Share

Tolong Aku, Ma

Penulis: Halona
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-04 11:36:34

Hanna kembali ke ruang kerjanya. Dia tersenyum senang sambil menikmati makanan. Beruntung sekali rasanya, di saat perut sedang lapar, tiba-tiba sudah ada makanan siap tersaji di meja kerjanya. Jadi tidak perlu susah-susah memesan atau membeli makanan di luar kantor.

Hanna terlalu asyik menikmati makanan hingga tidak menyadari jika diam-diam Alan sedang tersenyum memperhatikannya.

Telepon Alan berdering. Lelaki itu segera mengangkat telepon dan berbicara pada orang di seberang.

"Kamu tenang saja. Aku akan memastikan semuanya baik-baik saja. Dia aman di sini." Alan berbicara dengan suara bariton pada sesorang di seberang telepon.

"Sebentar lagi jam kerja. Jangan terlalu sering menggangguku." Alan menutup telepon dengan cepat. Dia kembali memperhatikan Hanna dan tersenyum tipis.

Adrian merebahkna tubuhnya di sofa depan televisi rumahnya. Dia bersendawa sambil memegangi perutnya yang kekenyangan.

Hampir saja Adrian tertidur saat tiba-tiba pintu rumahnya berbunyi. Dengan malas Adrian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mangka nya jadi orang jangan terlalu sombong dn angkuh merasa diri nya ganteng dn seorang CEO jadi mau berbuat apapun g ada yg larang sampe main perempuan2 yg mana aja .dn menghina istri nya sampa g d jamah ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Berubah Cantik saat Reuni   Mama Mertua

    Tiba waktunya pulang kerja. Saat berjalan di trotoar, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya. Seorang lelaki menurunkan kaca jendela mobil dan memindai Hanna dari ujung kepala hingga ujung kaki. Adegan ini mengingatkan Hanna pada Ricky. Namun kali ini Hanna lebih berdebar karena pria yang sedang dia hadapi adalah atasan kerjanya. "Ada apa, Pak?" tanya Hanna ragu-ragu. Dia bertanya-tanya di dalam hati, kesalahan apa yang dia perbuat sampai membuat marah atasannya. Apa Pak Alan sedang marah kepadanya? Dia memejamkan mata dan menundukkan kepala, menutupi rasa gugupnya. "Kamu pulang sendirian, Hanna?" Akan bertanya basa-basi. "Eh?" Hanna mengangkat wajahnya menatap Alan. Bibir ranumnya ternganga. "Bapak bertanya apa?" Dia bertanya untuk memastikan bahwa dia tidak salah dengar. "Apa kamu pulang sendirian?" Alan mengulangi pertanyaannya."Oh ya, saat di luar jam kantor, jangan memanggilku "bapak". Aku belum setia itu." Alan berkata dengan suara bariton. "Panggil aku "Alan

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-17
  • Berubah Cantik saat Reuni   Jangan Dekat Denganku

    "Jangan dekat-dekat denganku selama kita berada di acara reuni sekolah nanti! Aku tidak mau teman-temanku tau jika kamu istriku," ucap Adrian pada Hanna, wanita berparas biasa-biasa saja yang sudah satu bulan ini menjadi istrinya. "Kenapa aku tidak boleh dekat dengan suamiku sendiri?" Hanna mengerucutkan bibir. "Sejak kita menikah, aku pikir kita bisa menjadi seperti amplop dan prangko, selalu lengket dan saling melengkapi. Kita tidak akan bisa dipisahkan." Dia melebarkan senyum, lalu berusaha menggandeng tangan suaminya.Adrian menepis kasar tangan Hanna. “Apa katamu? Amplop? Prangko?” Dia menatap Hanna dengan kening yang berkerut. "Dasar wanita aneh! Kamu saja yang jadi amplop, prangko, atau apa pun itu. Aku tidak mau. Lagian, jangankan lengket, dekat denganmu satu meter saja aku tidak sudi," ketus Adrian.Hanna kembali melengkungkan bibir ke bawah. Niatnya menggombali suami gagal total."Jangan bilang kamu malu mempunyai istri seperti aku?" Hanna menyipitkan mata menatap curiga s

