Bimo sampai menyemburkan minumannya setelah mendengar perkataan Arshaka kalau calon istrinya adalah seorang polisi.“Polisi! Polwan,” ucap keduanya berbarengan.Arshaka menepuk pundak kedua sahabatnya itu,” reaksinya biasa saja enggak usah lebay juga kali! Baru dengar kerjaannya kalian sudah seperti orang yang melihat hantu saja,”“Nggak gitu juga, cuman gue gak nyangka kalau hidup Lo seberuntung itu dapat seorang polwan cantik lagi. Kira-kira jodoh gue bakal kayak gimana?” Cicitnya Bimo.“Bukannya Lo suka sama Olivia,” ceplosnya Nabil.Bimo langsung menutup mulutnya Nabil yang ceplas ceplos.” Augh ahh lepas!”Arshaka hanya tersenyum tipis,” kalo Lo suka sama Olivia, itu bagus malah. Langsung pedekate saja jangan ditunda-tunda.”“Lo nggak keberatan kan kalau gue suka sama Olivia mantan kekasihmu?” Tanyanya Bimo hati-hati.Arshaka merangkul pundak sahabatnya itu,” santuy saja, Gue kan nggak pernah sayang dan cinta sama Olivia jadi silahkan dekati itu cewek. Gue berharap semoga Olivia b
Suara decitan ban motor beradu dengan aspal pagi itu cukup bising membuat semua perhatian orang-orang pengguna jalan memperhatikan apa yang sedang terjadi.Tetapi,tak ada satupun yang berniat untuk menolong Arshaka mereka hanya melihat dan menyaksikan saja dan sebagian ada yang melanjutkan perjalanannya yang terhenti karena insiden itu.Arshaka tersungkur ke atas aspal setelah terjatuh karena motornya tiba-tiba tertabrak dari arah belakang oleh kendaraan roda empat.Suasana pagi itu cukup ramai dan jumlah kendaraan cukup banyak memadati sepanjang jalan tersebut dan terjadilah kemacetan lalu lintas di sekitar area itu.Bruk!!“Allahu Akbar! Argh!!” teriak histeris Arshaka sembari melindungi wajahnya agar terbebas dari hantaman aspal.Brak!!Tubuhnya terseret beberapa meter bersama dengan sepeda motor kesayangannya.“Auhh,” ia meringis menahan rasa sakit di pergelangan tangan dan lututnya yang bergesekan dengan aspal.Dia berusaha untuk bangun dari posisinya, tapi kesulitan karena tubuh
“Kenapa kamu berjalan pincang? Katakan kepada kakak kenapa kamu terluka kayak gini?” Tanyanya Arsyila yang panik melihat kondisi adiknya.“Jangan banyak tanya Kak! Gue harus cepat-cepat ganti pakaian. Gue gak mau Mbak Erina berfikir macam-macam,” ucapnya yang berjalan sedikit menyeret kakinya ke arah lift.Arsyila hendak mempertanyakan masalah video yang baru diterimanya, tapi diurungkannya karena bukan waktu yang tepat.Arshaka melepas antingnya yang dipakainya karena tidak ingin membuat kedua orang tuanya mereog melihat gayanya yang tidak seperti kebiasaannya sambil berjalan terpincang-pincang.“Gue tunggu keadaan aman barulah gue pertanyakan apa maksud dari video itu,” gumamnya Arsyila yang menyusul adiknya masuk ke dalam lift.Arsyila membantu Arshaka berjalan karena Arshaka kesulitan berjalan dengan lukanya yang sedikit mengkhawatirkan.Semua orang gembira, mengucap syukur sekaligus bertanya-tanya apa yang terjadi kepada calon manten melihat kedatangan Arshaka dalam kondisi yang
