Home / Rumah Tangga / Berhasil Usai Bercerai / Bab 3 - Perlahan Bangkit

Share

Bab 3 - Perlahan Bangkit

Author: Rini Lim
last update Last Updated: 2025-02-20 15:13:45

Rania hanya diam saja tak menanggapi, Ia lebih memikirkan bagaimana kelanjutan hidupnya setelah ini. Ia tahu bahwa Ia harus bekerja lagi tapi harus mulai darimana untuk bertahan hidup sampai mendapat pekerjaan.

Bu RT melihat Rania yang terdiam menunduk, hatinya jatuh iba pada wanita muda seumuran anak gadisnya yang terlihat cantik alami, dia tahu wanita ini wanita yang baik dan taat agama. Entah mengapa Rania bisa berjodoh dengan lelaki berperangai buruk seperti Aldi.

“Nak Rania sementara bisa tinggal di rumah Ibu sampai mendapat pekerjaan. Maaf, apa nak Rania mau diupah membantu cuci piring di rumah makan Ibu?”, tawar Bu RT.

Rania mendongak semangat lalu mengangguk, “Mau Bu, saya sangat berterima kasih sudah diberi tempat menginap malam ini dan juga pekerjaan cuci piring”, jawab Rania.

Bu RT tersenyum lega, tadinya dipikir Rania akan menolak sebab sewaktu menjadi nyonya Aldi, kehidupan mereka dari luar nampak mewah.

Rania menjalani kehidupannya dengan hati lapang, Ia perlahan mulai bisa melupakan kegagalan rumah tangganya, mulai bisa mengubur sakit hati yang dalam sebab diusir malam-malam. Sesekali Ia masih mengingat Aldi tapi yang tersisa bukan lagi cinta melainkan kenangan buruk akan cinta dan pernikahan sehingga semakin lama membuat Rania enggan memikirkan laki-laki. Ia mencoba lebih giat bekerja untuk menabung membeli ponsel yang akan dipakainya untuk membuat lamaran dan mengakses drive tempat Ia menyimpan dokumen penting pendidikannya, juga biaya transportasi untuk melamar pekerjaan.

Rania sadar harus mencari pekerjaan lain untuk hidup dan bangkit.

Softcopy ijazah dan dokumen pendidikannya yang Ia simpan di g****e drive nyatanya bisa sangat berguna sehingga Ia tetap bisa mengaksesnya saat masuk menggunakan email pribadi. Rania kemudian mulai mencari pekerjaan lagi dengan mengirim lamaran ke beberapa perusahan melalui aplikasi pencari kerja, ia juga menghubungi kembali kantor tempatnya bekerja dulu. Terakhir kali atasannya pernah bilang jika suatu saat berubah pikiran mau bekerja lagi, Rania dipersilahkan untuk datang. Semoga saja Pak Fahmi masih mau memperkerjakan aku, batin Rania. Perusahaan mana saja yang lebih dahulu memanggil untuk bekerja, itulah yang akan Ia jalani, begitu pikirnya.

Tiga bulan bekerja sebagai tukang cuci piring akhirnya Rania bisa mengumpulkan uang karena Rania juga terbiasa berhemat. Terkadang Rania mendapat uang tambahan jika rumah makan sedang ramai. Uang itu dipakai Rania untuk keperluan melamar pekerjaan. Sampai akhirnya Ia mendapat kabar bahwa kantor lamanya bersedia menerimanya bekerja kembali. Katanya sang atasan menerima kembali karena mengingat kinerja Rania yang bagus saat bekerja dulu, juga alasan berhenti bekerja yang menurut atasannya sangat mulia, yaitu ingin mengurus suami dan keluarga. Fahmi, kepala divisi penjualan saat itu akhirnya luluh memperkerjakan Rania kembali di perusahan bergengsi ini.

Beruntung Rania saat itu sudah menyelesaikan pendidikan sarjananya sebelum menikah sehingga dia bisa mempunyai harapan untuk bangkit kembali dari keterpurukannya dengan bekal pendidikan. Kalau saja dia menuruti Aldi untuk tidak menyelesaikan kuliahnya dulu, entah bagaimana hidup Rania sekarang, karena ternyata manusia yang begitu dicintai dan dia percaya mampu membuangnya begitu saja seperti sampah. Sungguh Allah Maha membolak balik hati manusia.

