Beranda / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 120. Cari Tahu Dulu, Siapa Sainganmu

Share

Bab 120. Cari Tahu Dulu, Siapa Sainganmu

Penulis: Oei Monica
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Halo, Jia Wei.”

Kehadiran suara lembut yang mendadak terdengar itu sontak membuat Ma Jia Wei, Mok, dan juga Lu Shen Shen serempak menoleh ke belakang.

Wajah ketiganya tampak terkejut, terutama Lu Shen Shen tatkala melihat seorang gadis cantik yang telah berdiri tiga langkah jauhnya dari mereka.

Putri kedua Lu Dong itu menyangsikan, kalau gadis yang mengenakan dres di atas lutut dengan kedua bagian lengannya yang dibiarkan terlihat itu adalah karyawan Ma Yuan Food. Karena gadis itu dengan berani memanggil nama “Jia Wei” begitu saja.

Semakin Lu Shen Shen memperhatikan wajah gadis itu, maka ingatannya semakin tertuju pada sebuah video dan beberapa foto yang dikirim Yin beberapa jam yang lalu.

Ya, tidak salah lagi!

“Zhi Zhi?” Mata Ma Jia Wei membeliak.

“Oh, jadi gadis yang kau kencani waktu itu bernama Zhi Zhi?!” tuding Lu Shen Shen.

“Tunggu, Nona. Sepertinya Nona telah salah paham. Aku dan Ma Jia Wei hanya—”

“Kami memang memiliki hubungan. Baru saja,” sahut Ma Jia Wei.

Dia kemudian men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
DUCATI MONSTER
mundur wir mundur saingan berat tuh wkwkwkkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 121. Permintaan Putri Keluarga Han

    TOK! TOK! TOK!Terdengar suara pintu yang diketuk dari luar. Membuat Ma Jia Wei yang saat itu sedang duduk menekuri selembar foto usang langsung mendonggakkan kepala.“Masuk!” serunya kemudian.Maka masuklah Mok—asisten pribadi Ma Jia Wei.Dia adalah seorang pria dengan potongan rambutnya yang sedikit panjang hingga hampir menyentuh leher. Balutan kemeja biru gelap serta dasi panjang bercorak garis-garis putih hitam menghiasi tubuhnya yang sedang berjalan menghampiri meja kerja milik tuannya.Melihat kedua tangan Mok yang kosong, lantas membuat Ma Jia Wei bertanya. “Ada apa? Untuk apa kau kemari kalau tidak ada dokumen yang kau bawa?”“Aku kemari bukan untuk meminta tanda tanganmu,” jawab Mok.“Lalu?” Ma Jia Wei menaikkan salah satu alisnya.Mok langsung menarik salah satu kursi yang ada di depan meja, kemudian mendudukkan dirinya di sana.Dia memang sudah terbiasa melakukan hal itu di depan Ma Jia Wei. Karena kedua pria ini dulunya adalah teman masa kuliah. Yang membedakan hanyalah n

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 122. Berlomba Untuk Mendapatkan Informasi

    [Kak, aku telah meninggalkan Apartemen Mawar dan sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng. Lu Dong mulai berbuat ulah. Dia ingin aku mengembalikan semua pemberiannya selama ini. Karena sekarang Group Lushang hampir bangkrut.] Denise Allard menulis sebuah pesan singkat untuk kakak laki-lakinya—Feng Siyu.[Aku sudah pernah mengatakan padamu. Pria tua itu tidak bisa dipercaya! Kau tidak bisa menggantungkan hidupmu padanya.] Feng Siyu membalas. [Kakak ada di mana sekarang? Apa kau bisa keluar menemuiku?][Aku ada di tempat yang baru. Tidak untuk hari ini, mungkin lain waktu aku akan menemuimu di rumah Keluarga Feng. Aku ada berita baru untukmu.][Apa itu?] Denise bertanya.[Di tempatku yang baru ini aku bertemu Yin. Bukankah beritanya, dia dirawat di rumah sakit karena koma?][Aku lupa memberitahumu. Yin sudah bangun dari koma waktu tahun baru kemarin. Dia juga sudah berhenti dari Perpustakaan Shanghai. Untuk apa dia ada di sana? Apa dia akan mengacaukan rencana Kakak?][Aku tidak tahu. K

