Share

Gue Selalu Di Sini

Penulis: kimfangirl
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-30 19:02:43

Pintu apartemen terbuka.

Angkasa keluar kamarnya secepat kilat ketika mendengar suara pintu terbuka. Dia melihat Kaila yang baru saja melepas sepatunya dan meletakkannya di rak. Wajahnya terlihat lesu dan tidak bersemangat sama sekali, tatapan matanya nyaris kosong.

“Udah makan?” tanya Angkasa.

Kaila tidak menjawab dan terus berjalan menuju kamarnya, tapi sebelum Kaila masuk ke kamarnya, Angkasa menahan tangan gadis itu.

Kaila menatap Angkasa dengan lelah.

“Udah makan belum?” tanya Angkasa lagi.

“Lepas,” ujar Kaila.

“Belum ya?” Angkasa mengabaikan ucapan Kaila barusan. “Gue tadi beli richeese, makan yuk. Gue juga belum makan nungguin lo,” lanjutnya dan mengajak Kaila untuk ke meja makan.

“Gue bilang lepas, Sa,” ujar Kaila dengan penuh penekanan.

“Kenapa? Lo mau ngurung diri di kamar? Mau ngehindarin dunia?” tanya Angkasa menatap gadis itu dengan lekat.

Kaila tidak menjawab.

Setelah pertemuannya dengan Mamanya dan Kak Eric di kampus tadi, Kaila pergi berjalan sendirian tanpa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Ucapan Jordan

    “Kita belum buka ya.”Jordan mengatakannya pada orang yang baru masuk dan tidak begitu jelas siapa yang datang sampai orang itu mendekat. Jordan membulatkan matanya.“Lo ke mana aja anjir?!” serunya pada Kaila yang tersenyum tanpa rasa bersalah.“Kangen banget ya lo?” tanya Kaila dan duduk di kursi yang ada di seberang Jordan sementara pemuda itu melepaskan gelas dan juga sapu tangan yang sebelumnya ia gunakan untuk mengelap gelas.Jordan menjulurkan tangannya dan mengetuk kepala Kaila dengan cukup keras karena sebal.“Jawab. Lo ke mana aja? Bikin orang-orang khawatir tuh keahlian lo banget ya kayaknya,” ujar Jordan yang sebal karena gadis itu menghilang selama lebih dari satu minggu tanpa kabar apapun untuknya.Kaila mengelus kepalanya dan menatap Jordan dengan dahi yang berkerut. “Sakit tau,” sahutnya.“Bodo amat, lo layak dapet itu. Sekarang jawab, lo ke mana?”“Gue dikurung sama nyokap gue,” jawab Kaila dan meletakkan tangannya di atas meja.Sekarang masih jam tiga sore dan masih

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-02
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Pengunjung Kafe

    Setelah dari bar, Kaila memutuskan untuk pergi ke kafenya. Namun kali ini bukan sebagai pekerja, melainkan sebagai pengunjung. “Halo selamat da—” Sapaan itu terpotong ketika Yansa melihat siapa yang baru saja masuk ke kafe. Matanya melebar sesaat kemudian menjadi teduh dan menghela napas pelan menatap Kaila yang baru saja masuk ke dalam kafe. Kaila memasang senyum yang jarang sekali ia keluarkan selama beberapa tahun ini, namun mulai saat ini dia ingin kembali membiasakan senyum itu. Ia ingin belajar tersenyum lagi. “Kak Kaiiiiii!” seru Popi dan berlari memeluk Kaila. Kaila tertawa dan menepuk-nepuk pelan bahu Popi. Ia masih terlihat canggung dan bingung harus membalas pelukan Popi apa tidak, jadi yang ia lakukan sekarang hanyalah menepuk-nepuk pundak gadis itu. Seruan Popi barusan menarik perhatian para pelanggan, termasuk Bumi yang ada di ujung sana dan juga Angkasa serta Altar yang ada di tempat mereka biasanya. Angkasa duduk di sana dan tersenyum melihat Kaila yang mendapat

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-04
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Bertahan

