Share

Bertahan

Penulis: kimfangirl
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-09 22:59:18

“Eh iya gue juga pernah denger tuh Bang, itu sekolah lo ya?”

Altar mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Bumi. “Iya, gue sama Angkasa sekolah di sana dan waktu itu kita berdua kelas sebelas,” sahutnya.

“Terus kalian ikut tawuran?” timpal Kaila.

“Enggak, kita diajak tapi ya ngapain,” jawab Altar lagi.

Di sisi lain Angkasa hanya mengangguk, menyetujui semua ucapan yang dikatakan oleh Altar. Pemuda itu menyesap abis es americano miliknya.

“Bang, mau satu gelas lagi dong,” serunya mengangkat tangannya pada Yansa yang ada di sana dan dibalas anggukan dari Yansa.

“Udah abis berapa gelas? Gak inget lambung?” Kaila menatap Angkasa sekilas.

Angkasa menggaruk pelipisnya dan kembali mengangkat tangannya. “Gak jadi bang, es tawar aja deh,” ujarnya pada Yansa.

“Gimana sih? Batal nih jadi?” seru Yansa. Angkasa terkekeh dan mengangguk.

Altar sedikit memutar bola matanya dan menggelengkan kepalanya kecil, sedangkan Bumi di sana masih bingung dengan keadaan ini, dia tidak tahu apa-apa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Sedang Berusaha

    “Mau pulang bareng gak?”Kaila menoleh dan mendapati Bumi yang tersenyum ke arahnya. Pemuda itu berdiri di samping Kaila yang sedang berdiri di depan pintu kafe, menunggu teman-temannya yang lain yang masih ada di dalam sana.Malam semakin larut dan dingin, namun keadaan di luar tidak sesepi itu. Kota ini seakan tidak pernah tidur, semua orang masih berkeliaran di hampir jam dua belas malam. Begitu pula dengan Kaila dan teman-temannya.“Ayo pulang,” ujar Angkasa yang tiba-tiba datang di antara mereka berdua.Kaila dan Bumi menatap satu sama lain, kemudian menatap Angkasa yang juga menatapnya. Mereka berdua tidak berjanji untuk pulang bersama, tapi Angkasa langsung mengajaknya untuk pulang.“Oh, kalian mau pulang bareng?” Bumi menatap Kaila dan Angkasa bergantian.Kaila hanya diam saja dan saat itu Angkasa baru tahu kalau ternyata Bumi baru saja mengajak Kaila untuk pulang bareng.“Gue pulang sendiri aja,” sahut Kaila dan mengeluarkan ponselnya untuk memesan ojek online tapi langsung d

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-11
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Berulang-ulang

    “Lo ke mana aja hari ini?”Malam semakin larut tapi dua insan ini sepertinya tidak berniat untuk segera tidur karena lihatlah, mereka malah memasak mie instan di jam satu malam dengan televisi yang menyala menampilkan film Jackie Chan yang ada di salah satu stasiun TV.Awalnya Kaila menolak makan karena dia benar-benar kenyang, tapi melihat Angkasa yang memasak mie kuah dan aromanya ke mana-mana, ia memutuskan untuk masak juga. Godaan mie instan memang paling sulit ditolak.“Kampus abis itu ke bar,” sahut Kaila dan meniup kuah mienya yang masih sangat panas.“Oh, ketemu Jordan?”Kaila mengangguk lalu menyuapkan mie ke dalam mulutnya. Dia memejamkan matanya dan merasakan nikmatnya mie instan di jam satu malam. Seperti biasa balkon mereka selalu mereka biarkan terbuka ketika mereka ada di depan televisi. Membiarkan angin masuk walaupun dingin karena sepertinya akan turun hujan dalam beberapa menit.“Jordan ngomongin lo tadi,” ujar Kaila kemudian.Angkasa menggeserkan mangkuk mienya yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-13
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Jatuh Cinta