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 123. Dia Terlalu Meremehkan

    “Kosong!”Itu adalah kata sandi yang diucapkan C1 kepada Arthur melalui mikrofon kecil yang tersembunyi pada lipatan kerah seragam petugas kebersihan yang dia kenakan. Kosong berarti dia tidak mendapatkan informasi apa pun di dalam kantor berita tersebut.Arthur yang mendengar bisikan C1 di dalam mobil van hitam sewaanya itu terkekeh di depan sebuah mikrofon yang terpasang pada headset-nya.“Hanya kosong setengah. Setelah kau menyelesaikan tugasmu, pulanglah! Aku akan menyelesaikan sisanya.”Maka mengertilah C1, bahwa lelaki tua itu telah menemukan setengah informasi yang mereka butuhkan.Tidak benar-benar kosong sama sekali!Di tengah gerak-geriknya yang menyamar sebagai petugas kebersihan, C1 membiarkan Li Man berlalu dari hadapannya. Toh, sekarang tugasnya telah selesai dan dia telah menerima pembayaran dari Arthur. Li Man memang benar-benar pergi meninggalkan kantor surat kabar tersebut. Wajah pria bertangan kidal itu tampak lesu dan sepasang kakinya mengayun gontai menghampiri m

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 124. Laporan Keuangan Group Lushang Terbuka

    Pintu ruang rapat dibuka tanpa ketukan. Benar saja. Seperti yang dikatakan oleh Yuwen—Manajer Keuangan Group Lushang kepada Lu Dong beberapa menit yang lalu, bahwa di dalam ruangan itu telah menunggu Lu Wan Wan dan Pengacara Bo.Pengacara Bo yang melihat kedatangan Lu Dong langsung menegakkan tubuhnya di depan kursi.“Ah! Tuan Lu Dong, akhirnya kau datang juga.”“Paman.” Lu Wan Wan yang masih berada di atas kursinya itu juga ikut menyapa.Sapaan serta kehadiran dari dua orang yang tidak ingin ditemuinya itu membuat Lu Dong bergeming. Untuk beberapa saat, dia mulai menyadari kalau sekarang Lu Wan Wan telah menganggap dirinya sebagai adik sepupu dari mendiang ayahnya.Bukan lagi ayah yang telah membesarkannya selama ini.Itu hanya perubahan kecil, bukan?Tak perlu dipermasalahkan!Dia tidak seperti Li Na yang selalu mencemaskan hal-hal yang tidak perlu!Toh, selama delapan belas tahun ini dialah yang telah membesarkan putri kandung Lu Di. Jadi dia hafal betul, tabiat serta perilaku kepo

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 125. Serangan Bertubi-tubi

    “KEPARAT KAU! DASAR PENGKHIANAT!”Lu Dong bukan hanya mengumpat dan mencekik batang leher Yuwen, tetapi dia juga mendorong tubuh wanita itu hingga membentur salah satu sisi dinding. Dia meletakkan seluruh amarahnya itu pada cengkeraman tangannya.Dia tidak ingin hancur sendirian, jika perlu dia akan membawa serta orang-orang yang ada di dekatnya untuk hancur bersama-sama.Melihat situasi yang sudah tidak lagi kondusif, maka Pengacara Bo segera meminta Lu Wan Wan untuk memanggil petugas keamanan. Sementara dirinya membantu Yuwen untuk melepaskan diri dari Lu Dong. Untung saja Lu Wan Wan bertindak cepat. Meskipun dia bukanlah karyawan Group Lushang, namun dia berhasil menemukan nomor panggilan darurat itu pada sisi mesin interkom.Tak lama kemudian, pintu ruang rapat pun terbuka. Lima orang petugas keamanan Group Lushang segera menerobos masuk untuk mengamankan Lu Dong dan membebaskan Yuwen.Wajah manajer wanita itu tampak pucat. TubuhnyA yang hampir merosot itu berhasil ditahan oleh L

