Nyonya Bai mengambil amplop putih yang baru saja diletakkan Yin di atas meja kerja. Dia membuka amplop besar berbentuk persegi panjang dengan seulas tali yang melilit bagian lidah. Selembar kertas putih yang dicetak dengan printer telah terpampang jelas di depan mata.Beberapa kerutan mulai muncul menghiasi kening Nyonya Bai. Sepasang matanya yang berada di balik kacamata merah itu tampak memicing. Menengadah menatap wajah Yin yang berdiri menjulang tinggi di hadapannya.“Kau akan berhenti?” tanyanya.“Aku harap Nyonya Bai segera menyetujuinya.” Yin menjawab.“Aku harus membicarakan ini kepada Tuan Chao. Kalau boleh tahu, apa alasanmu berhenti? Karena aku tidak melihat alasan itu tertulis dalam surat pengunduran dirimu.”“Hanya alasan pribadi.” Yin mengatakan seperti yang diajarkan Arthur padanya.“Alasan pribadi apa? Apa itu soal pengirim video misterius? Atau soal kau ada masalah dengan rekan kerjamu?” cecar Nyonya Bai, yang tidak mengetahui dan sebagian besar penduduk Shanghai, jug
Hari Kamis, minggu kedua Maret 2024.Inilah hari yang disukai oleh pasangan suami istri Bo ketika hendak merayakan hari ulang tahun Bo Zhai yang ke-8. Karena bukan akhir minggu, suasana di dalam Shanghai Ocean Aquarium tidak terlalu ramai pengunjung. “Kita akan ke mana?” Yin bertanya pada Pengacara Bo. Karena sejak meninggalkan Lu Wan Wan bersama Nyonya Bai di restoran, dia terus mengikuti langkah kaki pria paruh baya itu menuju pintu keluar.“Ikut saja denganku. Tidak perlu mengkhawatirkan Wan Wan. Dia baik-baik saja bersama dengan Bai Lun dan yang lain,” ujar Pengacara Bo.Yin mengatupkan kedua bibirnya rapat, namun dia terus saja melangkah hingga sang pengacara membawanya ke halaman parkir yang cukup luas. Ada banyak ratusan kendaraan roda empat berada di sana. Dia bahkan telah melewati mobil pribadinya itu.Perjalanan itu pun terus berlanjut, hingga sampailah Yin dan Pengacara Bo di sebuah lokasi parkir yang berada dekat dengan tempat pembelian tiket. Lampu depan sebuah mobil lis
Masih di malam yang sama. Setelah pesta ulang tahun Bo Zhai berakhir.Yin yang saat itu sedang mengendarai mobil listriknya bersama Lu Wan Wan tampak sedang memikirkan sesuatu. Dia tidak habis pikir, kenapa tidak ada seseorang di samping Kakek Lu Bei yang membantunya kala itu?Seandainya saja ada, maka penderitaan yang dialami Lu Wan Wan akan berakhir dengan cepat dan istri sang pemilik tubuh ini juga akan mendapatkan kehormatannya kembali, sebagai penerus Group Lushang yang sah!Bahkan seorang pengacara ternama, seperti Pengacara Bo juga tidak dapat menyentuh Lu Dong!Memangnya sehebat apa ayah mertua dari si pemilik tubuh ini?“Yin.”Suara yang mirip seperti cicitan burung itu membuyarkan segala pemikiran Yin tentang mendiang Kakek Lu Bei. Tanpa menelengkan kepalanya, dia pun berkata. “Ada apa?”“Apa kau sedang sakit?” Lu Wan Wan menatap wajah samping Yin lekat-lekat.“Tidak. Tubuhku baik-baik saja.”“Boleh aku bertanya sesuatu padamu?”Pertanyaan itu lantas membuat Yin menoleh seje
“WAN WAN!” teriak Yin.Begitu melihat lampu sorot mobil menyinari wajah mereka, maka dengan cepat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu segera menangkap tubuh Lu Wan Wan, lalu menyeretnya hingga ke tepian Sungai Huangpu.Hampir saja!Seandainya saja Yin alias Shun Yuan itu tidak bergerak cepat, dia mungkin saja akan kehilangan wanita yang memiliki keterikatan takdir yang sama dengannya. Di dalam pelukannya, Yin bukan hanya merasakan jantungnya sendiri yang berdegup kencang, tetapi juga merasakan detak jantung Lu Wan Wan yang bertalu-talu tak karuan. Wajah oval Lu Wan Wan membeku. Begitu juga dengan kedua tangannya yang hanya menggantung di belakang punggung Yin, tanpa membalas pelukan pria itu. “Kau aman sekarang. Semua baik-baik saja. Aku akan menjagamu,” ucap Yin sembari mengusap punggung dan belakang rambut Lu Wan Wan berkali-kali.Namun, perkataan yang dilontarkan Yin serta apa yang baru saja diperbuatnya itu, membuat hati Lu Wan Wan meleleh. Isak tangis wanita itu langsung ter