    "Liburan ini lo mau ke mana?" Kaila mengangkat bahunya singkat. "Paling kerja sih," sahutnya pada Tania yang ada di sampingnya. Ujian semester baru saja selesai, yang artinya liburan semester juga sudah di depan mata. Tania sudah excited dari lama mengenai liburan ini, katanya dia sangat lelah dengan hiruk pikuk kampus dan tugas-tugas kuliah. "Eh iya ya lo kerja, gue belum pernah ke tempat lo kerja deh. Ajak gue dong," pintanya. Kaila mengangguk. "Ayo, ini gue mau ke sana," ujar Kaila menyetujui. Sebuah senyuman terbentuk di wajah Tania. Ia senang karena Kaila sudah mulai membuka diri padanya. Mereka juga sudah mulai menjadi teman sejak dua minggu yang lalu. Orang-orang juga tidak mau berteman dengannya karena dia membantu Kaila waktu itu, di saat semua orang menatap Kaila hina, dirinya masih berdiri di samping Kaila. Begitu juga dengan Angkasa yang entah dari mana datangnya. "Btw makan dulu lah Kai, abis itu baru ke sana," ujar Tania dan disetujui oleh Kaila. ---"Lho, Kak Ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-16
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Cemburu

    Angkasa mengatakan kalau dia menyukai seseorang dan menatap ke arah Kaila, tapi setelah itu teman perempuannya datang dan mereka berdua asik mengobrol di meja yang terpisah. Kaila tidak tahu siapa gadis itu, tapi dia pernah melihatnya ketika Angkasa mengadakan rapat di kafe ini. "Kak, ini gelas kotornya udah lumayan banyak," ujar Popi sembari membawa nampan yang berisi beberapa gelas. Kaila berdiri dari duduknya dan melirik ke arah Angkasa sebentar, pemuda itu tidak menatapnya sama sekali sejak kehadiran gadis itu. "Idih," bisik Kaila pada dirinya sendiri karena Angkasa terlihat sangat senang berbicara dengan sang gadis. "Itu siapa Pop?" Kaila memutuskan untuk bertanya ketika mereka sudah berada di belakang."Siapa?" tanya Popi bingung karena tiba-tiba ditanyai oleh Kaila, mana tidak jelas lagi, tiba-tiba nanya itu siapa. "Yang lagi ngobrol sama Angkasa," jawab Kaila mulai mencuci gelasnya namun sesekali matanya melirik ke arah Popi menunggu jawaban."Ah, itu Kak Zee, Bendahara

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-18
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Bertingkah Aneh

    "Kenapa milih gue, Kak?" Kaila dan Bumi sudah di perjalanan. Malam ini cuacanya lebih dingin dari biasanya dan Kaila menggigil, jujur saja dia sangat jarang menggigil seperti ini tapi kali ini benar-benar dingin, padahal mereka berada di dalam mobil.Bumi menyadari itu. Dia bisa melihatnya kalau Kaila sedang memeluk dirinya sendiri dan mengelus kedua lengannya, mencari kehangatan. "Kenapa berhenti?" tanya Kaila karena Bumi menghentikan mobilnyaBumi mengambil jaketnya yang ada di jok belakang dan memberikannya pada Kaila. Gadis itu diam saja. "Mau gue pakein?" tanyanya. Kaila menggeleng dengan cepat. "Bukan itu, tapi lo juga pasti kedinginan," jawabnya, padahal enggak karena Bumi hanya pake baju kaos hitam dan dia tidak kedinginan sama sekali."Enggak, aman gue mah," sahutnya. "Udah cepetan pake, tar masuk angin."Kaila masih enggan menolak, tapi Bumi tetap memaksanya, jadi tidak ada pilihan lain selain menerima kebaikan dari Bumi. Perjalanan mereka berlanjut dengan Kaila yang su

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-20
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Confession

