Home / Fiksi Remaja / Bertemu di Perancis / 2. Messages dari Bahia

Share

2. Messages dari Bahia

Author: Audreynatasha20
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

PING!

Chrystal mengecek hpnya. Senyumnya seketika mengembang, dan semua beban hari ini tiba-tiba hilang dalam sekejap ketika melihat siapa yang mengirim chat itu.

Dia adalah Ares, teman setianya. Mereka sudah bersahabat sejak lama, sejak Chrystal masih di kelas 7. Chrystal pun mulai membaca chat dari Ares.

Ares

Hai. Lagi apa?

Chrystal

Hai. Aku lagi baca buku sambil minum teh hangat.

Chrystal

Kamu lagi apa? Baru bangun ya?

Ares

Iya, aku bangun agak terlambat karena semalam tidur larut malam.

Ares

Bagaimana denganmu? Apa harimu menyenangkan?

Chrystal

Hari ini sangat melelahkan, banyak sekali tugas di sekolah.

Chrystal tak sabar menunggu balasan dari Ares.

Sudah beberapa menit berlalu tetapi mengapa dia hanya read chat saja, gumam Chrystal dalam hati. Apa dia sedang sibuk menyiapkan sarapan atau sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus?

Sambil menunggu, Chrystal pun kembali membaca novelnya. Tiba-tiba ....

Ping! Ping!

Dengan segera, ia mengambil hpnya yang tergeletak di atas tempat tidur, dan mulai membaca chat dari Ares.

Ares

Iya Chrys, aku juga lelah sekali minggu ini.

Ares

Banyak project yang harus aku selesaikan sampai harus tidur hingga larut malam.

Pantas saja beberapa hari ini Ares jarang chat Chrystal, ternyata dia juga tak kalah sibuknya dengan Chrystal, tapi tak apalah yang penting sekarang Ares sudah chat Chrystal lagi, dan dia tidak melupakan Chrystal.

Sesaat kemudian Chrystal pun larut dalam cerita-cerita Ares yang selalu menarik buat Chrystal. Ares selalu menceritakan semua kegiatan dan kejadian-kejadian yang setiap hari dialaminya. Ceritanya terkadang membuat Chrystal bisa tertawa terbahak-bahak.

Ares

Aku ada ide nih Chrys, bagaimana kalau kita jalan-jalan?

Chrystal

Jalan-jalan? Kita?

Seketika matanya membulat mengalahkan rasa kantuknya yang sejak tadi pulang sekolah berusaha dihalaunya.

Ares

Iya, kita. Kita jalan-jalan bersama.

Chrystal

Haha. Mana mungkin Ares, jangan ngaco kamu! Kamu pikir Bahia-Jakarta dekat?

Chrystal membalas chat Ares sambil tertawa. Ares memang selalu punya banyak cara untuk membuatnya tertawa.

Ares

Haha. Mungkin saja!

Ares ada-ada aja, mana mungkin mama mengizinkan aku pergi sejauh itu apalagi pergi berdua dengan kamu, mimpi saja belum tentu diizinkan. Chrystal terus bergumam dalam hati sambil tersenyum. Tiba-tiba tebersit rasa bahagia di hatinya.

Ares

Bagaimana kalau kita mulai menyusun rencana untuk pergi berlibur bersama?

Ares

Saat winter holiday mungkin, kita bisa bertemu dan menghabiskan liburan bersama.

Chrystal seketika terhentak. Ares benar-benar seriuskah ingin bertemu dengan Chrystal? Debar di dalam dadanya semakin kencang. Di luar hujan semakin deras dan udara pun terasa semakin dingin. Chrystal menarik selimut tebal di bawah kakinya dan mulai menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu.

Aduh, ini hujan kapan sih berhenti? Serem banget kalau hujannya disertai kilat dan petir begini.

Chrystal selalu merasa takut dengan petir dan kilat di saat hujan. Dia selalu ingat perkataan mama yang selalu melarangnya untuk bermain hp di saat hujan dan petir, kata mama bisa berbahaya.

