Share

Keinginan Damar kembali

Penulis: Nisa cantik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Kami tidak serakah...!"ada makna tersinggung dari apa yang diucapkan oleh keduanya.

"Dari apa yang kuucapkan tidak ada kata serakah lho, takkan kalian tidak bisa mendengarnya secara jelas?" Arkha pun tak kalah protes dengan tuduhan keduanya.

"Ganteng-ganteng kok nyebelin...!" gerutu Sari mendengar yang diucapkan oleh Arkha.

"Aku masih denger loh...!" sahut Arkha menggoda saat melihat Sari sewot. entah mengapa di pandangannya kini terlihat sangat lucu.

Sari pun mencebik kesal dengan tingkah Arkha meskipun dia akui kalau Arkha sangatlah tampan.

"Sudah... sudah...! kamu diam Arkha, biar mama ngomong dulu sama adikmu Aretha...!" tegur Ibu Liliana.

Nadine yang mendengar nama yang menurutnya asing pun mengerutkan kening, dalam hati dia bertanya-tanya siapakah Aretha?.

Melihat kebingungan putrinya, Ibu Liliana pun menjelaskan.

"Aretha adalah nama yang kami berikan kepadamu dulu nak...! namun ternyata sekarang namamu malah berubah menjadi Nadine...!" jelas Ibu Liliana.

Di tengah perbincanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Arkha melamar Ine

    "Mau jadi perkedel kamu?" ucapan Damar terpotong dengan pernyataan Nadine barusan."Masih inget kan dengan tangan ini? atau kaki ini?" tanya Nadine lagi.Damar meneguk ludahnya berkali-kali mengingat tentang apa yang di ucapkan oleh mantan istrinya tersebut."Dek...!" kata Damar memelas."Baik...! Mungkin memang ada baiknya aku memberikan pelajaran...!"Nadine berkata selalu berdiri dari duduknya.Dia menaikkan celana legging yang dikenakannya hingga sampai ke lutut, kemudian menyingsingkan kaos lengan panjangnya. Seolah mencoba memberi kenyamanan untuk bersiap menghajar Damar. Damar yang panik langsung bersimpuh di kaki Nadin, Ia tak mau merasakan bogem mentah ataupun tendangan dari Nadine, apa yang saat itu diterima olehnya sudah cukup membuatnya merasakan sakit yang tak terkira. "Maafkan aku dek, tolong jangan menggunakan kekerasan kali ini, kamu tahu kalau aku tak sebanding jika kamu mengeluarkan kemampuan bela dirimu...!"Damar menangkupkan kedua tangannya ke dada memohon kepada

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar tak tahu malu

    Setelahnya, Ine langsung melanjutkan pekerjaannya yang tertunda...Arkha tersenyum saat melihat cincin yang selama ini dikenakannya kini berpindah ke jari manis ine."Itu hanya simbol, yang sebenarnya akan menyusul...!"teriak Arkha karena wanita yang dilamarnya tadi langsung pergi tanpa menghampirinya. Nadine yang menyaksikan itu hanya mengerjapkan matanya berulang kali, ia mencoba memahami dan mencerna apa yang disaksikannya tadi. Nadine mencubit tangannya sendiri guna memastikan apakah semua itu mimpi ataukah kenyataan."Awwww...!"pekik Nadine cukup keras dan itu mampu membuat semua orang memusatkan perhatian kepadanya.Menyadari semua orang pandangannya tertuju kepadanya Nadine pun hanya menyengir salah tingkah, tanpa ditanya dia pun menjelaskan apa yang dilakukannya tadi. "Maaf Pak Bu...! tadi cuma ingin memastikan kalau semua ini adalah nyata...!"kata Nadine dengan tersenyum malu-malu. "Nadine Areta Pramoedya Yudhistira...!"Lagi-lagi Pak Yudistira memanggil nama Nadine yang l

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Fikiran culas

    Dengan tatapan marah namun tak mampu melawan, Damar memilih pergi dirinya pun merasa takut karena yang dikatakan oleh security tersebut seolah sungguh-sungguh. "Awas kamu...!" Damar berlalu dengan mengacungkan telunjuknya ke arah sang security. Hatinya dongkol bukan main, karena apa yang menjadi angannya tak menjadi kenyataan. Sepanjang perjalanan pulang dia memaki-maki tak jelas, bahkan dia pun sempat menyalahkan Nadine karena tak menyerahkan tokoh yang sudah besar itu kepada dirinya yang merupakan ayahnya Gibran. Entah kamus dari mana dia mendapatkan rumus seperti itu, mana ada ceritanya usaha yang didirikan oleh mantan istri itu bisa berpindah alih ke mantan suami dengan alasan merupakan ayah dari anaknya. Sekonyol itu memang pemikiran seorang Damar.Sesampainya di rumah kontrakan, Damar masih belum selesai mengomel, dan itu membuat Ibu Pratiwi mengernyitkan keningnya."Awas aja kalian semua, kalau aku berhasil mengambil alih kepemilikan toko roti tersebut, maka kalian semua ak

