Share

Bab 19B Dilema

Penulis: D Lista
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-03 18:35:32

Bab 19B Dilema

"Kenapa Abang nggak curiga sama Sania? Bisa saja dia kembali untuk menghancurkan perusahaan."

"Awalnya abang pikir begitu. Tapi staf IT menemukan bukti data terkirim melalui komputer di ruang ini, Fan. Tidak ada yang memakai komputer selain Syila."

"Abang, yakin?" Refan masih menolak percaya Syila berani menghianati perusahaan keluarga suaminya sendiri.

"Ya. Setidaknya dugaan sekarang begitu. Lebih parahnya mereka memakai sistem canggih untuk meretas data kita."

"Gila! Gue nggak habis pikir kenapa wanita polos seperti Syila sanggup melakukannya. Gue akan cari bukti yang menguatkan, Bang. Tenang saja!"

"Apa yang mau kamu lakukan, Fan? Ingat jangan bertindak lebih jauh dengan melibatkan perasaan!"

"Ya, gue tahu, Bang."

Refan menghela napas panjang. Ia merasa bersalah pada saudara kembarnya. Sejak awal dirinya hanya diminta mengawasi Syila, tetapi perasaannya tidak bisa dibohongi. Ia memang jatuh hati pada calon istri abangnya. Meskipun uminya tidak merestui, Refan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Teteng Yeni
kenapa dikit dikit Thor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 20A Ketahuan

    Bab 20A Ketahuan"Hah? Siapa orangnya?" "Suamimu. Lebih tepatnya keluarga suamimu." Syila tercengang mendengarnya. Ia tidak heran jika kakaknya sampai menyelidiki lebih jauh, karena Arka lulusan Magister Teknologi Informasi. Pastinya banyak teman-temannya yang mau membantu menyelidiki masalah perusahaan ayahnya. Sampai-sampai Arka kini mengorbankan profesinya sbeagai pengajar untuk fokus ke perusahaan ayahnya. Kala itu, keluarga Zein datang berniat membantu perusahaan ayahnya karena mereka merupakan kolega bisnis. Siapa sangka kalau perusahaan keluarga Zein justru yang menjatuhkan perusahaan ayahnya. Bisa jadi mereka melakukannya karena persaingan bisnis. "Bagaimana Mas bisa tahu?" "Mas sudah menyelidikinya. Sistem yang dipakai perusahaan suamimu sama dengan yang meretas perusahaan ayah." "Jadi, kita sedang balas dendam?" Arka mengangguk, sedangkan Syila masih terbengong. Ia tidak menyangka telah dijadikan tumbal kakaknya untuk membalas dendam. Lebih parahnya, ia tidak tahu kel

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 20B Ketahuan

    "Hah, gila ya? Masak iya, istri Pak Zein sendiri yang mau menghancurkan perusahaan suaminya!" "Mer!" Syila sedikit beranjak dari duduk untuk menutup mulut sahabatnya yang mengumbar suara. "Ups, maaf." Merry menaikkan dua jari menyadari kesalahannya. Saat ini, Syila justru penasaran dengan niat kembali Sania ke kehidupan suaminya. Bukan tidak mungkin Sania juga turut menghancurkan perusahaan ayahnya. Wanita itu dulunya menjabat sebagai sekretaris Zein sebelum dirinya menggantikan. "Sudah, pokoknya tugasmu itu, Mer. Bantu aku, ya!""Baiklah." Merry mengucapkannya seolah tidak ikhlas. Ia juga sebenarnya takut dengan sanksi yang akan diterima. Syila pulang ke rumah dengan hati was-was. Pikirannya terombang-ambing. Bagaimana caranya ia melarikan diri dari rumah suaminya dengan cara halus, sebelum dirinya didepak dengan cara kasar. "Syila, gimana hasil periksanya?" Hira menyapa saat melihat Syila sampai di rumah. Sontak saja Syila terkejut karena ia sebenarnya tidak pergi untuk periksa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-03
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 21A Ponsel

