Beranda / Romansa / Bermain Api Dengan Tuan Mafia / 16. Dihina dan Direndahkan Selingkuhan Eros

Share

16. Dihina dan Direndahkan Selingkuhan Eros

Penulis: Damon Salvatore
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-10 11:40:30

Mika terbangun pukul 5 pagi, bahkan di luar masih gelap dan Mika rasa dua orang yang mengganggunya semalam belum terbangun. Mika terbangun cukup pagi karena kemarin ia tertidur siang cukup lama dan tidurnya sudah sangat cukup. Mika beranjak bangun dari tidurnya dan berniat untuk membereskan rumah serta hendak membuat sarapan untuk Eros. Ia menyapu seluruh lantai rumah dan juga pergi ke lantai 2. Tanpa sengaja, ia melihat pintu kamar Eros sedikit terbuka.

"Apa mereka masih tertidur?" gumamnya, karena penasaran Mika mengintip dan melihat Eros dengan wanita yang ia bawa ke rumah tadi malam, masih tertidur dengan keadaan telanjang.

"Aku benar-benar seperti seorang pelayan di rumah ini. Bagaimana bisa seorang suami membawa wanita lain dan tidur bersamanya di depan istrinya sendiri?" Mika bergumam kesal, namun ia juga sadar apa yang ia lakukan dengan Kai. "Sudahlah yang terpenting dia tidak memperlakukanku dengan kasar lagi."

Dia berjalan menuruni tangga dan pergi ke dapur untuk membuatka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   17. Berita Pernikahannya Dengan Eros Tersebar

    "Mika, aku akan pergi sekarang. Bereskan rumah dan jangan sampai membuat masalah,” pesan Eros sembari berjalan menuruni tangga, masih bersama Paula yang terus mengikutinya."Iya, berhati-hatilah. Apa kamu akan makan malam di rumah?" tanya Mika, ia menghampiri suaminya itu dan Eros tampak mengecek jam yang melingkar di tangannya dan mengedikan bahunya. "Aku tidak tahu,” jawab Eros singkat. Sepertinya pria itu memiliki rencana untuk makan malam. "Eros, kamu kan sudah berjanji akan makan malam bersamaku?" sahut Paula tiba-tiba, ia menatap Eros dengan ekspresi sedihnya."Kita lihat nanti, ya? Kalau aku sibuk, aku sepertinya tidak bisa makan malam bersamamu,” balas Eros. Berbeda dengan Mika yang lega karena Eros sepertinya akan pulang sedikit terlambat, Paula tampak tidak senang. “Tapi Eros kamu sudah berjanji!” keluhnya kesal. Eros memutar bola matanya malas, ia sebenarnya tidak begitu menyukai wanita yang banyak menuntut waktunya. Tapi hubungannya dengan Paula masih sangat baru dan Ero

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   18. Makan Malam Diam-diam

    Sekitar 30 menit kemudian mereka sampai di rumah Eros. Kai memarkirkan mobilnya lalu mereka berdua berjalan beriringan masuk ke rumah Eros. Mika langsung pergi ke dapur dan bersiap untuk menyiapkan makan malam mereka berdua."Mika!" panggil Kai tiba-tiba ketika Mika hendak memakai apron-nya. Mika reflek menoleh kebingungan ke arah Kai yang baru saja berjalan masuk ke dapur. "Kenapa?" tanya Mika tapi Kai tidak menjawabnya. Kai malah melepas apron yang Mika hendak kenakan. "Kai, kenapa kamu...""Biar aku yang memasak." Kai memakai apron itu dan mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat steak. "Tidak, Kai. Biar aku yang memasak. Kamu duduk saja." Mika hendak merebut kembali apron yang Kai kenakan. Tapi Kai langsung menarik tangan Mika dan menyuruhnya duduk di kursi."Sudah, diam saja dan lihat aku," tegas Kai tapi Mika menggelengkan kepalanya. Ia merasa tidak sopan kalau membiarkan tamu yang memasak untuknya. "Aku tidak bisa, kamu adalah tamu di sini dan sudah seharusnya aku yang memasaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   19. Ini Pertama Kalinya Kai Jatuh Cinta

