Share

Bukan Pagi Biasa

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 14:26:40

Hal yang langka!

Bukannya terpukau akan kecantikan Bianca, Chase hanya mengangguk lalu kembali memusatkan perhatian pada Samantha.

Bianca aktris papan atas yang sedang naik daun, tapi Chase seakan tidak mengenalnya sama sekali!

“Oh My Godness," gumam Bianca lirih.

Samantha merasa geli melihat reaksi Bianca, biasanya para pria yang akan jatuh bangun mengejar Bianca, akan tetapi pagi ini memang bukan pagi yang biasa.

Dalam hati Samantha yakin sebentar lagi saat kesadarannya sudah pulih, Chase akan ganti mengejar Bianca.

Bianca berjalan mendekat dengan mengulurkan tangannya, tatapannya memuja Chase, sorot matanya begitu kagum. Sebaliknya Chase menatapnya formal lalu menyambut uluran tangan Bianca yang langsung menjerit tanpa suara.

Samantha berpikir mungkin Bianca merasakan besarnya tangan Chase yang begitu maskulin dan kasar.

Bianca maju lagi, Chase spontan memundurkan sedikit tubuhnya, seolah menghindar.

'Hmm...baru bangun tidur jadi nggak sadar ada wanita cantik dihadapannya,' b
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Stevanus Johan
pagi yang spesial pake telor ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TEMPAT DAN WAKTU YANG SALAH

    Bukannya menebar pesona, Bianca malah mengikuti Samantha ke kamar Tristan.Samantha sedang merapikan box baby di kamar Tristan ketika Bianca tiba di belakangnya."Sebenarnya, diantara kalian ada hubungan apa, Tha?" Samantha hanya mengangkat alisnya tanpa menjawab lalu dia kembali fokus membersihkan kamar anaknya.Melihat hal itu maka Bianca makin penasaran. "Tha, ayolah bantu otakku agar tidak bekerja terlalu keras.""Kau dan dia saudara?" Tanya Samantha."Tentu tidak, kenapa?""Karena kalian memiliki rumpun pertanyaan yang sama.""Ada ada aja. Katakan saja bahwa dulu aku merasa apa yang kau lakukan butuh pengorbanan yang besar, kau akan melaksanakan surat wasiat Tina dengan benar yaitu membawa Tristan mengenal ayahnya, tapi itu dulu.""Lanjutkan!""Kini aku tahu, kalau melihat ayah Tristan, banyak orang akan menggadaikan cintanya!" "Apa maksudmu?" Tanya Samantha."Begitu nalarku kembali, aku langsung melihat kemiripan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERCINTAAN SUPER PANASSSS

    Chase sampai di penthouse-nya dalam keadaan kacau. Semua kejadian-kejadian delapan bulan yang lalu kembali berkelebat di benaknya. Moment saat dia mengejek Samantha, menghina dan puncaknya dia melemparkan cek di wajah Samantha. Dia ingat kalimat-kalimat yang dia ucapkan. "....bahkan jika kau wanita terakhir yang tersedia.." dan masih banyak lagi kalimatnya yang luar biasa kejam. Itu bukan dirinya yang biasa, hanya saja saat itu Chase merasa Samantha 100 persen hanya ingin menjebaknya, terlalu banyak kebetulan yang tidak mendukung cerita Samantha. Akan tetapi kini keadaan berbalik, dia melihat Tristan dan mulai mempertimbangkan cerita Samantha, tapi sebaliknya Samantha sudah menarik diri dan malah menentang usahanya. Satu hal yang lebih membuat gusar hatinya adalah sampai saat ini, walau sudah satu jam meninggalkan rumah Samantha, dia masih bergairah! Shittttt! Kembali Chase mengumpat dal

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KEHARUAN MEREBAK

    Sepeninggal si gadis model Chanel, Chase segera berpakaian lengkap kemudian dia berangkat. Di jalan Chase mengira-ngira apakah rencananya akan berhasil? Mengingat kakeknya sudah hampir delapan bulan mendiamkannya. Sejak Chase menyuruh Samantha menghilang sejak itu pula kakeknya marah dan tak lagi mau bicara. Tak lama Chase sampai di rumah besar dengan pohon-pohon rindang yang teduh. Nasib baik berpihak padanya, karena kakeknya sedang duduk di luar dengan koran di tangan, jadi walau pun tidak ingin menemuinya kakeknya tidak lagi punya kesempatan menghindar. "Morning, Kek." Chase mendekat, mencium dahi kakeknya lalu duduk dengan tenang di sebelah kakeknya. Kakek hanya menurunkan korannya sejenak lalu kembali membaca tanpa menghiraukan cucu kesayangannya. "Kakek sudah makan pagi?" Chase mulai membuka percakapan. Lama tidak ada jawaban, lalu kakek menurunkan korannya dan dengan dagu menunjuk ke arah piring kosong di tengah meja. Cha

