Senja sudah tidak lagi berseteru. Pria hitam manis itu berharap ini akan selamanya. Sudah cukup kesedihan yang ada dalam mahligai rumah tangga mereka. Saatnya bahagia digapai. Meskipun masih harus waspada. Sebab, Barman, Niken, dan Violeta belum tertangkap dan masih dalam pencarian."Zack, bagaimana? Apa kau sudah berhasil menemukan mereka?" tanya Langit saat Zack baru saja tiba di kantor. Kebiasaan Langit yang selalu begitu tanpa memberi wa

  • Biduk Cinta Senja    Bab 57 Dilema

    Langit melepaskan ciumannya dan menangkupkan wajah Senja. Menatap lekat-lekat wajah sang istri. Napas Senja masih bergemuruh. Tampak amarah terpendam di sana. Langit terus menatap Senja, meski wanita itu berusaha menghindar."Saya lakukan semua untukmu bukan karena mengasihanimu. Akan tetapi, karena saya tulus mencintaimu. Walau awalnya, semua itu hanya sandiwara demi menuruti ego dan ambisiku. Namun, setelah saya bersamamu, semua berubah. Saya semakin jatuh hati dan tidak ingin kehilanganmu, Senja." Langit berkata sambil terus menatap wajah Senja. Pria itu ingin membuktikan jika dirinya benar-benar tulus mencintai sang istri. "Senja, tolong percaya saya. Tatap dan lihat kedua mata saya, apakah ada kebohongan di sana?" ucap Langit kembali dengan wajah serius tanpa melepaskan tatapannya.Senja yang masih tersulut emosi hanya diam. Lidahnya enggan mengeluarkan kata-kata. Senja berusaha memalingkan wajahnya dari Langit. Namun, pemuda itu terus memegangi wajah Senja agar tetap menatapnya.

  • Biduk Cinta Senja    Bab 56 Perdebatan

    Barman tampak gelisah, meski ia berhasil melarikan diri. Namun, ia adalah seorang buronan polisi. Tak bisa bebas keluar rumah. Harus melakukan penyamaran agar tidak dikenali, terutama dengan anak buah Langit yang tidak tinggal diam dengan kasus tersebut.Niken tampak menekuk wajahnya. Wanita itu kesal karena harus menjalani hidup seperti ini. Harusnya ia bisa hidup mewah bergelimang harta. Namun sayang, impian hanyalah tinggal impian. Kini justru ia terlibat kasus berat bersama sang suami."Mas, sampai kapan kita seperti ini? Aku tidak betah jika harus di rumah terus," ucap Niken dengan wajah merajuk."Bersabarlah. Sebentar lagi kita akan bisa bebas ke mana pun. Aku sudah punya rencana untuk membuat Langit menyerah. Kau tunggu saja rencana itu berhasil. Kita pasti bisa menghirup udara segar kembali." Barman meyakinkan istrinya untuk tetap tenang.Tak lama ponselnya berdering. Pria tua itu menerima panggilan telepon dari nomor yang tak di kenal. Awalnya, Barman ragu menjawab. Takut itu

  • Biduk Cinta Senja    Bab 55 Pindah Rumah

    Langit tampak kesal sekali. Pasalnya, Barman dan Niken berhasil meloloskan diri dari penjara. Kini, mereka bersembunyi entah di mana. Anak buah Langit sedang berusaha mencari bersama polisi. Namun, belum bisa melacak keberadaan kedua orang itu.Zack yang khawatir dengan kondisi Langit pun datang ke kantor menemui. Benar saja, sampai di sana Zack melihat ruangan tersebut begitu berantakan. Semua isi meja berhambur di lantai. Tak hanya itu, ia juga mendapati Langit tengah tertunduk sambil meremas kepalanya.Lelaki hitam manis itu mendekatinya, ia menghela napas sambil menatap ke arah Langit. Ada segenggam penyesalan karena saat kejadian tersebut Zack tak ada. Kala itu, Zack sedang ditugaskan mencari keberadaan Violeta yang juga menghilang. Kini, para tawanan mereka berhasil meloloskan diri. "Bos, kau jangan khawatir. Aku janji akan membawa mereka ke hadapanmu secepatnya. Jangan buat dirimu seperti ini. Apa kau tidak kasihan dengan Nyonya Senja? Dia membutuhkanmu untuk bisa lekas sembuh,

  • Biduk Cinta Senja    Bab 54 Menjaga Senja

    Senja masih memeluk Langit. Wanita itu begitu ketakutan sekali. Ingatan akan masa lalunya kembali datang dan terus menghantui pikirannya. Langit meski panik tetap berusaha tenang, ia tidak ingin Senja semakin gelisah jika melihatnya."Kau jangan takut. Saya berjanji akan selalu menjaga dan melindungimu. Maafkan saya, tidak seharusnya saya membawamu ke tempat itu dan menemuinya. Saya menyesal telah melakukan itu padamu. Maafkan saya, Senja." Langit berkata lembut di tengah-tengah aktivitasnya. Pria itu semakin merasa bersalah dengan melihat kondisi Senja sekarang."Mas tidak salah. Memang sudah seharusnya saya menemuinya. Cepat atau lambat, semua pasti akan terungkap. Maafkan saya telah membuatmu khawatir. Maaf, jika saya rahasiakan semua darimu. Seharusnya, sejak awal sebelum kita menikah saya bercerita. Mungkin hati saya akan jauh lebih baik saat melihatnya." Senja melepaskan pelukannya. Menatap dalam sang suami dan menggenggam kedua tangannya. Wanita itu merasa bersalah karena menut

  • Biduk Cinta Senja    Bab 53 Tersadar

    Dari kejauhan tampak Randi melangkah mendekat ke ruang pemeriksaan. Lelaki berparas manis itu berpapasan dengan Langit yang tengah panik menunggu di luar tempat tersebut."Langit," ucap Randi lembut dengan terkejut."Randi." Langit pun tak kalah terkejutnya dengan Randi."Kamu ... Apa yang lakukan di sini? Apa terjadi sesuatu pada Senja? Pasien di dalam apakah itu Senja?" Rentetan pertanyaan di lontarkan Randi dengan rasa penasaran."Iya, di dalam itu adalah Senja." Langit berkata sambil mengangguk pelan."Apa yang terjadi? Kenapa Senja sampai di bawa ke IGD. Apa dia ....""Ceritanya panjang. Singkat cerita, Senja syok dan tak sadarkan diri." Langit kembali berkata, ia tak ingin banyak bicara karena masih mengkhawatirkan kondisi Senja."Baik, aku akan memeriksa Senja dahulu. Kamu berhutang penjelasan padaku," ucap Randi sambil melangkah dan membuka pintu ruangan pemeriksaan. Tak lupa ia berpesan pada pemuda yang berdiri di hadapannya sebelum pergi. Langit mematung, ia juga syok dengan

DMCA.com Protection Status