    Mendapat isyarat dari Mika, Kai segera berlari dengan cepat ke dapur. Sedangkan Mika segera membereskan sofa yang ia tiduri bersama Kai tadi dan segera berlari menghampiri Eros yang baru saja pulang. "Eros, kamu pulang dengan cepat hari ini?" tanya Mika dengan sedikit gugup, namun ia berusaha menyembunyikannya agar Eros tidak curiga. "Semua ini karena aku kelelahan dan tidak bisa beristirahat dengan tenang di rumah ini. Melihatmu di rumah, membuatku lelah dan stress,” gerutu Eros kesal. Ia memberikan tas miliknya dan dengan cepat Mika mengambilnya. Mika juga membantu Eros melepas jas yang ia kenakan."Buatkan aku makan malam, dan kalau Paula kesini, jangan katakan padanya kalau aku pulang lebih awal.” Eros memberinya perintah sekaligus pesan dan yang Mika bisa lakukan hanya menganggukan kepalanya. "Ah sialan! Dia juga membuatku pusing, aku akan segera memutuskannya dan mencari wanita lain."Benar kata teman-temannya yang lain, Eros memang seseorang yang tidak bisa menjalin hubungan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   20. Eros Takut Kejahatannya Pada Mika Terbongkar

    Di hari weekend, Eros tidak pergi bekerja membuat Mika harus terjebak bersamanya seharian penuh. Pagi itu juga, Mika langsung menyiapkan sarapan, dan Eros hanya duduk di kursi meja makan sembari menikmati kopinya. Sampai tiba-tiba ponsel Eros terdengar berdering."Hallo, Ayah? Selamat pagi," ucap Eros. Nada bicaranya berubah menjadi sangat ramah. Berbeda dari cara bicaranya dengan Mika."Eros, apa hari ini kamu libur?" Mika bisa mendengar suara ayah mertuanya. Ternyata Eros sedang berbicara dengan ayahnya. "Ah iya, aku sedang libur hari ini. Ada apa, Ayah? Apa terjadi sesuatu?" tanya Eros masih dengan nada bicara ramahnya yang sangat langka. "Tidak, tidak terjadi apa-apa. Aku hanya penasaran dengan kehidupan pengantin baru.""Tentu saja, kehidupan aku dan Mika sekarang terasa sangat lengkap. Aku senang, karena kini ketika aku pulang, Mika berada di rumah dan menemaniku." Pembohong, Eros bahkan tidak pernah memperlakukan Mika dengan baik.Mika berusaha tidak mempedulikan obrolan Eros

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   21. Lebam Di Tangan Mika Yang Dilihat Tuan Ergan

    "Kenapa kamu masuk tanpa mengetuk dulu? Kami sedang berbicara,” tanya Ergan. Pria tua itu tampak tidak senang karena Eros sudah seenaknya masuk ke dalam ruangannya selagi ia sedang berbicara dengan Mika. "A-ayah, maafkan aku. Aku kira kalian pergi, jadi aku sedikit panik,” jawab Eros dengan sedikit gugup. Ia tahu kalau ia sudah melakukan sesuatu yahg salah yang akan membuat ayahnya marah. “Maafkan aku.”"Jaga sopan santunmu, Eros.” Tatapan mata Ergan berubah menjadi sangat menakutkan, Mika memperhatikan ayah dan putranya itu dan sadar kenapa Eros sangat takut kepada Ergan."Ayah, mungkin Eros takut sesuatu yang buruk terjadi padaku. Dia memang selalu seperti ini, dia selalu khawatir padaku,” ucap Mika dengan sengaja ia membela Eros karena suaminya itu terlihat ketakutan. Ia sekarang sadar kalau kelemahan Eros, ada pada ayahnya."Tapi tidak dengan masuk tanpa permisi, dan mengganggu orang yang sedang berbincang." Tapi tetap saja Ergan tampak tidak bisa memaklumi sikap tidak sopan putr

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-20
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   22. Mika Selalu Jadi Orang Yang Disalahkan

    Sekitar pukul 9 malam, Mika pulang dari rumah kedua orang tuanya setelah menghabiskan waktu di sana. Dan ketika berjalan masuk ke halaman rumah, ia melihat mobil Eros sudah terparkir di garasi. Melihat itu, Mika mengernyit heran, karena Eros sama sekali tidak mengiriminya pesan untuk segera pulang ataupun memarahinya. “Apa dia sudah tidur terlebih dahulu dan tidak menyadari kalau aku tidak berada di rumah?” gumam Mika, karena ia mengetahui kata sandi rumah Eros, Mika langsung membuka pintu rumahnya. Baru saja ia melangkah masuk, ia melihat ada high heels milik seorang wanita di rak sepatu dan Mika mengenal high heels itu milik siapa. "Eros, aku pulang,” ujar Mika berusaha memberitahu suaminya kalau ia sudah berada di rumah. Namun, tidak ada jawaban. Mika masuk ke dalam rumah dan memandang ke sekitar, mencari keberadaan Eros. "Eros,” panggilnya lagi. Dan baru saja Mika berjalan memasuki ruang keluarga, ia terkejut karena ada seorang wanita yang sedang duduk di sofa."Berisik, ini su

