Ketika mata semua orang yang berdiri di depan pintu paviliun dihinggapi dengan pertanyaan masing-masing, namun itu tidak berlaku untuk Yin. Reinkarnasi mantan jenderal besar Dinasti Qing itu justru membalas tatapan Ma Yin Fei palsu tanpa ekspresi dan mengacuhkan pertanyaan Ma Jia Wei yang bertanya, untuk apa dirinya berada di sini?Beberapa hari sebelumnya Yin memang telah diberitahu oleh M2 dan juga Arthur, bahwa ada seorang pemuda gagap yang telah mengambil identitasnya selama ini di tempat kediaman Keluarga Ma.Dan kini, Yin telah bertemu Ma Yin Fei palsu itu, tetapi pemuda itu justru menatap dirinya dengan janggal.Sekelumit pertanyaan lantas terlintas dalam benak Yin. “Mungkinkah pemuda ini mengenal si pemilik tubuh? Sejak Dewa Kematian memberiku kesempatan untuk hidup kembali di dunia moderen, aku belum pernah bertemu dengan laki-laki ini. Siapa dia sebenarnya?"Sebelum Yin mendapatkan jawaban atas pertanyaannya itu, maka berserulah Ma Zimo kepada semua orang yang ada di depan p
“Halo, Jia Wei.”Kehadiran suara lembut yang mendadak terdengar itu sontak membuat Ma Jia Wei, Mok, dan juga Lu Shen Shen serempak menoleh ke belakang.Wajah ketiganya tampak terkejut, terutama Lu Shen Shen tatkala melihat seorang gadis cantik yang telah berdiri tiga langkah jauhnya dari mereka.Putri kedua Lu Dong itu menyangsikan, kalau gadis yang mengenakan dres di atas lutut dengan kedua bagian lengannya yang dibiarkan terlihat itu adalah karyawan Ma Yuan Food. Karena gadis itu dengan berani memanggil nama “Jia Wei” begitu saja.Semakin Lu Shen Shen memperhatikan wajah gadis itu, maka ingatannya semakin tertuju pada sebuah video dan beberapa foto yang dikirim Yin beberapa jam yang lalu.Ya, tidak salah lagi! “Zhi Zhi?” Mata Ma Jia Wei membeliak.“Oh, jadi gadis yang kau kencani waktu itu bernama Zhi Zhi?!” tuding Lu Shen Shen.“Tunggu, Nona. Sepertinya Nona telah salah paham. Aku dan Ma Jia Wei hanya—”“Kami memang memiliki hubungan. Baru saja,” sahut Ma Jia Wei.Dia kemudian men
TOK! TOK! TOK!Terdengar suara pintu yang diketuk dari luar. Membuat Ma Jia Wei yang saat itu sedang duduk menekuri selembar foto usang langsung mendonggakkan kepala.“Masuk!” serunya kemudian.Maka masuklah Mok—asisten pribadi Ma Jia Wei.Dia adalah seorang pria dengan potongan rambutnya yang sedikit panjang hingga hampir menyentuh leher. Balutan kemeja biru gelap serta dasi panjang bercorak garis-garis putih hitam menghiasi tubuhnya yang sedang berjalan menghampiri meja kerja milik tuannya.Melihat kedua tangan Mok yang kosong, lantas membuat Ma Jia Wei bertanya. “Ada apa? Untuk apa kau kemari kalau tidak ada dokumen yang kau bawa?”“Aku kemari bukan untuk meminta tanda tanganmu,” jawab Mok.“Lalu?” Ma Jia Wei menaikkan salah satu alisnya.Mok langsung menarik salah satu kursi yang ada di depan meja, kemudian mendudukkan dirinya di sana.Dia memang sudah terbiasa melakukan hal itu di depan Ma Jia Wei. Karena kedua pria ini dulunya adalah teman masa kuliah. Yang membedakan hanyalah n
[Kak, aku telah meninggalkan Apartemen Mawar dan sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng. Lu Dong mulai berbuat ulah. Dia ingin aku mengembalikan semua pemberiannya selama ini. Karena sekarang Group Lushang hampir bangkrut.] Denise Allard menulis sebuah pesan singkat untuk kakak laki-lakinya—Feng Siyu.[Aku sudah pernah mengatakan padamu. Pria tua itu tidak bisa dipercaya! Kau tidak bisa menggantungkan hidupmu padanya.] Feng Siyu membalas. [Kakak ada di mana sekarang? Apa kau bisa keluar menemuiku?][Aku ada di tempat yang baru. Tidak untuk hari ini, mungkin lain waktu aku akan menemuimu di rumah Keluarga Feng. Aku ada berita baru untukmu.][Apa itu?] Denise bertanya.[Di tempatku yang baru ini aku bertemu Yin. Bukankah beritanya, dia dirawat di rumah sakit karena koma?][Aku lupa memberitahumu. Yin sudah bangun dari koma waktu tahun baru kemarin. Dia juga sudah berhenti dari Perpustakaan Shanghai. Untuk apa dia ada di sana? Apa dia akan mengacaukan rencana Kakak?][Aku tidak tahu. K