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 126. Satu Kali Dua Puluh Empat Jam

    “APAAAA?! Dia minta 50.000.000 Yuan padaku?”Lu Dong yang baru saja melihat email balasan dari Underground_King langsung mengumpat di dalam mobil listriknya. Sambil membentur-benturkan telapak tangannya pada roda kemudi, dia mengucapkan sumpah serapahnya terhadap sosok misterius tersebut.Namun, pria paruh baya itu belum memutuskan, apakah dirinya akan menyanggupi permintaan Underground_King atau tidak. Karena hari ini dia juga harus memutar otak untuk mencari tempat tinggal baru bagi diri sendiri dan keluarganya. “BRENGSEK!”Lagi-lagi sebuah makian kembali lolos begitu saja dari mulut Lu Dong tatkala mengingat perkataan Pengacara Bo, yang hanya memberinya waktu 1x24 untuk meninggalkan tempat kediaman Keluarga Lu.Pintu mobil pun terbuka. Sepasang kaki Lu Dong yang terbungkus dengan sepatu pantofel coklat turun dari sana. Menapak di tengah halaman berpaving milik Keluarga Lu. Dia membiarkan kakinya mengayun gontai memasuki rumah besar tersebut.BRAAAKK!Li Na dan Lu Shen Shen yang se

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 127. Siapa Pelacur Yang Berani Menghabiskan Uang Suamiku?

    Itu bukan tatapan mata penuh belas kasihan. Bukan pula tatapan mata yang berbinar-binar, tetapi sorot mata yang penuh dengan tanda tanya dan kemarahan dari dua orang perempuan yang merasa dibohongi oleh seorang pria pengecut seperti Lu Dong.Sepertinya Li Na dan Lu Shen Shen telah mengetahui borok yang selama ini dia sembunyikan!Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga!“Aku harus segera pergi dari tempat ini,” gumam Lu Dong, yang kemudian mengayunkan sepasang kakinya dengan cepat menuju mobil listrik miliknya yang masih terparkir di halaman.Upaya untuk menyelamatkan diri sendiri pun segera dilakukan oleh Lu Dong. Kendaraan roda empat itu pun mulai bergerak pelan menuju pintu gerbang. Suara bunyi klakson pun terdengar memecah keheningan yang sebelumnya tercipta selama beberapa saat. Membuyarkan kumpulan anak buah Lu Dong serta sepuluh orang yang sejak tadi berdiri di depan pintu gerbang nan tinggi. Melihat hal itu, maka berlarilah Li Na dan Lu Shen Shen men

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 128. Feng Siyu

    Pukul dua siang hampir tiba. Yin yang masih belum diperbolehkan Ma Zimo untuk memasuki Gedung Ma Yuan Food itu terpaksa menunggu di sekitar area tempat parkir. Sesekali dia mengarahkan pandangannya ke gedung tinggi yang memiliki tiga puluh lantai. Tidak ada tanda-tanda kalau Ma Zimo akan keluar dari tempat itu.Selama setengah hari ini, mantan jenderal besar Dinasti Qing itu belum juga mendapatkan secuil informasi penting dari Ma Zimo. Waktu berlalu begitu cepat dan dia hanya disuruh untuk menunggu dan menunggu. Sembari menegakkan tubuhnya yang jangkung itu, dia pun mendesah. "Hsshh ...! Pria berperut besar itu menganggapku seperti orang bodoh saja! Apa menjadi sopir pribadinya adalah pilihan yang salah?""Aku rasa tidak." Yin menggunakan salah satu kakinya untuk menendang batu kerikil yang ada di depan ujung sepatunya. "Tapi apa boleh buat, kutukan yang diberikan Dewa Kematian membuatku tidak mampu untuk memasuki dua perusahaan Ma, yang seharusnya menjadi kepunyaan dari si pemilik tu

