"Arghhhh....." Gozel mencoba bangkit dari posisinya setelah sekitar lima menit dia terbangun dari tidurnya. Seluruh tubuhnya benar-benar sakit, pegal, dan nyeri di sekitar intinya. Entah apa yang merasuki Rodez, pria itu benar-benar tak memberikan sedikit saja waktu senggang untuknya beristirahat.
Rodez menghentikan langkah kakinya begitu Jeceline berlari ke arahnya, memeluk dan langsung menyambar bibirnya. "Sayang, aku benar-benar merindukanmu!,"Jeceline erat-erat memeluk lengan Rodez dan meletakkan kepalanya di sana untuk bergelayut manja."Jeceline, minggirlah dulu aku harus mandi," Ucap
Gozel menyeka sisi bibirnya karena akan sangat memalukan jika memang ada bekas air liur yang mengalir kesana.Rodez tersenyum tipis, sungguh melihat Gozel seperti itu benar-benar lucu sekali. Sada jika Rodez hanya mengerjainya saja, Gozel segera menghentikan tangannya, melirik sinis kepada Rodez ya
Gozel menangis sesenggukan didalam kamar yang sudah beberapa hari ini dia tempati. Sungguh dia sangat sedih dan tidak mengerti harus bagaimana menghilangkan perasaan sedih itu atau setidaknya menguranginya sedikit saja. Dia tersiksa sekali dengan perlakuan Rodez yang tidak jelas. Mungkinkah Rodez
Gozel mengepalkan kedua tangannya, kali ini dia sudah benar-benar tidak tahan lagi sehingga dia memutuskan untuk pergi dari rumah yang sudah hampir satu Minggu menyekapnya. Dia tidak ingin lagi terlibat dengan Rodez, keluarga, Jeceline, juga tidak ingin terlibat dengan keluarganya karena dia paham
Gozel berjalan menuju ke kamar mandi dengan langkah kakinya yang gontai dan sulit karena rasa nyeri dan sakit dari bagian tengah kedua pahanya. Rodez, pria itu benar-benar menjadi sangat tidak berperasaan hingga tidak perduli apapun terus saja menggempur Gozel yang sudah kelelahan dan tidak berada.
"Sebenarnya kemana lagi kau akan membawaku?, apa kau berniat membuangku jauh dari sini supaya aku tidak bisa kembali?," Tanya Gozel entah ini sudah beberapa kali semenjak pagi tadi Gozel bangun Rodez sudah bersiap, bahkan semua hal yang di butuhkan Gozel juga sudah siap sehingga Gozel hanya perlu ma
Gozel menghela nafas beratnya setelah Dokter menyatakan jika operasi berjalan lancar, dan Rodez juga bisa langsung ditemui karena sejak tai Rodez juga selalu menanyakan keberadaan Gozel. Dengan segera Gozel bangkit, berjalan masuk dan melihat bagaimana keadaan Rodez. "Bagiamana perasaanmu?," Tanya
Wendy benar-benar terkejut. Panti asuhan? walaupun tempat itu adalah sebuah tempat yang tidak dia ketahui, tetapi jika dia harus tinggal jauh dari ibunya, Tentu saja itu bukanlah tempat yang nyaman bukan? Wendy menatap kedua bola mata ibunya dengan tatapan memohon sembari menggelengkan kepalanya lal
"Ahhhh!" Pekik Wendy yang ketakutan karena melihat Felli dan juga Wiliam saling mencoba untuk menyakiti satu sama lain. Felli sudah berhasil melukai Wiliam karena Wiliam tak memiliki kesiapan saat Wendy tiba-tiba saja menyerang dengan pisau dan menikam dadanya. plak! Wiliam menampar wajah Felli k
Wiliam, pria itu sengaja mendekati Felli saat dia menjadi istrinya Jordan. Dengan segala upaya dan juga rayuan-rayuan mautnya, pada akhirnya William dapat meluluhkan hati Felli dan perlahan-lahan membuat wanita itu tak dapat mengendalikan perasaannya hingga akal sehatnya menjadi seakan mati. Felli t
Jordan mengeraskan rahangnya Setelah dia mengetahui sebuah kebenaran yang sangat membuatnya terkejut sekali. Photo Felli, bersama dengan sepupu Jordan, anak tunggal dari adik Ibunya Jordan. Wajahnya agak mirip dengan Jordan, dan itu membuat kemungkinan besar yang menyatakan bahwa Wendy sebenarnya ad
Felli tersenyum, mencoba untuk memasang mimik wajah yang terlihat ramah dan juga hangat. Saat itu, Felli bersama dengan Wendy tengah mendatangi rumah Ibunya Jordan dengan alasan bahwa, Wendy ingin mengunjungi neneknya karena sudah beberapa Minggu tidak bertemu. "Maafkan kedatangan kami yang benar-b
Jordan meminta bantuan dari orang yang dia kenal sebagai detektif yang terkenal. Memang benar bayarannya cukup mahal, tapi hanya dengan cara itulah Jordan bisa mencari tahu lebih banyak tentang Felli. Juga, bagaimana tentang DNA tes mereka dan memastikan benar hasil tes itu benar-benar asli atau ada
Seperti yang sudah diperintahkan oleh Jordan, pada akhirnya, Wendy bergabung di setiap sarapan, makan siang, juga makan malam. Felli juga mau tidak mau hanya bisa mengikuti Wendy untuk ikut makan disana. Selama berada di meja makan, Felli beberapa kali melihat ke arah Wendy dengan tatapan matanya y
"Sebenarnya, Apa yang kau lakukan sampai anakku keluar dari kamar dan dia pingsan, tapi kau tidak tahu sama sekali dan asik tidur dengan nyenyak?!" Tanya Jordan kesal kepada Felli. Saat Jordan bereteriak meminta Jeceline untuk menghubungi ambulans, di saat itulah Felli baru saja terbangun dengan se
Felli kembali ke rumah dengan rasa lelah yang begitu dirasa oleh tubuhnya. Yah, seharian dia pergi meninggalkan Wendy untuk memuaskan hasratnya dalam mengejar kenikmatan dan akhirnya mendapatkan kepuasan meski lelah begitu terasa. Akhirnya, setelah satu Minggu lebih dia menahan diri, akhirnya dia b