Share

Pertemuan Aulia dan Damar

Author: Nisa cantik
last update Last Updated: 2024-06-20 11:36:25

"Kamu tahu di mana Santi tinggal?"Tanya Erika lagi. Erika bermaksud untuk mendatangi dan memastikan berita yang didengarnya itu.

Setelah mendapatkan alamat Santi, Erika pun langsung pergi ke tempat yang di maksud.

Rupanya jenazah Darmawan dibawa ke rumah Darmawan yang lama, saat Erika mendatangi kos-kosan yang di tinggali oleh Santi, Erika tak mendapati Santi maupun Darmawan ada di sana.

"Mbak Santi pulang di rumah yang lama katanya..!"kata ibu kos yang memberitahukan Erika.

"Terima kasih Bu..! mari...!"Erika pun berterima kasih lalu permisi kepada ibu kost untuk langsung menuju ke rumah Darmawan yang selama ini di tempati bersama dengan Santi.

Sebelum Erika memberikan kabar kepada Putri semata wayangnya, Erika ingin memastikan dulu kabar yang didapatkannya itu.

Sesampainya di kediaman Santi, Erika langsung masuk untuk memastikan sendiri apakah benar Darmawan sudah meninggal atau belum.

"Ibu Erika?"kata Santi kaget dengan kedatangan bosnya.

"Saya turut berduka cita ya San...? Ap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Hasil tes DNA

    "Damar...? Yang dulu suka dengan Catherine bukan..?"Tanya Aulia."Alhamdulillah, ternyata kamu masih mengenaliku...!"kata Damar penuh dengan rasa syukur. "Kok kamu bisa ada di sini?"Tanya Aulia keheranan. Sejauh yang dia ketahui yang berduka adalah istri kecil dari Papanya. Tapi Aulia masih berusaha untuk berpositif thinking, "Mungkin Damar adalah salah satu tetangga dari pelakor tersebut!"."Atas nama adikku, Aku mau minta maaf ya Aul? maaf karena adikku menjadi duri dalam rumah tangga kedua orang tuamu...!"kata Damar meminta maaf. Mendengar itu Aulia pun menjadi marah, Ia tak menyangka jika adik dari kawannya lah yang ternyata menjadi pelakor. "Menurutmu? Apakah aku harus memaafkannya? Tolong jelaskan satu alasan saja...! gara-gara wanita sundal itu keluarga mamaku berantakan dan aku kehilangan papaku...!"jawab Aulia yang kini tak mau menatap wajah Damar. "Maafkan aku yang tak tahu diri, tapi kami pun tak memiliki pilihan lain saat itu, Santi sudah terlanjur hamil, kalau tidak

    Last Updated : 2024-06-24
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kehangatan yang sama

    Meskipun Nadine tidak menyukai kehadiran keluarga Yudistira, tapi dirinya tidak bersikap sombong ataupun cuek, Ia lebih bersikap kepada profesionalisme dalam bekerja.Obrolan ringan pun terjadi di antara mereka, tanpa direncana Gibran malah terlihat akrab dengan Arkha dan meminta pemuda tersebut untuk menggendongnya. Saat menyadari Gibran sudah ada dalam gendongan Arka, Nadine pun menegur putranya tersebut. "Gibran udah besar loh, kok minta gendong sama Om? turun yuk...?"kata Nadin mencoba membujuk Sang putra untuk turun. Gibran menggelengkan kepalanya tanda dia tak mau untuk turun dan menuruti perintah sang mama, bahkan kini Gibran memeluk laki-laki yang menggendongnya dengan erat. Dari arah berlawanan, lebih tepatnya di meja kasir, Sari dan Ine memperhatikan interaksi mereka. Tiba-tiba saja Sari menyeletuk dan membuat Ina terperangah."Andai kamu tahu Din, mereka adalah keluargamu yang sebenarnya...! mereka adalah Mama Papa Dan juga kakakmu...!"kata Sari yang bisa ditangkap deng

    Last Updated : 2024-06-26
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Keinginan Damar kembali

