Share

Bab 19A Dilema

Bab 19A Dilema

"Kamu yakin?" Merry menegakkan kepalanya. Pandangannya ke arah Zein. Keduanya saling bersitatap membuat jantung Merry berdebar kencang.

"Maaf, Pak. Saya...."

Belum selesai Merry mengucapkan, kalimatnya sudah dipotong.

"Ya, saya tahu kamu tidak mungkin menghianati perusahaan, bukan?"

"Ya, Pak." Merry menunduk. Masih dengan sisa keberaniannya ia mulai sedikit menatap wajah bosnya.

"Merry! Kepada siapa kamu biasanya melaporkan data keuangan?" Zein mencoba menginterogasi Merry secara halus.

"Saya hanya melaporkan datanya ke Pak Zein. Seperti biasa laporan saya serahkan melalui Syila, Pak."

"Apa ada orang lain selain Syila yang meminta laporan itu?"

"Tidak, Pak. Saya tidak berani memberikan data laporan tanpa seizin Bapak."

"Baiklah. Kamu boleh pergi."

"Baik, terima kasih, Pak."

Merry bergegas meninggalkan ruangan Zein. Ada perasaan lega saat bosnya tidak sampai menanyakan lebih jauh tentang data apa saja yang diminta Syila sahabatnya. Ia sendiri tidak paham kenap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status