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BERLIDAH TAJAM, BERHATI LEMBUT

    Seharian Chase berusaha membereskan segala urusan dengan lebih cepat hingga akhirnya sore hari dia bisa kembali ke rumah Samantha.Setelah menekan bel, Chase menunggu. Perlahan pintu terbuka dan wajah jelita Bianca terlihat."Hai, kau kembali..." "Iya, ada yang harus diurus, di mana...anakku dan mommy-nya?" tanya Chase lambat, sepertinya dia kebingungan mengucapkan kalimat itu.Chase menunggu lalu mengangkat sebelah alisnya karena Bianca tidak segera menjawab pertanyaannya. Bianca melipat kedua tangannya di depan dada, lalu dengan bahunya dia menunjuk ke lorong menuju kamar Tristan.“Oke, thanks,” ucap Chase dan segera menuju ke kamar Tristan. “Menyebalkan, kenapa dia begitu perhatian pada Samantha? Padahal baru saja Samantha bilang dia tidak tertarik pada Chase!” gumam Bianca.Bianca tahu bahwa Chase adalah pria lajang yang kaya raya, dan Samantha telah memberi lampu hijau, jadi Bianca pun dengan bebas berusaha menarik perhatian Chase, aka

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DEJA VU

    Chase menunggu balasan telak dari Samantha, seperti yang selama ini terjadi. Nggak mungkin kalau hanya sekedar 'sorry' saja.Akan tetapi kalimat lanjutan yang ditunggu tak kunjung datang, berarti memang tidak ada balasan.Tidak ada sinisme.Tidak ada sarkasme.Tanpa pembelaan, hanya SORRY.“Hmm wanita penuh misteri,” batin Chase."Ikutlah, aku hanya akan mampir sebentar saja," Chase masih bersikeras agar Samantha bisa ikut dengannya.Entah kenapa Chase ingin sekali membawa Samantha pergi bersamanya. Di luar alasan agar Samantha tidak bisa kembali menghilang...ada alasan lain yang masih kabur, yang Chase sendiri pun tidak bisa menggambarkannya!"Aku merasa memang tidak perlu kami ikut, kasihan Tristan kalau harus keluar ke sana ke mari lagi,” tolak Samantha. “Seharusnya tidak ada pengaruhnya asal selama perjalanan dia nyaman bukan?” Chase terus mencoba untuk membujuk Samantha. Namun, dari wajahnya terlihat Samantha masih bersikeras meno

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SURGA TERBUKA...

    Akankah penyelidikan Chase berhasil menemukan bahwa ibu Tristan bukan Samantha? Samantha ngeri membayangkan apa yang akan terjadi kemudian. Dia sudah tenang hidup berdua dengan Tristan. Jangan sampai Tristan diambil darinya."Sorry, aku pikir memang sebaiknya kami berdua tidak ke mana-mana, sampaikan salamku pada kakekmu yang sudah begitu baik pada kami berdua," ujar Samantha lirih.Rahang Chase mengetat. "Apa yang sedang kau mainkan?""Aku tidak sedang bermain peran, kita baru bertemu beberapa kali...itu pun..." Samantha kebingungan menyampaikan isi hatinya. Nampak Chase diam menunggu. Samantha mengambil Tristan, membawanya pergi ke dalam menemui Mrs Barbara, lalu Samantha kembali, berdiri menghadap Chase yang masih diam seribu bahasa. Setelah menghela nafas panjang, Samantha melanjutkan, "jadi sebenarnya kita masih asing satu sama lain...kau asing bagi kami." Seketika Chase berdiri, hanya sekian centi dari hadapan Samantha yang bertahan tidak mundur, jadilah mereka berdiri

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BERMAIN DENGAN CARAKU!