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   23. Mengenal Kai Lebih Dekat

    Pukul 12 malam, Mika memastikan kalau Eros dan Paula sudah pergi tidur. Ia diam-diam pergi ke lantai dua dan berdiri di depan kamar Eros. Mika dan mencoba untuk mendengarkan ke dalam kamar tapi tidak ada suara apa-apa, itu berarti mereka sudah tidur. “Baguslah kalau mereka sudah tidur,” gumam Mika lega. Namun, baru saja Mika hendak melangkah pergi, ponselnya bergetar. Ia terkejut, ia takut Eros yang sedang tertidur di kamar mendengar suara getaran ponselnya. Mika segera berlari menuruni tangga dan langsung mengecek pesan di ponselnya. "Mika, apa Eros sudah tidur?" tanya Kai setelah Mika mengangkat teleponnya. Mika menganggukan kepalanya sembari mengehela nafasnya. "Iya, tadi aku mengecek ke lantai 2 dan tidak terdengar suara apapun dari kamarnya,” jawab Mika. "Kalau begitu tunggu aku, aku akan segera berada di sana." Dan setelah itu Kai mematikan sambungan teleponnya. Karena takut Eros dan melihat Mika yang sedang bersiap-siap untuk pergi, Mika mengambil mantelnya dan memutuskan u

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-29
  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   24. Mika Bukanlah Tipe Wanita Kai?

    "Ayahku hanya ingin acara kecil-kecilan.""Kenapa? Padahal kamu bisa membuat pesta besar dan mengundang seluruh karyawan perusahaan.""Aku sudah menawarinya, tapi dia tidak mau."Terdengar suara dua orang sedang berbincang dan suara itu yang membuat Mika terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekitar ruangan dan ia sadar kalau dirinya tidak berada di sofa lagi. Ia berada di kamar tamu. "Kenapa aku bisa ada di sini? Apa aku tidur sambil berjalan kesini? Eros akan marah kalau tahu aku tidur di sini," gumam Mika. Ia beranjak bangun dari tempat tidur itu dengan terburu-buru dan berjalan keluar dari kamar itu. Ia masih belum menyadari kalau Eros tidak sedang sendirian. "Eros, maafkan aku. Aku tidak tahu bagaimana bisa aku tidur...." Ucapannya terhenti tiba-tiba ketika ia melihat seorang pria yang tidak asing, duduk berhadapan dengan Eros. Ternyata suara perbincangan mereka berdua yang membangunkannya dan membuat Mika kini tersadar. "Astaga, istriku sudah bangun! Ayo kesini sayang. Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-01

Bab terbaru

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   42. Rumah Impian Mika

    "Mau kamu berapa kali memintanya pun, aku tidak bisa,” ucap Mika dengan raut wajah dinginnya. Namun, Kai tahu apa yang Mika rasakan, semalam Mika sudah memberitahu Kai semuanya tentang perasaannya."Tapi semalam kamu mengatakan kalau kamu…” Ucapannya terpotong karena ponsel Mika berdering dan Mika terlihat tidak mendengarkannya. "Sepertinya Eros tahu kalau aku tidak ada di rumah.”Mika segera mengambil tas-nya dan mengeluarkan ponselnya dan ia memberi isyarat pada Kai untuk tidak bersuara. Setelah melihat layar ponselnya, ternyata benar yang meneleponnya adalah Eros.Mika pergi ke sudut ruangan dan mengangkat panggilan Eros."Hallo, Eros. Apa kamu sudah sampai?” tanya Mika ketika ia mengangkat teleponnya. Mika merasa sedikit cemas, takut Eros mengetahui keberadaannya. "Iya, apa ayah tidak menanyakan apa-apa padamu?” Tapi ternyata perkiraannya salah, Eros sama sekali tidak menunjukan kemarahan sama sekali. "Tidak, dia tidak menghubungiku,” jawab Mika sembari menghela nafasnya lega.