Padahal ini momen seru-serunya dia chat dengan Ares, masa dia harus melewatkannya begitu saja hanya karena hujan ini. Aduh, hujan ini benar-benar tidak bersahabat, membuat matanya bertambah berat, dan rasa mengantuk tiba-tiba kembali melanda.

Chrystal lalu meletakkan hpnya di bawah bantal, menunggu sebentar sampai hujan agak reda serta petir dan kilatnya menghilang baru dia melanjutkan chatnya dengan Ares. Sambil merenung dan berpikir apa yang harus dikatakannya pada Ares.

Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan kepada Ares? Mana hujan belum berhenti.

Tiba-tiba sesuatu terlintas di pikiran Chrystal dan ia segera menyambar hpnya.

Chrystal

Wah, itu ide yang sangat bagus.

Chrystal

Kamu sudah tau kita mau berlibur kemana, Res?

Ares

Bagaimana kalau kita ke Prancis?

Chrystal

Hah! Ke Prancis? Apa itu benar? Kita akan pergi ke Prancis?

Ares

Tentu saja.

Oh my God, rasanya Chrystal hampir tak percaya Ares mengajaknya ke Prancis. Ia akan pergi ke Prancis? Berarti ia akan mengunjungi negeri yang selama ini menjadi impiannya. Impiannya ini akan segera terwujud menjadi kenyataan. Impiannya untuk melihat Menara Eiffel di Kota Paris, Museum Louvre, dan mengunjungi kota tua Avignon di Selatan Perancis yang terdapat banyak peninggalan warisan arsitektur gerejawi yang indah, melihat festival seni tahunan terbesar di Prancis, menapakkan kakinya di jembatan Pont Saint-Bénézet yang dikenal sebagai Pont d' Avignon, mengunjungi dan beribadah di Katedral Notre Dame de Fourvière.

Senyum pun segera mengembang kembali dengan indah di bibirnya, rasanya ingin dia menjerit dan melompat-lompat kegirangan di atas tempat tidurnya, tapi yang dapat ia lakukan hanyalah menarik selimut tebalnya dan menutupi seluruh tubuhnya lebih rapat.

Chrystal

Ke Prancis, Ares?

Chrystal

Ares?

Chrystal bertanya lagi, tapi tak ada balasan. Chrystal menatap hpnya, tapi hp itu kembali membisu, tak ada balasan dari Ares.

Chrystal

Ares ... Ares?

Chrystal terus bertanya, tapi Ares masih belum menjawabnya juga.

Apa pesannya tidak terkirim ya, kadang-kadang saat hujan petir seperti saat ini jaringan WiFi-nya sering jelek dan error. Apa mungkin pesannya belum sampai ke Ares jadi Ares belum membaca dan membalasnya? Ah, sudahlah tidak apa-apa, gumam Chrystal dalam hati.

Ia akan tetap menunggu sampai Ares membalas pesannya. Chrystal pun kembali menarik selimut tebalnya dengan rapat, menikmati hangat dan lembut nya selimut yang membungkus tubuhnya itu. Sementara hujan di luar masih terus turun dengan derasnya disertai petir dan kilat. Tak terasa Chrystal pun semakin terbenam di bawah selimutnya yang hangat. Chrystal memandang ke sekelilingnya dan di sekelilingnya pun mulai gelap.

Hanya suara dentingan jarum jam yang terdengar disela-sela rintik hujan yang sesekali disertai petir dan kilat. Dentingan jarum jam di dinding kamarnya yang semakin menghilang dan menjauh ditelan kegelapan. Chrystal pun serasa melayang-layang bersama melodi dentingan jarum jam dinding di kamarnya, dalam kegelapan namun semakin terasa nyaman.

Tiba-tiba ....

Ping! Ping!

Chrystal pun terkejut.

Ares

Kamu senang?

Tentu saja aku sangat senang. Ares memang the best, paling mengerti apa yang Chrystal inginkan, dan selalu tahu cara menghilangkan badmoodnya

Chrystal

Kamu tahu, ini alasan mengapa aku sa ....

Chrystal tersadar dan terhenti tidak meneruskan kalimatnya.

Ares

Sa? Sa ... apa, Chrystal?

Ah, Chrystal pun menyesali kata-kata yang baru saja ditulisnya.

