Accueil / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 85. Mendatangi Group Yuxuan

Share

Bab 85. Mendatangi Group Yuxuan

Auteur: Oei Monica
last update Dernière mise à jour: 2024-08-11 23:17:01
Keesokan harinya ….

Selepas mendapat persetujuan dari Tuan Chao tentang pengunduran dirinya, maka keluarlah Yin dari ruang sang direktur. Seperti yang dikatakan Arthur, memang benar seharusnya dia melepas pekerjaan ini sejak lama dan fokus untuk mengambil alih apa yang menjadi hak kepunyaan si pemilik tubuh baru ini.

Sambil melonggarkan ikatan dasi panjangnya, Yin berjalan menyusuri lantai demi lantai yang ada di dalam gedung tinggi ini. Dia memang tidak menyayangkan pekerjaan ini, akan tetapi ada satu hal yang masih belum sempat diselesaikannya, yaitu menemukan siapa gerangan si pengirim video dan yang telah memberikan ponsel peledak itu kepadanya?

“Yin!”

Seketika itu pemilik nama pun menoleh. Sepasang matanya yang kecil langsung menatap wajah seorang gadis blasteran berambut panjang, namun sedikit ikal. Gadis berkacamata tebal itu sedang berjalan menghampirinya.

“Denise Allard?” Yin pun terkejut.

“Hei, Yin." Denise menepuk pundak Yin. "Kudengar dari Nyonya Bai, kalau kau akan berhe
Chapitre verrouillé
Continuer la lecture sur GoodNovel
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (5)
goodnovel comment avatar
Lusiana Tedja
dasar ular berbisa!
goodnovel comment avatar
Roro Jonggrang
denis iku jan e perhatian opo ngenyek seh
goodnovel comment avatar
Pisces Man
rumput liar
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Related chapter

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 86. Orang-orang Group Yuxuan (1)

    Yin dan Lu Wan Wan tahu, siapa orang bodoh yang dimaksud oleh Li Na dan Lu Fen Fen. Namun, keduanya hanya tersenyum tipis untuk menyapa mereka. Sebagai bentuk formalitas. Padahal jauh di dalam lubuk hati keduanya, api kemarahan itu telah mendidih setelah kebenaran itu terkuak semalam.“Wan Wan, untuk apa kau kemari sambil mengajak suami payahmu ini?” tanya Lu Fen Fen dengan melipat tangannya di depan dada. “Bukankah seharusnya kau berada di Ma Yuan Food dan kau—“ Lu Fen Fen mengayunkan dagunya ke arah Yin. “Seharusnya kau juga berada di perpustakaan, kan?”“Sama seperti Kak Fen Fen. Aku juga ingin mengikuti sayembara ayah dan Yin hanya mengantarku,” jawab Lu Wan Wan.Li Na dan Lu Fen Fen sontak terkejut. Sambil mendekatkan dirinya pada Lu Wan Wan, putri sulung Lu Dong itu langsung menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga, lalu berkata, “Apa aku tidak salah dengar? KAU? Ingin mengikuti sayembara ayah?”“Kakak tidak salah dengar,” ucap Lu Wan Wan.Seketika itu juga meleda

    Dernière mise à jour : 2024-08-12
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 87. Orang-orang Group Yuxuan (2)

    Penjelasan sang resepsionis itu bagaikan sebuah batu kilangan yang mendadak jatuh, lalu menimpa kepala Li Na dan Lu Fen Fen. Membuat kedua wanita itu pun tersadar, bahwa orang yang ditemui Lu Wan Wan itu ternyata jauh lebih hebat, dari pada Tuan Yujin.“La—lalu siapa wanita yang baru saja datang dan memanggil putri bungsuku itu?” Li Na kembali bertanya dengan bibirnya yang gemetar.“Oh, wanita yang berbaju merah tadi?” Sang resepsionis bertanya.“Iya, siapa dia?” tanya Li Na dan Lu Fen Fen dengan kesabarannya yang setipis tisu. “Dia adalah Nona Kwok. Asisten pribadi Tuan Yumin.”“As—asisten pribadi?” Seketika itu juga manik mata Li Na dan Lu Fen Fen membeliak. Kepala keduanya langsung menggeleng setengah tak percaya.Bagaimana mungkin, wanita pendiam yang tidak mudah bergaul seperti Lu Wan Wan itu bisa mengenal salah satu petinggi Group Yuxuan dan asisten pribadinya? Padahal dari sejak dua hari yang lalu, Lu Fen Fen mencoba menghubungi Group Yuxuan melalui email dan hanya dijawab ole