    "Tidak! Kau harus bermain dengan caraku."Samantha terdiam, dia sudah mengeluarkan semua argumen yang sudah dia persiapkan sebelumnya, akan tetapi kalau itu juga tidak bisa mendapat persetujuan anak sulung klan Navarell, berarti sekarang waktunya diam dan mendengar!"Tidak mudah menemukan siapa ayah Tristan karena kalian berdua mabuk kan?Begitu banyak pria Navarell yang sehat dan memproduksi sperma dalam jumlah yang besar setiap harinya. Kami keluarga besar dan dominan pria, jadi satu-satunya jalan adalah kita tidak boleh tergesa-gesa memutuskan, biarlah keadaan akan membantu kita, jadi selama itu masih berjalan kalian adalah tanggung jawabku!" "Maksudnya?" "Kalian berdua di bawah tanggung jawabku!""Kami_""Jangan lagi membantah!""Jelaskan apa maksud 'dibawah tanggung jawabku' itu?Chase diam menatap Samantha, lalu duduk."Aku yang akan menjaga kalian, sampai kita tahu siapa ayah Tristan." "Aku harus memberi laporan kegiatan sehari-hari kepadamu?" "No!""No? So?""Kamu tidak us

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUA HARI LAGI KITA MENIKAH(?)

    "Oke, akan segera dibuat, ada lagi?" "Ya, setiap dua minggu aku akan pergi selama dua hari mengurus pekerjaanku!" Chase termenung."Jumat malam aku pergi, Minggu malam aku kembali," sambung Samantha."Apa pekerjaanmu? Tidak bisa dari rumah?" Samantha terdiam bingung harus menjawab bagaimana..."Tidak bisa! Dan tempatnya berpindah-pindah_""Kenapa kalimatmu membingungkan?" Potong Chase.Samantha langsung menyemburkan kekesalannya."Karena aku tidak ingin menjawab! Kau pernah bertanya tentang pekerjaanku dan mendapat jawaban yang sama, kenapa masih mencoba lagi?" Saat itu tangan mungil Tristan mendarat di dada Samantha, gerakan samar Samantha terkejut dan berjengit tidak luput dari perhatian Chase. Perlahan Samantha membawa tangan Tristan ke lehernya. Berhasil! Akan tetapi sepuluh detik kemudian tangan itu kembali ke dada Samantha. Kini wajah Samantha mulai memerah. Dia tersipu karena dia tahu Chase masih memandangnya lekat-lekat. Samantha berdiri dan berjalan ke arah kamar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-24

Bab terbaru

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KOK NGGAK DIBUKA?

    'rumah impian.'Samantha sampai tidak bisa menahan seringai di wajahnya melihat keseluruhan ruangan yang begitu pas di hatinya. Dalam hati Samantha berkata bahwa inilah rumah impiannya, akan tetapi dia berusaha menahan bibirnya agar tidak menyuarakannya karena dia takut dikira berusaha mengambil hati si pemilik rumah.Samantha berkeliling kemudian dia menghempaskan tubuhnya ke sebuah sofa tunggal yang terlihat sangat empuk."Hmmm nyaman sekali." Samantha hanya sekilas melirik Chase yang sedang menelepon. "Aku bisa tertidur nyenyak hanya dengan berada di ruangan ini," gumam Samantha."Kau belum melihat ruangan lainnya." Sanggah Chase, yang ternyata mendengar gumaman Samantha, ada rasa bangga yang tersirat dalam kalimatnya."Pasti serupa, menjanjikan kenyamanan."Kali ini Samantha merasakan de javu saat melihat ruang keluarga. Ada sofa lebar yang panjang melingkar berhadapan dengan TV besar yang ditanam di dinding, karbet tebal yang terham

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KEHANGATAN

    Begitu sampai di mobil Chase pasang badan melindungi Samantha dari si pemburu berita, sambil membantu Samantha yang bergerak lebih lambat karena ada Tristan dalam gendongannya. Begitu Samantha telah duduk, Chase berputar dengan cepat kemudian masuk ke sisi pengemudi. Dalam hati Chase bergumam seandainya saja dia tadi menggunakan salah satu sopirnya, dan membawa pengawalnya pasti sekarang dia bisa duduk menemani Samantha, duduk bertiga di belakang, dia tidak membawa mereka semua karena dia masih belum yakin dengan reaksi Samantha. "Sebenarnya kau mau mengajak kami ke mana?" Chase hanya memandang jalanan di hadapannya. "Bahasamu harus dirubah, bukan lagi 'kami' seharusnya 'kita' coba ulang." Chase menunggu balasan Samantha, dia sangat menikmati lidah tajam Samantha yang sedari awal sudah dengan berani mencaci maki dirinya. Selama ini tidak ada satupun orang-orang di sekitarnya yang berani melawan titahnya apa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BENARKAH, HANYA 6 BULAN?