Keesokan harinya ….Selepas mendapat persetujuan dari Tuan Chao tentang pengunduran dirinya, maka keluarlah Yin dari ruang sang direktur. Seperti yang dikatakan Arthur, memang benar seharusnya dia melepas pekerjaan ini sejak lama dan fokus untuk mengambil alih apa yang menjadi hak kepunyaan si pemilik tubuh baru ini.Sambil melonggarkan ikatan dasi panjangnya, Yin berjalan menyusuri lantai demi lantai yang ada di dalam gedung tinggi ini. Dia memang tidak menyayangkan pekerjaan ini, akan tetapi ada satu hal yang masih belum sempat diselesaikannya, yaitu menemukan siapa gerangan si pengirim video dan yang telah memberikan ponsel peledak itu kepadanya?“Yin!”Seketika itu pemilik nama pun menoleh. Sepasang matanya yang kecil langsung menatap wajah seorang gadis blasteran berambut panjang, namun sedikit ikal. Gadis berkacamata tebal itu sedang berjalan menghampirinya.“Denise Allard?” Yin pun terkejut. “Hei, Yin." Denise menepuk pundak Yin. "Kudengar dari Nyonya Bai, kalau kau akan berhe
Yin dan Lu Wan Wan tahu, siapa orang bodoh yang dimaksud oleh Li Na dan Lu Fen Fen. Namun, keduanya hanya tersenyum tipis untuk menyapa mereka. Sebagai bentuk formalitas. Padahal jauh di dalam lubuk hati keduanya, api kemarahan itu telah mendidih setelah kebenaran itu terkuak semalam.“Wan Wan, untuk apa kau kemari sambil mengajak suami payahmu ini?” tanya Lu Fen Fen dengan melipat tangannya di depan dada. “Bukankah seharusnya kau berada di Ma Yuan Food dan kau—“ Lu Fen Fen mengayunkan dagunya ke arah Yin. “Seharusnya kau juga berada di perpustakaan, kan?”“Sama seperti Kak Fen Fen. Aku juga ingin mengikuti sayembara ayah dan Yin hanya mengantarku,” jawab Lu Wan Wan.Li Na dan Lu Fen Fen sontak terkejut. Sambil mendekatkan dirinya pada Lu Wan Wan, putri sulung Lu Dong itu langsung menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga, lalu berkata, “Apa aku tidak salah dengar? KAU? Ingin mengikuti sayembara ayah?”“Kakak tidak salah dengar,” ucap Lu Wan Wan.Seketika itu juga meleda
Penjelasan sang resepsionis itu bagaikan sebuah batu kilangan yang mendadak jatuh, lalu menimpa kepala Li Na dan Lu Fen Fen. Membuat kedua wanita itu pun tersadar, bahwa orang yang ditemui Lu Wan Wan itu ternyata jauh lebih hebat, dari pada Tuan Yujin.“La—lalu siapa wanita yang baru saja datang dan memanggil putri bungsuku itu?” Li Na kembali bertanya dengan bibirnya yang gemetar.“Oh, wanita yang berbaju merah tadi?” Sang resepsionis bertanya.“Iya, siapa dia?” tanya Li Na dan Lu Fen Fen dengan kesabarannya yang setipis tisu. “Dia adalah Nona Kwok. Asisten pribadi Tuan Yumin.”“As—asisten pribadi?” Seketika itu juga manik mata Li Na dan Lu Fen Fen membeliak. Kepala keduanya langsung menggeleng setengah tak percaya.Bagaimana mungkin, wanita pendiam yang tidak mudah bergaul seperti Lu Wan Wan itu bisa mengenal salah satu petinggi Group Yuxuan dan asisten pribadinya? Padahal dari sejak dua hari yang lalu, Lu Fen Fen mencoba menghubungi Group Yuxuan melalui email dan hanya dijawab ole
Hardikan Nona Kwok itu bukan hanya membuat Lu Wan Wan terperanjat, tetapi langsung memaksa wanita muda tersebut untuk membungkukkan badannya ke depan.“Maaf. Maafkan aku,” ucapnya berulang-ulang.Namun, Nona Kwok hanya menanggapi permintaan maaf Lu Wan Wan dengan tatapan mata yang dingin dan wajah yang tidak bersahabat. Berhubung mereka telah tiba di depan sebuah ruangan yang tertutup, maka dia pun meminta Lu Wan Wan untuk menunggu.“Jangan kemana-mana sebelum aku memanggilmu!” serunya kepada Lu Wan Wan.Bibir mungil Lu Wan Wan seakan terkunci. Sementara wajahnya yang berbentuk oval itu tampak membeku, tatkala melihat kepergian Nona Kwok yang telah menghilang di balik pintu yang kembali tertutup di hadapannya.“Habis sudah,” runtuk Lu Wan Wan sambil menepuk keningnya sendiri. “Andai saja aku bisa menjaga mulutku ini, pasti Nona Kwok tidak akan tersinggung. Dan sekarang di dalam, dia pasti sudah memberikan penilaian yang jelek tentang diriku kepada Tuan Yumin.”“Yin, bagaimana ini?” Man