    “Eh iya gue juga pernah denger tuh Bang, itu sekolah lo ya?”Altar mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Bumi. “Iya, gue sama Angkasa sekolah di sana dan waktu itu kita berdua kelas sebelas,” sahutnya.“Terus kalian ikut tawuran?” timpal Kaila.“Enggak, kita diajak tapi ya ngapain,” jawab Altar lagi.Di sisi lain Angkasa hanya mengangguk, menyetujui semua ucapan yang dikatakan oleh Altar. Pemuda itu menyesap abis es americano miliknya.“Bang, mau satu gelas lagi dong,” serunya mengangkat tangannya pada Yansa yang ada di sana dan dibalas anggukan dari Yansa.“Udah abis berapa gelas? Gak inget lambung?” Kaila menatap Angkasa sekilas.Angkasa menggaruk pelipisnya dan kembali mengangkat tangannya. “Gak jadi bang, es tawar aja deh,” ujarnya pada Yansa.“Gimana sih? Batal nih jadi?” seru Yansa. Angkasa terkekeh dan mengangguk.Altar sedikit memutar bola matanya dan menggelengkan kepalanya kecil, sedangkan Bumi di sana masih bingung dengan keadaan ini, dia tidak tahu apa-apa

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-09
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Sedang Berusaha

    “Mau pulang bareng gak?”Kaila menoleh dan mendapati Bumi yang tersenyum ke arahnya. Pemuda itu berdiri di samping Kaila yang sedang berdiri di depan pintu kafe, menunggu teman-temannya yang lain yang masih ada di dalam sana.Malam semakin larut dan dingin, namun keadaan di luar tidak sesepi itu. Kota ini seakan tidak pernah tidur, semua orang masih berkeliaran di hampir jam dua belas malam. Begitu pula dengan Kaila dan teman-temannya.“Ayo pulang,” ujar Angkasa yang tiba-tiba datang di antara mereka berdua.Kaila dan Bumi menatap satu sama lain, kemudian menatap Angkasa yang juga menatapnya. Mereka berdua tidak berjanji untuk pulang bersama, tapi Angkasa langsung mengajaknya untuk pulang.“Oh, kalian mau pulang bareng?” Bumi menatap Kaila dan Angkasa bergantian.Kaila hanya diam saja dan saat itu Angkasa baru tahu kalau ternyata Bumi baru saja mengajak Kaila untuk pulang bareng.“Gue pulang sendiri aja,” sahut Kaila dan mengeluarkan ponselnya untuk memesan ojek online tapi langsung d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Berulang-ulang

    “Lo ke mana aja hari ini?”Malam semakin larut tapi dua insan ini sepertinya tidak berniat untuk segera tidur karena lihatlah, mereka malah memasak mie instan di jam satu malam dengan televisi yang menyala menampilkan film Jackie Chan yang ada di salah satu stasiun TV.Awalnya Kaila menolak makan karena dia benar-benar kenyang, tapi melihat Angkasa yang memasak mie kuah dan aromanya ke mana-mana, ia memutuskan untuk masak juga. Godaan mie instan memang paling sulit ditolak.“Kampus abis itu ke bar,” sahut Kaila dan meniup kuah mienya yang masih sangat panas.“Oh, ketemu Jordan?”Kaila mengangguk lalu menyuapkan mie ke dalam mulutnya. Dia memejamkan matanya dan merasakan nikmatnya mie instan di jam satu malam. Seperti biasa balkon mereka selalu mereka biarkan terbuka ketika mereka ada di depan televisi. Membiarkan angin masuk walaupun dingin karena sepertinya akan turun hujan dalam beberapa menit.“Jordan ngomongin lo tadi,” ujar Kaila kemudian.Angkasa menggeserkan mangkuk mienya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Jatuh Cinta

    "Liburan ini lo mau ke mana?" Kaila mengangkat bahunya singkat. "Paling kerja sih," sahutnya pada Tania yang ada di sampingnya. Ujian semester baru saja selesai, yang artinya liburan semester juga sudah di depan mata. Tania sudah excited dari lama mengenai liburan ini, katanya dia sangat lelah dengan hiruk pikuk kampus dan tugas-tugas kuliah. "Eh iya ya lo kerja, gue belum pernah ke tempat lo kerja deh. Ajak gue dong," pintanya. Kaila mengangguk. "Ayo, ini gue mau ke sana," ujar Kaila menyetujui. Sebuah senyuman terbentuk di wajah Tania. Ia senang karena Kaila sudah mulai membuka diri padanya. Mereka juga sudah mulai menjadi teman sejak dua minggu yang lalu. Orang-orang juga tidak mau berteman dengannya karena dia membantu Kaila waktu itu, di saat semua orang menatap Kaila hina, dirinya masih berdiri di samping Kaila. Begitu juga dengan Angkasa yang entah dari mana datangnya. "Btw makan dulu lah Kai, abis itu baru ke sana," ujar Tania dan disetujui oleh Kaila. ---"Lho, Kak Ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Cemburu