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Santi sangat jauh berubah

    Sementara kini, Damar sudah berada di depan perusahaan tersebut, dia tidak langsung turun dari mobilnya, dia masih menimbang-nimbang apa yang akan dikatakannya nanti.Nasib baik sedang membersamai Damar, Kini dia melihat Santi keluar dari perusahaan tersebut dengan menenteng sebuah tas di pundaknya, camat dapat membuka jika Santi izin setengah hari saja bekerja, semua itu terlihat dari Santi yang tak lagi menggunakan seragam cleaning service seperti biasanya. Damar mengurungkan niatnya untuk menghampiri santri, dia lebih tertarik untuk mengikutinya untuk tahu di mana adiknya itu tinggal selama ini. Santi memasuki sebelah kos-kosan yang letaknya tak jauh dari perusahaan tersebut, Damar pun segera turun dan bermaksud untuk menghampiri sang adik. Namun langkahnya dihentikan oleh security yang menjaga kos-kosan tersebut."Maaf Pak, laki-laki memang tidak diizinkan untuk masuk ke sini, Apapun alasannya meskipun itu adalah bapaknya ataupun saudara laki-laki dari perempuan yang ngekos di

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 55

    "Aku bekerja di perusahaan milik seorang wanita yang Aku sakiti...?"lirih Santi dalam hatinya."Apa yang harus aku lakukan? lebih baik aku menebalkan mukaku saja, aku akan pura-pura tak tahu bahwa ibu Erika adalah istri pertama Mas Darmawan dulu...!"pikir Santi dalam hatinya. "Apakah kamu masih mau melanjutkan kerja di sana kan? kamu dulu menghancurkan rumah tangga Ibu Erika, sekarang kamu malah mengemis mau minta makan darinya...!"kata Damar mencoba untuk membuat Santi mau keluar dari pekerjaan sebagai cleaning service tersebut. "Aku tidak mengemis Mas, Aku bekerja dan aku menukar uang yang diberikan oleh perusahaannya dengan keringatku...!"Santi membantah yang di katakan oleh Damar karena tak suka dibilang pengemis."Lanjutkan pendidikanmu dek, Mas mohon...! rajut lagi cita-citamu yang pernah kandas... lanjutkan kejar paket kemudian kuliah...!"kata Damar. "Kemudian menjadi adikmu yang manja lagi? begitu maksud dari perkataanmu Mas? Aku ingin mandiri, Aku tidak ingin bergantung ke

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Pengenalan Nadine

    Keesokan harinya, Pak Yudistira dan Ibu Liliana pun mengajak Nadine ke perusahaan. Beliau sengaja membuat acara di hari Minggu saat hari libur kerja.Pesta yang cukup meriah yang di hadiri para Investor dan seluruh staf kantor di semua divisi.Acara tersebut juga mengundang para pengusaha yang dimana ada kerjasama dengan perusahaan milik mereka, tak terkecuali perusahaan tempat Damar bekerja.Nadine yang pada dasarnya memang cantik di buat semakin cantik dengan perias yang sengaja di sewa untuk membuat penampilan Nadine semakin memukau.Di acara tersebut Tak lupa Nadine mengajak dua sahabatnya yaitu Ine dan juga Sari, awalnya keduanya menolak karena merasa tidak layak dan merasa minder. Namun Atas bujukan dari Nadine dan juga Ibu Liliana membuat keduanya akhirnya pasrah dan ikut serta ke acara tersebut.Di acara itu membebaskan membawa semua anggota keluarganya, dan di sana Damar membawa Ibu kakak serta adiknya turut serta.Acara yang memang sengaja di adakan sangat meriah itu menjadi

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Budi mengetahui sebuah rahasia yang di simpan sarah