Dengan hati gembira, Rania menemui ibu RT dan menceritakan semuanya, juga meminta izin untuk berhenti mencuci piring di siang hari, tapi Ia berjanji akan tetap membantu mencuci setelah pulang bekerja di sore atau malam hari. Tetapi Bu RT menolak secara halus karena berpikir bahwa Rania pasti hanya sungkan untuk langsung meninggalkan dirinya karena merasa hutang budi. Akhirnya Ia meminta Rania untuk tetap tinggal di rumahnya sampai mendapat gaji pertamanya, lalu mempersilahkan Rania untuk pergi mengejar cita-citanya dengan pekerjaan yang lebih baik dan bangkit. Rania mengiyakan dengan perasaan haru. Ia sejujurnya memang belum cukup punya uang untuk menyewa tempat tinggal dan bertahan hidup selama sebulan jika harus keluar dari rumah bu RT sebelum mendapatkan gaji pertamanya, namun ia pantang meminta, ia ingin tetap tinggal dengan tetap membayar biaya tinggalnya dengan tenaganya mencuci piring dan membantu pekerjaan rumah. Dan kebaikan hati bu RT untuk tetap membiarkannya tinggal disitu selama satu bulan ke depan sangat berarti untuk Rania bisa menghemat biaya transportasi. Sedikit Ia sisihkan untuk membeli satu buah baju dan sepasang sepatu baru yang murah dan layak untuk dipakai bekerja. Selama menikah dengan Aldi, Rania tak pernah membeli baju dan sepatu karena sangat hemat menyimpan uang gaji Aldi.

“Ibu senang kamu akhirnya mendapat pekerjaan. Semoga berkah dan lancar, nak”, kata bu RT usai mendengar penuturan Rania yang akan mulai bekerja tiga hari dari sekarang.

“Aamiin, terima kasih, Bu. Saya berhutang budi dengan Ibu dan Bapak. InshaAllah Rania akan main kesini lagi, boleh ya Bu”, ucap Rania. Bu RT tersenyum haru sambil menahan air matanya.

“Kamu sudah Ibu anggap sebagai anak Ibu sendiri, Nak. Mainlah kalau ada waktu”, jawab bu RT.

Rania mencium punggung tangannya dengan takzim lalu memeluknya sambil menangis.

“Terima kasih banyak, Ibu. Rania tak tahu dengan apa bisa membalas kebaikan bapak dan Ibu. Semoga Allah melindungi ibu sekeluarga, hanya Allah yang bisa membalasnya”, jawab Rania dengan linangan air mata. Ia berjanji dalam hati akan selalu kembali kesini setiap Ia mendapat rezeki.

Bu RT mengusap kepala Rania dengan penuh kasih sayang. Ia sungguh menyayangi perempuan malang ini, kesantunan dan kesabarannya dalam menerima takdir telah membuat hatinya tersentuh dan seketika itu naluri keibuannya muncul. Ia kagum melihat Rania yang dengan tekun membantunya mencuci piring dan melayani pembeli tanpa sedikitpun menyesali keadaan, apalagi melihat kejujuran Rania saat membantu mengelola rumah makan itu, Ia seperti melihat anak gadisnya sendiri.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 4 - Ibu Direktur

    Rania bergeming di depan meja kerjanya memandangi kertas di tangannya yang berisi biodata pelamar bernama Aldi Pratama. Peristiwa itu sungguh amat membekas di hatinya, peristiwa sepuluh tahun yang lalu saat Ia diceraikan dan diusir dari rumah pernikahan mereka. Peristiwa yang membuatnya trauma untuk menikah lagi di usianya yang sudah hampir empat puluh tahun saat ini. Hidup sendiri tanpa keluarga bukan hal yang mudah, apalagi Ia diusir tanpa diizinkan membawa apapun juga, Rania yang hidup sebatang kara di Jakarta saat itu benar-benar putus asa tak tahu bagaimana bisa melanjutkan hidup, uang tidak ada, keluarga tidak ada, ayah telah meninggal karena sakit satu bulan setelah Rania menikah, hanya ada Ibu tapi beliau sudah sakit-sakitan karena tidak ada biaya pengobatan yang bisa Rania berikan sejak menikah dengan Aldi. Rania sangat sedih jika mengingat hal itu, harus mengorbankan baktinya kepada orang tua hanya demi mencintai seorang laki-laki yang ternyata menjadi satu-satunya orang yan