    Dernière mise à jour : 2024-08-13
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 88. Orang-orang Group Yuxuan (3)

    Hardikan Nona Kwok itu bukan hanya membuat Lu Wan Wan terperanjat, tetapi langsung memaksa wanita muda tersebut untuk membungkukkan badannya ke depan.“Maaf. Maafkan aku,” ucapnya berulang-ulang.Namun, Nona Kwok hanya menanggapi permintaan maaf Lu Wan Wan dengan tatapan mata yang dingin dan wajah yang tidak bersahabat. Berhubung mereka telah tiba di depan sebuah ruangan yang tertutup, maka dia pun meminta Lu Wan Wan untuk menunggu.“Jangan kemana-mana sebelum aku memanggilmu!” serunya kepada Lu Wan Wan.Bibir mungil Lu Wan Wan seakan terkunci. Sementara wajahnya yang berbentuk oval itu tampak membeku, tatkala melihat kepergian Nona Kwok yang telah menghilang di balik pintu yang kembali tertutup di hadapannya.“Habis sudah,” runtuk Lu Wan Wan sambil menepuk keningnya sendiri. “Andai saja aku bisa menjaga mulutku ini, pasti Nona Kwok tidak akan tersinggung. Dan sekarang di dalam, dia pasti sudah memberikan penilaian yang jelek tentang diriku kepada Tuan Yumin.”“Yin, bagaimana ini?” Man

    Dernière mise à jour : 2024-08-13
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 89. Syarat dan Ketentuan yang Berlaku

    Lu Wan Wan yang semula ingin memerosotkan tubuhnya dari atas sofa, mendadak dikejutkan dengan seruan Tuan Yumin.Apa siang ini dirinya tidak salah dengar? Tuan Yumin justru mengganti nilai investasinya dari USD 8.000.000 menjadi USD 16.000.000, namun dengan syarat yang harus dia setujui.Dia tidak terlalu memikirkan syarat tersebut, melainkan nilai investasi yang naik dua kali lipat!Dengan mulut yang terbuka dan tatapan mata yang kosong, Lu Wan Wan mengantar kepergian Nona Kwok yang telah menghilang di balik pintu. Yang bisa dia lakukan saat ini, hanyalah bertanya pada petinggi Group Yuxuan tersebut.“Ka—kalau boleh tahu, ke—kenapa Tuan mengganti nilai investasinya?” tanya Lu Wan Wan dengan penuh kehati-hatian saat berbicara.Setelah sekian menit duduk di dalam ruangan yang dingin itu, baru kali ini Lu Wan Wan mendengar suara tawa Tuan Yumin yang menggelegar.Lagi-lagi dia hanya memperhatikan raut wajah pria paruh baya tersebut. Namun, tidak berani menilai, apa yang sebenarnya dirasa

    Dernière mise à jour : 2024-08-14
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 90. Mengambil Posisi Lu Dong

    Tiga puluh menit yang lalu sepasang langkah Lu Wan Wan mengayun gontai tanpa kepastian. Namun sekarang, kepastian yang telah berada dalam genggaman tangan itu, membuatnya ingin berteriak sekeras-kersanya di dalam lift.Di tengah kesendirian itu, dia melakukannya. “Aku berhasil, Kek! AKU BERHASIL!”Lega rasanya. Itulah yang dirasakan oleh Lu Wan Wan saat ini. Dia tidak pernah membayangkan bahwa perjalanannya menemui Tuan Yumin adalah perjalanan yang cukup ringan untuk dilalui.Akan tetapi, Lu Wan Wan mendadak tersadar. “Tidak, ini tidak seringan yang kukira. Semua ini berkat seseorang yang telah merekomendasikan namaku kepada Tuan Yumin. Kira-kira siapa dia? Aku harus berterima kasih kepadanya.”Ting!Ketika pintu lift yang membawa Lu Wan Wan menuju lantai dasar terbuka, dia langsung menemukan sosok Yin yang sedang berdiri membelakangi sebuah pohon bonsai besar, dengan daunnya yang rimbun dan batangnya yang meliuk di atas hamparan bebatuan hitam yang dikelilingi oleh sebuah kolam denga