Mengapa aku bisa keceplosan tentang hal itu? Bagaimana kalau dia tahu bahwa selama ini aku sebenarnya diam-diam sayang dan selalu kangen dirinya. Bahkan selalu memimpikannya. Seandainya saja..., gumam Chrystal dalam hati dan Chrystal pun termenung sesaat.

Ping! Ping!

Ares

Chrsytal, apa sebenarnya yang tadi ingin kamu katakan kepadaku?

Chrystal

Tidak, tidak ada Ares. Tadi aku hanya salah ketik. Aku tadi melamun, jadi aku tidak memperhatikan apa yang kutulis.

Chrystal pun berharap semoga Ares tidak menyadari kejanggalan dari kalimat yang tadi ditulisnya.

Huft, kalau sampai dia tahu betapa malunya Chrystal, mungkin dia tidak akan berani lagi untuk chat dengan Ares. Bagaimana kalau dia hanya ... ah tidak!

Sesaat pipinya merona merah dan tebersit kesedihan yang sedang berusaha untuk dihalaunya.

Ping! Ping!

Entah berapa kali sudah hpnya berbunyi seketika membuat lamunannya pun lenyap.

Ares

Baiklah Chrystal. Aku berharap itu bukanlah sesuatu hal yang penting.

Chrystal pun membaca chatnya, berharap bukan sesuatu hal yang penting, tapi seandainya saja Ares tahu betapa sangat pentingnya hal ini baginya, dan seandainya Ares tahu betapa Chrystal selalu memikirkan hal ini. Apakah hal ini juga berarti bagi Ares? Chrystal pun pun tiba-tiba mulai merasa gelisah.

Tiba-tiba ....

Ping! Ping! Ping!

Ares

Bagaimana Chrystal? Apa kamu setuju?

Chrystal masih terus terbenam dalam lamunannya, sampai-sampai dia tidak mendengar suara hpnya yang berbunyi dari tadi.

Ares

Chrystal, kenapa kamu diam saja?

Ares

Apa ada yang salah dengan perkataanku?

Chrystal masih terus tenggelam dalam lamunannya sendiri.

Ares

Chrystal ... Chrystal.

Ares

Apa kamu masih di sana?

Ares

Bagaimana? Apa kamu setuju?

Ares

Bagaimana Chrystal?

Chrystal masih terdiam dan gelap di sekelilingnya semakin menyelimutinya.

Hpnya terus berbunyi.

Chrystal

Ya Ares, aku masih di sini.

Chrystal tiba-tiba tersentak dari lamunannya.

Ares

Kamu belum menjawab pertanyaanku, Chrystal?

Ares

Apa kamu setuju kalau kita holiday ke Prancis, Chrystal?

Chrsytal

Ya Ares, aku setuju. Setuju banget.

Ares

Jadi kita mau berangkat kapan, Chrys?

Ares bertanya lagi.

Sekarang juga tidak apa-apa Ares. Seandainya bisa aku mau kok berangkat sekarang juga. Chrystal berkata dalam hatinya.

Chrystal

Iya Ares. Tentu saja kita akan berangkat, tapi aku harus minta izin sama mama dan papa dulu, setelah itu aku akan mengurus persiapan untuk keberangkatan.

Chrystal

Aku akan mengurus semua nya setelah mereka mengizinkan. Aku berharap akan bisa segera berangkat.

Dalam hati Chrystal berdoa semoga mama dan papa akan mengizinkan Chrystal pergi berlibur ke Prancis.

Ares

Baiklah kalau begitu Chrys, semoga orang tuamu mengizinkan ya.

Chrystal

Iya Ares, semoga mereka akan mengizinkan aku pergi ke Prancis.

Tiba-tiba Chrystal terhentak dan terhenyak.

Bagaimana kalau mama atau papa ternyata tidak memberinya izin? Bukankah selama ini Chrystal tidak pernah pergi berlibur sendiri apalagi kalau mereka sampai tahu dia nanti di Prancis akan bertemu dengan Ares. Aduh! Bagaimana ini, bagaimana kalau kekhawatirannya nanti menjadi kenyataan? Oh tidak! Jangan sampai terjadi, Chrystal benar-benar tidak mau semua kekhawatirannya itu sampai terjadi. Ini kesempatan yang selama ini selalu ia tunggu-tunggu, tidak boleh sampai gagal.