    "Kami tidak serakah...!"ada makna tersinggung dari apa yang diucapkan oleh keduanya. "Dari apa yang kuucapkan tidak ada kata serakah lho, takkan kalian tidak bisa mendengarnya secara jelas?" Arkha pun tak kalah protes dengan tuduhan keduanya."Ganteng-ganteng kok nyebelin...!" gerutu Sari mendengar yang diucapkan oleh Arkha."Aku masih denger loh...!" sahut Arkha menggoda saat melihat Sari sewot. entah mengapa di pandangannya kini terlihat sangat lucu.Sari pun mencebik kesal dengan tingkah Arkha meskipun dia akui kalau Arkha sangatlah tampan."Sudah... sudah...! kamu diam Arkha, biar mama ngomong dulu sama adikmu Aretha...!" tegur Ibu Liliana.Nadine yang mendengar nama yang menurutnya asing pun mengerutkan kening, dalam hati dia bertanya-tanya siapakah Aretha?.Melihat kebingungan putrinya, Ibu Liliana pun menjelaskan."Aretha adalah nama yang kami berikan kepadamu dulu nak...! namun ternyata sekarang namamu malah berubah menjadi Nadine...!" jelas Ibu Liliana.Di tengah perbincanga

    Last Updated : 2024-06-27
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Arkha melamar Ine

    "Mau jadi perkedel kamu?" ucapan Damar terpotong dengan pernyataan Nadine barusan."Masih inget kan dengan tangan ini? atau kaki ini?" tanya Nadine lagi.Damar meneguk ludahnya berkali-kali mengingat tentang apa yang di ucapkan oleh mantan istrinya tersebut."Dek...!" kata Damar memelas."Baik...! Mungkin memang ada baiknya aku memberikan pelajaran...!"Nadine berkata selalu berdiri dari duduknya.Dia menaikkan celana legging yang dikenakannya hingga sampai ke lutut, kemudian menyingsingkan kaos lengan panjangnya. Seolah mencoba memberi kenyamanan untuk bersiap menghajar Damar. Damar yang panik langsung bersimpuh di kaki Nadin, Ia tak mau merasakan bogem mentah ataupun tendangan dari Nadine, apa yang saat itu diterima olehnya sudah cukup membuatnya merasakan sakit yang tak terkira. "Maafkan aku dek, tolong jangan menggunakan kekerasan kali ini, kamu tahu kalau aku tak sebanding jika kamu mengeluarkan kemampuan bela dirimu...!"Damar menangkupkan kedua tangannya ke dada memohon kepada

    Last Updated : 2024-07-01
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar tak tahu malu

    Setelahnya, Ine langsung melanjutkan pekerjaannya yang tertunda...Arkha tersenyum saat melihat cincin yang selama ini dikenakannya kini berpindah ke jari manis ine."Itu hanya simbol, yang sebenarnya akan menyusul...!"teriak Arkha karena wanita yang dilamarnya tadi langsung pergi tanpa menghampirinya. Nadine yang menyaksikan itu hanya mengerjapkan matanya berulang kali, ia mencoba memahami dan mencerna apa yang disaksikannya tadi. Nadine mencubit tangannya sendiri guna memastikan apakah semua itu mimpi ataukah kenyataan."Awwww...!"pekik Nadine cukup keras dan itu mampu membuat semua orang memusatkan perhatian kepadanya.Menyadari semua orang pandangannya tertuju kepadanya Nadine pun hanya menyengir salah tingkah, tanpa ditanya dia pun menjelaskan apa yang dilakukannya tadi. "Maaf Pak Bu...! tadi cuma ingin memastikan kalau semua ini adalah nyata...!"kata Nadine dengan tersenyum malu-malu. "Nadine Areta Pramoedya Yudhistira...!"Lagi-lagi Pak Yudistira memanggil nama Nadine yang l

    Last Updated : 2024-07-02
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Fikiran culas

    Dengan tatapan marah namun tak mampu melawan, Damar memilih pergi dirinya pun merasa takut karena yang dikatakan oleh security tersebut seolah sungguh-sungguh. "Awas kamu...!" Damar berlalu dengan mengacungkan telunjuknya ke arah sang security. Hatinya dongkol bukan main, karena apa yang menjadi angannya tak menjadi kenyataan. Sepanjang perjalanan pulang dia memaki-maki tak jelas, bahkan dia pun sempat menyalahkan Nadine karena tak menyerahkan tokoh yang sudah besar itu kepada dirinya yang merupakan ayahnya Gibran. Entah kamus dari mana dia mendapatkan rumus seperti itu, mana ada ceritanya usaha yang didirikan oleh mantan istri itu bisa berpindah alih ke mantan suami dengan alasan merupakan ayah dari anaknya. Sekonyol itu memang pemikiran seorang Damar.Sesampainya di rumah kontrakan, Damar masih belum selesai mengomel, dan itu membuat Ibu Pratiwi mengernyitkan keningnya."Awas aja kalian semua, kalau aku berhasil mengambil alih kepemilikan toko roti tersebut, maka kalian semua ak

