Keduanya berjalan beriringan menuruni tangga yang langsung di suguhkan oleh sorot mata para keluarganya dengan tatapan tak terbaca. “Mau kemana? Rapih bener?” Celetuk Ricko berusaha berkelakar padahal dirinya tau kalau hari ini adalah pernikahan sahabatnya yang kedua kali dan dirinya dipaksa Rena u
“Maaasss....Maaasss Andraaaa!” Teriakan Cinthya menggema namun Andra seakan menulikan telinga. Pria itu berlari memburu istrinya yang diyakini akan segera melahirkan anaknya, darah dagingnya. “Maaasss....Andraaa!!!!” Cinthya masih saja berteriak ketika Andra sudah menggendong Rena keluar dari ba
Andra tersenyum seraya mengangkat kedua alisnya berkali-kali, merasa bangga karena upayanya memperingan usaha sang istri dalam persalinan ternyata berhasil. Sewaktu akan melahirkan Rendra beberapa tahun lalu, Rena harus menahan mulas dan rasa sakit menunggu pembukaan dan jalan lahir terbuka untuk s
“Sshh....Sakit Tya!” Kavin berseru lalu menghela pelan tangan sang istri yang sedang mengobati luka di bibirnya. Cinthya menekan kapas beralkohol cukup kencang ke wajah Kavin hingga membuat luka robek akibat hantaman kepalan tangan Andra terasa semakin nyeri. Gadis itu malah terkekeh menertawai su
Setelah tawa bahagia yang mereka cetuskan di dalam pelukan, keduanya kini berbaring sejajar di atas ranjang rumah sakit masih dalam posisi saling berpelukan. Tanpa ada sepatah kata pun keluar dari bibir mereka, saat ini meraka sedang mencerna apa yang telah terjadi. Merasakan kebahagiaan yang baru
Tidak ada perlawanan maupun penolakan seolah gadis yang ada didepannya terbius dengan gerakan selembut sutra yang Kavin persembahkan. Hingga tanpa keduanya sadari, Kavin sudah menggendong tubuh Cinthya menuju ranjang. Baik Cinthya maupun Kavin, keduanya seakan larut dalam suasana malam pengantin.
“Abaaang.....mau di apain adiknya?” Rena yang baru saja masuk ke dalam kamar si bungsu menahan nadanya serendah mungkin tatkala melihat si sulung hampir saja berhasil menggendong sang adik. Rendra langsung meletakan Zeline kembali dan kini posisi sang adik berada di sisi box bayi pada bagian yang s
“Ayo...acaranya sudah di mulai!” ajak Kavin seraya menyikukan lengannya agar Cinthya bisa mengaitkan lengan disana. Dengan canggung dan sisa kegugupan yang belum menghilang, Cinthya melingkarkan lengannya di lengan Kavin kemudian keduanya berjalan beriringan keluar dari hotel mewah tempat mereka me