    Angkasa mengatakan kalau dia menyukai seseorang dan menatap ke arah Kaila, tapi setelah itu teman perempuannya datang dan mereka berdua asik mengobrol di meja yang terpisah. Kaila tidak tahu siapa gadis itu, tapi dia pernah melihatnya ketika Angkasa mengadakan rapat di kafe ini. "Kak, ini gelas kotornya udah lumayan banyak," ujar Popi sembari membawa nampan yang berisi beberapa gelas. Kaila berdiri dari duduknya dan melirik ke arah Angkasa sebentar, pemuda itu tidak menatapnya sama sekali sejak kehadiran gadis itu. "Idih," bisik Kaila pada dirinya sendiri karena Angkasa terlihat sangat senang berbicara dengan sang gadis. "Itu siapa Pop?" Kaila memutuskan untuk bertanya ketika mereka sudah berada di belakang."Siapa?" tanya Popi bingung karena tiba-tiba ditanyai oleh Kaila, mana tidak jelas lagi, tiba-tiba nanya itu siapa. "Yang lagi ngobrol sama Angkasa," jawab Kaila mulai mencuci gelasnya namun sesekali matanya melirik ke arah Popi menunggu jawaban."Ah, itu Kak Zee, Bendahara

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Bertingkah Aneh

    "Kenapa milih gue, Kak?" Kaila dan Bumi sudah di perjalanan. Malam ini cuacanya lebih dingin dari biasanya dan Kaila menggigil, jujur saja dia sangat jarang menggigil seperti ini tapi kali ini benar-benar dingin, padahal mereka berada di dalam mobil.Bumi menyadari itu. Dia bisa melihatnya kalau Kaila sedang memeluk dirinya sendiri dan mengelus kedua lengannya, mencari kehangatan. "Kenapa berhenti?" tanya Kaila karena Bumi menghentikan mobilnyaBumi mengambil jaketnya yang ada di jok belakang dan memberikannya pada Kaila. Gadis itu diam saja. "Mau gue pakein?" tanyanya. Kaila menggeleng dengan cepat. "Bukan itu, tapi lo juga pasti kedinginan," jawabnya, padahal enggak karena Bumi hanya pake baju kaos hitam dan dia tidak kedinginan sama sekali."Enggak, aman gue mah," sahutnya. "Udah cepetan pake, tar masuk angin."Kaila masih enggan menolak, tapi Bumi tetap memaksanya, jadi tidak ada pilihan lain selain menerima kebaikan dari Bumi. Perjalanan mereka berlanjut dengan Kaila yang su

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20

Bab terbaru

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Penjelasan

    "Mama tau gak kalo mereka berdua tinggal dalam satu apartemen yang sama?" Mama Angkasa mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan yang baru saja diajukan oleh Henni. "Siapa?" tanya Mamanya Angkasa. "Siapa yang tinggal dalam satu apartemen yang sama?" ulangnya lagi. "Angkasa sama Kaila, Ma," jawab Henni melirik dua orang yang ada di samping Mama. "Mereka memang tinggal dalam satu gedung apartemen, memangnya kenapa?" Henni menghela napas terlihat sangat kesal. "Bukan gitu Ma maksudnya," balasnya. "Mereka tinggl di unit yang sama. Satu ruangan." Penjelasan dari Henni tadi berhasil membuat Mamanya Angkasa melirik dua orang yang ada di sampingnya, ia bisa melihat kalau Angkasa dan juga Kaila terlihat sangat gugup dengan ucapan Henni barusan. Menunjukkan kalau yang Henni katakan memang benar. Mereka tinggal dalam satu apartemen yang sama. "Oh, itu saja?" tanya Mamanya Angkasa yang membuat ketiga orang itu mengangkat alisnya. "Kalo itu aja, yaudah, silakan pergi."Bukan hanya Henni yan

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Terbongkar

    Angkasa berjalan menghampiri Kaila yang duduk sendirian di ujung sana."Hei, kenapa sendirian?" tanyanya menyentuh pundak Kaila.Kaila tampak terkejut. Ia menggeleng dengan cepat. "Gak papa kok, pengen sendirian aja," balasnya sekenanya.Angkasa mengangguk dan duduk di samping Kaila. "Masih gugup?" tanyanya.Kaila mengangguk. "Banget, malah makin gugup," sahutnya. "Aku gak kebiasa banget dikelilingi orang banyak kayak gini, mana baik-baik semua lagi."Angkasa bingung harus merasa senang atau menyesal.Ia senang karena keluarganya menyambut Kaila dengan hangat dan baik, tapi ia juga sedikit menyesal karena secara tidak langsung dia memaksa Kaila keluar dari zona nyamannya.Ia tahu Kaila harus mulai belajar perlahan-lahan, tapi ia masih merasa tidak enak."Maaf ya," ujar Angkasa kemudian. Ia memutuskan untuk meminta maaf.Kaila mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Kenapa malah minta maaf?" tanya Kaila bingung."Kamu pasti terpaksa ke sini ya," ujarnya. "Aku maksa kamu banget buat ikut k