Ares

Persiapkan barang-barang bawaanmu ya, Chrys.

Ares

Jangan ada yang tertinggal.

Chrystal

Iya, pasti Ares. Siap!

Chrystal

Aku akan siap-siap semua dokumen dan mulai packing sekarang.

Chrystal pun mencoba membuat dirinya tegar, membuat dirinya yakin mama dan papa akan mengizinkannya.

Yang penting sekarang adalah ia akan bersiap packing dulu dan menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk pergi ke Prancis. Ya, ke Paris. Kota impiannya, membayangkan akan bertemu Ares, jalan-jalan bersama Ares, dan berada dekat Ares selama di Prancis. Hal itu membuat jantungnya berdebar-debar.

Jam di dinding kamarnya terus berdenting dalam keheningan, waktu beranjak menuju malam. Di luar masih terdengar rintik-rintik sisa hujan tadi sore. Hari ini sangat menyenangkan, benar-benar membuatnya dapat melupakan semua kelelahannya. Semua beban dan lelah hari ini sirna tak bersisa.

Messages dari Ares tadi telah menghapus semuanya. Messages dari kota Bahia nun jauh di belahan bumi Brazil.

Ini akan menjadi suatu pengalaman baru buat Chrystal, pengalaman yang belum pernah dialaminya bahkan membayangkan saja akan pergi dengan Ares pun Chrystal tidak berani. Tidak pernah terbayangkan dalam benaknya apalagi ke Prancis. Oh my God! ke Paris!

Semoga ini semua bukan mimpi, semoga semuanya ini benar-benar akan menjadi suatu kenyataan. Chrystal pun kembali tenggelam dalam lamunannya.

Kata orang untuk bahagia itu tidaklah mudah, tapi tiap orang punya bahagianya sendiri ....

Dan tak pernah menyadarinya, saat bahagia itu menghampiri ....

Related chapters

  • Bertemu di Perancis   3. Menuju Charles de Gaulle Paris

    Jarak bukanlah suatu penghalang untuk menjalin persahabatan, dan persahabatan yang dipisahkan oleh jarak, bukanlah tidak mungkin untuk saling bertemu. **** Chrystal segera bersiap-siap. Ia membuka lemari pakaiannya, dan mulai mencari map berwarna cokelat yang berisi dokumen-dokumen pentingnya. Chrystal pun menemukan paspornya, ia ingat terakhir ia menggunakan paspor itu saat liburan akhir tahun yang lalu ketika dia diajak tantenya pergi berlibur ke Guangzhou, China. Mereka jalan-jalan mengunjungi Canton Tower, yang sebagian orang bilang Cantik Tower sebagai Menara Eiffelnya Guangzhou. Sangat senang menikmati musim dingin di Guangzhou dan bisa pergi ke Canton Tower yang megah menjulang tinggi yang merupakan landmarknya Kota Guangzhou. Menjelajahi keindahan Pearl River dengan kapal wisata untuk melihat indahnya perpaduan keind

  • Bertemu di Perancis   4. From Paris to Avignon

    Chrystal bergegas turun dari TGV, yaitu Train à Grande Vitesse yang berarti kereta berkecepatan tinggi, train berwarna biru muda dengangaris putih di bagian atasnya itu yang telah membawanya dari Paris menuju ke Kota Avignon. Selama dua jam lebih ia duduk di TGV yang bergerak dengan kecepatan 300 km per jam. Chrystal memilih tempat duduk di tingkat atas, kereta cepat ini adalah kereta dua tingkat. Jadi, Chrystal dapat menikmati dengan jelas indahnya pemandangan alam dari dalam kereta TGV yang sungguh-sungguh indah menakjubkan, pemandangan alam pedesaan di Prancis. Hamparan rumput hijau, pepohonan musim gugurdan peternakan sapi dan domba, serta kebun anggur yang membentang luas di sepanjang perjalanan, semuanya dapat dinikmati dari dalam TGV walaupun kereta api melaju dengan kecepatan tinggi. "Kamu sudah di mana, Chrys?" Ares mengirim chat. "Aku sudah sampai di Stasiun TGV Gare d'Avignon. Aku baru saja turun