    "Kata siapa gue gak suka sama lo?"Dahi Angkasa berkerut mendengar ucapan yang baru saja terlontar dari mulut Kaila. Gadis itu menggeserkan tangan Angkasa dan hendak masuk ke dalam kamarnya tapi dengan cepat ditahan oleh Angkasa. Alisnya bertaut dan tatapan matanya bingung. "Maksudnya?" tanyanya, meminta penjelasan pada Kaila. "Gue nanya," ujar Kaila. "Gue nanya, kata siapa gue gak suka sama lo?" ulangnya. "Gak ada yang bilang," jawab Angkasa masih dengan tatapan bingungnya. "Nah," ucap Kaila seraya mengangguk. "Gak ada yang bilang tapi kenapa lo nyangka kalo gue gak suka sama lo?" Angkasa terdiam beberapa saat. "Emang lo suka sama gue?" tanyanya pada akhirnya karena hanya pertanyaan itu yang memenuhi otaknya sedari tadi. Ah, Angkasa sangat kesal karena Kaila sangat bisa mengobrak-abrik hatinya. Lihatlah, dia membuat Angkasa berharap sekarang dan ia akan terjatuh dari angannya kalau seandainya jawaban Kaila tidak seperti yang ia harapkan. Kaila mengedikkan bahunya. "Gak tahu,"

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-23
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Kita Ini Apa?

    "Morning."Kaila menoleh mendengar sapaan pagi dari Angkasa. Wajah gadis itu mendadak memanas ketika melihat Angkasa, bayangan kejadian semalam kembali terlintas dan itu membuatnya malu. Semalam, Kaila secara tidak langsung mengatakan perasaannya dan sekarang Angkasa tahu kalau Kaila juga menyukainya dan itu membuatnya malu. "Hm, morning," balas Kaila berusaha sekuat mungkin untuk tidak terlihat malu, meskipun sebenarnya dia sangat ingin lari dari sini dan mengunci dirinya di kamar. "Bikin apa?" tanya Angkasa mendekat, rambutnya sedikit basah dan wajahnya juga terlihat segar. Ia jelas baru saja mencuci wajahnya. "Manggang roti," jawab Kaila memfokuskan pandangannya pada roti. "Mau?" tanyanya. "Mau," sahut Angkasa. Angkasa terlihat seperti biasa saja, seakan kejadian semalam tidak begitu berdampak baginya. Mereka berdua terdiam di sana dengan pandangan yang sama-sama fokus pada roti. Sepertinya sekarang roti menjadi objek yang paling menarik untuk mereka berdua. Kaila mungkin m

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-25
  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Libur Semester

    "Ini kita udah libur semester, tapi masa gak liburan sih?"Popi mengantarkan pesanan Angkasa dan Altar. Sumpah ya, dua orang ini selalu ke kafe ini setiap hari, sepertinya kafe ini sudah menjadi rumah kedua mereka lebih-lebih dari kampus. Angkasa dan Altar juga sibuk mengurus BEM, tapi mereka selalu menyempatkan untuk datang ke kafe, sepuluh menit aja tidak masalah, yang penting mereka datang. Keduanya seakan sedang mengecek seseorang dan Angkasa tentu saja mengecek Kaila, tapi pertanyaannya kenapa Altar juga ikutan? Siapa yang diceknya? Ow. "Wih ngajak liburan bareng nih?" sahut Altar mengambil minumannya dari nampan yang dibawa oleh Popi. Gadis itu mengangguk. "Iya, kita semua liburan ke puncak yuk, mau gak?" tanyanya pada dua orang itu. "Kaila ikut gak?" tanya Angkasa. "Harus ikut dong, tujuan gue ngajak liburan ya supaya Kak Kai bisa refreshing, akhir-akhir ini kayaknya dia sering maksain dirinya buat ngelakuin sesuatu yang bukan dia banget," jelas Popi pada pemuda yang ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27

