Share

Siska Nangis Bombay

Tiba-tiba Siska berlutut di depan Mas Ilham. Sehingga membuat kamu merasa kesal.

"Mas Ilham, aku gak mau dipecat. Tolong bantu aku!" Pinta Siska menangis dan berlutut.

Mas Ilham menjauh, "Berdiri, tak ada gunanya kamu menangis di sini," kata Mas Ilham. "Jangan buat aku malu dengan kamu menangis di depan rumahku subuh-subuh seperti ini," kata Mas Ilham.

"Kita masuk saja, Mas," ucapku menarik tangan Mas Ilham.

Kami biarkan Siska di depan rumah. Sesaat kemudian dia sudah pergi.

Selesai salat subuh, aku dan ibu memasak untuk sarapan. Sementara Mas Ilham memilih untuk joging bersama kedua adiknya dan Kiara.

"Kinan...Kinan...," suara Mas Arfan.

Ku minta ibu meneruskan pekerjaanku, lalu aku membuka pintu karena Mas Arfan terus menggedor pintu.

"Ada apa, Mas?" tanyaku.

Ku lihat ada beberapa orang melihat ke arah kami saat mereka lewat.

"Maksud suami mu apa? Dia udah bikin Siska terancam di pecat," kat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status