Pak Irfan memeluk Arshaka pemuda yang baru saja menjadi anak menantunya itu.“Nak Arshaka, Papa serahkan putri bapak kepadamu dan mulai detik ini kamu lah yang menjadi imamnya. Tuntunlah Erina ke jalan yang baik dan tegurlah kalau dia keliru dalam bersikap,” ucapnya pak Irfan sambil menyeka air matanya.Pak Irfan terlihat sendu akan melepas putri sulungnya untuk hidup bersama dengan pria pilihannya. Dia tak bisa menutupi kesedihannya karena akan berpisah dengan anak kesayangannya untuk menempuh hidup baru.Arshaka membalas pelukan papa mertuanya,” insha Allah Pah, saya akan melakukan tugas dan tanggung jawabku sebagai seorang suami dengan baik untuk putrinya Papa.”Apa yang dilakukan oleh pak Irfan pun dilakukan oleh Bu Ulfa,” Nak Erina, putranya Bunda itu masih terbilang muda usianya. Kalau dia salah dan keliru dalam bersikap maka kewajibanmu menegur dan menasehatinya. Saling menjagalah kalian dan saling menghormati jangan ada yang beranggapan kamu itu masih anak-anak, kau itu lebih
Arshaka terduduk di atas closed dia merenungi nasibnya yang malang. Dia tidak habis pikir pada dirinya yang disangkanya selama ini adalah pria normal malah dia layaknya seperti banci karena burung perkututnya ternyata lotoi.“Ya Allah, aku nggak bakalan punya keturunan kalau seperti ini, pasti Mbak Erina akan mencari pria lain dan selingkuh agar bisa mendapatkan keturunan karena dariku tak sanggup membuahi sel telurnya,”Arshaka berdoa kepada Sang Maha Pencipta tapi ucapannya masih saja nyeleneh.Dia memegangi dan memandangi senjatanya yang tertidur.” Kenapa Lo harus loyo segala sih! Padahal kalau pagi-pagi Lo selalu tegak berdiri,” sungutnya Arshaka.Kenyataan pahit itu baru diketahuinya kalau dia bukan pria jantan, tapi masih dalam tahap dugaan saja karena belum dibuktikan secara real.Erina yang sudah mengantuk kebingungan dengan apa yang diperbuat Arshaka di dalam sana, karena sudah lebih setengah jam tapi belum keluar juga. Dia berulang kali menguap menahan rasa kantuknya.“Kenap
Beberapa mobil berbak tertutup berjejer di sepanjang jalan kenangan ehh jalan rumahnya pak Raffi dan Bu Ulfa yang menurunkan beberapa bingkisan berupa bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari.Kedatangan rombongan keluarga besar Erina yang hanya berjumlah sekitar sepuluh orang itu, disambut hangat oleh orang-orang kampung Mekarjaya.“Masya Allah, Pak Jendral baik banget sampai-sampai membawa sumbangan yang cukup banyak untuk warga kami,’ ucapnya Pak Didi selaku pak RT setempat.“Syukur Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Irfan karena bantuan bapak sangat dibutuhkan oleh warga apalagi dalam rangka persiapan bulan suci Ramadhan,” ucap Pak Budi.“Ini hanya tidak seberapa Pak, ibu-ibu kami bahagia bisa berbagi bersama dengan kalian semua,” balasnya Pak Irfan.“Mari masuk istirahat Pak, ijinkan bapak-bapak yang akan membagikan semua bungkusan itu kepada para masyarakat. Bapak dengan ibu Rasmi silahkan masuk beristirahat karena pasti kalian capek telah melakuka
Acara pesta rakyat yang digadang-gadang akan berlangsung meriah dan besar itu persiapannya hampir rampung sepenuhnya.Bahkan Pak Raffi sebagai orang terpandang di Desa Mekarjaya mengundang beberapa artis kota untuk mengisi dan memeriahkan pesta hajatan tersebut.Erina berpamitan kepada para tetangga setelah dirasanya cukup lelah dan mengantuk. Kedua adik-adiknya dan beberapa sepupunya ikut membantu meskipun mereka hanya kebanyakan menonton.“Mas temani aku yah ke belakang,” pintanya Erina yang melihat suaminya duduk di atas tepian ranjang.“Kamu mau ngapain?” Tanyanya Shaka.“Mau mandi, nggak nyaman kalau nggak ada kamu yang temani. Boleh yah?” rengeknya Erina dengan bermanja-manja di lengan suaminya.Arshaka segera menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya karena dia hendak ke masjid untuk shalat berjamaah isya tapi, belum masuk waktu shalat isya.Erina diam-diam memindai penampilan dari suaminya,” ngomong-ngomong pakaiannya Mas berbeda dengan apa yang Mas pakai ketika di kota deng