    Dernière mise à jour : 2024-08-15
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 91. Membawa Kontrak Kerjasama ke Rumah

    “Ayah, wanita yang bernama Lu Wan Wan itu masih terlalu muda dan polos. Apa dia sanggup memikul tanggung jawab yang besar itu? Sedangkan ayahnya saja yang telah berkecimpung lama di dunia bisnis ini tidak mampu menyelamatkan Lushang dari kebangkrutan,” ucap Kwok An—nama lengkap dari Nona Kwok, yang merupakan putri rahasia Tuan Yumin dengan seorang wanita lain. Selama ini dia menggunakan marga ibu kandungnya.“Kwok, dunia bisnis itu tidak tergantung berapa lama kau berada di sana. Tapi yang dibutuhkan adalah sebuah keberanian untuk melakukan perubahan dan instuisi untuk berkembang. Dan Ayah telah melihatnya di dalam diri Lu Wan Wan,” jelas Tuan Yumin. “Dia telah berhasil menebak arti lukisan dan patung-patung yang Ayah buat untuk ibumu dan bagaimana perasaan Ayah saat itu dan terlebih lagi, dia memiliki kemauan untuk membuat Lushang berkembang.”Kwok An mengangguk penuh. Dia memang telah mengetahui arti patung dan lukisan itu sejak lama. Tepatnya sekitar sepuluh tahun yang lalu, ketika

    Dernière mise à jour : 2024-08-16
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 92. Presiden Komisaris dan Kekasih Kecilnya

    Lu Fen Fen yang duduk di samping Lu Dong segera bangkit berdiri. Diambilnya dokumen yang masih terbuka di atas meja. Sebuah ketidak percayaan langsung menyelimuti wajahnya. Membuat pandangan Shen Shen kemudian terjatuh pada angka-angka yang tertulis pada lembaran dokumen tersebut.“Tidak. I—ini tidak mungkin.” Lu Shen Shen menggeleng, kemudian dilemparkannya kembali dokumen itu ke atas meja.BRAKK!Suara gebrakan itu sontak membuat mata semua orang tertuju pada Lu Shen Shen.“Ayah, Group Ma saja menolak untuk melakukan investasi, bagaimana mungkin Group Yuxuan yang hanya menduduki peringkat tujuh keluarga kaya di kota ini dan yang berada di bawah Lushang, mampu melakukannya?” sambung Lu Shen Shen.“Mau peringkat satu atau tujuh, yang terpenting adalah Yuxuan bersedia mengeluarkan uangnya untuk Lushang, bagi Ayah tak jadi masalah,” ucap Lu Dong sambil meletakkan kedua tangannya yang terlipat di bawah dada.“Tapi, Ayah, Wan Wan tidak akan mampu melakukannya!” bantah Lu Shen Shen, yang k

    Dernière mise à jour : 2024-08-17
  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 93. Suatu Pagi di Rainbow Hotel Shanghai

