Pagi menjelang, Valerie membuka matanya dan betapa terkejutnya mendapati Laura yang saat ini sedang berlutut dan mengulum milik suaminya. Sedangkan Marc berbaring dengan tersenyum puas.
“Ka.. kalian??” gumam Valerie tidak percaya jika Laura dan Marc kembali bercinta di saat dirinya masih tertidur.
Dan di saat Valerie masih kebingungan. Marc langsung memiringkan tubuhnya dan meraih pinggang Valerie. “Eumhhp…”
“Ahhhh Marc…!” desahan manja Valerie ketika Marc sudah mengulum puting dengan intens. Sedangkan tangannya yang lain meremas payudaranya yang satu.
Hal tersebut membuat mereka bertiga kembali bercinta bersama di pagi ini. Marc memuaskan fantasi liarnya bersama Valerie dan Laura.
Kedua wanita cantik dan seksi itu mengikuti segala keinginan dan fetis Marc.
Suara erangan dan desahan terus terdengar dari dalam kamar ini. Mereka bertiga benar-benar bercinta dengan bebas dan tidak lagi canggung.
Marc yang berada di apartment nya merasa gelisah memikirkan Valerie yang saat ini berasa di studio milik Laura dan Dylan. Yah, karena ada Dylan. “Apa Valerie baik – baik saja?” gumamnya.Pekerjaan yang ada di laptopnya tidak dapat ia selesaikan sejak dua jam lalu. Pikirannya terlalu berfokus dengan apa ayng akan Valerie, Laura dan Dylan nantinya. “Damn! Mereka juga pasti akan bercinta!” gumamnya pelan seraya menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.Sedangkan di Apartment studio, Valerie sudah kembali melakukan pemotretan. Wanita cantik itu jauh lebih rileks dan berpose dengan sangat baik.Aldo yang melihat Valerie seperti ini tersenyum tipis dan menikmati lekukan tubuh Valerie yang ada di rangkulannya. “Hah! Aku juga akan menidurinya! Aku tahu rahasianya, itu bisa aku jadikan senjata untuk mengajaknya! Karena aku yakin dia pasti takut kalau ketahuan oleh Laura!” pikirnya.“Ok Valerie, aku suka ekspresimu!
Laura yang paham, langsung mengikuti kata Dylan. Wanita cantik itu segera naik ke atas tubuh suaminya, memasukkan milik Dylan. Sedangkan di atas, Dylan terus menjilati dan memasukkan lidahnya ke dalam liang inti Valerie.Membuat wanita imut dan seksi itu terus mendesah. Dengan wajah merona. Merasakan permainan lidah Dylan yang sangat luar biasa.”"Euhhm… Anhhh…”“Ahhh… Ohh… Eung…”Desahan antara Laura dan Valerie saling menyahut. Laura terus menggerakkan pinggulnya dengan kedua tangannya bertumpu di kaki Dylan. Sedangkan tangan Valerie di genggam erat oleh Dylan, agar wanita cantik itu tidak kehilangan keseimbangan.Laura membuka meatanya, melihat Valerie yang begitu menikmati permainan lidah suaminya di liang intinya. Entah apa yang ada di pikirannya, hal itu terlihat sungguh erotis di matanya. Laura dengan naluriah menjulurkan lidahnya tepat di puting payudara Valerie. Di jilatnya puting ranumnya itu, “Euhmm… Ini sangat seksi Val…” ucapnya pelan.“Ahh…. Kak….Kakkk… Laura…” erang Val
Saat ini Dylan, Laura, Marc dan Valerie berada di ruang tamu, membicarakan tentang kontrak yang telah mereka buat.“Jadi kita berempat sudah sepakat dan menandatangi kontrak. Valerie menandatangi kontrak menjadi model online shopping kita, sedangkan Marc menandatangani kontrak menjadi desainer.” Ujar Laura memperjelas semuanya.“Dan selama 2 bulan ini kontrak berlangsung, kita semua bebas untuk saling bertemu satu sama lain,” sambung Laura memimpin pembicaraan.“Iya betul apa yang dikatakan kak Laura,” imbuh Valerie, “Dan Marc, kita akan berpergian. Apa kak Laura sudah mengatakannya ke kamu?” tanya Valerie kepada Marc.Marc mengangguk, “Iya aku tahu, tiket pesawat dan hotel juga sudah aku pesan.”Dylan yang baru mendengar itu cukup terkejut, “Kalian berdua akan pergi?” tanyanya yang tidak dapat menyembunyikan ekspresi kecewa.“Dan lebih bagus kalau desainnya lebih cepat rilis, karena saat ini tidak ada yang bisa kami kerjakan sampai menunggu desain terbaru.” Tambah Laura.Tiba-tiba sa
Kini Dylan dan Valerie menuju apartment – tempat tinggal Valerie dan Marc. Tadi, setelah bersama-sama mengantar pasangan mereka masing-masing untuk pergi ke luar negeri. Mereka memutuskan untuk kembali mengambil keperluan Valerie selam tinggal bersama Dylan.Dylan sesekali melirik kearah Valerie yang saat ini berbalut baju kaos tanktop hitam dan rok midi berwarna senada. Membuat kulit putih susunya begitu kontras dan begitu cantik.“Kamu sangat cantik hari ini, Val.” Ucap Dylan memecah keheningan selama lima menit semenjak mereka naik ke dalam mobil.Valerie menoleh dan tersenyum, “Terima kasih Kak, kamu juga sangat tampan hari ini.”Dylan terkekeh pelan, semburat merah terlihat jelas di wajah Valerie – membuatnya semakin menggemaskan. “Apakah hari ini kita berkencan saja? Makan malam di luar?” usul Dylan.“Eh? Kencan?” tanya Valerie ulang dengan wajah semakin merona. Tidak menyangka dia diajak kencan oleh Dylan. Dan pria itu mengangguk, pasti.“Boleh kak, tapi bagaimana jika ada yang