    "Kalau begitu, Damar bisa kecipratan kekayaan milik Nadine itu...!" batin Ibu Pratiwi. "Ibu ihhh..!" Teriak Sarah tertahan oleh ucapan Mamanya.Ibu Pratiwi tak menghiraukan perkataan putrinya tersebut, fokusnya gini kepada Nadine kemudian menyenggol lengan putranya."Maju mar, perkenalkan dirimu sebagai ayahnya Gibran...! mumpung Gibran sedang digendong sama Nadine...!"kata ibu Pratiwi tak tahu diri. Obrolan keduanya teralihkan dengan perkataan dari Pak Yudistira selanjutnya yang memperkenalkan Gibran sebagai cucunya."Dan ini adalah cucu kami bernama Gibran Pramudya Yudistira...!" Keluarga Yudistira sengaja mengganti nama Gibran dan menyematkan nama Yudistira di belakang nama anak tersebut.Seolah terhipnotis oleh kata-kata sang Ibu, Damar manut begitu saja dan langsung maju hendak menghampiri Nadine. Namun langkahnya terhenti hanya sebatas tangga podium saja, karena di sana dia dihadang oleh para pengawal dan asisten yang dipekerjakan oleh keluarga Yudistira. Saat Damar ingin me

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kemarahan Budi

    "Saraaahhhh...! keterlaluan kamu...! kamu benar-benar menipuku habis-habisan...!"geram Budi menatap ke arah Sarah yang tengah asik menikmati makanannya. Sementara Sarah tak menyadari jika masalah besar Tengah menunggunya, iya tak sadar jika sang suami Tengah dikuasai kemarahan yang sangat besar terhadapnya atas apa yang dilakukannya terhadap Nadine selama ini.Dengan mata menyorot tajam, Budi berjalan ke arah istrinya. Sarah masih belum menyadari jika suaminya kini berjalan menuju ke arahnya, ia masih saja santai menikmati makanan kegemarannya.Budi langsung memegang lengan Sarah, Sarah yang tiba-tiba ditarik lengannya pun menjadi terkejut, ia menatap ke arah orang yang menarik lengannya tersebut. "Mas Budi? apa-apaan sih Mas? kenapa tarik tangan aku seperti ini? lepasin nggak...!"protes Sarah sementara mulutnya masih penuh dengan makanan. "Ikut, atau aku benar-benar akan melepaskanmu dalam artian yang sebenarnya...!"kata Budi berhenti lalu menatap manik mata istrinya."Maksud kamu

Bab terbaru

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Euforia Arkha

    Ibu Liliana dan Pak Yudistira saling tatap, namun kemudian secara bersamaan menatap ke arah Putri mereka. Dalam hati ibu Liliana Sebenarnya masih belum rela untuk melepas putrinya tersebut, namun Ia pun tidak bisa memaksakan kehendaknya itu jika memang Sang Putri sudah mau move on dan melanjutkan hidupnya. "Sebagai orang tua, saya akan merestui jika Itu memang menjadi keinginan putri kami, untuk itu keputusan saya serahkan kepada Nadine sendiri...!"kata Pak Yudistira. "Kamu sudah tahu kan status Nadine seperti apa? dia bukan seorang gadis, dia pun memiliki Putra yang bernama Gibran...!" Sejenak pak Yudistira menghentikan kalimatnya kemudian menatap Anan dan mencari tahu reaksi dari laki-laki calon menantunya itu.Saat tak di dapati wajah keterkejutan ataupun keberatan di sana, Pak Yudistira pun melanjutkan kembali kata-katanya."Jika kamu berniat menggambil Nadine menjadi istrimu, maka kamu harus bisa menerima Gibran sebagai putramu...!" Lanjut pak Yudistira."Saya sudah faham akan

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Anan melamar Nadine

    "Gercep juga lu bro, sat set sat set eh taunya mau jadi adik gua loh...!"kata Arkan langsung memeluk sahabatnya itu. "Gua takut ditikung oleh mantan suaminya, soalnya ada Gibran di antara mereka...! rugi bandar dong, wanita spek bidadari seperti adikmu itu bisa kembali kepada mantan suaminya yang seperti katak berpeci...!"jawab Anan berbisik di telinga sahabatnya itu. "Masuk masuk masuk...! kita masuk ke dalam saja, kebetulan Mbak sumi sudah menyiapkan makanan untuk kita...!" kata ibu Liliana menggandeng Sang Putri. "Makan Mah? tapi ini kan belum waktunya makan malam? ini aja baru jam 05.00 sore...! astaghfirullahaladzim Nadine belum salat ashar mah, Nadine salat dulu ya...!"Nadin teringat bahwa dirinya belum salat ashar dia pun langsung pergi meninggalkan mereka semuanya menuju kamarnya. Sementara Gibran yang seharian memang tidak bertemu dengan Nadine merasa diacuhkan kemudian menangis sekencang-kencangnya. Nadine mengetahui hal itu tapi dia tetap melanjutkan langkahnya karena w