    Pagi ini di Rainbow Hotel Shanghai. Lagi-lagi Mey Mey terbangun, tanpa pakaian. Bukan untuk pertama kalinya, dia berhasil menahan Lu Dong untuk menemaninya hingga pagi, melainkan ratusan malam telah dia lalui bersama lelaki yang saat ini sedang tidur terlelap di sampingnya.Ya. Mereka bermalam bersama. Tidak ada jadwal khusus dalam setiap pertemuan mereka. Asal Lu Dong menginginkan, maka Mey Mey harus mengosongkan jadwalnya pada waktu tersebut.Semalam Mey Mey masih terus memikirkan pertanyaan Lu Dong mengenai, apakah dirinya akan pergi meninggalkan Lu Dong, jika kekasih tuanya itu harus angkat kaki dari Group Lushang.Sambil melirik kelopak mata Lu Dong yang masih terpejam, Mey Mey pun berkata dalam hati. “Mungkin ini yang namanya hukum karma. Kau telah memperdaya kakeknya dan sekarang cucu perempuannya bangkit untuk merebut kembali, apa yang seharusnya menjadi miliknya.”Bibir Mey Mey yang pucat itu tercebik sinis. Sepasang bola matanya yang berwarna biru itu kemudian menatap kotak

    Dernière mise à jour : 2024-08-19

Latest chapter

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 190. Kesempatan itu ....

    “Kau tak perlu melakukan hal itu, Ma Zimo!”Kehadiran suara bariton yang mendadak terdengar di dalam ruangan, membuat Ma Zimo dan Asun terkejut. Mereka lantas mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan yang ada di lantai dua.Embusan angin yang hendak menyambut datangnya fajar telah menerbangkan beberapa lembar kain gorden yang menutupi jendela yang terbuka. Tampak sesosok bayangan bersembunyi di balik kain putih yang menjuntai hingga ke lantai. Asun langsung membidikkan senjata apinya pada bayangan tersebut.DOR!DOR!DOR!Seharusnya satu tembakan, namun yang terdengar justru tiga letupan senjata api. Ujung senapan M2 mendadak mengepulkan asap tipis, sedangkan Asun yang sebelumnya berdiri tegak untuk melindungi Ma Zimo mendadak roboh dengan sebuah timah panas yang bersarang di dada kirinya.“Hah?” Mulut Ma Zimo menganga ketika melihat tubuh orang kepercayaannya terkapar tak bernyawa.Yin memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya. Sambil meniup ujung senjata apinya y

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 189. Surat Berdarah

    M2 yang malam itu sedang bertugas menjaga pintu gerbang tempat kediaman Keluarga Ma tampak lari tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumah. Sebuah kotak kardus yang lebih besar daripada kotak sepatu berada dalam tangannya.Dia berlari mendapatkan Ma Zimo dan Asun yang saat itu sedang berdiri di balkon lantai dua.“Lapor, Tuan. Ada sebuah paket untuk Anda.” M2 berucap sambil menyerahkan kotak kardus tersebut.Ma Zimo tak langsung menerima. Pria paruh baya itu justru mengernyit menatap kotak coklat yang masih tersegel rapi. Memang benar, pada salah satu bagian kotak terselip namanya tanpa nama pengirim.Aneh, pikir Ma Zimo. Lantas dia menyuruh Asun untuk membuka kotak tersebut.“Kurang kerjaan saja! Siapa yang mengirim paket pada dini hari seperti ini?” Asun menggerutu, sementara kedua tangannya telah bersiap hendak menyobek segel kardus dengan menggunakan sebuah anak kunci.“Aku tidak tahu,” jawab M2 yang melihat segel kotak tersebut terlepas.Bau amis yang menusuk langsung menyeruak dan meny

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 188. Paket Misterius untuk Ma Zimo

    “Beraninya kalian Keluarga Ma mempermainkan Black Dragon!” geram Black Dragon dengan tatapan matanya yang menyalang tajam. Kepalan tangannya hampir saja membuat ponsel yang ada dalam genggaman tangan menjadi remuk redam.“A—apa maksud, Anda?” Ma Jia Wei tampak kebingungan. “Keluarga Ma tidak pernah mempermainkan siapa pun.”Pria berwajah dingin itu lantas memberikan ponselnya kepada Ma Jia Wei melalui salah seorang anak buahnya. Keterkejutan langsung melanda putra Ma Zimo.Dengan tangan dan tulang rahangnya yang gemetar, Ma Jia Wei pun berkata, “Tidak … ini sangat tidak mungkin. Sepupuku itu … dia tidak pernah ditemukan. Anda jangan mempercayai bualan orang yang tak jelas!”“Apa maksudmu?” Suara Black Dragon terdengar jauh lebih berat dari sebelumnya.“Ma Yin Fei telah menghilang selama dua puluh tahun lebih. Tidak ada seorang pun yang tahu, bagaimana rupa dan bentuk tubuhnya. Mungkin saja dia … sudah mati, karena penyakit jantung bawaannya. Atau … atau jika dia masih hidup, dia tidak