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   41. Jadilah Milikku

    Pagi sekali, Mika terbangun di sebuah kamar asing, kepalanya sangat sakit karena mabuk semalam. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar dan baru menyadari kalau dirinya bukan berada di rumah Eros, dan itu membuatnya terkejut. “Kamar siapa ini?” gumam Mika. Dsn ia mencium aroma tubuh seseorang yang tidak asing. Beberapa detik kemudian ia menyadari ada sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya dengan erat. “Astaga! Tangan siapa ini? Apa aku tidur bersama pria lain semalam?” Mika mulai khawatir. Ia takut, kalau dirinya kembali melakukan kesalahan yang sama seperti di malam ketika dirinya bertemu dengan Kai. Tapi anehnya, Mika merasa aroma tubuh pria di sampingnya sangat tidak asing. Pelan-pelan Mika membalikan tubuhnya, tapi ia tidak bisa melepaskan tangan yang memeluknya itu. Ia menghela nafasnya lega ketika melihat siapa yang tidur di sebelahnya."Aku kira kamu pria asing yang aku tiduri semalam. Thanks God, it's you, Kai,” ucap Mika sembari menghela nafasnya. Mendengar suara Mika

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   40. Bad Girl

    Kai pergi ke tempat Mika berada. Ia berkendara dengan kecepatan tinggi karena Kai ingin segera sampai di club malam itu. Dan tak lama, sampailah ia di tempat ia dan Mika pertema kali bertemu.“Apa ini tempat favoritnya? Tapi bagaimana bisa ia pergi kesini? Eros akan marah kalau tahu,” batin Kai sembari berjalan masuk, dari kejauhan ia bisa langsung melihat Mika. Ia bisa melihat, Mika mengenakan pakaian yang seksi dan itu membuat Kai semakin terkejut. Kai mengedarkan pandannya ke sekitar dan bisa melihat ada beberapa pria yang menatap ke arah Mika. Ia kesal karena pria itu menatap miliknya dan melayangkan tatapan tajam pada mereka untuk memberi peringatan. Karena aura menakutkan Kai, mereka langsung menundukan kepala mereka. "Mika.” Kai memanggil wanita yang mabuk itu berkali-kali mencoba membangunkannya. "Mika, ayo bangun. Kenapa kamu bisa mabuk seperti ini? Apa Eros mengusirmu?” tanya Kai lagi. "Eros? Mana Eros? Tolong sembunyikan aku!” pekik Mika. Mika tiba-tiba terbangun dan m

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   39. Terbebas Dari Eros

    Setelah pulang dari rumah Ergan. Eros langsung pergi ke kamarnya dan terlihat mengepak pakaiannya ke dalam koper. Mika yang terkejut, langsung ikut masuk ke dalam kamarnya. "Eros, kamu mau pergi kemana?” tanya Mika ketika ia melihat pakaian Eros yang sudah masuk ke dalam koper. "Ayah akan marah kalau tahu kamu pergi,” peringat Mika lagi. Padahal mereka baru saja dimaafkan, tapi Eros sepertinya masih belum kapok. "Mau kemanapun aku pergi, itu bukan urusanmu. Kenapa? Kamu merasa senang karena ayah memaafkanku karena kamu?Kamu harus ingat, Mika. Kalau yang membuatku berada di situasi ini itu kamu! Kalau kamu semalam menuruti keinginanku, mungkin aku tidak akan pergi,” sungut Eros. Pria itu masih belum terima dengan amarah ayahnya yang ia terima semalam dan terus menyalahkan Mika. "Aku tahu aku salah, Eros. Maafkan aku, tapi kamu seharusnya tidak pergi ke club malam dan mabuk,” balas Mika. "Tentu saja aku melakukan itu karena aku muak melihatmu menangis dan menolak permintaanku. Untuk

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   38. Bersiap Untuk Murka Ayahnya

    "Tapi aku takut Kai bangun dan marah ketika melihatmu," ucap Mika merasa kalau dirinya berada di posisi yang serba salah. Ia ingin Kai berada di sini, tapi ia juga takut kalau keberadaan Kai akan memperburuk situasi antara dirinya dan Eros. "Apa aku harus pulang ke rumah orang tuaku dulu?” gumam Mika, mulai memikirkan cara agar ia bisa menghindari Eros untuk sementara. Tapi Kai menggelengkan kepalanya lalu kembali melangkah masuk ke dalam rumah."Kalau kamu pulang jam sekarang, orang tuamu akan mengira kalau ada sesuatu yang salah antara kamu dan Eros. Eros juga akan semakin marah kalau tahu kamu pergi,” balas Kai memberi saran pada Mika. "Biarkan aku menemanimu malam ini.”"Aku akan mengatakan kalau aku kelelahan setelah mengantarnya pulang, jadi aku menginap,” lanjut Kai lagi. Ia tahu ketakutan Mika jadi ia sudah memikirkan alasannya. “Apa aku tidak merepotkanmu?” tanya Mika merasa tidak enak. Kai hanya terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, Mika. Ayo masuk dan bersi

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   37. Ergan Murka Karena Eros Tidak Berubah