    Last Updated : 2025-02-20
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 5 - Panggilan Kerja

    “Ayo Rania, kita berangkat sekarang?”, ajak Fahmi.Rania menoleh dengan sedikit terkejut dengan ponsel masih menempel di telinga.“Oops maaf. Lanjutkan saja dulu”, Fahmi mempersilahkan. Ia membetulkan posisi jas biru tuanya yang padahal memang sudah benar. Hanya untuk mengusir ketegangan sesaat.“Sudah selesai. Mari pak”, ajak Rania tersenyum sambil berjalan ke pintu. Fahmi mengekor di belakang Rania.Tatapannya berhenti pada seorang laki-laki yang tengah duduk menunggu di lobby sambil memandangi ponsel. Tubuhnya kurus dan kelihatan lebih tua. Tak lama terdengar reseptionist memanggil, “Pak Aldi Pratama silahkan menuju ruang meeting untuk bertemu Pak Heri”. Aldi mengangguk lantas berdiri. Cepat juga kerjanya Heri, Rania membatin.Rania mengalihkan pandangan dan berjalan sejajar dengan Fahmi ke arah mobil.“Kita mau makan siang dimana?”, tanya Fahmi membuka orolan.“Dimana saja Pak”, jawab Rania singkat.Fahmi kemudian mempersilahkan Rania untuk naik ke mobil sedan mewahnya.**Sementa

    Last Updated : 2025-02-20
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 6 - Melihat Rania

    “Selamat siang pak Aldi”, sapa Heri saat masuk ke ruang meeting.Aldi langsung berdiri menyalami Heri, asisten sang mantan istri yang tidak Ia tahu.“Maaf menunggu lama, anda datang tepat dengan jam makan siang”, Heri mencoba mengklarifikasi karena tak enak sudha membiarkan tamunya menunggu hampir satu jam.“Tidak apa-apa Pak”, jawab Aldi.Heri mempersilahkan duduk, “Begini, direktur kami menanyakan kebenaran informasi yang tertulis di CV bapak, Apakah benar bapak berhenti bekerja atas kemauan sendiri bukan karena ada masalah?”, tanya Heri langsung pada intinya. Ia sudah mendapat informasi dari HRD bahwa memang reference checking Aldi tidak begitu baik pada perusahaan sebelumnya.Aldi terkejut dan mulai gugup.“Sa.. saya mau dimutasi ke luar kota makanya saya resign pak”, jawab Aldi.“Tapi kami cek mundur ke beberapa perusahaan tempat anda bekerja sebelumnya menginformasikan hal berbeda ya Pak”, jawab Heri lagi.Aldi mulai tak enak hati. Kebetulan banget direktur disini mau tahu bange

    Last Updated : 2025-02-20
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 7 - Penyesalan Aldi

    Gila, cantik banget Rania, batin Aldi. Dia tak menyangka setelah sepuluh tahun berlalu membawanya kembali bertemu mantan istri dalam kondisi yang berkebalikan dengan apa yang disangkakannya dahulu bahwa Rania akan jatuh tersungkur dengan kehidupan yang hancur lebur pasca bercerai dengannya. Tiba-tiba penyesalan menyeruak sampai ke akar hatinya mengingat bagaimana perlakuannya pada Rania dulu. Bukan hanya menceraikannya saja karena selingkuh, tapi juga mengusirnya di malam hari tanpa memperbolehkannya membawa harta apapun untuk bertahan hidup padahal Ia tahu persis Rania tidak punya penghasilan karena permintaannya juga dahulu agar Rania berhenti bekerja, ditambah lagi Ia juga telah membunuh psikis Rania dengan mengatai Rania mandul dan penyakitan karena saat itu Rania didiagnosa menderita kista berukuran 3 cm.Aldi menilik kehidupannya saat ini, Ia berasumsi Rania pasti hidup berkecukupan melihat penampilannya yang cantik dan menawan. Ataukah dia sudah menikah lagi? Dan suaminya mempe