Perempuan cantik berusia 32 tahun itu sudah berulang kali mencoba pakaiannya, tapi sampai detik ini juga belum ada yang mengena di hatinya.“Kenapa semua baju-bajuku modelnya ketinggalan jaman,” gerutunya yang sudah frustasi pusing setengah hidup memilih pakaian yang cocok di tubuhnya.Beberapa potong pakaian sudah berceceran di atas ranjangnya, hampir keseluruhan isi lemarinya sudah berpindah tempat.“Ck.. ck.. Astaganaga, ini kamar apa kapal pecah sih!?” olok seorang gadis cantik yang tak kalah kecantikannya dibanding dengan pemilik kamar yang baru saja muncul sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh kakaknya.“Aku tidak ingin tampil jelek di depan calon kakak ipar Kamu, masa gue ngedate sama calon suami penampilanku biasa-biasa saja,” balasnya yang kembali mengeluarkan koleksi pakaiannya dari dalam lemari.“Kakak saja yang nggak mau beli baju baru malah setiap habis gajian selalu belikan ini itu untuk calon suaminya kakak,” ejeknya.Erina salah tingkah mendengar ucapan adik bun
Acara pesta rakyat yang digadang-gadang akan berlangsung meriah dan besar itu persiapannya hampir rampung sepenuhnya.Bahkan Pak Raffi sebagai orang terpandang di Desa Mekarjaya mengundang beberapa artis kota untuk mengisi dan memeriahkan pesta hajatan tersebut.Erina berpamitan kepada para tetangga setelah dirasanya cukup lelah dan mengantuk. Kedua adik-adiknya dan beberapa sepupunya ikut membantu meskipun mereka hanya kebanyakan menonton.“Mas temani aku yah ke belakang,” pintanya Erina yang melihat suaminya duduk di atas tepian ranjang.“Kamu mau ngapain?” Tanyanya Shaka.“Mau mandi, nggak nyaman kalau nggak ada kamu yang temani. Boleh yah?” rengeknya Erina dengan bermanja-manja di lengan suaminya.Arshaka segera menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya karena dia hendak ke masjid untuk shalat berjamaah isya tapi, belum masuk waktu shalat isya.Erina diam-diam memindai penampilan dari suaminya,” ngomong-ngomong pakaiannya Mas berbeda dengan apa yang Mas pakai ketika di kota deng
Beberapa mobil berbak tertutup berjejer di sepanjang jalan kenangan ehh jalan rumahnya pak Raffi dan Bu Ulfa yang menurunkan beberapa bingkisan berupa bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari.Kedatangan rombongan keluarga besar Erina yang hanya berjumlah sekitar sepuluh orang itu, disambut hangat oleh orang-orang kampung Mekarjaya.“Masya Allah, Pak Jendral baik banget sampai-sampai membawa sumbangan yang cukup banyak untuk warga kami,’ ucapnya Pak Didi selaku pak RT setempat.“Syukur Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pak Irfan karena bantuan bapak sangat dibutuhkan oleh warga apalagi dalam rangka persiapan bulan suci Ramadhan,” ucap Pak Budi.“Ini hanya tidak seberapa Pak, ibu-ibu kami bahagia bisa berbagi bersama dengan kalian semua,” balasnya Pak Irfan.“Mari masuk istirahat Pak, ijinkan bapak-bapak yang akan membagikan semua bungkusan itu kepada para masyarakat. Bapak dengan ibu Rasmi silahkan masuk beristirahat karena pasti kalian capek telah melakuka