“APA!?!” Jade terlonjak kaget, “itu tidak mungkin Aldo! Dari mana kau bisa mengarang cerita seburuk itu?” Jade terduduk begitu saja dan menghadap ke Aldo.“Ssst! Tenanglah dan dengarkan ceritaku!” sahut Aldo santai sambil melipat tangannya. Jade mengangguk mengerti dan menatap Aldo.“Kau tahu ‘kan kalau kemarin aku pergi photoshoot?” Jade mengangguk lagi sebagai jawaban, “disana aku bertemu dengan salah satu member di tempatku mengajar renang, dan dia adalah wanita incaranku. Tapi aku tidak menduga kalau wanita itu adalah selingkuhan Dylan,”“Se-serius? Hei! Kamu jangan bicara tidak masuk akal seperti itu Aldo!” Jade merasa tidak terima jika ada wanita lain yang bisa masuk di dalam hidup Dylan selain Laura.“Aku serius Jade! Dan aku memiliki sebuah ide!” seringai Aldo, kemudian dia menjelaskan apa yang akan menjadi rencananya kedepan.“Bagaimna?”Jade berpikir sejenak dan berkata, “Baiklah! Kalau memang semua yang kau katakan itu benar, mari kita lakukan! Aku akan membuat Dylan tidak
Dylan membawa Valerie di dalam pelukannya, mereka berdua ke dalam kamar utama sesuai arahan Valerie. Tanpa melepaskan ciuman yang liar dan dalam Dylan terus melangkah, ia mendorong pintu dengan kakinya.Lenguhan seksi terus saja lolos dari bibir mungil Valerie. Wanita cantik itu sudah berada di dalam kendali Dylan seutuhnya. “Kak…” gumam Valerie mengusap lembut wajah Dylan yang saat ini sudah berada di atas nya. Entah sejak kapan dirinya sudah berada di atas tempat tidur.Tempat tidur dimana ia dan Marc menghabiskan malam mereka. Kini ia bersama pria lain, pria yang mengisi hari-harinya selama beberapa hari ini.“Hem?” sahut Dylan dengan senyuman lembut yang begitu rupawan.“Ada apa sayang….?”Valerie tersenyum, “Aku menyukainya kak,”“Menyukai apa sayang?”“Saat bersamamu..” jujur Valerie.“Aku juga menyukai segala tentangmu, Val.” Jawab Dylan yang kembali melumat bibir Valerie. Lidahnya ia julurkan masuk ke dalam mulut Valerie yang bersambut dan di balas tidak kalah liarnya.Mereka
Beberapa menit sebelumnya….Begitu Dylan keluar dari apartment Valerie, tidak lama kemudian pintu bell berbunyi. Valerie merasa bingung, karena belum lima menit Dylan pergi, kenapa pria itu sudah kembali.“Tunggu kak…” seru Valerie sambil tersenyum, ia masih tidak mengenakan apapun. Tubuh bugilnya hanya ia tutup dengan selimut tebal.Kemudian ia berjalan menuju pintu. Betapa terkejutnya ia ketika membuka pintu, “Al… Aldo?” gumam nya pelan.Valerie yang terkejut segera menutup kembali pintunya, namun sayangnya gerakan Aldo jauh lebih cepat. Pria itu segera menahan pintu tersebut."Valerie, apa aku boleh masuk?"Jantung Valerie berdegup cepat. Ia tidak bisa mendorong pintu lebih keras karena tangannya yang satu ia pakai untuk menahan selimut yang ia gunakan saat ini.“Ma-maaf Aldo, suamiku lagi tidak ada di rumah. Jadi aku tidak bisa menerima tamu sesuka hati.” Tolak Valerie sopan.Aldo tersenyum smirk tapi berusaha menahan diri untuk memaksa Valerie. “Ah maafkan aku. Aku hanya ingin me
Wanita kecil itu menangis mendapati perlakuan kasar seperti ini. Tangan Aldo sudah menggerayangi tubuhnya, bahkan kini membawanya menuju karpet yang ada di ruang tamu. Valerie meangis dan tetap berusaha lepas dari pegangan Aldo yang begitu erat, sampai membuat tangannya kesakitan.“Lepaskan! Lepaskan!!”“Mari nikmati Val… Ohhh! Tubuhmu sangat wangi!” gumam Aldo yang terus mencumbu Valerie yang tidak berdaya di bawah kungkungannya. Bahkan tangannya dengan bebas bergerak menyentuh kulit mulus Valerie. Tidak ingin menyi-nyiakan kesempatan, tangan Aldo kini sudah berada di area kewanitaan Valerie, membuat wanita itu meringis dan menahan gejolak yang tiba-tiba menyerangnya.Tangan dan jari Aldo begitu lihai bermain di bagian kewanitaannya. “Akh!” suara desahan Valerie lolos begitu saja.“Stop! Aldo!”Teriak Valerie di kesadarannya setipis kertas.Aldo mencumbu tengkuk leher dan menjilati leher Valerie, “Nikmati Val, aku akan tunjukkan kehebatanku di atas ranjang!”Valerie mendorong keras t