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Berubah Cantik saat Reuni   Api yang Membara

    "Apa kamu yakin, mereka tidak akan mengenaliku?" Hanna bertanya ragu-ragu. Kini dia sudah berada di depan sebuah gedung yang besar bersama Ricky. Tidak hanya wajahnya yang berubah cantik, dia mengganti gaun yang dia kenakan agar Adrian tidak mengenalinya. Ricky tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Malam ini kamu benar-benar menjadi Cinderella. Sekarang, aku akan memikirkan nama yang cocok untukmu." Dia mengangkat bola mata ke atas dan berpikir keras."Bagaimana jika Cindy? Atau Ella?" Ricky menjentikkan tangan, tepat pada saat itu Hanna melihat Adrian sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita yang memakai one shoulder dress warna merah. "Siapa wanita itu?" Hanna bergumam lirih sambil mengerutkan kening menatap wanita yang sedang bergandengan tangan dengan Adrian.Ricky mengikuti arah pandangan Hanna. "Dia Elmira, mantan tunanganku." Tatapannya penuh dendam pada wanita berpakaian seksi yang sedang bersama Adrian."Aku mengerti sekarang. Jadi, karena wanita itu kamu ingin ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Berubah Cantik saat Reuni   Akting Dimulai

    "Ricky, kenapa aku ngerasa semua orang sedang memperhatikan aku?" Hanna berbisik lirih pada Ricky yang sedang berjalan di sampingnya."Aku sudah mengira sebelumnya, malam ini kamu akan menjadi pusat perhatian. Mereka semua pasti kagum dengan wajah cantikmu malam ini," puji Ricky.Hanna merasa tidak nyaman saat semua mata tertuju ke arahnya. Dia menutupi wajahnya dengan dompet warna hitam, tetapi Ricky malah menurunkan dompet itu dari wajah cantik Hanna."Jangan menutupi wajahmu. Aku ingin semua orang tahu jika kekasihku sangat cantik," ucap Ricky seraya menatap lekat Hanna."Cukup! Aku tidak mau melakukan ini. Aku tidak mau berpura-pura menjadi kekasihmu lagi. Aku mau pulang saja." Hanna berbalik hendak pergi, tetapi Ricky menghentikannya dengan menarik pergelangan tangan Hanna."Kamu tidak bisa pergi saat ini, Hanna. Cinderella tidak boleh pulang sebelum jam dua belas malam," ucap Ricky seraya menarik Hanna ke pelukannya. "Kamu harus membayar denda seribu kali lipat harga kosmetik y

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Berubah Cantik saat Reuni   Jadilah Milikku

    “Maaf, saat melihatmu, aku jadi teringat dengan seseorang yang kukenal. Kamu sangat mirip dengan dia." Adrian berkata terbata-bata. Dia menggaruk kepala yang tidak gatal. Tiba-tiba merasa salah tingkah di depan wanita secantik Hanna."Perkenalkan, namaku Adrian. Ngomong-ngomong, siapa namamu? Sepertinya aku belum pernah melihatmu sebelumnya. Apa kamu juga alumni siswa di Sekolah Harapan Bangsa?” Adrian mengulurkan tangan pada Hanna. Dia merasa sangat penasaran dengan wanita cantik yang berdri di depannya itu. Hanna mengambil napas lega. Adrian tidak mengenalinya. Sekarang, saatnya dia beraksi. “Namaku Cindy. Baru satu bulan aku pindah di kota ini. Sebelumnya, aku tinggal di desa bersama nenekku. Jadi, kurasa kita memang belum pernah bertemu.” Dia menggenggam tangan Adrian sambil tersenyum manis. Netranya melirik sinis ke arah Elmira yang sedang berjalan mendekat.Tangan Adrian dan Hanna menyatu untuk beberapa menit lamanya. Mereka saling berpandangan lekat. Entah sihir apa yang dimi