    Last Updated : 2025-02-20
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 8 - Mulai Beraksi

    Rania berusaha menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal sebelum mengambil cuti panjang. Ia memang terbiasa bekerja dengan sangat keras sejak kembali bekerja pasca berpisah dengan Aldi dulu. Rania dan sang Ibu rencananya akan pulang kampung ke Yogyakarta lalu terbang ke Lombok untuk berlibur. Biasanya memang setiap tiga atau enam bulan sekali Rania akan meluangkan waktu untuk berlibur bersama Ibu kandungnya atau dengan Ibu RT yang pernah berbaik hati membantunya saat berada di titik terendah hidupnya pasca diusir oleh Aldi sepuluh tahun yang lalu. Ia tak pernah lupa berkunjung ke rumah itu walau sudah tak sesering dulu karena bertambahnya kesibukan Rania seiring dengan terus meningkatnya karir Rania di perusahaan komoditi alat berat yang berskala international ini. Tapi walau tak selalu bertemu Rania kerap menghubungi bu RT melalui telpon ataupun berkirim pesan. Seperti tahun kemarin saat Rania mendapat promosi kenaikan jabatan, hal pertama yang dilakukannya adalah menelpon Ibu kandungn

    Last Updated : 2025-02-28
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 9 - Dulu Mengusir Sekarang Diusir

    “Hah? Suami siapa maksud kamu, Her?”, tanya Rania .Heri terdiam.“Heri, bisa kamu cek langsung ke luar dan perjelas suami siapa yang dimaksud? Saya kuatir mereka salah orang. Apa ada yang bernama Rania lain disini?”, tanya Rania lagi.“Sepertinya hanya Ibu saja. Baik, saya akan keluar untuk memastikan. Permisi, Bu”, jawab Heri mengakhiri panggilan telpon.Heri dengan cepat mendatangi receptionis, dia tidak melihat ada sosok pria yang dirasa pantas disebut sebagai suami Rania, Ia menanyakan ke receptionist sambil menengok ke kanan dan ke kiri, tidak ada siapa-siapa. Hanya ada satu orang yang duduk memandangnya dengan tenang. Tapi Ia yakin hanya kebetulan saja orang itu berada disana. Heri mengaihkan pandangannya kembali ke Ita, si receptionist.“Mana suami Bu Rania?”“Itu”, jawab Ita sambil menunjuk ke arah laki-laki yang sedang duduk yang masih tetap memandangnya. Ponsel diletakannya di meja.Heri menoleh mengikuti arahan Ita, dia terkejut luar biasa. Itukan pelamar kemarin yang suda

    Last Updated : 2025-02-28
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 10 - Perasaan Fahmi

    Fahmi tengah menjawab beberapa email penting yang masuk untuk meminta persetujuannya perihal kontrak kerjasama juga tender dengan beberapa perusahaan besar termasuk perusahaan BUMN. Ia juga memeriksa laporan yang dikirim Rania, Ia merasa hampa. Semakin hari Ia semakin merasa beban pekerjaan terasa melelahkan, Ia sering merasa semua pencapaian karirnya tak berguna karena tak bisa juga Ia berikan kepada seseorang yang Ia cintai. Bertahun-tahun memendam kerinduan pada Rania tapi tak pernah berani mengungkapkannya membuat hidup pria ini seakan tak ada semangat. Ia merasa umur semakin bertambah tapi tak juga bisa memiliki keluarga dan anak-anak yang dapat menikmati hasil jerih payahnya. Beberapa kali Ia mencoba menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada Rania, tapi sepertinya wanita itu tidak peka dan memilih menutup pintu hatinya rapat-rapat tanpa ada yang bisa membukanya kembali.“Rania, apa kamu berniat menikah kembali?”, tanya Fahmi kala itu saat mereka sedang makan siang bersama di l

    Last Updated : 2025-02-28
  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 11 - Wanita Terpilih