    Bab 21 Ponsel"Sudah dibereskan semuanya?""Ya. Sepertinya langkah selanjutnya akan lebih mulus."Merry tidak bisa mendengar pembicaraan dua orang yang ada di dalam sampai selesai. Begitu mendengar ponsel di sakunya berdering, ia segera menjauh dari pantry. Ternyata ia mendapat panggilan dari bosnya. Zein memintanya mengirimkan beberapa data yang dibutuhkan. Mau tidak mau, Merry bergegas kembali ke ruang divisi keuangan."Ishh, Mbak Sania tadi ngobrol sama siapa, ya? Gagal deh misiku sama Syila." Merry menghentakkan kakinya saat berada di depan ruang kerjanya. Karyawan lain yang satu ruang dengannya menatap heran."Kenapa mukamu kesel gitu, Mer?" seloroh temannya."Nggak apa-apa? Udah kerja sana, nggak usah ngurusin orang lain!" sahut Merry sewot. Kedua teman Merry hanya berbisik menanggapi tingkahnya yang tidak biasa. Semenjak kena sidang bosnya, mereka beranggapan Merry suka marah dan kesel. "Hai, udah dibilangin nggak usah bisik-bisik nggosipin orang lain!" tegur Merry pada dua t

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 21B Ponsel

    "Sepertinya mereka merencanakan sesuatu, Syil. Tapi rencana apa aku nggak paham.""Oke, nanti aku cari tahu sendiri. Btw, kasih saran dong. Malam ini aku mau bikin Mas Zein bersedia tidur sekamar sama aku. Gimana caranya?" Syila terang-terangan tanpa rasa malu menanyakan maslah itu."Ishh, tanya lagi. Dulu kan sudah aku kasih jurus. Udah sana dandan buruan. Bos barusan pulang setengah jam yang lalu sama kembarannya. Awas jangan salah peluk! Apalagi salah cium." "Ckk, awas kamu, Mer!" Syila berdecak kesal mendengar candaan sahabatnya. Tawa meledak dari seberang sana, Syila akhirnya memutuskan menutup panggilan setelah terdengar deru mobil masuk pelataran depan rumah.Jantung Syila berdegup kencang, pikirannya berkecamuk. Otaknya seolah terbagi antara memikirkan suaminya juga musuhnya. Mereka orang yang sama. Memilih menyusup ke dalam selimut, Syila berpura-pura tidur. Ia berharap nyalinya tidak menciut saat suaminya masuk kamar. Biasanya sang suami pulang kerja akan membersihkan diri d

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 22A Sindiran

    Bab 22A SindiranSuasana sarapan pagi ini di meja makan sedikit membuat Syila canggung. Pasalnya, setelah semalam tidur ditemani suaminya, Syila justru terlelap lebih dulu. Sedari tadi, ia hanya melirik Zein yang bersikap biasa seolah melupakan malam panjang bersamanya. "Kenapa Mas Zein jadi cuek begitu?" Memilih fokus pada nasi goreng di piringnya, Syila mencoba tak acuh dengan sikap suaminya. Ia justru dikejutkan oleh kedatangan Refan yang terlihat segar dengan penampilan kaos kasual dipadukan celana jeans. Mempesona. "Astaghfirullah, jaga pandangan Syil. Itu godaan adik ipar. Nggak malu apa pernah bermalam di kamarnya." Syila menunduk seraya menggigit bibirnya teringat malam itu. "Sudah rapi juga, Fan? Gimana, apa ada masalah dengan perusahaan?" tanya Ilyas seperti biasa. Meskipun abinya sibuk mengajar, di sela-sela mereka berkumpul sarapan pagi pasti menyempatkan bertanya kabar kantor yang dihandle putranya. "Nggak ada, Bi. Hanya masalah kecil," ungkap Zein menimpali pertanyaa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 22B Sindiran