Bab terbaru

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 169 - Black Dragon (2)

    Suara dobrakan pintu yang disertai teriakan itu langsung direspon oleh sepuluh orang pria yang berada di dalam ruangan. Mereka yang sedang berdiri mengitari meja bilyard itu sekonyong-konyong menegakkan kepala lalu membusungkan dada.BRAKKK!Dua tongkat bilyard terlempar mendarat di atas meja dengan sempurna, membuyarkan beberapa barisan bola biru yang semula terdiam. Beberapa kaki itu pun mengayun santai, seakan tanpa beban begitu mendapati kehadiran seorang pemuda berpostur yang tak lebih dari 170 sentimeter.Feng Siyu mengenal seorang pria yang berada di barisan paling depan. Pria itu mengenakan setelan jas kemeja warna hitam. Dengan tiga barisan kancing teratas yang dibiarkan tetap terbuka, memperlihatkan otot-otot dadanya yang bergelombang.Pria itu mendapat julukan Black Dragon di lingkungan sekitar. Tidak, mungkin sepak terjangnya yang mengerikan dan tidak mengenal belas kasihan itu sudah terdengar seantero Shanghai. Tidak ada seorang pun yang tahu, siapa nama asli pria tersebu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 168. Black Dragon (1)

    Pada saat itu juga mundurlah Lu Wan Wan dari hadapan Yin alias Shun Yuan. Kegamangan segera menghampirinya seiring dengan mulutnya yang tertutup oleh telapak tangannya sendiri.Ingin rasanya dia tidak mempercayai perkataan pria yang telah mengambil kendali atas tubuh suaminya, tapi apa yang pria ini katakan tidak sepenuhnya salah. Karena dia sendiri juga telah membaca buku harian tersebut.“Siapa? Siapa yang telah mencelakainya?” tanya Lu Wan Wan dengan suaranya yang bergetar.Shun Yuan bisa saja langsung menyebutkan satu nama yang dicurigainya saat ini, tetapi dirinya belum yakin karena kurangnya bukti-bukti yang dimiliki. “Aku masih belum yakin, siapa saja yang telah terlibat. Tapi aku mulai mencurigai beberapa orang.”Tatapan mata Lu Wan Wan memicing. “Apa katamu? Beberapa? Itu artinya ….”“Lebih dari satu orang yang menginginkan kematiannya,” sambung Shun Yuan. “Entah mereka memiliki tujuan yang berbeda atau saling bekerja sama.”Kepala Lu Wan Wan menggeleng. “Aku sungguh tidak per

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 167. Penjelasan di atas Jembatan Sungai Yangtze

    Tiga jam. Itulah waktu yang diperlukan Yin untuk diam termenung di atas Jembatan Sungai Yangtze. Menatap derasnya arus sungai yang tampak kelam dan pekat di waktu malam. Sepercik pertanyaan mendadak terbersit dalam sanubari sang mantan jenderal besar Dinasti Qing tersebut.Mungkinkah selama ratusan tahun, tubuhku tersimpan di dalam sana?Tiga ratus lima puluh empat tahun itu bukan waktu yang singkat. Pantas, keadaan sungai ini juga sudah sangat jauh berbeda dari zaman Dinasti Qing.Dan di dalam sungai inilah, kisah antara dirinya dan si pemilik tubuh terjadi.Mendadak sebuah suara ketukan tumit sepatu yang mengayun di atas trotoar membuat daun telinga Yin bergerak-gerak. Seperti biasa indera pendengaran yang tajam pemberian dari Dewa Kematian, mampu membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu mampu mendengar suara semut yang berjalan hingga mampu memilah-milah jenis suara meskipun di belakang punggungnya terdengar hiruk pikuk kendaraan roda empat berlalu lalang. Kehad