  • Bertemu di Perancis   5. At Palais Des Papes

    Kota Paus Avignon di Province-Alpes-Cote d Azur. Ares mengajak Chrystal makan siang di Restoran Le Bercail. Restoran yang terletak persis di tepi Sungai Rhone. Aresmemilih tempat duduk yang berada di teras luar yang menghadap ke kompleks Istana Paus Palais des Papes. Cantik sekali pemandangan dari teras Restoran Le Bercail ini, apalagi saat ini sambil makan siang berdua dengan Ares. Budaya makan di Prancis ternyata sangat berbeda. Kata Ares orang-orang di negara ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama pada saat makan, dan makanan yang mereka makan pun biasanya jumlahnya banyak dan bervariasi terutama pada acara-acara

  • Bertemu di Perancis   6. Musim Dingin yang Hangat di Biarritz

    Deburan ombak yang lembut di tepian pantai .... Menyapa hangat putihnya pasir yang terhampar luas .... Mengukir indah nya rasa yang tercipta .... Menyimpan kenangan yang terpahat di hati, di kaki Pegunungan Pyrenees di Teluk Biscay ....****Akhirnya mereka pun sampai di Pantai Biarritz, setelah melewati hampir dua jam perjalanan. Kawasan Pantai Biarritz yang berbatasan dengan Spanyol ini termasuk salah satu wilayah yang lumayan mahal di Prancis, tapi semuanya tak ada artinya dan terbayar sudah dengan keindahan yang terbentang di hadapannya ini. Banyak orang lokal duduk-duduk di cafe di sepanjang garis Pantai Biarritz di Barat Prancis ini, ada juga beberapa turis asia di sana, menikmati musim dingin yang terasa han

  • Bertemu di Perancis   7. Tersesat di Lyon

    "Chrys, halo. Halo Chrys.""Ya, halo. Kenapa Fio?""Kamu udah siap belum? Aku otw ke rumahmu sekarang ya.""Aku lagi ga di rumah Fi. Emang ada apa? Tumben kamu mau ke rumah?""Masa kamu lupa Chrys, hari ini kan kita geladi bersih buat lomba padus besok.""Ya ampun, aku lupa Fi. Aku sekarang lagi di Prancis.""What? di Prancis? Kamu ga lagi mimpi, Chrys? Gimana bisa kamu ada di Prancis?""Ceritanya panjang Fi, nanti aja deh aku ceritanya." jawab Chrystal"Nanti kalau aku sudah pulang ya," lanjut Chrystal."Kamu ke sana sama siapa, Chrys?""Kamu pasti ga percaya kalau tahu aku pergi sama siapa.""Emang sama siapa, Chrys?""Ada deh." jawab Chrystal bikin Fiola semakin penasaran."Udah dulu ya Fi, nanti aku telepon lagi. Aku mau lihat Fête des L

  • Bertemu di Perancis   8. Claire

    Palavras nao bastam, nao da pra entender E esse medo que cresce e nao para Kata-kata tidaklah cukup, kau tak kan pernah mengerti Dan ketakutan yang tumbuh ini, tidak kian berhenti Jantungku berdebar kencang, Dan aku sendirian di sini ....

  • Bertemu di Perancis   9. Dalam keramaian Fête des Lumières

    "Chrystal, kenalkan ini Claire, dulu kami sekelas di .... " kata-kata Ares tiba-tiba terhenti seketika, dan betapa kagetnya Ares begitu menyadari bahwa Chrystal tidak ada di sana, tidak berada di bangku kayu di sisinya. Padahal barusan ia duduk berdua dengan Chrystal di bangku ini."Chrystal?"Ares pun mulai melayangkan pandang ke sekitarnya, mencoba untuk menemukan Chrystal. Ares bermaksud ingin mengenalkan Claire pada Chrystal, tapi ia tidak menemukan Chrystal.Ares tidak menyadari sudah sejak kapan Chrystal tidak ada di sana, bukankah tadi mereka sedang duduk bersama di bangku itu sebelum Claire datang dengan tiba-tiba.Tapi mengapa Chrystal tiba-tiba pergi meninggalkanku, ya? Mengapa ia diam-diam pergi beg