    Bab 22B Sindiran"Mer, aku seminggu ke Bandung. Tolong bantu awasi Mbak Sania ya. Dia sementara mengantikanku menghandel kerjaan di kantor." Merry memasang raut kebingungan. Ia membaca proposal proyek dengan Reyhan bahwa meetingnya masih minggu depan. Kenapa bosnya justru ke Bandung sekarang. Namun, Merry tidak menyampaikan kecurigaannya yang tidak beralasan. Bisa jadi bosnya ingin mengajak Syila bulan madu. Merry justru terkikik membayangkan sahabatnya berbulan madu sambil mikir kerjaan. "Stt, nih anak diajak ngomong malah melamun senyum-senyum sendiri," seloroh Syila. "Eh iya, maaf. Kamu mau bulan madu ya ke Bandung?""Ngaco kamu, Mer. Ini rapat sama Pak Reyhan." "Oya? Bukankah rapatnya..." "Kenapa?" Kening Syila berkerut menanti kelanjutan ucapan Merry. "Nggak jadi, Syila. Selamat berbulan madu, Sayang," goda Merry sembari mencubit pipi Syila hingga sahabatnya itu mengaduh. Perjalanan tiga jam lebih beberapa menit Jakarta-Bandung akhirnya mereka sampai di hotel berbintang. Sy

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-04
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 23A Diblokir

    Bab 23A Diblokir "Apa maksudmu, Fan? Di mana Mas Zein? Aku harus bertemu dengannya." Syila berniat keluar kamar tetapi Refan menahannya. Tubuhnya direngkuh Refan lalu dihempaskan ke Ranjang. "Apa ini?!" Teriak Refan membuat Syila tercengang. Lembaran tiket dilemparkan Refan ke ranjang. Sontak saja Syila terbelalak melihatnya. "Fan! Dari mana kamu mendapatkannya?" Syila merasa ceroboh. Setelah menerima tiket dari Arka, ia tidak peduli dengan kemana tujuannya nanti. Alhasil, tiket yang disimpan di tas wanita itu raib pun tidak disadarinya. "Itu tiket lu, kan? Nama lu jelas ada di situ. Mau ke Hongkong atau ke Singapura, huh?!" "Fan, aku...." "Tidak perlu basa-basi, lu bisa pergi sekarang juga! Gue nggak nyesel pernah tidur sama lu, orang yang mau hancurin keluarga gue. Anggap saja malam itu sebagai kompensasi lu bocorin data perusahaan. Dasar wanita munafik!" Refan hendak pergi. Namun, Syila meraih lengan pria di depannya hingga berbalik. Sebuah tamparan pun mendarat di pipi pri

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05
  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   Bab 23B Diblokir

    Bab 23B Diblokir "Maaf, Mbak. Apa penghuni kamar sebelah saya sedang keluar?" Syila menunjukkan kartunya serta menyebutkan nomer kamar satunya yang dipesan sang suami. "Maaf, Mbak. Mereka baru saja check out." "Apa?! Coba cek ulang mbak." "Iya, benar. Atas nama Pak Zein, kan?" Syila mencelos, hatinya terasa nyeri. Ia mengabaikan petugas resepsionis yang memandang heran dirinya. Syila berlalu begitu saja menuju ke parkiran depan hotel. Baru sampai di lobby depan, sebuah mobil yang familiar dimata Syila hendak melintasinya. Syila segera mengejar mobil yang dikemudikan Zein. Dengan berani, Syila merentangkan tangan menghadang mobil yang tengah melewati batas pos pintu keluar. "Apa yang mau Syila lakukan, Fan?" tanya Zein dengan wajah serius. Pasalnya ia hanya mengikuti skenario yang dibuat adiknya. "Biarkan saja, Bang. Dia hanya menggertak saja. Tidak mungkin Syila berani mengorbankan diri menabrakkan tubuhnya," seloroh Refan."G*la kamu, Fan! Nanti kalau beneran dia nggak mau me

