Share

33. Mengenang

Sangat terpaksa Evan menemani Erica untuk makan siang, sialnya lagi hanya berdua. Seperti sudah dirancang oleh mereka, begitu keduanya tiba, seorang pelayan mengantar mereka ke meja yang sudah dipesan, bukankah itu sudah terlihat sangat jelas?

"Mau kamu apa? Ini pemaksaan namanya," ketus Evan, raut wajahnya menampakkan kekesalan dengan rahang yang mengeras.

"Tapi kamu sendiri bersedia kan?!" goda Erica, ia begitu santai menanggapi Evan, kemarahan Evan sama sekali tidak membuat Erica takut.

Evan mendengkus, memutar bola matanya malas. "Saya mau pergi!" Setengah badannya sudah terangkat.

"Kalau gitu, aku telepon Pak Richard ya!" Erica mengangkat teleponnya.

"I don't care!" acuh Evan yang benar saja meninggalkan tempat duduknya.

"Berarti bisnis sama Papi aku batal ya! Oke kalau itu mau kamu," sahut Erica mengintimidasi, tampak sekali arogansinya.

Kedua tangan Evan mengepal di samping badannya, ia teringat pesan Richa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status