  • Bertemu di Perancis   10. Bus terakhir dari Lyon

    Cinta itu aneh..Datangnya tak tau arah dan tak kenal waktu Dan tak pernah izin tuk singgah.. Tapi cinta itu berjuta rasanya..seperti sepotong pizza dengan aneka toping dan rasa.. Ada rasa rindu di dalamnya, ada rasa ingin bertemu,ada rasa cemburu, ada rasa takut kehilangan, ada rasa ingin memiliki dan ada rasa selalu ingin bersama...Lima menit lagi bus akan tiba dan Chrystal pun segera bersiap-siap dan berdiri di depan halte menunggu bus terakhir itu tiba."Chrystal, kamu ada di sini? Mengapa kamu pergi dengan tiba-tiba? Chrystal terkejut karena Ares tiba-tiba sudah berada di sampingnya."Kamukenapa Chr

Latest chapter

  • Bertemu di Perancis   21. Bye Paris, a la Prochaine

    "Ya ampuun, Chrystal!"Seketika Chrystal kaget, itu kan suara Fio, mengapa tiba-tiba Fiola ada di sini? Sejak kapan dia ada di sini ya dan ngapain juga dia nyusul aku ke sini?Chrystal memandang ke sekelilingnya, semuanya terlihat gelap. Masih sama gelap seperti tadi, bahkan sekarang benar-benar sangat gelap. Tidak ada lagi lampu-lampu yang indah tadi. Lampu-lampu indah bentuk hati yang mengelilingi dirinya dan Ares, semuanya tiba-tiba hilang entah ke mana, yang ada hanya gelap. Chrystal melihat ke atas, di sana di atas atap juga gelap. Tidak ada lagi lampu-lampu yang tergantung indah berbentuk hati yang mengelilingi dirinya dan Ares, semuanya tiba-tiba menghilang begitu saja. Semuanya berubah menjadi gelap, benar-benar gelap. Tak ada setitik cahaya pun yang tampak.Chrystal kembali mencoba melihat ke langit di atas atap transparan itu, tapi Chrystal tidak melihat bintang-bintang yang tadi gemerlap bertaburan di langit malam di atas Kota Paris itu. Chrystal melihat ke luar jendela kac

  • Bertemu di Perancis   20. Midnight in Paris

    Cinta itu aneh .... Datangnya tak tau arah, dan tak kenal waktu,tak tau tempat berlabuh .... Tapi cinta itu berjuta rasanya .... ***Setelah menunggu cukup lama dalam antrean di depan lift, akhirnya Chrystal dan Ares pun berada di dalam lift yang akan membawa mereka menuju lantai dua La Tour Eiffel. Angin bertiup dingin saat Chrystal melangkahkan kaki keluar dari lift, tapi angin dingin itu terlupakan seketika. Kota Paris yang indah memukau tampak membentang di hadapannya. Kota Paris di malam hari yang bertabur cahaya lampu yang berwarna-warni, benar-benar telah menghipnotisnya dengan keindahan yang luar biasa, yang belum pernah dilihatnya. Chrystal sesaat terdiam, terpana dengan hati berbunga-bunga. Chrystal sangat bahagia. Ya, saat ini Chrystal sedang berada di atas kota cahaya ini. Dari balkon lantai dua monumen ini terlihat seluruh Kota Paris yang gemerlapan. Tampak di kejauhan Sungai Seine di bawah sana, airnya mengalir berkilauan dalam pantulan cahaya aneka warna lampu-la