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-05

Bab terbaru

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 42 TAMAT

    S3 Bab 42 "Beginikah caranya menghukum diri sendiri, huh?" "Alea." Irsyad melebarkan matanya. Sedetik kemudian ia mengucek berulang untuk memastikan apa yang dilihatnya bukanlah sebuah fatamorgana. "Al, kamu datang?" lirih Irsyad sambil menoleh ke sekitar. Tidak ada orang lain selain mereka berdua. Alea lantas duduk di kursi sebelah Irsyad dengan meja kecil sebagai penghalang. Irsyad berusaha menetralkan deru napasnya. Rasa haru menyeruak. Kesedihan karena memikirkan kebencian Alea terhadap dirinya pun terpatahkan. Nyatanya, Alea masih mau menemuinya. "Ya, aku datang karena ada yang mengundang," ucap Alea dengan wajah datar. Gaya bicaranya tidak sesopan dulu dengan menyebut aku saat bicara. Tatapannya tidak sedikitpun mengarah pada Irsyad. Lelaki itu sadar diri, Alea pasti masih benci padanya. "Kamu tahu Om tinggal di sini?" "Sangat mudah dicari, bukan?" cetus Alea. Irsyad hanya beroh ria. "Aku akan menikah, jadi silakan mau bicara apa?" lanjut Alea. Irsyad menarik napas dalam.

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 41

    S3 Bab 41Sesampainya di rumah, Alea mengucap terima kasih pada Damar dan memaksanya segera pulang. "Alea!" "Mama?!" Perempuan paruh baya yang menanti kedatangannya segera memeluk erat. Ya, Syifa sudah seminggu sakit dan terbaring di tempat tidur merindukan putrinya. "Mama! Maafin Alea. Mama sakit gara-gara Alea, kan?" sesal Alea sambil mengeratkan pelukannya. "Tenanglah, Al. Mamamu sakit bukan karena kamu. Tapi dia ngidam." "Apa?!" "Ishh. Papa nih, nggak usah becanda. Orang anaknya barusan pulang malah dibecandaain." "Maksudnya apa, Pa? Mama ngidam? Mau punya adik bayi?" Alea sudah melototkan matanya horor ke arah papa dan mamanya. Sementara Rendra yang baru saja ikut duduk di sofa hanya bisa terkikik. "Apaan sih, Ren? Kamu ngerti?" "Tuh, Mama ngidam pengin punya mantu, Mbak," celetuk Rendra masih dengan tertawa renyah. "Astaga. Kamu masih SMA udah mau nikah? Awas ya, belajar dulu sana!" "Yeay, siapa juga yang mau nikah. Mbak Alea tuh yang dilamar sama Mas Damar. Mama dan p

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 40

    S3 Bab 40 "Aku mau melamarmu." "Hah?!" Alea ternganga. "Mas Damar sudah gil*. Alisa mau dikemanain coba?" protes Alea. "Alisa mau menyelesaikan kuliahnya dulu. Saat di bandara, Alisa mengikuti kepergian Damar menyusul Alea. Namun, Alisa hanya mendapati Damar yang melangkah lesu di batas ruang masuk penumpang dan pengantar. "Mas Damar? Sudah ketemu Mbak Alea?" "Tidak Lisa. Alea sudah pergi." "Oh, gitu. Kita perlu bicara Mas." "Ya, Lisa." "Kami berdua memutuskan memilih jalan masing-masing terlebih dulu, Al. Siapa yang menemukan jodoh duluan ya tidak apa kalau mau menikah lebih dulu." "Astaga, memangnya kami berdua mainan. Mas Damar gonta ganti melamarku atau Alisa," ucap Alea tak terima. Namun, ia setengah bercanda. "Ya gimana lagi, kalian sama-sama cantik." "Dasar laki-laki!" "Ough. Jangan kasar Al. Kamu masih pakai jurus karatemu?" "Iya lah. Mau dihajar?" "Ampun, Al." Alea tersenyum mengembang. Tiga bulan ia bisa menghilangkan rasa sakit hatinya pada Damar. Hanya mela