    Kai segera pergi ke tempat di mana club malam yang Eros sering datangi. Tentu saja Kai tahu, ia sudah berteman dengan Eros sangat lama dan tahu kemana sahabatnya itu akan pergi ketika ingin bersenang-senang. Kai sampai di club malam itu, dan semua mata langsung tertuju ke arahnya."Hallo, selamat malam Tuan Kai. Sudah lama sekali saya tidak melihat anda kesini.” Ia di sambut oleh salah satu penjaga club malam dan hampir seluruh penjaga di club malam ini mengenal Kai, itu karena dia sering kesini dan pemilik club malam ini adalah salah satu kenalannya."Apa kamu melihat Eros? Aku sedang mencarinya,” tanya Kai tidak ingin berbasa-basi. Ia sedang ditunggu oleh Mika dan Ergan, jadi ia harus segera menemukan sahabatnya. "Maksud anda Tuan Eros Ryder? Saya melihatnya masuk 2 jam yang lalu bersama dua orang wanita,” jawab penjaga club malam itu dan Kai akhirnya bisa bernafas lega karena ia tidak perlu mencari Eros ke tempat lain. "Baguslah kalau dia di sini. Apa kamu tahu dia ada di mana?”

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   36. Kedatangan Ayah Mertua Mika Di Tengah Malam

    Sudah hampir tengah malam dan Eros belum juga pulang. Mika tidak bisa tidur karena ia merasa khawatir pada suaminya itu. Mika terus berjalan kesana kemari, menghabiskan waktunya sembari menunggu Eros.“Apa Eros tidak akan pulang?” batin Mika. Ia mulai berpikir kalau mungkin saja Eros pergi menemui Paula dan tidur dengan wanita itu. Namun, entah kenapa perasaan Mika semakin gusar, seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.Mika mengambil ponselnya dan menelepon Eros berkali-kali, tapi Eros tidak mengangkatnya. “Benar, sepertinya dia sedang bersama Paula.” Mika memutuskan untuk tidak memikirkan suaminya itu lagi, dan karena malam sudah semakin larut, Mika akhirnya menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa dan merebahkan dirinya di sana. Ia terus menenangkan dirinya dengan berpikir kalau Eros sedang bersama Paula.

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   35. Istri Yang Tidak Berguna

    "Ayo Mika masuk ke dalam kamar mandi," ajak Eros. Mika hendak berjalan mengikuti Eros, namun Eros langsung menghentikannya. "Tunggu, kamu mau membantuku dengan memakai pakaian seperti itu?” tanyanya."Tidak apa-apa, aku akan mengganti bajuku kalau basah,” jawab Mika, tapi Eros menggelengkan kepalanya tidak memperbolehkan Mika memakai pakaiannya ketika membantunya mandi. "Tidak, lepaskan saja bajumu,” tolak Eros. Mika hendak mengatakan kalau tidak mau, tapi tatapan Eros padanya langsung berubah menjadi tajam. "Mika, apa aku harus memintanya dua kali? Aku sudah memintamu dengan perkataan yang sangat baik.” Mika tidak menjawab, ia terus menundukan kepalanya, tidak tahu harus melakukan apa. "Kamu adalah istriku, Mika. Apapun permintaanku, kamu harus memberikannya,” ucap Eros. Baru di saat seperti ini, Eros mengakui Mika sebagai istrinya padahal biasanya Eros selalu mengakui Mika sebagai pelayan atau budaknya. "Apa kamu tidak mendengarkanku?” Karena takut Eros semakin marah, Mika meng

  • Bermain Api Dengan Tuan Mafia   34. Mika Cemburu?

    Paula tidak menyangka kalau hanya karena ia memanggil nama Mika, Kai akan berubah menjadi iblis. Ia menyesal telah mengajaknya berbicara dan mencoba untuk menggodanya, kalau ia tidak melakukan itu, ia mungkin tidak akan berakhir seperti ini."Ma-maafkan aku," mohon Paula kembali menangis. Cekikan Kai membuatnya susah bernafas dan Kai masih tampak sangat marah."Kalau sampai kamu berani mengatakan nama Mika lagi, aku tidak akan melepaskanmu. Aku bisa membunuhmu dengan mudah, membuatmu hilang dan aku yakin Eros tidak akan mencarimu. Aku akan mengatakan pada Eros kalau kamu pergi bersama pria lain. Ia pasti akan mempercayaiku. Kamu tahu sedekat apa aku dengan Eros, kan?" Senyuman miring Kai kembali dan tangisan Paula semakin kencang."Tidak, tolong jangan lakukan itu. Aku mohon.

DMCA.com Protection Status