    Baru dua langkah Arnold berbalik. "Kau belum menjawab pertanyaanku, pakai ilmu apa? Dengan dandanan tempo dulu kayak begini bisa membuat dia kesengsem! Bayangkan... saat dia menemukan bahwa kau adalah Alana Drew, hmm dia akan memberikan bulan dan bintang untukmu, cuma matahari yang nggak." Samantha tertawa, memang sangat menghibur ngobrol dengan Arnold. "Gimana kalau aku maksa minta matahari?" "Dia harus berusaha keras membelinya dari Pak Mochtar Riady." Tawa Samantha kembali terdengar, dia tidak mengira maksud Arnold adalah Matahari Departemen Store, dasar! "Cukup!" kali ini bukan hanya suaranya saja yang terdengar menyela akan tetapi Chase tiba-tiba sudah ada disamping Arnold, langsung menggandeng dan membawa Samantha pergi. Arnold maklum pasti Chase sedang merasa panas hatinya. Hmmm....menarik, sangat menarik. Arnold tidak sabar menunggu saat Chase tahu tentang sosok istri pura-puranya

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERNIKAHAN PURA-PURA

    Selesai mengucapkan kalimatnya, Chase langsung tahu itu salah. Pernikahan mereka bukan pernikahan sungguhan kan? Bagaimana bisa dia meradang hanya karena melihat Samantha dalam pelukan pria lain? Segera Chase meralat ucapannya."Aku tahu pernikahan kita pura-pura, tapi kau sendiri yang bilang jangan sampai ada kemesraan apapun dengan orang lain yang kita perlihatkan di depan Tristan! Itu berarti berpelukkan pun jangan!"Terlihat Samantha menatap Chase, pertanyaan terpancar dari sorot matanya. Chase berusaha menerka apa yang ada di otak Samantha. "Benar, asal jangan di depan Tristan! Kau bebas berpacaran dengan kekasihmu, barisan Barbie atau siapapun juga silahkan, pernikahan kita bukan pernikahan penuh bunga!" Chase makin mendekat hingga kini Samantha terjepit diantara Chase dan meja di ruang kerja Arnold."Kekasih? Barisan Barbie?" Chase mengulang pernyataan Samantha menjadi kalimat pertanyaan.Melihat Samantha diam saja kembali Chase melanjutkan. "Sudah mengerjakan PR rupan

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KAU MILIKKU

    "Sudah terlanjur Nold, aku mandi dulu terus kita bahas semuanya, tungguin bentar aja." Sesegera mungkin Samantha mandi dan berganti wujud dengan rambut pirang dan kacamata plus gaun over size, Samantha berusaha membeli gaun over size yang kwalitasnya bagus agar setidaknya Samantha merasa nyaman walau memakai gaun kebesaran. Setelah puas dengan penyamarannya Ini Samantha pun segera turun."Yuk kita bahas.""Tha, ngapain sih pakai gaun Mamakku!" Gerutu Arnold.Arnold paling nggak suka melihat Samantha pakai gaun dan kacamata samaran, baginya itu dosa besar, dia yang gay aja bisa-bisa berubah haluan kalau Samantha mengerahkan daya tariknya. Daya tarik alami tanpa dibuat-buat.Luar biasa jelita, baik hatinya, indah tubuhnya, merdu suaranya, banyak uangnya...kaya raya, tapi hidupnya membaur dengan mereka semua, mau bergaul dengan penjaga rumah mereka, pelayan, penggemar, siapapun juga akan dilayani Samantha dengan sepenuh hati. Hmm...sayang sekali, belum menemukan tambatan hati. "Soa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HIDUP PUNYA JALANNYA SENDIRI

    "Apa yang bikin kamu seyakin itu, Tha? Nggak ada pria normal yang nggak jatuh hati sama anak Mama.""Karena saat pertama kali kami bertemu, Samantha sedang menyamar Mam, maksudnya untuk menghindari paparazi tapi akhirnya keterusan, waktu itu Samantha nggak mungkin membuka penyamaran karena dia yang memang nggak percaya bakal yakin bahwa Samantha wanita kurang kerjaan..." Samantha berharap enam bulan segera datang, biar semua kerumitan ini cepat berlalu"Hmm, jadi awalnya karena menghindari paparazi akhirnya masalah berbalik dan sekarang anak Mama bingung harus gimana?" "Tepat Mam." "Kalau menurut Mama ya Samantha harus berterus terang, karena kebohongan yang satu akan diikuti oleh kebohongan yang lain, tapi itu berarti Samantha harus siap kehilangan Tristan." "Kalau Samantha tahu pasti Tristan berada di tangan orang yang menyayanginya, Samantha rela Mam.""Itu dia masalahnya, hanya saja sebenarnya selalu ada dua sisi mata uang, saat Chase Navarell tahu hal yang sebenarnya bisa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERNIKAHAN PURA-PURA...