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 187. Syarat Black Dragon

    Ma Jia Wei yang berdiri lima langkah dari tempat Black Dragon itu menjadi terkejut, karena belum pernah dia mendapatkan perlakuan seperti ini dari seseorang.Kebanyakan justru orang-orang itulah yang memberi hormat kepadanya lebih dulu, bukan sebaliknya. Sayangnya, dia baru menyadari, kalau Shanghai Night Paradise bukanlah daerah kekuasaan Group Ma. Maka dengan sedikit membungkukkan badan, Ma Jia Wei akhirnya berkata, “Karena aku tidak mengerti kebiasaan kalian, jadi maafkan aku. Salam, Black Dragon.”Black Dragon hanya menyunggingkan senyum. Gestur tubuh yang diperlihatkan Ma Jia Wei itu tidak luput dari pengamatannya. Sungguh pria muda yang berdiri di hadapannya sambil mengenakan tuksedo hitam itu tidak memiliki adab dan sopan santun sedikit pun.Kehormatan serta nilai yang pernah Black Dragon berikan pada Ma Zimo, mendadak dipangkasnya menjadi setengah. Dengan tetap menampilkan wajah dan sorot mata yang dingin, dia mengayunkan dagunya ke arah Ma Jia Wei.“Apa yang membawamu kemar

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 186. Pisau dan Gigitan Apel Merah

    Asun tahu, kalau seorang diri tidak akan mampu untuk menemui apalagi melawan kelompok mafia bawah tanah seperti Black Dragon. Pria paruh baya itu harus mengandalkan kemampuan tuan besarnya yang masih merupakan pemimpin keluarga kaya nomor satu se-Shanghai.“Bagaimana, apa kalian berhasil?” tanya Ma Zimo dari balik ponsel.Dengan sangat hati-hati Asun mulai berbicara. “Tuan, kita sedang menghadapi masalah.”Ma Zimo yang mendengar hal itu, lantas bangkit berdiri. Kelopak matanya yang kecil membeliak. “Masalah apa?”“Tuan, anak buah Black Dragon berhasil membawa pergi penipu itu,” jawab Asun.“Black … Dragon?” “Anda tidak salah dengar, Tuan.”Tidak ada kata umpatan yang keluar dari bibir Ma Zimo, karena sebenarnya pria paruh baya itu juga enggan berurusan dengan Black Dragon.Sebisa mungkin, Ma Zimo hanya akan menggunakan kekuatan anak buahnya sendiri untuk menekan saingan bisnis serta memperluas kerajaannya. Bukan karena dia takut, tetapi pria berperut buncit itu tidak sudi berbagi k

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 185. Pembebasan Feng Siyu: Polisi vs Ma Zimo vs Black Dragon

    Malam masih belum berakhir. Setelah aksi bungkam yang dilakukan Feng Siyu di kantor polisi pusat, maka Kapten Chang dan beberapa anggota kepolisian akhirnya memindahkan pemuda itu ke kantor kejaksaan untuk menjalani interogasi tingkat lanjut.Pihak kejaksaan memutuskan untuk mengambil alih semua kasus yang melibatkan Feng Siyu, karena saking banyaknya perkara pidana dan perdata yang dituduhkan padanya. Pria yang memiliki bekas jerawat di wajah itu bukan hanya terlibat dalam kasus penggelapan dana, pencurian identitas, namun juga ada sangkut pautnya dengan kematian Ma Shin Fei serta percobaan pembunuhan yang dia lakukan terhadap Yin. Namun, rencana Kapten Chang tidak semulus yang dikira.Iring-iringan kendaraan polisi yang baru saja menempuh setengah perjalanan itu terpaksa berhenti, karena kehadiran dua mobil van putih yang tiba-tiba menghadang dan menghalangi. Ciiiitttt …!Suara rem yang diinjak secara mendadak hingga sampai mengeluarkan percikan api di jalan raya beraspal, membu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 184. Kepala Feng Siyu Menjadi Rebutan

