Share

Fikiran culas

Dengan tatapan marah namun tak mampu melawan, Damar memilih pergi dirinya pun merasa takut karena yang dikatakan oleh security tersebut seolah sungguh-sungguh.

"Awas kamu...!" Damar berlalu dengan mengacungkan telunjuknya ke arah sang security.

Hatinya dongkol bukan main, karena apa yang menjadi angannya tak menjadi kenyataan.

Sepanjang perjalanan pulang dia memaki-maki tak jelas, bahkan dia pun sempat menyalahkan Nadine karena tak menyerahkan tokoh yang sudah besar itu kepada dirinya yang merupakan ayahnya Gibran.

Entah kamus dari mana dia mendapatkan rumus seperti itu, mana ada ceritanya usaha yang didirikan oleh mantan istri itu bisa berpindah alih ke mantan suami dengan alasan merupakan ayah dari anaknya. Sekonyol itu memang pemikiran seorang Damar.

Sesampainya di rumah kontrakan, Damar masih belum selesai mengomel, dan itu membuat Ibu Pratiwi mengernyitkan keningnya.

"Awas aja kalian semua, kalau aku berhasil mengambil alih kepemilikan toko roti tersebut, maka kalian semua ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status