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Berubah Cantik saat Reuni   Masuk Dalam Perangkap

    PLAKSatu tamparan mendarat ke pipi Ricky. Hanna mendorong tubuh Ricky dengan kuat. “Jangan macam-macam kamu, Ricky,” ucapnya seraya mengacungkan tangan di depan wajah Ricky.“Hey, kamu kenapa, Hanna? Aku hanya bercanda, dan kamu menyerangku seakan aku ini penjahat.” Ricky memegangi pipinya yang memerah dan membentuk bekas tangan Hanna.Hanna menyadari telah keterlaluan memukul Ricky. “Maaf,” ucapnya terbata-bata. “Maaf, aku pikir kamu ingin....” ucapan Hanna terputus oleh tawa Ricky.“Tidak masalah. Aku memahaminya.” Ricky tertawa pelan. “Aku yang seharusnya meminta maaf karena telah membuatmu ketakutan tadi.” Dia berkata dengan santai, seolah tidak terjadi apa-apa di antara mereka.“Baiklah, Hanna! Sekarang, ayo kita nikmati pesta ini!” Ricky mengulurkan tangan pada Hanna, seolah dia adalah seorang pangeran yang sedang meminta kepada sang putri untuk berjalan bergandengan tangan bersamanya.Hanna berjalan melewati Ricky begitu saja tanpa memedulikan tangan Ricky yang masih terulur k

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-21
  • Berubah Cantik saat Reuni   Memainkan Peran

    Hanna berdiri, dia berjalan menjauhi kursi melingkar tempat Ricky sedang duduk dan berdebat kusir dengan Elmira. Diam-diam Adrian mengikuti Hanna tanpa diketahui oleh Ricky dan Elmira.Hanna melihat toilet dan masuk ke dalam toilet itu. Di dalam toilet sedang sepi. Dia berdiri di depan cermin wastafel dan mengeluarkan secarik kertas dari dalam tas.Adrian melihat Hanna masuk ke dalam toilet. Dia menunggu di luar toilet itu dengan perasaan gelisah. Beberapa kali dia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan Elmira atau Ricky tidak mengikutinya.Hanna mulai membuka secara perlahan secarik kertas berisi tulisan dari Adrian. ‘Bisakah kita bertemu setelah acara reuni ini, Cindy? Aku ingin mengenalmu lebih dekat. Jika kamu setuju, kirimlah alamat rumahmu di nomer ini....’ Dia membaca secarik kertas itu dalam hati.Hanna tersenyum miring. Dia kembali melipat kertas tersebut dan memasukkannya kembali ke dalam tas kecil yang dia bawa. Dia berjalan ke luar toilet dan mendapati Adrian sedang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01
  • Berubah Cantik saat Reuni   Bimo Mogok

    “Di mana rumahmu? Aku akan mengantarmu sampai rumah,” ujar Ricky seraya menyetir mobil. Sialnya, mobil Ricky tiba-tiba mogok.“Maafkan aku, Hanna. Bimo memang sering mogok. Apa kamu bisa menyetir mobil?" tanya Ricky. Bimo adalah sebutan Ricky untuk mobil bututnya. Hanna mengangguk pasti. "Baiklah, kalau begitu tolong setirin Bimo, biar aku mendorongnya,” ujar Ricky. Dia bergegas turun dan mendorong mobil butut itu.Saat sedang serius menyetir mobil yang didorong Ricky, tiba-tiba mobil Adrian menyalip. Mobil Adrian menghadang mobil Ricky hingga membuat Hanna terkejut.Adrian turun dari dalam mobil dan mengetuk jendela mobil Ricky. “Turunlah, Cindy. Aku akan mengantarmu pulang. Bukankah aku sudah bilang, kamu akan menderita jika hidup bersama pria miskin itu?” ujarnya seraya melirik sinis Ricky yang masih berada di belakang mobil.Ricky berjalan mendekati Adrian. Dia melihat jam tangan, lalu bertanya kepada Hanna, “Ini sudah malam, Cindy. Aku tidak masalah jika kamu pulang bersama Adri