  • Bertemu di Perancis   19. La Tour Eiffel

    Chrystal menutup pintu kamar apartemen auntynya. Hari ini adalah hari terakhir Chrystal di Kota Paris ini, dan hari ini ia merasa sangat bahagia. Pagi hari ini ia disambut dengan sunrise yang indah di ufuk Timur Kota Paris ini. Lalu berjalan menyusuri Kota Paris di pagi hari bersama aunty yang sangat disayanginya. Petit dejeuner yang istimewa bersama aunty Vee yang sudah sekian lama dirindukan nya. Ya, aunty Vee memang selalu memanjakan nya sejak ia masih kecil dulu, aunty Vee sangat menyayangi nya. Menghabiskan waktu seharian bersama aunty Vee membuatnya benar-benar merasa sangat bahagia. Hari ini adalah hari pertama nya menyusuri jalan-jalan setapak di Kota Paris, tapi hari ini juga adalah hari terakhir nya berada di kota ini, bahkan hari terakhir nya di Prancis, karena besok pagi ia harus kembali pulang ke Jakarta. Besok pagi saat hari berganti, saat mentari pagi belum muncul, berarti aku sudah berada di dalam pesawat yang akan membawaku kembali pulang ke rumah. Besok aku akan k

  • Bertemu di Perancis   18. Petit dejeuner

    Chrystal dan auntynya berjalan perlahan menyusuri jalan Rue des archives menuju kafe Le Ju.’ Aunty Vee sering menikmati sarapan paginya di tempat ini, selain Les Marronnies, yang letaknya tidak jauh dari kafe Le ju’ ini. Kafe Le ju’ adalah salah satu kafe favorit di Kota Paris untuk menikmati sarapan kesukaan aunty Vee. Menurut aunty Vee, makanannya super duper lezat, tempatnya nyaman dan harganya bersahabat dengan kantong alias tidak terlalu mahal dibandingkan tempat lainnya. Kafe Le ju’ terletak di 16 Rue des archives di Kota Paris. Tidak sulit untuk menemukan tempat ini, selain berada di pusat kota tempat ini juga cukup terkenal. Cocok buat turis atau orang yang ingin makan enak dengan budget yang lebih ringan. Cuaca pagi cukup cerah karena mentari menampakkan sinarnya di ufuk cakrawala, menebarkan sedikit kehangatan di musim dingin yang terasa sangat dingin. Chrystal dan aunty Vee memakai mantel panjang yang tebal berlapiskan bulu angsa di dalamnya dengan selendang wol menutupi

  • Bertemu di Perancis   17. Harus Segera Pulang

    “Lama amat sih lu ngangkat telepon gue, Chrys.” Suara Fiola terdengar dari seberang sana begitu Chrystal menerima panggilan video call darinya.“Lagian siapa suruh lu telepon gue pas gue lagi mandi.”“Gue jadi ga bersih nih mandinya," balas Chrystal.“Gila lu Chrys, beneran lu udah nyampe Paris?“ tanya Fiola tak percaya.“Iya dong, gimana keren ga? Keren kan, Fi?"“Widiiih keren, keren Chrys! Keren abis.”“Keren banget sih lu, Chrys!” Fiola terus nyerocos seperti mercon yang sumbunya baru saja disulut korek api.“Btw gue juga pengen dong Chrys, pengen liat sunrise di Paris nya.”“Masih ada ga Chrys sunrisenya?“ Fiola bertanya dengan tidak sabar.“Duuh gila, keren bet sih lu Chrys.” “Hehe, satu-satu napa Fi nanyanya.""Beneran nih lu pengen liat?“ tanya Chrystal yang membuat Fiola jadi semakin penasaran.“Ya iyalah Chrys, masa lu doang yang liat, ajak-ajak gue napa, Chrys!““Kasih liat ga ya?“ Chrystal sengaja menggoda Fiola, membuat Fiola tambah semakin penasaran.“Jangan canda lu