    Last Updated : 2024-07-07
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Santi sangat jauh berubah

    Sementara kini, Damar sudah berada di depan perusahaan tersebut, dia tidak langsung turun dari mobilnya, dia masih menimbang-nimbang apa yang akan dikatakannya nanti.Nasib baik sedang membersamai Damar, Kini dia melihat Santi keluar dari perusahaan tersebut dengan menenteng sebuah tas di pundaknya, camat dapat membuka jika Santi izin setengah hari saja bekerja, semua itu terlihat dari Santi yang tak lagi menggunakan seragam cleaning service seperti biasanya. Damar mengurungkan niatnya untuk menghampiri santri, dia lebih tertarik untuk mengikutinya untuk tahu di mana adiknya itu tinggal selama ini. Santi memasuki sebelah kos-kosan yang letaknya tak jauh dari perusahaan tersebut, Damar pun segera turun dan bermaksud untuk menghampiri sang adik. Namun langkahnya dihentikan oleh security yang menjaga kos-kosan tersebut."Maaf Pak, laki-laki memang tidak diizinkan untuk masuk ke sini, Apapun alasannya meskipun itu adalah bapaknya ataupun saudara laki-laki dari perempuan yang ngekos di

    Last Updated : 2024-07-10
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 55

    "Aku bekerja di perusahaan milik seorang wanita yang Aku sakiti...?"lirih Santi dalam hatinya."Apa yang harus aku lakukan? lebih baik aku menebalkan mukaku saja, aku akan pura-pura tak tahu bahwa ibu Erika adalah istri pertama Mas Darmawan dulu...!"pikir Santi dalam hatinya. "Apakah kamu masih mau melanjutkan kerja di sana kan? kamu dulu menghancurkan rumah tangga Ibu Erika, sekarang kamu malah mengemis mau minta makan darinya...!"kata Damar mencoba untuk membuat Santi mau keluar dari pekerjaan sebagai cleaning service tersebut. "Aku tidak mengemis Mas, Aku bekerja dan aku menukar uang yang diberikan oleh perusahaannya dengan keringatku...!"Santi membantah yang di katakan oleh Damar karena tak suka dibilang pengemis."Lanjutkan pendidikanmu dek, Mas mohon...! rajut lagi cita-citamu yang pernah kandas... lanjutkan kejar paket kemudian kuliah...!"kata Damar. "Kemudian menjadi adikmu yang manja lagi? begitu maksud dari perkataanmu Mas? Aku ingin mandiri, Aku tidak ingin bergantung ke

    Last Updated : 2024-07-19

Latest chapter

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bab 72

    Ine menatap tajam ke arah Sari, hatinya merasa curiga dengan permintaan maaf dari sahabatnya itu,"Jangan katakan kalau kamu nggak bisa Dateng ya mbak, aku marah nih...!" kata Ine."Maaf...!" jawab Sari sekali lagi tanpa berani melanjutkan kata-katanya yang semakin membuat Ine penasaran dan sekaligus geram."Sudahlah mbak Ine, jangan maksa mbak Sari Dateng kalau emang dasarnya nggak bisa Dateng. Acaranya akan tetap berlangsung meskipun tanpa kehadiran mbak Sari." Kini Nadine yang menyahut."Maafin aku, tdi Damar bilang hari pernikahan kami, maksud saya hari ijab qobul pernikahan kami tepat di tanggal 27 bertepatan dengan acara 7 bulanan Ine...!" Sari menjelaskan dengan menunduk."Bukan keputusan kami Din, tapi itu adalah keputusan dari sesepuh kampungku yng di mintai tolong untuk memperhitungkan hari yang tepat untuk kami...!" lanjutnya penuh rasa bersalah."Apakah tidak bisa di tukar harinya mbak? satu hari saja...!" Ine masih mencoba untuk menego supaya Sari bisa ikut hadir di acaran

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 71

    "Aku tak tahu meski berkata apa, kita jalani saja dulu, jika memang pada akhirnya takdir membawa kita dalam sebuah komitmen, kita bisa apa?"jawab Sari. "Kamu tidak berniat untuk mengingkari takdir kan?"tanya Damar. Sari pun menggelengkan sebagai jawaban atas pertanyaan Damar."Berikan aku waktu, aku pun butuh memahami apa yang terjadi di dalam sini, konyol nggak sih?"kata Sari kemudian. "Tergantung dari bagaimana kamu memandangnya...!"jawab Damar. "Kita ini hanya makhluk, ibaratnya kita ini hanyalah wayang yang siap untuk menerima peran kita, tentu saja tidak mampu untuk menolaknya, siapa pula kita...?"kata-kata Damar terdengar sangat bijak. Setelah itu mereka pun saling pulang ke rumah mereka masing-masing, setelah sebelumnya mereka saling bertukar nomor ponsel. ***** Tak terasa 2 minggu telah berlalu, kini tiba saatnya Nadine dan juga Anan untuk mengambil surat hasil dari pemeriksaan mereka dua minggu yang lalu. Dalam hati Nadine sangat berharap jika hasil tesnya adalah

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kamu bukan ibu kandungnya Nadine bukan?