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-01

Bab terbaru

  • Berubah Cantik saat Reuni   Mama Mertua

    Tiba waktunya pulang kerja. Saat berjalan di trotoar, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya. Seorang lelaki menurunkan kaca jendela mobil dan memindai Hanna dari ujung kepala hingga ujung kaki. Adegan ini mengingatkan Hanna pada Ricky. Namun kali ini Hanna lebih berdebar karena pria yang sedang dia hadapi adalah atasan kerjanya. "Ada apa, Pak?" tanya Hanna ragu-ragu. Dia bertanya-tanya di dalam hati, kesalahan apa yang dia perbuat sampai membuat marah atasannya. Apa Pak Alan sedang marah kepadanya? Dia memejamkan mata dan menundukkan kepala, menutupi rasa gugupnya. "Kamu pulang sendirian, Hanna?" Akan bertanya basa-basi. "Eh?" Hanna mengangkat wajahnya menatap Alan. Bibir ranumnya ternganga. "Bapak bertanya apa?" Dia bertanya untuk memastikan bahwa dia tidak salah dengar. "Apa kamu pulang sendirian?" Alan mengulangi pertanyaannya."Oh ya, saat di luar jam kantor, jangan memanggilku "bapak". Aku belum setia itu." Alan berkata dengan suara bariton. "Panggil aku "Alan

  • Berubah Cantik saat Reuni   Tolong Aku, Ma

    Hanna kembali ke ruang kerjanya. Dia tersenyum senang sambil menikmati makanan. Beruntung sekali rasanya, di saat perut sedang lapar, tiba-tiba sudah ada makanan siap tersaji di meja kerjanya. Jadi tidak perlu susah-susah memesan atau membeli makanan di luar kantor. Hanna terlalu asyik menikmati makanan hingga tidak menyadari jika diam-diam Alan sedang tersenyum memperhatikannya. Telepon Alan berdering. Lelaki itu segera mengangkat telepon dan berbicara pada orang di seberang. "Kamu tenang saja. Aku akan memastikan semuanya baik-baik saja. Dia aman di sini." Alan berbicara dengan suara bariton pada sesorang di seberang telepon. "Sebentar lagi jam kerja. Jangan terlalu sering menggangguku." Alan menutup telepon dengan cepat. Dia kembali memperhatikan Hanna dan tersenyum tipis. Adrian merebahkna tubuhnya di sofa depan televisi rumahnya. Dia bersendawa sambil memegangi perutnya yang kekenyangan.Hampir saja Adrian tertidur saat tiba-tiba pintu rumahnya berbunyi. Dengan malas Adrian

  • Berubah Cantik saat Reuni   Kotak Makan Misterius

    "Mengundurkan diri?" Hanna mengerutkan kening, tidak mengerti bisa-bisanya rekan kerjanya meminta dia untuk mengundurkan diri dan mundur dari pekerjaan yang baru saja dia dapatkan. Padahal, mendapatkan pekerjaan itu bukanlah hal yang mudah. Jika dia mundur, belum tentu dia bisa mendapatkan pekerjaan lagi. Terlebih, dia sangat butuh uang untuk menafkahi dirinya sendiri setelah perpisahannya dengan suami. Dia tidak mungkin mengundurkan diri begitu saja. "Iya, kamu harus mengundurkan diri secepatnya." Anita menatap tajam Hanna dan tersenyum sinis. Hanna membalas tatapan Anita, lalu berkata, "Memangnya apa urusanmu? Apa dengan menjadi sekretaris aku merugikanmu? Kenapa aku harus mengundurkan diri?" Dia benar-benar tidak mengerti. "Tentu saja. Bukankah sudah kubilang jika seharusnya akulah yang menjadi sekretaris direktur? Aku lebih lama kerja di sini dari pada kamu." Anita bersikukuh. "Maaf, Mbak Anita. Aku paham, sepertinya kamu sangat menginginkan posisi sebagai sekretaris. Namun, s