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Nadine menerima Anan

    Bagi Nadine apa yang diucapkan oleh Anan merupakan kejutan yang luar biasa, ia tak percaya jika Anan akan menyatakan cintanya secepat itu."Aku serius dengan ucapanku Nadine. Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Menemani perjalananku sampai ujung usia?" Tanya Anan sekali lagi.Saat mendapati wanita yang ada di hadapannya semakin diam mematung, Anan kembali bersuara."Aku memang bukan seorang pujangga yang pandai dalam merangkai kata-kata, Namun aku ingin kamu mengetahui satu hal, bahwa aku tak main-main dengan ucapanku. Aku akan melamarmu kepada orang tuamu....!" Kata Anan lagi."Kak...!" hanya kata-kata itu yang mampu di ucapkannya."Ya" Jawab Anan."Cukup mengangguk jika kamu setuju, dan menggeleng andai kamu tak bersedia, aku tahu kamu sulit untuk menentukan pilihan sehingga membuatmu sulit untuk berbicara...!" Mendengar yang di ucapkan Anan, Nadine pun menarik nafasnya dalam-dalam. Ia ingin menjawab yang di pertanyakan oleh Anan dengan gamblang agar tak terjadi kesalahpahaman s

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 60

    "Yang jadi masalahnya itu Mas Damar sudah menjatuhkan talak yang tak terampuni, yaitu talak 3...!" protes Shanti."Tinggal bilang saja kalau Damar tak serius dalam mengucapkan kata talak itu, kan bisa di ma'fu...!" kata Pratiwi dengan entengnya."Di ma'fu itu kalau kesalahan lain Bu, tapi kalau tentang talak itu tidak bisa Bu...! talak itu akan tetap berlaku meskipun dalam keadaan marah sekalipun...!" Kata Santi menjelaskan."Kamu Itu anak kecil tahu apa? Diam saja sudah...! milih suami saja nggak bisa, ini malah bicara soal Agama, Mama tentu lebih tahu dari kamu...!" Kata Ibu Pratiwi yang menolak perkataan putri bungsunya."Ibu bilang aku masih kecil? jangan lupakan kalau aku sudah pernah melahirkan seorang bayi...!" Kata Santi yang merasa sedih karena lukanya kembali terkoyak."Iya sudah melahirkan anak, tapi langsung sedeng...!" jawab Ibu Pratiwi tanpa perasaan.Hati Santi serasa ditusuk sembilu saat mendengar lanjutan jawaban dari sang ibu, ibunya itu seolah mati rasa dengan peras

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kemarahan Budi

    "Saraaahhhh...! keterlaluan kamu...! kamu benar-benar menipuku habis-habisan...!"geram Budi menatap ke arah Sarah yang tengah asik menikmati makanannya. Sementara Sarah tak menyadari jika masalah besar Tengah menunggunya, iya tak sadar jika sang suami Tengah dikuasai kemarahan yang sangat besar terhadapnya atas apa yang dilakukannya terhadap Nadine selama ini.Dengan mata menyorot tajam, Budi berjalan ke arah istrinya. Sarah masih belum menyadari jika suaminya kini berjalan menuju ke arahnya, ia masih saja santai menikmati makanan kegemarannya.Budi langsung memegang lengan Sarah, Sarah yang tiba-tiba ditarik lengannya pun menjadi terkejut, ia menatap ke arah orang yang menarik lengannya tersebut. "Mas Budi? apa-apaan sih Mas? kenapa tarik tangan aku seperti ini? lepasin nggak...!"protes Sarah sementara mulutnya masih penuh dengan makanan. "Ikut, atau aku benar-benar akan melepaskanmu dalam artian yang sebenarnya...!"kata Budi berhenti lalu menatap manik mata istrinya."Maksud kamu

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Budi mengetahui sebuah rahasia yang di simpan sarah