    "Kau begitu ingin memastikan karena kau senang atau...sedih?" "Keduanya melibatkan perasaan, pernikahan kita tidak! Jadi aku tidak senang juga tidak sedih, aku hanya ingin memastikan agar aku bisa menelepon ibuku." "Kau akan memberitahu ibumu?" "Tentu saja!" Samantha melihat rasa heran yang mendominasi raut wajah Chase. "Jangan khawatir, aku sangat tahu kita hanya akan menikah di catatan sipil, tanpa pemberkatan, tanpa resepsi, tanpa syukuran keluarga, tanpa embel-embel apapun!" Chase mengangguk. "Aku memberi tahu ibuku karena tidak pernah ada rahasia apapun dalam keluarga kami, santai.." ** "Malam Mam." "Hai Sayang, kok tumben telepon jam sekian?" "Aduhhh, sorry Mam masih malam banget ya, kok Mama belum tidur? Papa mana?" "Disini! Papa merana karena dicuekin anak dan istrinya," jawab suara maskulin. "Papaaaaa." Pekik Samantha yang sangat senang mendengar suara ayahnya. "I Miss you so much Daddy, Mommy." "Mas, putri kita lagi berbunga-bunga sepertinya, masa manggi

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUA HARI LAGI KITA MENIKAH(?)

    "Oke, akan segera dibuat, ada lagi?" "Ya, setiap dua minggu aku akan pergi selama dua hari mengurus pekerjaanku!" Chase termenung."Jumat malam aku pergi, Minggu malam aku kembali," sambung Samantha."Apa pekerjaanmu? Tidak bisa dari rumah?" Samantha terdiam bingung harus menjawab bagaimana..."Tidak bisa! Dan tempatnya berpindah-pindah_""Kenapa kalimatmu membingungkan?" Potong Chase.Samantha langsung menyemburkan kekesalannya."Karena aku tidak ingin menjawab! Kau pernah bertanya tentang pekerjaanku dan mendapat jawaban yang sama, kenapa masih mencoba lagi?" Saat itu tangan mungil Tristan mendarat di dada Samantha, gerakan samar Samantha terkejut dan berjengit tidak luput dari perhatian Chase. Perlahan Samantha membawa tangan Tristan ke lehernya. Berhasil! Akan tetapi sepuluh detik kemudian tangan itu kembali ke dada Samantha. Kini wajah Samantha mulai memerah. Dia tersipu karena dia tahu Chase masih memandangnya lekat-lekat. Samantha berdiri dan berjalan ke arah kamar

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BERMAIN DENGAN CARAKU!

    "Tidak! Kau harus bermain dengan caraku."Samantha terdiam, dia sudah mengeluarkan semua argumen yang sudah dia persiapkan sebelumnya, akan tetapi kalau itu juga tidak bisa mendapat persetujuan anak sulung klan Navarell, berarti sekarang waktunya diam dan mendengar!"Tidak mudah menemukan siapa ayah Tristan karena kalian berdua mabuk kan?Begitu banyak pria Navarell yang sehat dan memproduksi sperma dalam jumlah yang besar setiap harinya. Kami keluarga besar dan dominan pria, jadi satu-satunya jalan adalah kita tidak boleh tergesa-gesa memutuskan, biarlah keadaan akan membantu kita, jadi selama itu masih berjalan kalian adalah tanggung jawabku!" "Maksudnya?" "Kalian berdua di bawah tanggung jawabku!""Kami_""Jangan lagi membantah!""Jelaskan apa maksud 'dibawah tanggung jawabku' itu?Chase diam menatap Samantha, lalu duduk."Aku yang akan menjaga kalian, sampai kita tahu siapa ayah Tristan." "Aku harus memberi laporan kegiatan sehari-hari kepadamu?" "No!""No? So?""Kamu tidak us

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status