  • Bertemu di Perancis   16. Bonjour Paris

    Chrystal melihat jam yang terletak di atas meja di samping tempat tidurnya. Jarum jam itu menunjukkan pukul enam lewat sepuluh menit. Ia segera menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuhnya lalu bangun dari tempat tidurnya yang besar kemudian berjalan menuju jendela besar yang ada di kamarnya. Ia membuka kedua tirai putih yang menutupi kedua jendela kamarnya itu dan menariknya ke sisi pinggir jendela.Di hadapannya tampak sebagian Kota Paris yang terbentang jauh di bawah sana, dan terlihat mulai semakin ramai. Matahari pagi mulai muncul dari kejauhan di ufuk timur Kota Paris. Bangunan pencakar langit di sekitar apartemen auntynya ini tampak masih diterangi lampu-lampu, demikian juga lampu-lampu jalanan dan taman-taman kota masih terlihat menyala. Chrystal melayangkan pandangannya jauh ke bawah, di sana tampak Menara Eiffel dari kejauhan. Menara itu terlihat begitu anggun berdiri tegak menjulang paling tinggi di antara bangunan-bangunan pencakar langit lainnya. Bangun

  • Bertemu di Perancis   15. Kereta Menuju Paris

    Kereta api cepat TGV yang ditumpangi Chrystal mulai bergerak meninggalkan stasiun kereta api Gare de la Part-Dieu di Kota Lyon. Chrystal duduk di lantai atas memandang ke luar jendela, tampak Sungai Seine yang mulai bergerak menjauh di belakangnya. Ares duduk di sampingnya. Dua kursi di depan yang menghadap ke arah mereka berdua tampak kosong sementara empat kursi yang saling berhadapan di samping mereka hanya ditempati oleh seorang pria setengah baya yang sedang asyik membaca sebuah buku, sesekali pandangan matanya menatap keluar jendela kereta yang melaju semakin kencang. Hampir tak terdengar suara kereta itu bergerak, tapi Chrystal menyadari kalau kereta itu bergerak sangat cepat.Chrystal memandang ke sampingnya, Ares duduk di kursi di sampingnya. Ia melihat Ares memejamkan matanya menyandarkan kepalanya pada kursi kereta yang empuk itu. Ares tampak sangat lelah. Ia tidak tahu pasti apakah Ares benar-benar sedang tertidur ataukah Ares hanya lelah dan memejamkan mata

  • Bertemu di Perancis   14. Puncak Bukit Fourviere

    Chrystal berdiri di atas balkon menatap ke bawah. Kota Lyon tampak membentang di hadapannya di bawah sana. Hampir seluruh sudut Kota Lyon terlihat dari sini. Kota Lyon yang indah gemerlapan di malam hari. Lamunannya kembali melayang ke masa itu.“Kita akan pergi ke atas menara yang tinggi di Basilique Notre-Dame di puncak Bukit Fourviere di kota tua Lyon. Aku akan memperlihatkan padamu betapa indahnya Kota Lyon pada malam hari dari ketinggian.”“Seberapa tinggikah menara itu?““Sangat tinggi, sehingga kita dapat melihat seluruh Kota Lyon dari atas menara.”“Tapi aku sangat takut berada di ketinggian.”“Kamu pasti tidak akan takut, karena ada aku, aku akan selalu menjagamu.”“Bagaimana caranyakita bisa ke atas menara itu?"“Kita akan naik banyak tangga untuk menuju ke sana.”“Benarkah?““Ya, ada banyak tangga yang a

  • Bertemu di Perancis   13. Basilique Notre Dame

    Sesaat mereka menghentikan langkah kaki mereka. Chrystal menatap ke depan, di hadapannya berdiri sebuah monumen yang benar-benar luar biasa megahnya, yang terdapat di puncak Bukit Fourviere ini. Bangunan yang dapat dilihat dari semua arah di Kota Lyon ini merupakan simbol Kota Lyon. Ternyata bangunan ini sangat besar dan luas berbentuk persegi yang memanjang ke belakang, dan diapit bukan hanya oleh dua pilar besar yang tinggi, tapi diapit oleh empat buah pilar besar bersegi delapan yang sangat tinggi. Kalau diperhatikan baik-baik benar apa yang dikatakan orang, bangunan ini seperti gajah yang sedang terbalik, badannya di bawah dan keempat kakinya mengarah ke atas. Chrystal mengangkat kepalanya memandang ke atas pilar-pilar tersebut, dan di puncak ke empat pilar tersebut terdapat masing-masing sebuah salib yang menjulang tinggi.Pada samping Katedral tersebut terdapat sebuah menara lonceng tinggi yang agak terpisah d

DMCA.com Protection Status