Lisna melangkah mendekat. “Makasih banyak Bu, mungkin sampai mati pun Lisna enggak akan pernah bisa membalas kebaikan Ibu,” kaya Lisna penuh haru. Rena menyerongkan posisi duduk agar bisa menatap Lisna. “Enggak usah dipikirkan lagi … mulai sekarang, hiduplah lebih baik ya!” pesan Rena disertai s
“Iya Bu … Kakak akan hati-hati….” Rena menanggapi wejangan ibu Susi. “….” “Iya….” Dia menyahut lagi. “….” “Hemm….” Andra duduk di sofa mengawasi Rena yang sedang berkomunikasi dengan ibu mertuanya melalui sambungan telepon di balkon kamar sambil mondar-mandir dengan tangan mengusap perutny
Apa katanya? Pelaminan? Mata Mia melebar sempurna mendengar ucapan nyeleneh dari sang kekasih, pasalnya hubungan mereka baru benar-benar resmi beberapa hari lalu karena beberapa minggu terakhir hanyalah pendekatan yang dilakukan sangat intens oleh Ricko. Pria itu seperti sudah tidak memiliki u
Kesadaran Andra ditarik paksa dari alam mimpi ketika parfum sang istri menusuk indera penciumannya. Bergerak perlahan menyandarkan tubuh di kepala ranjang dan tatapannya terpaku kepada istrinya yang sedang terlihat berpikir di depan pintu walk in closet. Camisole berwarna hitam dengan renda dipu
Bra! Terdengar suara pintu dipaksa dibuka dari arah ruang tamu. "Rena!” teriakan Andra menggelegar menggema hingga dapur. Rena terperanjat mendengar teriakan Andra memanggil namanya seingatnya tadi pagi Andra memberitahu akan pulang larut malam.D Setelah mencuci tangan, buru-buru ia meningga
Rena masih menunggui ibu di IGD karena wanita yang sudah melahirkannya itu harus mendapatkan perawatan terkait kondisi medisnya. Rasanya seperti langit ini runtuh, sesak menyerang dada Rena melihat bapak yang belum siuman di ICU dan kini ibu juga harus mendapat perawatan. Pikirannya mulai menerk
Rena duduk di samping Andra, seketika kepalanya menyandar di pundak sang suami mencari ketenangan dari dua musibah yang kini sedang dihadapinya. Rena tidak tau saja masih ada masalah besar di depan sudah menanti. Andra memegang tangan Rena erat, mencoba membuat rileks istrinya yang semenjak meng
Pagi sekali om Salim dan tante Mery sudah tiba di rumah sakit disusul dengan Ricko dan Mia. Mereka berada di ruangan ibu karena bapak masih belum siuman di kamar ICU. Ibu menceritakan semuanya pada om Salim dan tante Mery. "Mbak Mer ... saya yang salah saya minta maaf karena sudah membuat malu