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 166. Perkiraan yang Salah

    “Denise, halo …. Halo …!” seru Feng Siyu.Selama beberapa saat pria muda berusia 27 tahun itu tampak tertegun menatap layar ponselnya yang masih menyala. Baru beberapa menit yang lalu, dia menerima panggilan dari adik tirinya yang bernama Denise Allard.Saudara perempuan namun berbeda ayah itu kerap menghubunginya di jam-jam malam. Selepas makan malam lebih tepatnya, karena pada saat itulah segala aktivitasnya di dunia kerja telah terhenti.Namun, apa yang baru saja terjadi?Feng Siyu justru tidak mendengar suara Denise. Bulu kuduknya mendadak dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong, suara seorang atau beberapa orang pria dan suara gedebuk-gedubuk yang tak jelas.Jangan-jangan ….Pikiran Feng Siyu lantas tertuju pada panggilan ponsel yang diterimanya sore tadi di Gedung Madox Colour. Kedua tangannya langsung mengepal, mengingat ancaman si penelepon. Padahal mereka telah bersepakat, bahwa si penelepon akan memberinya sedikit waktu dan tidak akan mengganggu adiknya yang saat ini t

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 165. Insiden di Rumah Keluarga Feng

    Begitu Mey Mey mendengar suara bariton itu berkata, jantungnya seakan hendak melompat keluar dari tubuhnya. Suara yang disertai dengan seringai dan langkah tegap itu benar-benar mengintimidasi dirinya.Menyihir gadis blasteran itu untuk berhenti, lalu bergerak mundur hingga akhirnya punggungnya yang terbungkus dengan selembar pakaian tidur tipis itu menempel di depan dinding ruang tamu.BUGH!Rasa dingin langsung menjalari telapak tangan Mey Mey begitu Lu Dong berhasil mengunci tubuhnya dengan kedua lengannya yang kekar. Manik mata birunya itu tampak bergerak-gerak.“Ma—mau apa kau … kemari?”Mendengar suara intonasi yang terbata-bata itu lantas membuat Lu Dong terkekeh. Puncak hidung kekasih kecilnya itu masih sama seperti dulu. Seperti sebuah papan luncur yang turun ke bawah, lalu menukik tajam ke atas. Dia tidak menyangkal, bahwa dia sangat menyukai hidung Mey Mey, selain dari apa yang tersembunyi di balik pakaian tidur gadis itu.Sembari memberi sedikit kecupan pada puncak hidung

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 164. Menuju Distrik Chongming

    Malam ini mobil listrik yang dikemudikan Lu Dong langsung meluncur membelah lalu lintas Kota Shanghai. Kendaraan roda empat itu bergerak menuju ke arah utara. Di mana terdapat tiga pulau aluvial dataran rendah yang berpenghuni di muara Sungai Yangtze. Salah satu dari ketiga pulau itu adalah Chongming.Lu Dong meninggalkan mobil listriknya di pelabuhan dan memilih menggunakan feri, agar lebih cepat tiba di tempat tujuan. Dia tidak ingin memberi kesempatan Mey Mey untuk kabur lagi dari hadapannya. Malam ini juga, dia harus menuntaskan masalahnya dengan tikus kecil itu.“Berapa lama kapal ini menuju Chongming?” tanyanya kepada nahkoda.“Jika cuaca bagus, dua puluh menit lagi kita akan tiba di sana. Apa Tuan akan berhenti di Desa Terapung Chu Zhang?”“Tidak. Turunkan aku di Chongming!”“Naiklah!” Nahkoda itu berseru kepada Lu Dong.Layar dibentangkan. Suara mesin menderu-deru di bawah alas kaki, diikuti dengan gumaman para penumpang yang sudah mulai berdesakan memasuki kapal. Jumlah mereka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 163. Memberi Umpan