  • Berubah Cantik saat Reuni   Saingan

    Hanna serius sekali mempelajari berkas-berkas yang ada di meja. Dia bertekad untuk bekerja dengan maksimal dan tidak ingin mengecewakan perusahaan yang telah menerimanya bekerja. Hanna masih merasa tatapan Alan tertuju kepadanya. Dia merasa risih dan salah tingkah. Karena merasa terus diperhatikan oleh Alan, konsentrasi Hanna menjadi terganggu. Apa ada yang salah dengan penampilannya? Hanna menoleh ke arah kaca dan merapikan kerudung hitam yang dia kenakan. Rasanya tidak ada yang aneh dengan penampilannya. Perusahaannya memperbolehkan karyawan wanitanya untuk berhijab. Apakah direkturnya itu sedang mengawasi pekerjaannya? Gawat, mungkin dia akan dipecat sewaktu-waktu jika ketahuan melakukan kesalahan. Hanna kembali sibuk membuka-buka berkas. Dia tidak ingin memberi kesan buruk pada direktur sekaligus pemilik perusahaan tempatnya bekerja. Jam istirahat akhirnya tiba. Perut Hanna tiba-tiba berbunyi. Dia merasa sangat lapar karena tadi pagi lupa sarapan. Sepanjang pagi tadi dia bekerj

  • Berubah Cantik saat Reuni   Wanita Selingan

    Elmira berjalan menjauh dari rumah Adrian dengan hati penuh dendam. Dia benaknya terus berputar bayangan saat Adrian mengusirnya dari rumah dan tidak mengakui calon bayi yang dikandungnya. "Kamu wanita licik, Elmira! Kamu pasti menggunakan alat itu untuk memaksaku menerimamu," teriak Adrian dengan tatapan mengerikan. "Aku tidak bohong. Bukankah kita pernah melakukannya? Ingatlah malam-malam saat kita bersama, Adrian," lirih Elmira. Tatapannya begitu memohon. Dia sangat berharap Adrian mau mengakui anak di kandungannya. "Kamu pikir aku percaya? Aku tidak akan pernah mempercayaimu, Elmira. Pergilah dari rumah ini. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi." Kata-kata Adrian yang begitu menyakitkan bagi Elmira. "Oh ya? Kamu tidak percaya? Bagaimana kalau aku mempunyai bukti?" Elmira menantang Adrian. "Bukti apa yang kamu maksud?" Adrian tidak mau kalah. Dia tidak akan terpedaya oleh wanita licik seperti Elmira. "Bukti apa lagi, tentu saja bukti saat kita bercocok tanam." Elmira tersenyu

  • Berubah Cantik saat Reuni   Sekretaris Boss

    Hampir satu jam lamanya Hanna menunggu di bangku yang terletak di depan perusahaan PT. Cahaya Cosmetics. Sesekali dia melihat jam tangan. Hanna melihat beberapa orang mulai memasuki kantor perusahaan. "Bagaimana, Pak? Apa saya bisa bertemu dengan pemilik perusahaan ini?" Hanna kembali menghampiri seorang satpam dan bertanya. Belum sampai satpam itu menjawab, sorang berbadan kekar menghampiri Hanna. "Ehm, kamu bukannya wanita yang kemarin?" Lelaki kekar itu menatap lekat Hanna. Hanna membalas tatapan lelaki kekar itu. Memang, wajah dan perawakan lelaki itu tidak asing. Tapi di mana mereka pernah bertemu? Hanna mengingat-ingat. "Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" Hanna bertanya hati-hati. "Kamu melupakannya? Kamu wanita yang menabrakku kemarin, 'kan?" ucap lelaki berbadan kekar itu. Hanna baru mengingatnya. Dia laki-laki yang dia tabrak sebelum jadwal interview di perusahaan lain. Kejadian tabrakan yang membuatnya ketinggalan sesi interview dan kehilangan kesempatan untuk diter