    "Kak ih... Aku nggak suka kakak bilang seperti itu...!" kata Nadine merajuk.Anan semakin mengeratkan pelukannya, tapi dalam hati di tak pernah menyesali kata-katanya barusan. Baginya cinta yang dia berikan untuk Nadine adalah cinta tak bersyarat. Cinta yang akan selalu apa adanya dan selalu menerima segala keadaan.Keesokan harinya, Sesuai keinginan Nadine mereka pun memeriksakan diri berdua ke dokter kandungan, jika Anan santai, beda halnya dengan Nadine.Entah mengapa hatinya diliputi rasa was-was yang sangat mendalam, hatinya gelisah karena dia terus terngiang-ngiang kata-kata dari sang suami."Bagaimana jika seandainya aku tak bisa memberikanmu keturunan kak?" Tanya Nadine tiba-tiba."Tak masalah...!" jawab Anan santai."Tapi kakak adalah anak tunggal dari Mama dan Papa...!" perkataan Nadine tak selesai karena di sanggah terlebih dahulu oleh Anan."Dan aku bukanlah seorang pangeran yang wajib memiliki penerus untuk sebuah kerajaan yang di pimpin, ku kira itu cukup untukku jadikan

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Ucapan adalah Do'a

    Melihat Damar berlalu dengan rasa malu yang ditanggungnya membuat Sari sedikit merasa kasihan dan iba, tapi tak di pungkiri nya juga bahwa dirinya juga merasa jengah dengan tingkah absurd dari Nadine tersebut."Mbok ya sadar to mar, tak bisakah dirimu bermetamorfose menjadi lelaki baik seperti yang lainnya? andai kau itu normal seperti lelaki kebanyakan, mungkin aku akan bersedia menjadi pengganti Nadine...!"Batin Sari.Tapi setelahnya Sari pun langsung mengusap dadanya dan beristighfar berkali-kali karena fikiran konyolnya tersebut. setelah itu dia juga memukul-mukul kepalanya karena tak habis fikir bisa memiliki fikiran seperti itu."Sari Sari, kamu itu jangan ketularan tidak waras, Nadine saja dulu sampai tobat yang bukan soto babat menjadi istrinya,lah kok bisa-bisanya kamu memiliki fikiran menjadi istrinya. Eling Sari eling...!" gumamnya kemudian"Tapi kata pak ustadz kemaren, katanya jodoh tak ada yang tahu...!" katanya kemudian seolah membela diri atas pemikirannya tadi.*****

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Laki-laki halu rupanya

    "Cukup saja lah, aku ingin segera menyelesaikan liburan kita, aku sudah rindu sama Gibran...!"kata Nadine sendu saat mengingat sang putra."Kita pulang besok pagi saja ya? di penerbangan awal...!" jawab Anan menanggapi keinginan sang istri.Nadine mengangguk menyetujui keinginan sang suami, dia cukup senang dan lega karena keinginannya langsung di iyakan dan tak di persulit.Pagi harinya, sesuai janji Anan kepada sang istri mereka pun bertolak dengan penerbangan pertama, tujuan yang awalnya ingin langsung ke tempat wisata yang lain berubah haluan dengan menjemput Gibran untuk di bawa turut serta bersama mereka. Anan pun tak merasa keberatan karena ritual bulan madu yang seharusnya di lakukan pun belum bisa mereka lakukan.Sesampainya di kediaman orangtua Nadine, Ibu Liliana dan suami di buat terkejut dengan kepulangan Nadine dan juga Anan yang tak sesuai jadwal."Aretha? kok kalian pulang cepat? ada apa? ada masalah kah?" tanya Ibu Liliana sudah mewakili kebingungan sang suami."Kami

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bulan madu di tempat yang berbeda