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 39

    S3 Bab 39 Dua bulan berlalu, Alea sudah mulai menikmati perannya di tempat tinggal yang baru. Ia kini tinggal di salah satu kota kecil di Austria yakni kota Klagenfurt. Saat sampai di Vienna Internasional Airport, Alea hanya memberi kabar pada keluarganya kalau sudah sampai. Ia meminta izin memberi kabar kembali setelah tiga bulan selesai. Setelah Syifa mengiyakan dengan berat hati, Alea pun menonaktifkan nomernya dan berganti ke nomer lokal. Satu yang tidak dikatakan Alea pada keluarganya adalah tempat akhir yang ia tuju. Keluarga tahunya Alea ada di kota Vienna bukan di Klagenfurt. "Al, masih lama nggak me time kamu?" tanya Aida satu-satunya mahasiswa dari Indonesia yang ada di Klagenfurt. Terhitung sekarang ada dua mahasiswa termasuk Alea. "Kenapa? Kamu terburu, ya?" jawab Alea sambil menikmati pemandangan danau yang membentang luas di depannya. Danau yang biasa dengan sebutan Wörthersee di Klagenfurt memang indah. Dengan berdiri di pinggir danau, Alea bisa melihat pegunungan A

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 38

    S3 Bab 38 "Maaf, Ma. Alea harus pergi. Hanya tiga bulan saja, Alea janji Ma." "Sayang, Papa dan Mama pegang janjimu. Di sana tiga bulan jangan berbuat aneh-aneh. Kamu harus jadi wanita kuat seperti mamamu," pesan Zein. "Iya, Pa, Ma. Alea janji. Jaga diri Mama dan Papa. Alea berangkat sama Rendra saja." "Baiklah, Sayang. Hati-hati, jangan lupa kabari kami kalau sudah sampai di sana," lirih Syifa sambil memeluk erat Alea sebelum pergi meninggalkannya. "Gimana Alea, Pa?" "Ma, Alea anak yang kuat. Kita sebagai orang tua harus mendoakan yang terbaik untuknya. Selalu berprasangka baik sama Allah." Syifa mengangguk lalu menghambur ke pelukan Zein untuk menumpahkan tangisnya. Selama 20tahun ini Syifa tidak pernah ditinggalkan Alea. Justru Syifa yang meninggalkannya saat bertugas menjadi relawan. Namun, kali ini Alea yang pergi membuat hatinya bersedih. "Sayang, ingat Alea pergi untuk menuntut ilmu. Allah akan mengangkat derajat putri kita. Jadi kita tidak pantas bersedih. Kita seharusn

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 37

    S3 Bab 37 Plak! "Keterlaluan kamu, Syad. Begini caramu membalas apa yang sudah kuberikan?! Kamu membalas sakit hatimu karena perasaanmu padaku, kan? Kamu memanfaatkan Alea, putriku?" "Tidak, Fa. Tolong jangan berpikir begitu." "Jangan pernah muncul lagi di hadapanku! Kamu pantas mendapat hukuman yang setimpal." Irsyad terhenyak, kekecewaan Syifa menari-nari di wajahnya. Ia merasa terluka karena telah mengecewakan hati Syifa. Perempuan yang sudah menjadi kakak angkatnya. Mengubah kehidupannya yang gelap hingga menjadi terang. Bahkan dulu namanya pernah singgah di hati Irsyad. Malam itu, Irsyad dan Rendra menemukan hotel tempat Alea dibawa Ronald berdasar informasi dari teman Alea bernama Yoga. Irsyad memaksa resepsionis mengecek kamar atas nama Ronald dengan dalih calon istrinya bersama laki-laki itu. Rendra menunggu di lobby, sedangkan Irsyad mencari ke kamar. Sesampainya di kamar yang dituju, Irsyad hanya mendapati Ronald yang membuka pintu dan Alea ada di dalamnya. Tanpa berpi