    "Kalau begitu, Damar bisa kecipratan kekayaan milik Nadine itu...!" batin Ibu Pratiwi. "Ibu ihhh..!" Teriak Sarah tertahan oleh ucapan Mamanya.Ibu Pratiwi tak menghiraukan perkataan putrinya tersebut, fokusnya gini kepada Nadine kemudian menyenggol lengan putranya."Maju mar, perkenalkan dirimu sebagai ayahnya Gibran...! mumpung Gibran sedang digendong sama Nadine...!"kata ibu Pratiwi tak tahu diri. Obrolan keduanya teralihkan dengan perkataan dari Pak Yudistira selanjutnya yang memperkenalkan Gibran sebagai cucunya."Dan ini adalah cucu kami bernama Gibran Pramudya Yudistira...!" Keluarga Yudistira sengaja mengganti nama Gibran dan menyematkan nama Yudistira di belakang nama anak tersebut.Seolah terhipnotis oleh kata-kata sang Ibu, Damar manut begitu saja dan langsung maju hendak menghampiri Nadine. Namun langkahnya terhenti hanya sebatas tangga podium saja, karena di sana dia dihadang oleh para pengawal dan asisten yang dipekerjakan oleh keluarga Yudistira. Saat Damar ingin me

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Pengenalan Nadine

    Keesokan harinya, Pak Yudistira dan Ibu Liliana pun mengajak Nadine ke perusahaan. Beliau sengaja membuat acara di hari Minggu saat hari libur kerja.Pesta yang cukup meriah yang di hadiri para Investor dan seluruh staf kantor di semua divisi.Acara tersebut juga mengundang para pengusaha yang dimana ada kerjasama dengan perusahaan milik mereka, tak terkecuali perusahaan tempat Damar bekerja.Nadine yang pada dasarnya memang cantik di buat semakin cantik dengan perias yang sengaja di sewa untuk membuat penampilan Nadine semakin memukau.Di acara tersebut Tak lupa Nadine mengajak dua sahabatnya yaitu Ine dan juga Sari, awalnya keduanya menolak karena merasa tidak layak dan merasa minder. Namun Atas bujukan dari Nadine dan juga Ibu Liliana membuat keduanya akhirnya pasrah dan ikut serta ke acara tersebut.Di acara itu membebaskan membawa semua anggota keluarganya, dan di sana Damar membawa Ibu kakak serta adiknya turut serta.Acara yang memang sengaja di adakan sangat meriah itu menjadi

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 55

    "Aku bekerja di perusahaan milik seorang wanita yang Aku sakiti...?"lirih Santi dalam hatinya."Apa yang harus aku lakukan? lebih baik aku menebalkan mukaku saja, aku akan pura-pura tak tahu bahwa ibu Erika adalah istri pertama Mas Darmawan dulu...!"pikir Santi dalam hatinya. "Apakah kamu masih mau melanjutkan kerja di sana kan? kamu dulu menghancurkan rumah tangga Ibu Erika, sekarang kamu malah mengemis mau minta makan darinya...!"kata Damar mencoba untuk membuat Santi mau keluar dari pekerjaan sebagai cleaning service tersebut. "Aku tidak mengemis Mas, Aku bekerja dan aku menukar uang yang diberikan oleh perusahaannya dengan keringatku...!"Santi membantah yang di katakan oleh Damar karena tak suka dibilang pengemis."Lanjutkan pendidikanmu dek, Mas mohon...! rajut lagi cita-citamu yang pernah kandas... lanjutkan kejar paket kemudian kuliah...!"kata Damar. "Kemudian menjadi adikmu yang manja lagi? begitu maksud dari perkataanmu Mas? Aku ingin mandiri, Aku tidak ingin bergantung ke

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Santi sangat jauh berubah

    Sementara kini, Damar sudah berada di depan perusahaan tersebut, dia tidak langsung turun dari mobilnya, dia masih menimbang-nimbang apa yang akan dikatakannya nanti.Nasib baik sedang membersamai Damar, Kini dia melihat Santi keluar dari perusahaan tersebut dengan menenteng sebuah tas di pundaknya, camat dapat membuka jika Santi izin setengah hari saja bekerja, semua itu terlihat dari Santi yang tak lagi menggunakan seragam cleaning service seperti biasanya. Damar mengurungkan niatnya untuk menghampiri santri, dia lebih tertarik untuk mengikutinya untuk tahu di mana adiknya itu tinggal selama ini. Santi memasuki sebelah kos-kosan yang letaknya tak jauh dari perusahaan tersebut, Damar pun segera turun dan bermaksud untuk menghampiri sang adik. Namun langkahnya dihentikan oleh security yang menjaga kos-kosan tersebut."Maaf Pak, laki-laki memang tidak diizinkan untuk masuk ke sini, Apapun alasannya meskipun itu adalah bapaknya ataupun saudara laki-laki dari perempuan yang ngekos di

DMCA.com Protection Status