Arshaka terduduk di atas closed dia merenungi nasibnya yang malang. Dia tidak habis pikir pada dirinya yang disangkanya selama ini adalah pria normal malah dia layaknya seperti banci karena burung perkututnya ternyata lotoi.“Ya Allah, aku nggak bakalan punya keturunan kalau seperti ini, pasti Mbak Erina akan mencari pria lain dan selingkuh agar bisa mendapatkan keturunan karena dariku tak sanggup membuahi sel telurnya,”Arshaka berdoa kepada Sang Maha Pencipta tapi ucapannya masih saja nyeleneh.Dia memegangi dan memandangi senjatanya yang tertidur.” Kenapa Lo harus loyo segala sih! Padahal kalau pagi-pagi Lo selalu tegak berdiri,” sungutnya Arshaka.Kenyataan pahit itu baru diketahuinya kalau dia bukan pria jantan, tapi masih dalam tahap dugaan saja karena belum dibuktikan secara real.Erina yang sudah mengantuk kebingungan dengan apa yang diperbuat Arshaka di dalam sana, karena sudah lebih setengah jam tapi belum keluar juga. Dia berulang kali menguap menahan rasa kantuknya.“Kenap
Pak Irfan memeluk Arshaka pemuda yang baru saja menjadi anak menantunya itu.“Nak Arshaka, Papa serahkan putri bapak kepadamu dan mulai detik ini kamu lah yang menjadi imamnya. Tuntunlah Erina ke jalan yang baik dan tegurlah kalau dia keliru dalam bersikap,” ucapnya pak Irfan sambil menyeka air matanya.Pak Irfan terlihat sendu akan melepas putri sulungnya untuk hidup bersama dengan pria pilihannya. Dia tak bisa menutupi kesedihannya karena akan berpisah dengan anak kesayangannya untuk menempuh hidup baru.Arshaka membalas pelukan papa mertuanya,” insha Allah Pah, saya akan melakukan tugas dan tanggung jawabku sebagai seorang suami dengan baik untuk putrinya Papa.”Apa yang dilakukan oleh pak Irfan pun dilakukan oleh Bu Ulfa,” Nak Erina, putranya Bunda itu masih terbilang muda usianya. Kalau dia salah dan keliru dalam bersikap maka kewajibanmu menegur dan menasehatinya. Saling menjagalah kalian dan saling menghormati jangan ada yang beranggapan kamu itu masih anak-anak, kau itu lebih
“Kenapa kamu berjalan pincang? Katakan kepada kakak kenapa kamu terluka kayak gini?” Tanyanya Arsyila yang panik melihat kondisi adiknya.“Jangan banyak tanya Kak! Gue harus cepat-cepat ganti pakaian. Gue gak mau Mbak Erina berfikir macam-macam,” ucapnya yang berjalan sedikit menyeret kakinya ke arah lift.Arsyila hendak mempertanyakan masalah video yang baru diterimanya, tapi diurungkannya karena bukan waktu yang tepat.Arshaka melepas antingnya yang dipakainya karena tidak ingin membuat kedua orang tuanya mereog melihat gayanya yang tidak seperti kebiasaannya sambil berjalan terpincang-pincang.“Gue tunggu keadaan aman barulah gue pertanyakan apa maksud dari video itu,” gumamnya Arsyila yang menyusul adiknya masuk ke dalam lift.Arsyila membantu Arshaka berjalan karena Arshaka kesulitan berjalan dengan lukanya yang sedikit mengkhawatirkan.Semua orang gembira, mengucap syukur sekaligus bertanya-tanya apa yang terjadi kepada calon manten melihat kedatangan Arshaka dalam kondisi yang
Suara decitan ban motor beradu dengan aspal pagi itu cukup bising membuat semua perhatian orang-orang pengguna jalan memperhatikan apa yang sedang terjadi.Tetapi,tak ada satupun yang berniat untuk menolong Arshaka mereka hanya melihat dan menyaksikan saja dan sebagian ada yang melanjutkan perjalanannya yang terhenti karena insiden itu.Arshaka tersungkur ke atas aspal setelah terjatuh karena motornya tiba-tiba tertabrak dari arah belakang oleh kendaraan roda empat.Suasana pagi itu cukup ramai dan jumlah kendaraan cukup banyak memadati sepanjang jalan tersebut dan terjadilah kemacetan lalu lintas di sekitar area itu.Bruk!!“Allahu Akbar! Argh!!” teriak histeris Arshaka sembari melindungi wajahnya agar terbebas dari hantaman aspal.Brak!!Tubuhnya terseret beberapa meter bersama dengan sepeda motor kesayangannya.“Auhh,” ia meringis menahan rasa sakit di pergelangan tangan dan lututnya yang bergesekan dengan aspal.Dia berusaha untuk bangun dari posisinya, tapi kesulitan karena tubuh