    Akhirnya keputusan diambil untuk berwisata di Kalimantan, sesuai keinginan Nadine mereka berdua akan mengelilingi Kalimantan, dari Kalimantan timur selatan barat tengah dan Utara. Sementara Arkan pun lebih memilih menuruti keinginan sang istri yaitu berlibur ke luar negeri, tempat yang dituju oleh mereka adalah negeri impian Ine untuk dikunjunginya selama ini. Kedua pasang pengantin baru itu sangat bahagia menikmati bulan madu mereka, karena kedua pasang pengantin itu tak melewati masa pacaran, maka pacaran mereka lakukan setelah menikah. dan itu jauh lebih membahagiakan bagi mereka. "Dek aku tidak mau menunda kehamilan, apakah kamu bersedia untuk langsung merencanakan dedek bayi di sini?" tanya Arkan kepada Ine di suatu senja saat mereka berada di bawah menara Eiffel. Ine yang mendengar ucapan dari suaminya tersebut pun tersipu malu, meskipun sekarang Mereka adalah pasangan sah sebagai suami istri, namun Ine masih merasakan malu yang tak terkira jika dirinya membahas masalah inti

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Rencana bulan madu

    Sesampainya di rumah ibu Pratiwi terheran melihat keadaan putranya."Kenapa jidatmu mar? kok tambah 2 senti begitu?"tanya ibu Pratiwi seperti sebuah ledekan untuk Damar."Kejedot tiang listrik...!" jawab Damar skenanya kemudian dia langsung menuju ke dapur untuk mengambil air minum di kulkas.Setelah Damar selesai membasahi tenggorokannya yang kering, ini Damar langsung menuju ke ruang di mana sang ibu tadi berada. Pratiwi yang baru menyadari bahwa penampilan anaknya sangatlah rapi langsung menanyakan keheranan hatinya "Kamu dari mana? rapi sekali sepertinya? tapi... bukankah ini hari Minggu? kamu kan tidak kerja ya?"tanya ibu Pratiwi bertubi-tubi. " Damar habis dari menghadiri pernikahannya Nadine...!"jawab Damar singkat. Mendengar jawaban dari putranya kening ibu Pratiwi mengkerut, ia seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan."Nadin menikah? Kok ibu nggak diundang? Terus...? Kok kamu nggak mau ngajak ibu ke sana?" Tanya ibu Pratiwi."Kita semua diundang Bu, tapi Da

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar yang konyol

    Liliana Nadine Dan juga Ine langsung berangkat menuju butik yang mereka maksud tadi, ketiganya sangat bersemangat untuk segera mencoba baju pengantin, tak lupa saat dalam perjalanan mereka juga menghubungi Arkhan dan juga Anan untuk sekalian mencoba dan menilai baju yang mereka pilih. Sesampainya di butik mereka disambut dengan ramah oleh para pegawai butik tersebut, karena sebelumnya sudah observasi untuk fitting baju pengantin, maka ketiganya langsung diarahkan untuk langsung menuju kamar ganti. Anan dan Arkan tiba di butik tersebut tepat saat Nadine Dan juga Ina sudah selesai memakai baju pengantin dan keluar dari kamar ganti. "Nah itu mereka, bagaimana menurut kalian? cocok tidak?"kata ibu Liliana kepada anak serta menantunya. Sangking terpananya Anan dan juga Arkan dengan istri mereka mereka hanya terdengar dengan pandangan kagum kepada keduanya. sebelum pada akhirnya ibu Liliana menepuk pundak mereka secara bersamaan. "Ditanya malah bengong, terpesona ya?"kata ibu Liliana m

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Memilih baju pengantin

    "Ine mau aku ajak kawin Mah, Besok kita ke kampung Ine ya? kita lamar dia sekaligus menikahinya...!" Arkhan berkata dengan bahagianya."Kawin-kawin,,,ayam kali...!"Ibu Liliana menimpali dengan geleng-geleng kepala."Kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian? Apakah benar dan serius mau bareng sama Nadine?" meskipun merasa absurd dengan tingkah Sang putra tapi Ibu Liliana masih tetap penasaran dengan putranya tersebut."Pokoknya aku tak mau di langkahi nadine dan Anan....! titik nggak pakai koma...!" Jawab Arkhan menggebu penuh keseriusan."Nadin mengalah dulu nggak papa kok Kak, kok sepertinya Kakak takut amat Nadine yang nikah duluan...!" Nadine berpura-pura cemberut bermaksud untuk menggoda sang kakak.Melihat sikap adiknya, Arkhan pun menjadi Serba Salah, dia Lalu menghampiri sang adik untuk membujuknya, Padahal sama sekali Nadine tak merasa tersinggung."Apakah adiknya kakak ini sedang merajuk? apakah kamu keberatan Nadine kalau seumpama kita menikahnya berbarengan?"tanya Arkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status