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 36

    S3 Bab 36 "Maaf, sebaiknya saudara Irsyad menjelaskan di kantor. Karena Pak Ronald sudah memberi keterangan terkait kejadian di hotel malam itu sesuai yang dilaporkan Mbak Alea." "Saya pikir cukup lelaki bernama Ronald itu yang ditangkap, Pak," bela Alea. "Maaf, Mbak Alea. Kami perlu membawa Saudara Irsyad. Sebab dia juga berada di hotel yang sama malam itu." "Apa?!" pekik Alea. "Tenanglah Alea, ini pasti salah paham. Baik, saya akan ikut ke kantor." "Tapi, Syad. Acaranya?" Syifa menagih jawab atas pertanyaan yang sudah bisa ia tebak jawabannya. "Pak, kalau boleh Irsyad datang ke kantor polisi setelah acara akad nikah selesai," bujuk Zein. "Maaf, kami harus membawa saudara Irsyad sekarang juga." Zein tersentak, pun Syifa tidak bisa menahan air mata. Acara sakral putrinya mendadak kacau. Ini tentu tidak masuk dalam perkiraannya. Ia sungguh kasian pada Alea yang mendapat masalah bertubi. "Jangan khawatir Mas, Fa. Aku akan baik-baik saja. Setelah urusan dengan polisi selesai, ak

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 35

    S3 Bab 35 Seminggu berlalu, Irsyad sudah menyelesaikan persiapan akad nikah bersama Alea. Sesuai kesepakatan, keduanya tidak menceritakan pada Syifa dan Zein kalau pernikahan ini dijalani serius. "Om kebayanya bagus, nggak? Udah pas belum?" tanya Alea dengan wajah tak henti-hentinya mengulas senyum. Ia terkadang geli sendiri. Hubungan yang baru mau dibangun dengan Damar kandas, ternyata tergantikan oleh sosok lelaki dewasa yang tidak jauh-jauh dari kehidupannya. "Jelas, cocok, Al. Yang makai juga cantik kok, iya kan, Mbak?" celetuk Irsyad pada petugas butik yang melayani. "Iya, Mbak Alea cantik. Apalagi memakai kebayanya, pas banget deh." "Ishh, Mbak bisa aja." Senyum kembali terukir di bibir Alea sambil memandang sekilas Irsyad yang mengambil jas lalu memakainya. "Sini, Al!" Irsyad melambaikan tangan supaya Alea berdiri di sampingnya. Keduanya berdiri di depan cermin. "Serasi banget, Om," ujar Alea. Namun, senyum Irsyad tiba-tiba surut. Lelaki itu mendekat ke telinga Alea hingg

  • Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri   S3 Bab 34

    S3 Bab 34 "Al, boleh Us ngobrol sebentar?" tanya Silvi dengan wajah serius. Ia membiarkan Maryam menikmati es krimnya di kursi tak jauh dari keduanya duduk. "Ya, Us." Alea merasa sedikit salah tingkah. Ia menduga Silvi akan bertanya tentang Omnya. "Apa benar Mas Irsyad mau menikahimu?" "Us Silvi sudah tahu?" tanya Alea. Jelas ia hanya berbasa basi. Pastilah Irsyad sudah memberitahu. Sebab sebelumnya Irsyad berencana melamar Silvi. "Mas Irsyad yang ngasih tahu. Sebenarnya Abi sudah berharap Mas Irsyad melamar Us, Al. Maryam juga seneng banget bisa punya ayah baru, tapi...." Ucapan Silvi menggantung saat ponsel Alea tiba-tiba berdering. "Maaf Us sebentar." "Iya benar, tas selempang warna krem." "Gimana, tadi Us? Maaf ada yang menyela," celetuk Alea sambil meletakkan ponselnya ke meja. "Kalian benar-benar akan menikah?" tanya Silvi dengan wajah sendu. "Kamu kan tahu Al, Mas Irsyad baru mau memulai lagi hubungan baik dengan Us. Abi juga sudah menerimanya. Kenapa dia harus merelak

DMCA.com Protection Status