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Keluarga Angkasa

    Sedari tadi jantung Kaila berdetak dengan sangat cepat, terlebih lagi ketika dia sudah melihat tempat yang mereka tuju.Gedungnya berada tepat di depan, dan Kaila merasakan jantungnya semakin menggila. Rasanya ia ingin pergi saat ini juga. Dia masih belum bisa menghadapi orang-orang, terlebih lagi itu adalah keluarganya Angkasa. Seakan mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh Kaila, Angkasa menggenggam tangan pacarnya dan mengelusnya pelan. "It's okay, ada aku, Kai," ujarnya menenangkan Kaila. Angkasa tahu kalau Kaila pasti sangat tegang dan gugup saat ini. Ia bisa melihatnya dengan sangat jelas. "Keluarga aku pada baik kok, kamu gak usah khawatir."Kaila masih tidak bisa tenang meskipun sudah mendengar kalimat dari Angkasa. Kaila berpikir, kalau keluarganya tahu mereka berpacaran, artinya mereka tidak lagi backstreet dong? Atau backstreetnya sama anak-anak kampus saja?Ah, Kaila pusing. Dia ingin pergi.Ia ingin lari saat ini juga. "Ayo," ajak Angkasa. Telat. Kaila tidak a

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Kondangan

    "Lho, kok udah pulang?" tanya Kaila ketika masuk ke dalam apartemennya dan mendapati Angkasa yang sedang duduk di sofa sembari menonton Upin & Ipin. "Iya nih, agak cepet, soalnya besok juga bakalan ke sana lagi," balasnya dan menyuruh Kaila untuk duduk di sampingnya. "Lah, kalo mau ke sana lagi ngapain pulang deh?" tanya Kaila bingung seraya mendudukkan dirinya di sofa samping Angkasa. Angkasa tidak menjawab beberapa saat. Dia mengambil tangan Kaila dan menggenggamnya, membuat Kaila mendadak bingung dengan tindakan pacarnya barusan. Pasalnya dia memegang tangan Kaila dan menarik napas panjang. "Apa?" tanya Kaila. "Kamu mau ngomong apa?" tanyanya lembut. Kaila bisa merasakan kalau Angkasa sedang ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat ragu. "Besok kan sepupu aku nikah," ujarnya. Kaila mengangguk. "Iya, terus?" "Kamu mau ikut gak?" tanyanya. "Kondangan bareng aku, Mama juga mau ketemu kamu." Angkasa tidak bohong mengenai Mamanya yang ingin bertemu dengan Kaila. Tadi Angkasa bert

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Mencurigakan

    "Aromanya enak banget nih brownies." Angkasa menghampiri Kaila yang berdiri di depan oven, menunggu browniesnya matang. "Iya kan, enak kan baunya," sahut Kaila penuh semangat karena ia sedari tadi memang sudah pengen makan tapi belum matang. "Tapi gak usah diliatin terus-terusan gini dong, nanti jadinya makin lama," ujar Angkasa. "Mending nonton aja deh selagi nunggu." Angkasa menarik Kaila menjauh dari sana, dan dengan berat hati Kaila menurut meskipun pandangannya masih pada ovennya yang sedang menyala dan tersisa lima belas menit lagi sebelum matang merata. "Nonton apa emang?" tanyanya setelah duduk di sofa. "Eh, tapi gimana kalo kita nonton drakor aja?" usul Kaila. "Drakor apaan?" tanya Angkasa menoleh. Remot di tangannya sudah siap untuk mencari drama yang akan Kaila sebut. "King Two Hearts, mau gak? Aku pengen rewatch," ujar Kaila. "Semalem tiba-tiba keinget sama drakor lama itu. Jadi kangen." Sepanjang Kaila berbicara, sepanjang itulah Angkasa tersenyum. Ia benar-benar