    “Ya, Rania masuk saja”, jawab Fahmi.Rania tersenyum lalu masuk beberapa langkah dan berhenti agak jauh di depan meja Fahmi, Ia memang tak berniat untuk mendekat atau duduk di depannya dan mengobrol berlama-lama karena hari sudah cukup malam dan Ia pun sudah lelah dengan situasi hari ini.“Bapak masih belum pulang?”, tanya Rania berbasa basi.“Sebentar lagi, Rania. Aku lagi mereview laporan dari area Bali dan Sumatra, sepertinya kalau melihat trend penjualan mereka yang kurang baik di kwartal dua, harus dipikirkan strategi lain untuk meningkatkan penjualan”, jawab Fahmi panjang lebar.Rania mengangguk-angguk tanda mengerti. Sudah malam begini masih saja bahas pekerjaan, mana bisa konsentrasi mikirin strategi jualan, apa dia nggak melihat posisi aku udah rapi pertanda udah siap pulang, udah bawa tas juga padahal, Rania membatin sebal. Otaknya sudah terasa penat sejak tadi, makanya dia memutuskan pulang, eh ini tiba-tiba bahas masalah yang tentunya membutuhkan kerja keras si otak untuk

    Last Updated : 2025-02-28

Latest chapter

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 70 - Rapat

    Rania benar-benar merasa tak nyaman satu kantor dengan Aldi. Untungnya memang setelah menikah dengan Fahmi nanti dia berencana untuk resign dan mencari pekerjaan lain demi menjaga profesionalitas keduanya. Karena Rania dan Fahmi sama-sama memegang jabatan tinggi di perusahaan itu.Saat tak sengaja akan berpapasan, Rania selalu berputar arah demi menghindari pertemuan dengan mantan suaminya itu. Sungguh ia tak ingin melihat Aldi lagi, walau seluruh perasaan cinta dan benci mungkin sudah hilang, tapi rasa trauma akan kesakitan yang pernah Aldi tumpahkan padanya sangat membekas di hati wanita itu. Meskipun ia telah memaafkan Aldi dan Angela tapi ia tak ingin benar-benar memiliki urusan dengannya lagi.Rapat bulanan yang rutin diadakan di divisi penjualan yang dipimpin Rania membuatnya tak bisa sepenuhnya menarik diri dari Aldi. Karena dirinya merupakan orang nomor satu di divisi itu yang mengharuskannya memimpin rapat dan memastikan strategi tim penjualan berjalan sesuai target perusahaa

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 69 - Kebingungan Rania

    Beberapa hari kemudian di kantor.Pagi itu Rania tengah berjalan ke arah pantry untuk membuat teh manis hangat favoritnya saat langkahnya tiba-tiba terhenti karena tanpa sengaja ia melihat Aldi lewat di depannya. Rania hampir saja oleng jika tidak dengan cepat menguasai keadaan. Aldi tengah diajak berkenalan dengan departemen-departemen lain di kantor oleh staf HRD.Dengan cepat Rania berbalik badan demi menghindari pertemuan itu, dia ingin mendengar langsung dari Fahmi sendiri apa yang sebenarnya terjadi.Rania membatalkan keinginannya meminum teh di pagi hari ini, dia memilih melanjutkan langkahnya lurus ke depan ke arah ruangan Fahmi. "Pagi Rona", sapa Rania sambil tersenyum."Pagi, Bu. Ada yang bisa saya bantu?", jawab sekretaris Fahmi sopan sambil berdiri membetulkan rok pendeknya. Rania hanya tersenyum melihatnya."Apa jadwal bapak kosong sekarang? atau beliau ada meeting pagi ini?", tanya Rania datar."Saat ini kosong, Bu. Tapi setengah jam lagi ada meeting dengan komisaris PT