Bab terbaru

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Penjelasan

    "Mama tau gak kalo mereka berdua tinggal dalam satu apartemen yang sama?" Mama Angkasa mengerutkan dahinya mendengar pertanyaan yang baru saja diajukan oleh Henni. "Siapa?" tanya Mamanya Angkasa. "Siapa yang tinggal dalam satu apartemen yang sama?" ulangnya lagi. "Angkasa sama Kaila, Ma," jawab Henni melirik dua orang yang ada di samping Mama. "Mereka memang tinggal dalam satu gedung apartemen, memangnya kenapa?" Henni menghela napas terlihat sangat kesal. "Bukan gitu Ma maksudnya," balasnya. "Mereka tinggl di unit yang sama. Satu ruangan." Penjelasan dari Henni tadi berhasil membuat Mamanya Angkasa melirik dua orang yang ada di sampingnya, ia bisa melihat kalau Angkasa dan juga Kaila terlihat sangat gugup dengan ucapan Henni barusan. Menunjukkan kalau yang Henni katakan memang benar. Mereka tinggal dalam satu apartemen yang sama. "Oh, itu saja?" tanya Mamanya Angkasa yang membuat ketiga orang itu mengangkat alisnya. "Kalo itu aja, yaudah, silakan pergi."Bukan hanya Henni yan

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Terbongkar

    Angkasa berjalan menghampiri Kaila yang duduk sendirian di ujung sana."Hei, kenapa sendirian?" tanyanya menyentuh pundak Kaila.Kaila tampak terkejut. Ia menggeleng dengan cepat. "Gak papa kok, pengen sendirian aja," balasnya sekenanya.Angkasa mengangguk dan duduk di samping Kaila. "Masih gugup?" tanyanya.Kaila mengangguk. "Banget, malah makin gugup," sahutnya. "Aku gak kebiasa banget dikelilingi orang banyak kayak gini, mana baik-baik semua lagi."Angkasa bingung harus merasa senang atau menyesal.Ia senang karena keluarganya menyambut Kaila dengan hangat dan baik, tapi ia juga sedikit menyesal karena secara tidak langsung dia memaksa Kaila keluar dari zona nyamannya.Ia tahu Kaila harus mulai belajar perlahan-lahan, tapi ia masih merasa tidak enak."Maaf ya," ujar Angkasa kemudian. Ia memutuskan untuk meminta maaf.Kaila mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Kenapa malah minta maaf?" tanya Kaila bingung."Kamu pasti terpaksa ke sini ya," ujarnya. "Aku maksa kamu banget buat ikut k

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Keluarga Angkasa

    Sedari tadi jantung Kaila berdetak dengan sangat cepat, terlebih lagi ketika dia sudah melihat tempat yang mereka tuju.Gedungnya berada tepat di depan, dan Kaila merasakan jantungnya semakin menggila. Rasanya ia ingin pergi saat ini juga. Dia masih belum bisa menghadapi orang-orang, terlebih lagi itu adalah keluarganya Angkasa. Seakan mengerti dengan apa yang dikhawatirkan oleh Kaila, Angkasa menggenggam tangan pacarnya dan mengelusnya pelan. "It's okay, ada aku, Kai," ujarnya menenangkan Kaila. Angkasa tahu kalau Kaila pasti sangat tegang dan gugup saat ini. Ia bisa melihatnya dengan sangat jelas. "Keluarga aku pada baik kok, kamu gak usah khawatir."Kaila masih tidak bisa tenang meskipun sudah mendengar kalimat dari Angkasa. Kaila berpikir, kalau keluarganya tahu mereka berpacaran, artinya mereka tidak lagi backstreet dong? Atau backstreetnya sama anak-anak kampus saja?Ah, Kaila pusing. Dia ingin pergi.Ia ingin lari saat ini juga. "Ayo," ajak Angkasa. Telat. Kaila tidak a