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Brownies

    Angkasa kembali ke apartemennya di jam sepuluh malam dan belum mendapati Kaila di sana. Ia mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk menelepon Kaila, mungkin saja gadis itu ingin ia menjemputnya, tapi baru saja ia hendak menelepon Kaila, suara langkah kaki Kaila terdengar. Angkasa memilih untuk bersembunyi dan berniat untuk mengejutkan Kaila. Dia bersembunyi di dekat pintu toilet luar dan melihat Kaila yang sedang melepas sepatunya. "Lho, belum pulang ya?" ujarnya pada diri sendiri ketika melihat apartemen mereka masih gelap, tanpa tahu kalau Angkasa sedang bersembunyi dan siap untuk mengagetkannya. Angkasa berjalan perlahan, mendekat pada Kaila yang sedang membelakanginya. Dengan kecepatan yang tidak begitu cepat, Angkasa memeluk Kaila dari belakang. Kaila menjerit kaget dan tangannya memukul sembarangan, tepat ke kepala Angkasa dan membuat pemuda itu mundur kesakitan. "Kai, ini gue," ujarnya dengan tangan yang memegang kepalanya yang baru saja kena pukul oleh pacarnya sendir

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Mencari Alasan

    Angkasa kembali ke apartemennya setelah berurusan dengan Altar dan Popi yang mengajukan banyak pertanyaan. Ia melihat Kaila yang sedang memainkan ponsel di kamarnya. Matanya masih sayu karena mengantuk tapi dia berusaha untuk membuka matanya, dan sesekali ponsel itu hampir terjatuh mengenai wajahnya. "Tidur lagi aja kalo masih ngantuk," ujar Angkasa memasuki kamar Kaila. Kaila tertawa kecil. "Lo dari mana?" tanyanya. "Beli bubur ayam nih," sahutnya dan menunjuk dua wadah bubur ayam yang ada di atas meja. "Sana cuci muka, abis itu kita makan."Kaila mengangguk dan mengangkat tangannya, meminta bantuan pada Angkasa untuk menariknya berdiri. Angkasa terkekeh dan menarik tangan Kaila hingga gadis itu langsung berdiri di depannya. Kaila mencium pipi Angkasa singkat dan pergi ke toilet setelahnya. Senyum mengembang di wajah Angkasa. "Dasar."Dia kembali ke dapur dan membuka bubur ayam untuk mereka berdua. Tidak lama kemudian, Kaila keluar dari toilet dan menghampiri Angkasa."Lo abis

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Hampir Ketahuan

    "Lho, Kak Kai juga tinggal di sekitaran sini sih." Angkasa mulai merasa gugup karena percakapan dua orang di depannya saat ini, terlebih lagi ketika Popi menanyakan apartemen Angkasa di mana. "Apartemen Kak Asa yang mana emang?" tanyanya. Angkasa tidak menjawab, tapi Altar menjawab mewakili dirinya. Ah, ia menjadi menyesal keluar dari apartemennya. "Itu," jawab Altar dan menunjuk gedung apartemen yang disewa oleh Angkasa. Popi membulatkan matanya. "Kak Kai juga nyewa apart di gedung itu lho," balas Popi yang tidak percaya kalau keduanya berada di gedung yang sama. "Ah, pantes kalian berdua deket ya, ternyata satu gedung apartemen," ujar Altar mengangguk dan menyenggol tubuh Angkasa. Angkasa terkekeh pelan. "Tapi jarang ketemu sih kami, itu juga gue baru tahu dua bulan yang lalu kalo ternyata dia tinggal di sini." "Oh, padahal Kak Kai udah cukup lama di sini katanya, sekitar hampir enam bulan sih kayaknya, apa lima bulan ya, lupa gue," balas Popi menatap gedung apartemen

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   In Love

    Kaila baru saja duduk dan hendak beristirahat ketika mendengar Popi yang memanggilnya. "Kak," panggilnya. "Kak Kai." "Ya?" sahut Kaila sedikit berteriak karena ia masih berada di belakang sedangkan Popi ada di depan sana. "Sini dong, mumpung kafe sepi nih," suruhnya. "Ada Kak Asa sama Kak Altar juga ini," lanjutnya dengan suara yang sedikit nyaring. "Ah iya," balas Kaila dan berdiri dari duduknya. Dia melepas sarung tangannya yang masih terpasang di tangan dan berjalan ke depan dengan mulut yang menguap. "Ngantuk Bu?" tanya Yansa terkekeh. Kaila mengangguk. "Iya, ngantuk banget dah," jawabnya dan duduk di dekat Yansa padahal Angkasa ada di meja yang berada tidak jauh darinya. "Kok duduk sini?" tanya Yansa. "Duduk sana deket Angkasa, Altar dan Popi," suruhnya. "Kok gak boleh gue duduk di sini sih?" tanya Kaila. "Ya ampun," balas Yansa. "Ya udah duduk sini aja, temenin gue." Belum juga satu menit Yansa ngomong begitu, tapi Popi sudah menyeret Kaila untuk duduk di samping Angka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status