“Kosong!”Itu adalah kata sandi yang diucapkan C1 kepada Arthur melalui mikrofon kecil yang tersembunyi pada lipatan kerah seragam petugas kebersihan yang dia kenakan. Kosong berarti dia tidak mendapatkan informasi apa pun di dalam kantor berita tersebut.Arthur yang mendengar bisikan C1 di dalam mobil van hitam sewaanya itu terkekeh di depan sebuah mikrofon yang terpasang pada headset-nya.“Hanya kosong setengah. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, pulanglah! Aku akan menyelesaikan sisanya.”Maka mengertilah C1, bahwa lelaki tua itu telah menemukan setengah informasi yang mereka butuhkan.Tidak benar-benar kosong sama sekali!Di tengah gerak-geriknya yang menyamar sebagai petugas kebersihan, C1 membiarkan Li Man berlalu dari hadapannya. Toh, sekarang tugasnya telah selesai dan dia telah menerima pembayaran dari Arthur. Li Man memang benar-benar pergi meninggalkan kantor surat kabar tersebut. Wajah pria bertangan kidal itu tampak lesu dan sepasang kakinya mengayun gontai menghampiri m
Pintu ruang rapat dibuka tanpa ketukan. Benar saja. Seperti yang dikatakan oleh Yuwen—Manajer Keuangan Group Lushang kepada Lu Dong beberapa menit yang lalu, bahwa di dalam ruangan itu telah menunggu Lu Wan Wan dan Pengacara Bo.Pengacara Bo yang melihat kedatangan Lu Dong langsung menegakkan tubuhnya di depan kursi.“Ah! Tuan Lu Dong, akhirnya kau datang juga.”“Paman.” Lu Wan Wan yang masih berada di atas kursinya itu juga ikut menyapa.Sapaan serta kehadiran dari dua orang yang tidak ingin ditemuinya itu membuat Lu Dong bergeming. Untuk beberapa saat, dia mulai menyadari kalau sekarang Lu Wan Wan telah menganggap dirinya sebagai adik sepupu dari mendiang ayahnya.Bukan lagi ayah yang telah membesarkannya selama ini.Itu hanya perubahan kecil, bukan?Tak perlu dipermasalahkan!Dia tidak seperti Li Na yang selalu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu!Toh, selama delapan belas tahun ini dialah yang telah membesarkan putri kandung Lu Di. Jadi dia hafal betul, tabiat serta perilaku kepo
“KEPARAT KAU! DASAR PENGKHIANAT!”Lu Dong bukan hanya mengumpat dan mencekik batang leher Yuwen, tetapi dia juga mendorong tubuh wanita itu hingga membentur salah satu sisi dinding. Dia meletakkan seluruh amarahnya itu pada cengkeraman tangannya.Dia tidak ingin hancur sendirian, jika perlu dia akan membawa serta orang-orang yang ada di dekatnya untuk hancur bersama-sama.Melihat situasi yang sudah tidak lagi kondusif, maka Pengacara Bo segera meminta Lu Wan Wan untuk memanggil petugas keamanan. Sementara dirinya membantu Yuwen untuk melepaskan diri dari Lu Dong. Untung saja Lu Wan Wan bertindak cepat. Meskipun dia bukanlah karyawan Group Lushang, namun dia berhasil menemukan nomor panggilan darurat itu pada sisi mesin interkom.Tak lama kemudian, pintu ruang rapat pun terbuka. Lima orang petugas keamanan Group Lushang segera menerobos masuk untuk mengamankan Lu Dong dan membebaskan Yuwen.Wajah manajer wanita itu tampak pucat. TubuhnyA yang hampir merosot itu berhasil ditahan oleh L
“APAAAA?! Dia minta 50.000.000 Yuan padaku?”Lu Dong yang baru saja melihat email balasan dari Underground_King langsung mengumpat di dalam mobil listriknya. Sambil membentur-benturkan telapak tangannya pada roda kemudi, dia mengucapkan sumpah serapahnya terhadap sosok misterius tersebut.Namun, pria paruh baya itu belum memutuskan, apakah dirinya akan menyanggupi permintaan Underground_King atau tidak. Karena hari ini dia juga harus memutar otak untuk mencari tempat tinggal baru bagi diri sendiri dan keluarganya. “BRENGSEK!”Lagi-lagi sebuah makian kembali lolos begitu saja dari mulut Lu Dong tatkala mengingat perkataan Pengacara Bo, yang hanya memberinya waktu 1x24 untuk meninggalkan tempat kediaman Keluarga Lu.Pintu mobil pun terbuka. Sepasang kaki Lu Dong yang terbungkus dengan sepatu pantofel coklat turun dari sana. Menapak di tengah halaman berpaving milik Keluarga Lu. Dia membiarkan kakinya mengayun gontai memasuki rumah besar tersebut.BRAAAKK!Li Na dan Lu Shen Shen yang se