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Kondangan

    "Lho, kok udah pulang?" tanya Kaila ketika masuk ke dalam apartemennya dan mendapati Angkasa yang sedang duduk di sofa sembari menonton Upin & Ipin. "Iya nih, agak cepet, soalnya besok juga bakalan ke sana lagi," balasnya dan menyuruh Kaila untuk duduk di sampingnya. "Lah, kalo mau ke sana lagi ngapain pulang deh?" tanya Kaila bingung seraya mendudukkan dirinya di sofa samping Angkasa. Angkasa tidak menjawab beberapa saat. Dia mengambil tangan Kaila dan menggenggamnya, membuat Kaila mendadak bingung dengan tindakan pacarnya barusan. Pasalnya dia memegang tangan Kaila dan menarik napas panjang. "Apa?" tanya Kaila. "Kamu mau ngomong apa?" tanyanya lembut. Kaila bisa merasakan kalau Angkasa sedang ingin mengatakan sesuatu tapi terlihat ragu. "Besok kan sepupu aku nikah," ujarnya. Kaila mengangguk. "Iya, terus?" "Kamu mau ikut gak?" tanyanya. "Kondangan bareng aku, Mama juga mau ketemu kamu." Angkasa tidak bohong mengenai Mamanya yang ingin bertemu dengan Kaila. Tadi Angkasa bert

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Mencurigakan

    "Aromanya enak banget nih brownies." Angkasa menghampiri Kaila yang berdiri di depan oven, menunggu browniesnya matang. "Iya kan, enak kan baunya," sahut Kaila penuh semangat karena ia sedari tadi memang sudah pengen makan tapi belum matang. "Tapi gak usah diliatin terus-terusan gini dong, nanti jadinya makin lama," ujar Angkasa. "Mending nonton aja deh selagi nunggu." Angkasa menarik Kaila menjauh dari sana, dan dengan berat hati Kaila menurut meskipun pandangannya masih pada ovennya yang sedang menyala dan tersisa lima belas menit lagi sebelum matang merata. "Nonton apa emang?" tanyanya setelah duduk di sofa. "Eh, tapi gimana kalo kita nonton drakor aja?" usul Kaila. "Drakor apaan?" tanya Angkasa menoleh. Remot di tangannya sudah siap untuk mencari drama yang akan Kaila sebut. "King Two Hearts, mau gak? Aku pengen rewatch," ujar Kaila. "Semalem tiba-tiba keinget sama drakor lama itu. Jadi kangen." Sepanjang Kaila berbicara, sepanjang itulah Angkasa tersenyum. Ia benar-benar

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Brownies

    Angkasa kembali ke apartemennya di jam sepuluh malam dan belum mendapati Kaila di sana. Ia mengeluarkan ponselnya dan memutuskan untuk menelepon Kaila, mungkin saja gadis itu ingin ia menjemputnya, tapi baru saja ia hendak menelepon Kaila, suara langkah kaki Kaila terdengar. Angkasa memilih untuk bersembunyi dan berniat untuk mengejutkan Kaila. Dia bersembunyi di dekat pintu toilet luar dan melihat Kaila yang sedang melepas sepatunya. "Lho, belum pulang ya?" ujarnya pada diri sendiri ketika melihat apartemen mereka masih gelap, tanpa tahu kalau Angkasa sedang bersembunyi dan siap untuk mengagetkannya. Angkasa berjalan perlahan, mendekat pada Kaila yang sedang membelakanginya. Dengan kecepatan yang tidak begitu cepat, Angkasa memeluk Kaila dari belakang. Kaila menjerit kaget dan tangannya memukul sembarangan, tepat ke kepala Angkasa dan membuat pemuda itu mundur kesakitan. "Kai, ini gue," ujarnya dengan tangan yang memegang kepalanya yang baru saja kena pukul oleh pacarnya sendir