    Malam itu menjadi malam yang sangat panjang bagi Shun Yuan alias Yin. Setelah membuka rahasia terbesar dalam dirinya, dia justru mendapat kejutan. Arthur Chen langsung mengembuskan napas terakhirnya di ranjang rumah sakit. Lelaki tua itu seakan ingin secepatnya pergi meninggalkan dunia menyusul si pemilik tubuh.“Beristirahatlah dengan tenang,” ujar Shun Yuan setelah menyimpan abu jenazah Arthur di rumah duka. “Aku ikut berduka cita,” hibur Lu Wan Wan yang ikut mendampingi Shun Yuan.Selepas memberi penghormatan terakhir, keduanya pun kembali ke gedung apartemen tak bernama itu. Dengan disaksikan dan dibantu oleh Lu Wan Wan, Shun Yuan membuka semua file-file peninggalan Arthur Chen.Hal pertama yang mereka cari adalah rekaman video kejadian kecelakaan yang terjadi di atas Jembatan Sungai Yang Tze beberapa bulan yang lalu. Mereka ingin mengetahui kebenarannya. Siapa yang sebenarnya terlibat dan siapa yang seharusnya dihukum.Mulut keduanya langsung menganga, begitu menyaksikan kalau

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 183. Impas

    Teriakan Arthur yang menyangkal perkataan Feng Siyu itu membuat Yin menelengkan kepala. Dia menatap lelaki tua itu dengan sorot mata yang lebih dingin dari biasanya.“Yin … ini … bukan seperti yang kau kira,” ucap Arthur terbata-bata.“Jawab pertanyaanku! Apa benar kau juga berada di sana?” Yin meninggikan nada suaranya.Langkah tegap Yin yang mendominasi serta kedua tulang rahangnya yang mengeras, telah membuat tubuh Arthur seakan mengerut. Tanpa sadar punggung lelaki tua itu langsung membentur tepi meja. Namun, benturan itu tidak sebanding dengan suaranya yang tercekat di tenggorokan.Melihat kegugupan serta kegelisahan yang terpancara dari wajah Arhur, makin membuat Yin naik pitam. Mantan jenderal besar Dinasti Qing itu langsung menghardik lawan bicaranya. Serapat-rapatnya menyimpan bangkai, pada akhirnya pasti tercium juga. Dengan kepala yang tertunduk, akhirnya keluarlah pengakuan dari Arthur. “A—aku memang ada di sana.”Satu kalimat pengakuan itu lantas membuat Yin mengepalkan

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 182. Dusta Arthur

    Tuduhan yang dilontarkan Yin itu membuat manik mata Feng Siyu bergerak-gerak. Rupanya pria yang memiliki banyak bekas jerawat di wajah itu masih mengingat kejadian musim gugur tahun lalu. Di atas motor balap yang dikendarainya, dia menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana mobil listrik itu menabrak pagar jembatan lalu terjun bebas ke dalam sungai. Kebungkaman itu lantas membuat Yin menghampiri. Dengan sorot mata menyalang tajam serta kedua rahang yang mengeras, dia mencengkeram jaket hitam yang dikenakan Feng Siyu. Membuat pria itu bangkit sedikit menjauhi kursinya.“Jawab pertanyaanku! Apa kau yang melakukannya?!” Yin melotot dengan penekanan suara.Namun, itu tak membuat nyali Feng Siyu ciut. Pria itu justru memalingkan wajahnya ke arah lain. Sambil mencebikkan bibirnya, dia pun berkata, “Kau saja tidak tahu, lalu untuk apa aku menjawab.”“Kau!?” Yin langsung menunjukkan kepalan tangannya.“Tak perlu marah. Aku akan memberitahumu, tapi dengan satu syarat.”“Kau tak perlu

Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status