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 68 - Melamar

    Senin pagi di kantor, pintu ruangan Fahmi diketuk."Masuk", kata Fahmi tanpa mengalihkan pandangannya dari layar notebook.Aldi masuk bersama sekretaris Fahmi."Ini Pak Aldi, Pak, ada yang bisa saya bantu lagi?", tanya Rona, sang sekretaris dengan sopan."Tidak perlu, terima kasih, Ron", jawab Fahmi. Janda satu anak itu mengangguk lalu meninggalkan ruangan.Fahmi dan Aldi saling bersalaman lalu mempersilahkan Aldi duduk di sofa untuk menunggu."Tunggu sebentar ya Aldi, ada yang harus saya selesaikan dahulu", terang Fahmi.Aldi menurut. Ia mengitari pandangannya ke sekitar ruangan, betapa besar dan mewahnya ruangan ini, Aldi membatin. Dirinya saja bahkan belum sempat sampai di posisi ini dulu, tapi sudah sombong sekali dengan mantan istrinya waktu itu. Sekarang, dunia berputar. Orang yang akan ia mintai pekerjaan adalan calon suami dari mantan istri yang dibuangnya. Aldi memejamkan matanya berusaha mengusir galau yang melanda. Duh, aku harus fokus, jangan memikirkan Rania terus, Aldi b

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 67 - Aldi?

    Rania terkejut."Aldi! itu mas Aldi", tunjuk Rania spontan ke arah pintu pagar rumahnya. Fahmi ikut menoleh ke arah yang ditunjuk Rania. Ia bergegas menghampiri pagar dengan langkah tergesa. Rania mengikutinya di belakang."Untuk apa dia datang kesini, mas? Apa mas mengundangnya datang?", tanya Rania sedikit panik, ia memandang Fahmi dengan bingung, begitu pun Fahmi menatap Rania dengan kebingungan."Apa yang sedang kamu pikirkan, Rania? Disini tak ada siapa-siapa, tidak ada Aldi", terang Fahmi."Nggak mungkin, mas, tadi aku melihat dengan jelas dia ada disini", balas Rania dengan nada sedikit meninggi."Aku tidak mengundangnya, Rania. Lagian buat apa juga aku mengundang dia?", Fahmi balik bertanya. Rania tak menjawab. Ia pun bingung.Pak RT yang mengikuti Rania dan Fahmi sejak tadi juga berada di depan pagar rumah Rania memperhatikan sekeliling, dia tak menemukan siapa-siapa disini, apalagi Aldi yang dimaksud Rania. Rasanya tak masuk akal jika Aldi masih mempunyai muka bertemu Rania.

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 66 - Belum Usai

    “Hah? Jadi Aldi kena penyakit kelamin juga?”, tanya Rania kaget.Fahmi mengangguk.“Astagfirullah!", ucap Rania sambil menutup mulut dengan tangannya. Fahmi hanya diam memperhatikan Rania yang tak dapat menyembunyikan kesedihan dan rasa kagetnya."Aku sama sekali tak menyangka Aldi dan Angela bisa terkena penyakit mematikan itu, mas. Aku sendiri bahkan tak pernah terpikir untuk mendoakan kejelekkan bagi mereka. Aku sungguh ikut prihatin dengan keadaan yang menimpa mereka”, ucap Rania sunguh-sungguh . Ternyata memang hanya belum usai saja pembalasan Tuhan kepada mantan suaminya itu, Rania membatin dengan sedih. Sejujurnya ia juga tak tega membayangkan kehidupan Aldi nanti jika terus menerus digerogoti penyakit seperti itu, tapi Allah yang Maha Lebih Tahu apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Fahmi mengangguk mengerti. Ia pun tahu persis seperti apa sifat Rania, wanita itu tak akan mampu mengucap doa jelek sekalipun kepada orang yang mungkin pernah menghancurkan dan menyakitinya.“Semoga A

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 65 - Pemakaman

    "Aku benar-benar sayang sama kamu, jangan pernah kamu ragukan itu", ucap Fahmi lembut. Ia menatap wanita di hadapannya dengan rasa sayang yang teramat dalam.Ia tak punya alasan untuk mendebat Fahmi. Ia hanya merasa sangat melankolis saat dihadapkan pada dua orang lelaki yang kini ada di hidupnya, yang satu sangat ia benci, yang satu sangat ia sayang.“Maaf…”, hanya kata itu yang keluar dari mulut Rania.Fahmi tersenyum mengangguk lalu mengajak Rania kembali ke ruangan Angela.Di ujung jalan, Aldi melihat kejadian itu dengan sedih, ia mendengar semua perkataan Fahmi dan ia merasa cemburu. Ya, walau kecemburuannya sama sekali tidak berdasar, tapi penyesalan menyeruak ke dasar hatinya karena telah menyia-nyiakan wanita sebaik Rania. Aku benar-benar bersalah sama kamu, Rania, kamu terlalu baik buat aku makanya Allah memisahkan kita, ucap Aldi dalam hati. Ia pun berbalik arah untuk segera kembali ke ruangan dimana istrinya berada. Ia tak ingin Rania dan Fahmi mengetahui bahwa dirinya mend