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Mencari Alasan

    Angkasa kembali ke apartemennya setelah berurusan dengan Altar dan Popi yang mengajukan banyak pertanyaan. Ia melihat Kaila yang sedang memainkan ponsel di kamarnya. Matanya masih sayu karena mengantuk tapi dia berusaha untuk membuka matanya, dan sesekali ponsel itu hampir terjatuh mengenai wajahnya. "Tidur lagi aja kalo masih ngantuk," ujar Angkasa memasuki kamar Kaila. Kaila tertawa kecil. "Lo dari mana?" tanyanya. "Beli bubur ayam nih," sahutnya dan menunjuk dua wadah bubur ayam yang ada di atas meja. "Sana cuci muka, abis itu kita makan."Kaila mengangguk dan mengangkat tangannya, meminta bantuan pada Angkasa untuk menariknya berdiri. Angkasa terkekeh dan menarik tangan Kaila hingga gadis itu langsung berdiri di depannya. Kaila mencium pipi Angkasa singkat dan pergi ke toilet setelahnya. Senyum mengembang di wajah Angkasa. "Dasar."Dia kembali ke dapur dan membuka bubur ayam untuk mereka berdua. Tidak lama kemudian, Kaila keluar dari toilet dan menghampiri Angkasa."Lo abis

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   Hampir Ketahuan

    "Lho, Kak Kai juga tinggal di sekitaran sini sih." Angkasa mulai merasa gugup karena percakapan dua orang di depannya saat ini, terlebih lagi ketika Popi menanyakan apartemen Angkasa di mana. "Apartemen Kak Asa yang mana emang?" tanyanya. Angkasa tidak menjawab, tapi Altar menjawab mewakili dirinya. Ah, ia menjadi menyesal keluar dari apartemennya. "Itu," jawab Altar dan menunjuk gedung apartemen yang disewa oleh Angkasa. Popi membulatkan matanya. "Kak Kai juga nyewa apart di gedung itu lho," balas Popi yang tidak percaya kalau keduanya berada di gedung yang sama. "Ah, pantes kalian berdua deket ya, ternyata satu gedung apartemen," ujar Altar mengangguk dan menyenggol tubuh Angkasa. Angkasa terkekeh pelan. "Tapi jarang ketemu sih kami, itu juga gue baru tahu dua bulan yang lalu kalo ternyata dia tinggal di sini." "Oh, padahal Kak Kai udah cukup lama di sini katanya, sekitar hampir enam bulan sih kayaknya, apa lima bulan ya, lupa gue," balas Popi menatap gedung apartemen

  • Berbagi Apartemen dengan Ketua BEM   In Love

    Kaila baru saja duduk dan hendak beristirahat ketika mendengar Popi yang memanggilnya. "Kak," panggilnya. "Kak Kai." "Ya?" sahut Kaila sedikit berteriak karena ia masih berada di belakang sedangkan Popi ada di depan sana. "Sini dong, mumpung kafe sepi nih," suruhnya. "Ada Kak Asa sama Kak Altar juga ini," lanjutnya dengan suara yang sedikit nyaring. "Ah iya," balas Kaila dan berdiri dari duduknya. Dia melepas sarung tangannya yang masih terpasang di tangan dan berjalan ke depan dengan mulut yang menguap. "Ngantuk Bu?" tanya Yansa terkekeh. Kaila mengangguk. "Iya, ngantuk banget dah," jawabnya dan duduk di dekat Yansa padahal Angkasa ada di meja yang berada tidak jauh darinya. "Kok duduk sini?" tanya Yansa. "Duduk sana deket Angkasa, Altar dan Popi," suruhnya. "Kok gak boleh gue duduk di sini sih?" tanya Kaila. "Ya ampun," balas Yansa. "Ya udah duduk sini aja, temenin gue." Belum juga satu menit Yansa ngomong begitu, tapi Popi sudah menyeret Kaila untuk duduk di samping Angka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status