Share

Bab 22A

Bab 22A

"Apa maksud, Dokter?" Syifa tidak ingin menerka-nerka hal buruk. Ia lebih memilih penjelasan langsung dari dokter.

"Kita harus melakukan observasi tumor yang sudah diangkat. Dikhawatirkan tumornya muncul lagi dan menyebar ke organ lain."

Tubuh Syifa merosot. Ia menundukkan kepalanya ke meja. Sebagai seorang yang berprofesi sebagai dokter, ia menyesal jika sampai orang terdekatnya tidak mampu ia tangani masalah kesehatannya. Ia susah menganggap Ema seperti kakaknya. Sebab ia hanya anak tunggal di keluarganya.

"Mbak Ema harus sehat. Ya, aku harus membantu merawatnya."

*****

Hari-hari berlalu tergerus oleh minggu, Syifa rutin memantau kesehatan Ema.

"Fa, kamu serius menjadi dokter pribadi istri dari mantan suamimu?" tanya Irsyad sembari menyodorkan segelas coklat. Tumben Syifa duduk merenung di teras belakang tanpa membawa minuman favorit itu.

"Ya, Syad. Tidak ada yang salah, kan?" Syifa membalas sambil menatap pepohonan yang mengisi ruang kosong halaman kecil di belakang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status