    Kegelapan baru saja muncul menyapa Shanghai. Meskipun Li Na tidak menyukai kedatangan Lu Dong, tetapi berkat Lu Shen Shenlah, pria paruh baya itu akhirnya memiliki tempat tinggal untuk meletakkan kepalanya malam ini.Lu Dong sudah tidak perlu repot-repot lagi memikirkan menu makan malamnya hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dia juga tidak perlu risau akan angin malam yang kerap menusuk-nusuk persendiannya yang sudah tidak muda lagi.Tak masalah jika Li Na tidak mengizinkannya untuk tidur dalam kamar. Dia tahu, kalau kemarahan istrinya itu hanya sementara. Esok hari, wanita itu pasti akan kembali merajuk dan malam berikutnya, dia akan kembali menikmati empuknya busa kasur yang ada di apartemen ini, pikirnya. “Ayah, kami hanya punya ini.” Lu Shen Shen berkata sembari memberikan potongan selimut tipis kepada Lu Dong.“Tak masalah.” Lu Dong menarik kedua sudut bibirnya lebar ketika menerima pemberian putri keduanya itu. “Kau memang putri Ayah yang paling berbakti. Ngomong-ngomong … di

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 162. Balasan Untuk Seorang Pengkhianat

    Yin tersenyum dingin, karena dia memiliki jawaban atas pertanyaan Arthur. Namun, dia tidak langsung memberitahu pria tua tersebut. Dia justru menanyakan topik utama mengenai kedatangannya kali ini."Lalu bagaimana dengan Denise Allard dan kakak laki-lakinya?"“Aku telah menemukan tempat tinggal Denise. Gadis itu sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng.” Arthur menunjuk ke sebuah titik koordinat yang berkedip pada layar laptopnya.Yin menatap titik koordinat yang letaknya agak jauh dari tempat Kediaman Keluarga Lu. “Kau mendatanginya?”“Tentu saja! Aku membantumu sekaligus mengerjakan tugas yang diberikan Lu Dong. Untuk menemuinya, aku menyamar menjadi seorang nenek tua. Salah seorang tetangganya yang sedang kehabisan gula."Yin tergelak. Membayangkan bagaimana wajah maskulin yang keriput itu berubah menjadi seorang nenek tua dengan rambut putihnya yang tergelung ke belakang lengkap dengan selembar daster bermotif bunga yang menutupi tubuh atletis Arthur. "Melihat nenek-nenek jadian y

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 161. Siapa yang Dia Bunuh?

    DEG!Kali ini bukan hanya wajahnya saja yang membeku, melainkan juga detak jantungnya serasa hampir berhenti mendadak tatkala mendengar suara bisikan tersebut. Perlu waktu beberapa detik untuk membuat Ma Yin Fei palsu menyadari bahwa ada seseorang yang mengetahui dosa masa lalunya.“Siapa kau?” teriak Ma Yin Fei palsu sembari mengarahkan pandangannya ke sekitar koridor.Pria yang memiliki tinggi tidak lebih dari 170 sentimeter itu memutar tumitnya beberapa kali, lalu bergerak ke sana kemari. Namun, apa yang dilakukannya itu tak kunjung mendapat jawaban. Koridor panjang itu terlihat kosong, dingin dan lengang. Dari kejauhan dia hanya mampu menangkap pintu ruang kerja Ma Zimo yang masih tertutup.Berarti mantan pustakawan itu masih berada di dalam, lalu siapa yang bicara tadi? Pikiran Ma Yin Fei palsu mulai berkecamuk. Embusan angin yang membelai tengkuk lehernya serta kebisuan yang tejadi di sekitar koridor, membuat sekujur tubuh Ma Yin Fei palsu meremang. Tatapan matanya mendadak beru

DMCA.com Protection Status