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 64 - Salah Sangka

    Pintu ruangan diketuk pelan, Rania dan Fahmi masuk ke dalam dengan raut muka penyesalan, apalagi Rania yang tak bisa menyembunyikan kesedihannya menyaksikan kepergian Angela secepat itu setelah berbicara panjang lebar kemarin. Rania bersyukur telah memberitahu Angela bahwa ia telah memaafkan segala kesalahan yang pernah doperbuat Angela padanya. Fahmi menghampiri Aldi sementara Rania membuka kain penutup wajah Angela, dadanya mulai terasa sesak menyaksikan semua yang menimpa wanita perebut suaminya dulu, sungguh ia tak mengira begini akhir cerita hidup wanita yang dulu menghina dan mencemooh dirinya. Air mata membasahi pipi Rania, perlahan ia menghapusnya. Fahmi dan Aldi menghampiri Rania. Aldi menunduk melihat Rania, ia seperti tak sanggup menatap wajah teduh mantan istrinya. Betapa banyaknya dosa yang telah dia lakukan pada Rania, menghina dan mengusirnya tanpa menyadari bahwa Allah tak pernah tidur menyaksikan perbuatan hamba-hamba-Nya yang lewat batas dan lupa diri.“Rania...” ra

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 63 - Pergi

    Aldi menoleh ke arah Rania dan menatapnya sekian detik, entah mengapa setiap kata-kata yang keluar dari mulut Rania terasa sangat indah saat ini untuk Aldi. Meskipun kalimat itu adalah bentuk teguran nyata untuk dirinya, bahkan masih tersirat kebencian di sorot matanya, tapi Aldi cukup lega karena setidaknya Rania masih mau menatapnya saat berbicara tadi.Fahmi berdehem untuk memecah kesunyian yang tercipta beberapa detik diantara mereka bertiga."Hmm... kalau begitu kami pamit dulu. Semoga istri kamu lekas sadar dan pulih. Kalau ada kemajuan ataupun penurunan kondisi, bisa hubungi saya. Rania butuh istirahat, kasihan dari kemarin dia sibuk bolak balik ke rumah sakit, besuk ibu saya juga. Jadi jangan sungkan menghubungi saya. ", Fahmi menyerahkan kartu nama miliknya ke depan Aldi.Aldi menerimanya dengan tatapan tak enak."Baik pak Fahmi, terima kasih", jawab Aldi.Rania dan Fahmi sudah meninggalkan kamar rawat Angela, mereka pulang setelah menjenguk nyonya Lastri di ruang perawatan da

  • Berhasil Usai Bercerai   Bab 62 - Curahan Hati Aldi

    "Jangan membuat keributan disini, ingat ini rumah sakit!", seru Rania dengan penekanan.Fahmi memandang tajam ke arah Aldi."Jangan jadi laki-laki pengecut, saya paling ngga suka lelaki kasar yang beraninya hanya sama perempuan. Kamu jangan pernah membangunkan macan tidur, saya disini untuk membantu kamu dan Angela, dan jelas itu semua karena Rania. Jadi kalau kamu memang tidak mau istri dan bayi kamu selamat, lebih baik bilang dari sekarang, jangan buang waktu saya dan Rania! Saya akan menarik kembali uang jaminan saya!", Fahmi memperingatkan Aldi dengan serius, raut mukanya memancarkan kemarahan yang dalam. Aldi menunduk mendengarnya. Ia merasa tak enak mendengar penuturan Fahmi. Apalagi dia masih berharap Fahmi dapat membantunya mendapat pekerjaan di perusahaannya, kalau belum apa-apa Fahmi sudah kesal padanya, bagaimana dia bisa membantu aku nanti? Aldi bermonolog dalam hati. Ditengah keadaan Angela dan bayinya yang sakit, Aldi masih sanggup memikirkan dirinya sendiri.Rania menat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status