  • Berubah Cantik saat Reuni   Mengaku Hamil

    Pagi-pagi sekali, Hanna sudah terbangun dan menyelesaikan semua pekerjaan rumah. Dia membuka ponsel dan tersenyum ketika melihat pesan dari Ricky. Dia segera berdiri dan bersiap-siap. Hari ini dia akan pergi ke alamat yang dikirimkan Ricky. Sebuah perusahaan yang tidak terlalu besar. Tidak mengapa. Itu saja sudah cukup, dari pada tidak memiliki pekerjaan sama sekali. Hanna merapikan kemeja panjang yang ia kenakan, lalu berjalan cepat mendekati bangunan perusahaan. Bukan gedung yang tinggi. Bangunan perusahaan itu lebih mirip dengan rumah sederhana. Di depan bangunan itu bisa dibaca dengan jelas papan bertuliskan PT. Cahaya Cosmetics. Rupanya selama ini Ricky menjadi agen kosmetik yang diproduksi oleh perusahaan milik sepupunya sendiri. Itu tidak terlalu buruk. "Maaf, ada yang bisa dibantu, Bu?" Seorang satpam berusia setengah baya dan berkumia datang mendekati Hanna. "Maaf, Pak. Saya ingin bertemu pemilik perusahaan ini." Hanna menjawab pasti. "Maaf, Bu. Tapi apa Ibu sudah membua

  • Berubah Cantik saat Reuni   Kelaparan

    Hari ini, terhitung sudah lima kali Adrian bolak-balik ke kamar mandi. Makanan dari Elmira telah sukses membuat perut Adrian error. Entah apa yang diberikan Elmira ke dalam makanan itu hingga membuat isi perut Adrian terkuras habis. Bukannya kenyang, sekarang dia malah kelaparan. Adrian melirik jam tangan. Dia ingin pergi untuk membeli makanan, tetapi hari sudah larut. Ah, seandainya Hanna masih di rumah itu, Hanna tak akan membiarkan dirinya kelaparan. Adrian memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil memegangi perut, menahan lapar. Sementara itu, di tempat tidur lain, Hanna sedang bersiap untuk tidur. Dia terlihat tidak bersemangat. 'Jangan sedih, Hanna. Masih ada kesempatan yang lain. Terus berdoa dan berusaha. Semoga lain kali kamu beruntung.' Monolog Hanna dalam hati.Sebuah bayangan terlintas di benak Hanna. Wanita itu sedang mengingat kejadian pagi tadi di perusahaan tempatnya melamar kerja.Seorang lelaki kekar mengulurkan tangannya pada Hanna yang sedang t

  • Berubah Cantik saat Reuni   Melupakan

    "Jika kamu tidak mau pulang menemui Adrian, kamu bisa tinggal di rumahku untuk sementara waktu, Hanna. Sementara itu, kamu bisa memikirkan lagi tentang keputusanmu bercerai. dengan Adrian." Ricky berkata hati-hati. Tidak ingin menyinggung perasaan Hanna. "Keputusanku sudah bulat. Aku mau bercerai dengannya," tegas Hanna. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam kata-katanya."Kamu yakin?" Ricky menyipitkan mata menatap Hanna. Dia bertanya ragu-ragu. "Kamu meragukanku? Apa menurutmu aku harus melanjutkan hubunganku dengan pria seperti dia?" Hanna balik bertanya. Dia tahu jika Ricky tidak pernah menyukai Adrian. Seharusnya dia mendukung keputusannya bercerai, bukan malah mempertanyakan dan meragukannya. "Bukan seperti itu maksudku. Justru aku merasa salut kepadamu karena berani mengambil keputusan tegas itu." Ricky menjelaskan. "Kebanyakan wanita yang hanya menjadi ibu rumah tangga tanpa bekerja akan berpikir seribu kali untuk bercerai dengan suaminya. Jika mereka bercerai dengan suamin

DMCA.com Protection Status