Bimo sampai menyemburkan minumannya setelah mendengar perkataan Arshaka kalau calon istrinya adalah seorang polisi.“Polisi! Polwan,” ucap keduanya berbarengan.Arshaka menepuk pundak kedua sahabatnya itu,” reaksinya biasa saja enggak usah lebay juga kali! Baru dengar kerjaannya kalian sudah seperti orang yang melihat hantu saja,”“Nggak gitu juga, cuman gue gak nyangka kalau hidup Lo seberuntung itu dapat seorang polwan cantik lagi. Kira-kira jodoh gue bakal kayak gimana?” Cicitnya Bimo.“Bukannya Lo suka sama Olivia,” ceplosnya Nabil.Bimo langsung menutup mulutnya Nabil yang ceplas ceplos.” Augh ahh lepas!”Arshaka hanya tersenyum tipis,” kalo Lo suka sama Olivia, itu bagus malah. Langsung pedekate saja jangan ditunda-tunda.”“Lo nggak keberatan kan kalau gue suka sama Olivia mantan kekasihmu?” Tanyanya Bimo hati-hati.Arshaka merangkul pundak sahabatnya itu,” santuy saja, Gue kan nggak pernah sayang dan cinta sama Olivia jadi silahkan dekati itu cewek. Gue berharap semoga Olivia b
Brak!!Pak Jamal sampai menggebrak meja yang ada di depannya sampai abu rokoknya yang baru dibuangnya ke atas asbak ikut beterbangan. Untungnya tidak mengenai kumisnya yang panjang nan lebat itu.“OMG!” Arsyila mengusap dadanya yang terkejut setengah hidup dengan ulahnya pria yang mengaku orang tua itu tapi kelakuannya seperti bocil labil.“Astaghfirullah aladzim, Pak Jamal kami memaklumi kondisi Bapak, tapi bukan teriak-teriak nggak jelas juga.” Arsyila mencebikkan bibirnya.“Pak Desa kita bisa bicarakan dengan baik-baik tidak perlu bentak-bentak juga apalagi sampai buat kerusuhan di rumah kami. Apakah ini bukan salah satu tindakan mengganggu ketenangan dan kenyamanan orang lain?” Bu Ulfa akhirnya kesal juga dengan sikapnya Pak Jamal.“Untungnya adikku batal jadi menantunya Bapak, bisa-bisa kami kena serangan mental ehh serangan jantung tiba-tiba,” sarkasnya Arsyila.Pak Jamal mendengus mendengar perkataan dari kedua wanita berbeda generasi itu.“Kami jadi bulan-bulanan omongan masy
Arshaka memperhatikan apa yang terjadi tanpa berniat untuk menengahi kedua wanita itu.“Hemp! Sayangnya lupa beli kuaci sama semangka pasti seru nonton drama mereka kalau ada kuaci dengan buah semangkanya,” gumamnya yang berdiri di sampingnya Erina.Mutia menatap jijik Arshaka, “OMG! Baru kemarin diputuskan oleh mas Dimas eh hari ini malah gandeng pria berandalan!” Cibirnya.“Saking nggak lakunya dirimu sehingga memilih pria preman pasar, urakan begajulan kayak dia!” sarkasnya perempuan itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Arshaka.Arshaka hari hanya memakai kaos oblong warna hitam, jaket jeans biru robek-robek dan juga celana yang robek-robek pula dengan tindik bersusun di telinga kanannya. Rambut gondrong yang diikat sebatas tengkuk lehernya seperti layaknya aktor Korea.Siapapun yang melihatnya pasti menganggap dan berpikiran yang aneh-aneh tentang siapa calon suaminya Erina sebenarnya.“Lah kalian ciwi-ciwi hanya melihat gue berpakaian seperti ini menganggap gue begajulan lah, uraka